Home / Young Adult / Suami Giveaway dari Kembaran Ku / Kamu masih istrku, Ingat itu!

Share

Kamu masih istrku, Ingat itu!

Author: Blue Ice
last update Last Updated: 2025-01-06 23:34:48
Setelah sedikit panik dan mencoba mengeringkan gaun dengan bantuan Giselle dan Ririn, aku akhirnya memutuskan untuk tetap tampil meski gaunku belum sepenuhnya kering dan noda kemerahan akibat minuman yang tumpah semakin menyebar.

“Nggak apa-apa, yang penting nyanyi dari hati. Penonton nggak akan peduli soal baju kalau penampilan kita bagus,” ucap Giselle dengan senyum menyemangati.

“Nggak terlalu keliatan basah, kok. Aman udah!” imbuh Ririn.

Aku mengangguk, mencoba meyakinkan diriku. Kevin sudah menunggu di belakang panggung dengan gitar di tangannya. Saat dia melihatku datang, dia sempat terdiam, menatap noda samar di gaunku.

“Apa itu kena minuman soda?” tebak Kevin saat melihat warna merah yang hampir memudar di gaunku.

“Heheh... iya Vin. Aku ceroboh tadi. Maaf ya!” ujarku merasa bersalah.

Tanpa aku duga, Kevin pergi meninggalkanku. Saat kupikir dia marah karena gaun itu telah ternoda, Kevin kembali dengan membawa sekaleng soda warna merah. Dia membukanya dan menyiramkan sedikit ke j
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Ulang Tahun Nenek Bimantara

    Pagi itu, aku bangun dengan tubuh yang masih letih karena acara puncak HUT semalam. Karena hari Minggu, aku ingin bermalas-malasan sedikit di tempat tidur. Namun ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku. “Keyra, kamu sudah bangun?” Suara Tante Sandra terdengar dari luar. Aku ingin sekali tak menjawab agar Tante Sandra mengira aku masih terlelap. Namun sadar bukan di rumah sendiri, aku buru-buru turun dan membuka pintu untuk Tante Sandra. “Udah kok, Ma!” jawabku ketika pintu sudah terbuka. “Bagus! Cepat mandi dan segera turun, ya!” kata Tante Sandra. Aku ingin bertanya namun Tante Sandra sudah berpindah ke kamar depan, kamar Abizar untuk membangunkan pemuda itu. Aku mengurungkan niatku, dan memilih untuk mandi saja. Selesai berganti baju, aku segera turun. Ternyata semua orang sudah menungguku. Tampilan mereka sangat rapi seolah ingin pergi keluar. ‘Apa kita akan sarapan di luar?’ batinku. Sekarang aku merasa salah kostum sendiri lantaran hanya menggunakan baju santai yang b

    Last Updated : 2025-01-07
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Nenek Kenal Ibu?

    Melihat seorang Nenek yang kesulitan, nuraniku bergerak ingin membantu. Akan tetapi, aku melupakan tempat ku berada saat ini di kediaman utama Bimantara. Aku buru-buru turun karena para tamu lain sudah berkumpul sambil melontarkan cibiran untukku. “Nenek, ini buahnya,” kataku sambil memberikan buah itu. Wanita tua itu tersenyum lembut. “Terima kasih, Nak. Tidak banyak yang berani melakukan hal seperti ini untukku.” Seorang tamu mencoba menegurku lagi, tetapi wanita itu mengangkat tangannya. “Cukup!” Semua orang langsung terdiam. Aku terpana karena tak menyangka hanya dengan satu kata dari Nenek bisa membuat semua tamu terdiam. “Pohon ini memang ditanam oleh suamiku, tapi untuk memberikan kebahagiaan, bukan untuk menjadi monumen yang hanya dilihat tanpa arti. Jika kalian merasa tindakan menantu saya ini tidak pantas, maka kalian harus mengingat lagi apa arti keluarga,” tegas Nenek. Aku menutup mulutku tak percaya. Baru kusadari bahwa wanita ini adalah Nyonya Utama Bimantara alias

    Last Updated : 2025-01-08
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Ada Penyusup!

    Acara di kediaman Utama Bimantara masih berlanjut hingga sore hari. Saat ini masing-masing dari kami terpisah. Nenek tengah berbincang bersama para Lansia, Mertuaku berkumpul dengan ayah dan para Kolega membahas bisnis, dan kami para remaja berkumpul di halaman untuk sekedar bercengkrama.Abizar dan Keyla menyapa beberpaa teman yang mereka kenali. Aku yang tidak kenal siapa-siapa di antara para tamu Remaja hanya bisa duduk di sudut taman sendirian. Aku mendesah bosan, tidak tahu kapan bisa pulang.“Kemarin baru selesai HUT Sekolah. Sekarang, pesta di sini! Aduh..., pinggangku rasanya...” keluh ku karena pingganku sudah terasa kaku.“Ngapain kamu di situ?” Aku tersentak saat ada suara Abizar mendekat. Aku menoleh ke sumber suara, ternyata Abizar datang bersama Keyla. Aku terkekeh pelan karena dua orang ini selalu menempel layaknya prangko.“Aku duduk! Apakah tidak kelihatan?” balasku jutek.“Kamu tidak kenalan sama tamu-tamu lain, Keyra? Mau aku bantu kenal ke beberapa orang?” tawar Key

    Last Updated : 2025-01-10
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Konflik Keluarga

    Kejadian tidak mengenakan di pesta Nenek membuat para tamu dipulangkan lebih awal. Kini hanya tersisa kelurga Bimantara dan Keluarga ku saja di sana."Dia jelas punya rencana," gumam Om Rudi sambil memeriksa latar belakang pria yang menyerang tadi. "Yang pasti, ruang penyimpanan ini disusupi. Aku menduga ini bukan perbuatan spontan," jawab Kak Rangga sambil mengatur napasnya yang berat. "Mungkin seseorang dari luar, atau..." Dia berhenti, pandangannya melirik Ayah sekilas sebelum kembali ke alat-alat di lantai. "Atau apa, Rangga?" tanya Ayah, nada suaranya tajam, seperti menantang. "Atau seseorang dari dalam keluarga kita yang memberitahu lokasi dan cara masuk," Kak Rangga akhirnya berkata, menatap langsung ke arah Ayah. Suasana di ruangan itu langsung berubah dingin. Ayah melangkah maju, wajahnya merah padam. "Apa kau menuduhku, Rangga?" "Aku tidak menuduh siapa pun, Om Wira," jawab Kak Rangga datar. "Tapi fakta bahwa seseorang bisa menyelinap ke ruangan ini tanpa terlihat memerl

    Last Updated : 2025-01-11
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Aku Lelah Abizar

    "Dia sudah banyak menderita di sana. Bahkan, kupikir akan lebih baik jika pernikahanku ini dibatalkan saja dan digantikan dengan Keyla,” kata Abizar. Jantungku berdegup kencang. Kata-kata Abizar seperti pisau yang menusuk langsung ke hatiku. Jadi, selama ini dia masih mengharapkan Keyla untuk menjadi istrinya? Aku pikir setidaknya dia sudah mulai menerima kehadiranku, tapi nyatanya tidak. Seharusnya aku tidak berharap banyak karena memang tujuan awal mereka adalah menyelamatkan Keyla seperti yang dikatakan oleh Abizar. “Abizar, sudah berapa kali Mama bilang jangan seperti itu! Lagipula, jika kita melihat dari posisi Keyra juga sulit. Pasti Ayahnya yang memaksa dia untuk menggantikan Keyla,” kata Tante Sandra. “Tapi Ma, jika kita melepaskan dia, kita bisa bertanggung jawab mengenai pendidikannya sampai selesai. Dia juga lebih disayangi oleh Paman Wira, seharusnya dia tidak akan kenapa-kenapa tanpa perlindungan kita.” Abizar keras kepala dengan keinginannya itu. Aku mengepalkan tan

    Last Updated : 2025-01-14
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Mencari Pekerjaan

    Sepulang sekolah, aku berencana tidak langsung pulang ke rumah. Aku mengabari Tante Sandra bahwa kau harus kerja kelompok di rumah teman. Itu alasan yang ku susun agar aku punya waktu untuk mencari pekerjaan paruh waktu. Aku butuh langkah nyata untuk melepaskan diriku dari semua keterikatan di kediaman Bimantara. Aku sudah cerita ke teman-temanku bahwa akan mencari pekerjaan paruh waktu untuk mengisi hari usai pulang sekolah. Mereka nampak terkejut dan mulai melayangkan berbagai pertanyaan. “Kamu mau nyari kerja apa, Ra? Emang kamu kekurangan apa ya, Ra? Apa Bokapmu kurang uang?” tanya Giselle penasaran. “Enggak gitu. Aku cuma mau nyari uang sendiri, Kan, enak gitu, kalo kita punya simpenan sendiri,” jelasku agar tak dipandang aneh oleh mereka. “Loh, katanya kamu nggak serumah sama Keyla. Apa mungkin kamu beneran lagi butuh uang, Ra. Please bilang sama kita, biar kita bisa bantu,” kata Ririn. Aku tersenyum mendengar mereka khawatir. Setidaknya mereka menjadi alasanku bersyukur bi

    Last Updated : 2025-01-15
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Hari Pertamaku bekerja

    Hari pertama aku bekerja di kafe ternyata lebih lancar dari yang kubayangkan. Awalnya, aku sempat gugup saat menerima pesanan pertama, takut melakukan kesalahan, tetapi para pelanggan cukup ramah, dan teman-teman kerjaku juga membantu.Aku mulai terbiasa mencatat pesanan, mengantar makanan, dan memastikan meja tetap bersih. Rasa gugupku juga sedikit berkurang karena Kevin menemani sejak kami pulang sekolah. Kevin duduk di ruang karyawan, sesekali keluar untuk menanyakan keadaanku.“Aman, Ra?” tanya Kevin saat keluar dari ruang karyawan. Kalau tidak salah, sudah keempat kalinya dia bertanya hal yang sama.“Aman, Vin!” balasku sambil mengacungkan jempol padanya.“Atau kamu makan dulu, Ra. Isi tenaga gitu, mumpung agak senggang,” ujar Kevin.Aku menarik napas perlahan, lalu menatap Kevin dengan senyum tipis. “Vin, aku baru 15 menit yang lalu menghabiskan kue yang kamu kasih. Jadi, aku masih kenyang sekarang. Terima kasih, ya!” ujarku, menahan diri agar tidak berkata kasar pada anak pemili

    Last Updated : 2025-01-18
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Ketahuan Abizar

    Hai, Blue Ice di sini..., Untuk alur agar terlihat lebih terbuka, Mimin ganti menjadi normal POV ya. Karena setelah plot ini, akan banyak rahasia yang terbuka di mana itu sangat penting untuk kematangan cerita ini. Jadi, Happy Reading! . . .Keyra mulai sering pulang terlambat karena pekerjaannya. Tante Sandra selalu mengizinkannya karena alasan kerja kelompok yang Keyra berikan. Namun, lambat laun, wanita itu mulai menunjukkan kecurigaan dalam tatapannya."Keyra, belakangan ini kamu sering pulang terlambat. Apa tugas sekolahmu benar-benar sebanyak itu?" tanya Tante Sandra suatu malam, ketika Keyra baru saja tiba di rumah.Keyra berusaha tersenyum, mencoba terdengar meyakinkan. "Iya, Tante. Kebetulan ada banyak proyek kelompok yang harus diselesaikan."Tante Sandra mengangguk, tetapi terlihat belum sepenuhnya yakin. Keyra hanya berharap dia tidak terlalu jauh menyelidiki. Ia masih bersiap-siap untuk mengatakan yang sebenarnya sekaligus mendapatkan tempat tinggal baru.Tepat sepulu

    Last Updated : 2025-01-27

Latest chapter

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Jujur Padaku Keyra

    Beberapa hari berlalu, Keyra seutuhnya telah menjadi tahanan rumah. Dia sekarang tak jauh beda dengan burung dalam sangkar. Setiap pergerakannya dibatasi dan diawasi.Keyra tak bisa lagi bekerja paruh waktu. Bahkan sekedar datang kafe untuk memberitahu ibu Kevin bahwa dirinya mengundurkan diri pun tak bisa. Hanya pesan singkat melalui chat yang bisa Keyra kirimkan kepada Kevin.Lantaran kejanggalan yang terjadi beberapa hari ini, Kevin menarik Keyra saat istirahat tiba. Kevin sengaja melakukan hal itu karena Keyra biasanya akan langsung menghilang saat bel istirahat sudah berkumandang. Hari ini, dia tak akan ketinggalan lagi.“Lepas Vin! Kita mau kemana, sih?” sentak Keyra berusaha melepaskan cekalan Kevin.“Ikut aku bentar, Ra. 5 menit aja!” ujar Kevin tanpa menoleh.Pemuda itu berjalan lurus membelah koridor yang mulai ramai. Kevin juga sudah mengancam ke Giselle dan Ririn agar tak mengekori. Dia butuh ruang untuk bisa menanyakan banyak hal yang membuatnya curiga.Di sudut koridor d

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Jauhi dia

    "Kak, sebenarnya ada apa sih? Mama tiba-tiba berubah pikiran... Aku merasa ada yang disembunyikan dariku,” tanya Keyra.Saat ini mereka dalam perjalanan menuju sekolah. Kak Rangga hanya tersenyum kecil, pandangannya tetap fokus ke jalan."Sudah kubilang, ini demi kebaikanmu, Keyra. Fokus saja dengan sekolahmu,” jawab Kak Rangga.“Tapi Kak-”“ Jangan mikir yang aneh-aneh Keyra! Mama tidak mungkin melakukan ini untuk menyakitimu. Jadi, percaya pada kami ya!” potong Kak Rangga cepat.Bahu Keyra perlahan luruh dengan tak semangat. Begitulah akhir obrolan singkat itu tanpa Keyra tahu jawaban yang dia inginkan. Beriktunya, hanyalah keheningan yang mengisi perjalanan itu. Keyra melenguh bosan menatap jalan tanpa minat.Sesuai dengan permintaan keluarga Bimantara, Keyra sekarang diantar jemput oleh Kak Rangga. Gadis itu menatap jendela mobil dengan menopang dagunya. Helaan napas beberapa kali sudah keluar dari bibirnya.Dia sangat ingin memberontak agar bisa bebas dari keluarga Bimantara. Aka

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Kekangan Bimantara!

    Pagi harinya, Keyra menatap tampilan wajahnya di cermin. Matanya masih sayu dengan lingkaran hitam samar membuatnya seperti Panda. Gadis masih penasaran dengan sikap Ibu mertuanya semalam. Kesalahan apa yang sudah dia perbuat?Semalaman Keyra terus memikirkan alasan paling masuk akal yang bisa memancing amarah Tante Sandra. Namun semakin keras dia mencoba, kepalanya seperti akan meledak. Sampai-sampai Keyra tak bisa tidur karena belum bisa tenang.Gadis itu mengecek jam di arloji yang melingkar di pergelangan kirinya. Desahan lelah keluar dari bibirnya melihat sudah pukul 7 pagi. Dia harus berangkat sekolah. Jujur saja, Keyra ingin membolos.“Aih, apa sih, Keyra?! Semangat dong!” Keyra menepuk pipinya cukup keras. Tak seharusnya dia bermalas-malasan dalam menuntut ilmu.Dengan memaksakan diri, Keyra meraih tas ranselnya. Semoga saja dia tak salah memasukan buku ke dalam tas itu karena untuk saat ini, Keyra sangat malas untuk mengecek kembali bawaannya.Entah sejak kapan barang-barangn

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Kembali!

    Mobil putih perlahan melambat saat memasuki kediaman Bimantara. Mobil itu berhenti di depan teras utama. Sopir berlari keluar duluan untuk membuka pintu. Tante Sandra keluar terlebih dahulu, lalu seharusnya Keyra yang berikutnya keluar baru Abizar. Namun Keyra masih sibuk berperang dengan pikirannya sehingga tak menyadari mobil sudah berhenti. Abizar yang duduk di sebelahnya sampai harus menepuk pundaknya. Keyra langsung tersentak, tertarik kembali ke kenyataan. “Kita udah sampai. Ayo turun dulu!” kata Abizar. “O-oh... Emm, Mama mana?” tanya Keyra yang baru sadar Ibu Mertuanya tidak ada di sebelah. “Mama udah masuk duluan. Makanya jangan melamun terus sampai nggak sadar,” cibir Abizar. Keyra tertawa canggung sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Gadis itu segera melangkah keluar mobil dengan ragu. Abizar menghela napas saat Keyra masih berdiri di tempat. “Ayo masuk!” ajak Abizar. “Tunggu, Zar! Kamu tahu alasan Mama memanggil kita ke sini?” tanya Keyra. Abizar menggeleng.

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Rencana Menjebak

    Keyra sibuk melayani para pelanggan, bekerja dengan cekatan sambil mengantar pesanan dengan senyum ramah. Untungnya, hari ini terasa lebih tenang. Tidak ada Abizar yang mengawasinya di tempat kerja, membuatnya merasa sedikit lebih bebas.Sudah seminggu ini Abizar tak lagi menganggu Keyra di tempat kerja. Terkadang dia hanya menjemput Keyra saat pulang. Itu pun dengan berhenti jauh dari Kafe supaya tidak menarik kecurigaan.‘Dia jadi lebih lucu jika menurut begini. Seperti Puppy!’ Tanpa sadar Keyra tersenyum geli saat pikiran itu melintas di otaknya. Kak Devina yang memperhatikan Keyra dari tadi mulai merinding. Dengan sedikit ragu, Kak Devina menepuk bahu Keyra.“Kamu oke, Ra?” tanya Kak Devina.Keyra sempat tersentak karena tepukan itu. Dia menoleh ke Kak Devina wajah polos yang kebingungan.“Oke... Memangnya kenapa Kak?” balas Keyra.Kak Devina hanya bisa mencebik pelan. Rupanya gadis itu tak sadar jika sudah bertingkah aneh akhir-akhir ini. Sudahlah, lebih baik sekarang dia fokus k

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Kedekatan Semakin Nampak

    Abizar semakin gencar mendekati Keyra. Dia tak pernah melewatkan kesempatan untuk berada di dekat gadis itu, baik di rumah maupun di sekolah. Dengan berbagai cara, Abizar selalu menemukan alasan untuk berbicara dengan Keyra, meskipun gadis itu seringkali berusaha menghindarinya. Namun, sekeras apa pun Keyra menolak, pesona dan ketulusan Abizar perlahan mulai meluruhkan pertahanannya.Bagaimana tidak? Abizar mulai nurut jika diberitahu. Dia juga sudah mengganti kendaraannya ke sekolah dengan mobil yang membuat sebagian besar nyinyiran untuk Keyra perlahan tenggelam. Pemuda itu benar-benar menunjukan niat untuk berubah seperti yang dia katakan sebelumnya.Akan tetapi, ada satu prilaku Abizar yang membuat Keyra jengkel. Di sekolah, Abizar semakin terang-terangan menunjukkan perhatiannya pada Keyra. Seperti sekarang ini, Keyra mengeram pelan saat melihat ada Abizar yang berjalan mendekatinya dari ujung koridor.“Teman-teman, kalian duluan aja ke kantinnya, ya! Aku hari ini mau mampir ke p

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Drama Bubur Ayam

    Abizar duduk sambil bersedekap dada. Bibirnya maju beberapa senti dengan mata menyipit yang tak lepas dari dua orang di depan sana. Keyra mengambil mangkok dan sendok dibantu oleh Kak Rangga. Dengan hati-hati mereka memindahkan bubur ayam ke mangkok.Lantas, bagaimana dengan Abizar? Pemuda itu sudah menawarkan diri untuk membantu. Akan tetapi, Keyra langsung menegaskan padanya untuk duduk saja.Yang membuat Abizar tidak terima, Keyra tak menolak bantuan dari Kak Rangga juga. Sungguh, pemandangan di depannya itu sangat tidak menyenangkan. Entah kenapa Abizar merasa panas tanpa sebab.Selang beberapa menit, Keyra meletakkan dua mangkuk bubur di atas meja, satu untuk Kak Rangga dan satu lagi untuk dirinya sendiri. Dia tersenyum lega, berpikir bisa makan dengan tenang sebelum berangkat sekolah. Namun, senyum itu langsung luntur saat dia mendengar suara gumaman protes di sebelahnya."Jadi... aku nggak dapet?" suara Abizar terdengar merajuk.Keyra melirik ke arah suaminya yang menatap dua m

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Kenapa Kamu di Sini?

    Keyra tercekat di ambang pintu yang separuh terbuka. Seorang pria dengan jas rapi dan berdasi tersenyum ke arahnya. Di belakang pemuda itu ada sebuah mobil berwarna putih yang terparkir tepat di tengah halaman."Kak Rangga?!" lirih Keyra nyaris tak terdengar karena tenggorokannya mendadak kering.Dia tak menyangka akan kedatangan tamu tak terduga seperti Kak Rangga. Apalagi sebelum dirinya pindah beberap hari yang lalu, Kak Rangga masih di luar kota karena urusan pekerjaan. Kapan pria itu pulang?"Pagi, Keyra. Boleh aku masuk?" pinta Kak Rangga dengan tersenyum tipis.“Kakak, kapan pulang?” tanya Keyra.“Baru subuh tadi. Tapi Kakak masih mampir ke beberapa tempat sebelum ke sini. Kenapa?” tanya Kak Rangga.Keyra tak langsung menjawab. Dia menatap Kak Rangga dengan seksama. Dari raut wajah Kak Rangga, sepertinya Pria itu belum tahu jika Abizar juga pindah bersamanya.Lalu mata Keyra beralih ke kantong plastik yang tidak tahu berisi apa. Kak Rangga mengikuti arah pandang Keyra. Lalu dia

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Pagi bersama Suami 'Baik'

    Pagi Harinya...Kepala Keyra menyembul dari pintu kamarnya yang sedikit terbuka. Gadis itu menajamkan telinganya untuk mendeteksi keberadaan Abizar. Tidak ada yang menandakan kehadiran pemuda itu.‘Dia udah pergi sekolah, kan?’ harap Keyra sepenuh hati.PRANGGG!Baru saja akan menghela napas lega, Keyra mendengar suara gaduh dari dapur. Teringat kejadian kemarin saat Abizar hampir membakar dapur. Keyra tergegas ke dapur untuk memeriksa keadaan.Keyra bersiap akan berteriak dengan frekuensi tinggi namun tak jadi karena melihat pemandangan Abizar seperti ini. Mulutnya menganga tak percaya.Pemuda itu berdiri di depan kompor dengan celemek Doraemon yang entah dari mana dia dapatkan, sementara wajahnya terlihat serius saat membolak-balikkan sesuatu di wajan.Keyra bergidik. Ada sesuatu yang sangat salah dengan pagi ini. Pemandangan Abizar dengan celemek bermotif lucu itu membuatnya merinding sekujur badan."Kamu kena santet, Zar?" tanya Keyra dengan tatapan penuh curiga.Abizar menoleh sek

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status