Meera dan orangtuanya tidak tinggal lagi di vila Mahesa, melainkan di sebuah bangunan yang sangat biasa.
Mereka telah diusir sejak Meera menentang kekuasaan dari Nyonya Mahesa.
“Sakha itu sampah yang enggak berguna! Hari ini citra kita hilang gara-gara dia. Jika kamu tidak menceraikannya, nenekmu akan mengusirmu dari Grup Mahesa, Meera!” seru Ibunya Meera marah.
Meera menghela napasnya pelan. "Meera akan mencari pekerjaan lain kalau memang benar Meera di usir sama nenek, Mah."
“Meera!” geram ibunya Meera menunjuk wajah Meeda. “Apa yang bagus dari sampah itu, hah? Mengapa kamu tidak bisa menceraikannya dan kemudian menikah dengan Sigit? Jika kamu menikah dengan sigit, keluarga kita bisa bangga!"
“Ya! Menikahlah dengan Sigit, keluarga kita akan segera menjadi terpandang di mata nenekmu. Dan nenekmu akan selalu menyanjung kamu setiap hari,” sahut ayahnya Meera.
"Jangan katakan apa-apa, aku tidak akan menceraikan Sakha!" kata Meera tegas.
"Meera!" seru ibunya Meera murka.
Akhirnya ibu dan ayahnya Meera menyuruh Sakha untuk masuk. Ketika mereka melihatnya, ayah dan ibu Meera memandangnya dengan sinis.
Ibu Meera mendengus sebal. "Lihat! Wajahnya saja sudah sangat menjijikan sekali!"
Sakha mendesah dalam hati. Ibu mertuanya selalu meremehkannya, tetapi jika dia memberi tahu bahwa dia sekarang adalah bos Munthe Group dan memiliki uang tunai 20 triliun, seperti apa tanggapan dia?
Namun, Sakha belum siap memberi tahu identitasnya. Dia telah jauh dari keluarga Munthe selama bertahun-tahun. Siapa yang tahu tentang keluarga Munthe sekarang? Bagaimana jika seseorang di keluarga Munthe tidak menerimanya jika dia mengekspos dirinya sendiri? Karena itu, lebih baik tetap rendah hati dulu.
Jadi dia menundukkan kepalanya dan berkata dengan nada meminta maaf. "Bu, maaf, aku merepotkanmu hari ini."
"Kamu lebih dari masalah, kamu membunuh keluarga kami dari hadapan keluarga kami. Kamu tidak bisa sedikit sadar diri dan keluar dari rumah kita, hah!” murka ibunya Meera.
"Mah, jaga bicara Mamah. Sakha adalah menantu Mamah!" sahut Meera.
“Sampah itu!” Ibu Meera berkata dengan getir. “Saya tidak memiliki menantu yang begitu memalukan! Semakin jauh dia pergi dari hadapan saya, maka semakin baik kehidupan saya!"
Meera mendorong Sakha pelan. "Cepat pergi ke kamar."
Sakha mengangguk penuh rasa terima kasih dan lari kembali ke kamar.
Dia dan Meera telah menikah selama empat tahun, tetapi mereka tidak pernah melakukan ritual pernikahan semestinya. Meera tidur di tempat tidur dan dia tidur di lantai di sebelahnya.
Malam ini, Sakha tidak bisa tidur lama.
Apa yang terjadi hari ini sungguh mengejutkan, dia tidak akan bisa mencernanya untuk sementara waktu.
Sebelum tidur, Meera bertanya pada Sakha. "Bagaimana kabar Bibi Lena? Aku masih memiliki lebih dari 6 juta uang pribadi. Kamu bisa memberinya ke dia besok.”
"Tidak perlu, seseorang telah membayar biaya pengobatan Bibi Lena dan mengirimnya ke kota B untuk perawatan."
"Betulkah?" Meera bertanya dengan heran. "Bibi Lena diselamatkan?"
"Iya." Sakha mengangguk. “Bibi Lena telah melakukan kebaikan dan mengumpulkan kebajikan sepanjang hidupnya dan membantu begitu banyak orang. Sekarang seseorang akhirnya yang membantunya."
"Itu bagus." Meera mengangguk. "Kamu bisa berpikir lebih santai."
"Ya."
“Aku harus pergi tidur. Akhir-akhir ini, perusahaan memiliki banyak masalah dan aku sangat lelah.”
"Apa yang terjadi dengan perusahaan?" tanya Sakha penasaran.
“Perkembangan bisnisnya tidak terlalu bagus. Nenek selalu ingin bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Munthe Group, tapi kekuatan keluarga Mahesa masih jauh lebih lemah," jelas Meera.
Sakha tiba-tiba teringat pada Munthe Group. “Keluarga Mahesa tidak bekerja sama dengan Munthe Group?” tanya Sakha kembali.
Meera tertawa kecil. “Bagaimana Munthe Group bisa memandang keluarga Mahesa! Bahkan suaminya Theresa dan keluarga Sadaru hampir tidak bisa mengejar Munthe Group. Nenek mengandalkan mereka setelah mereka menikah. Keluarga Sigit dapat membantu keluarga Mahesa untuk terhubung dengan Munthe Group."
Sakha mengangguk. Ternyata keluarga Meera telah menajamkan kepala mereka dan ingin bekerja sama dengan Munthe Group.
Namun, Nyonya Mahesa terlalu bermimpi sangat tinggi dan berharap penuh, Munthe Group sekarang menjadi miliknya.
Memikirkan hal ini, Sakha memutuskan untuk mengambil alih Munthe Group terlebih dahulu dan kemudian memberikan sedikit bantuan kepada Meera melalui Munthe Group. Dia terlalu diintimidasi di keluarga Mahesa. Sebagai suaminya, Sakha memiliki tanggung jawab untuk membantunya meningkatkan statusnya dalam keluarga.
Awalnya, suamimu berbeda dengan hari ini! Aku tidak akan pernah membiarkan orang meremehkanmu lagi! Aku akan membuat seluruh keluarga Mahesa tunduk padamu!
***
Halo para pembaca. Jangan lupa untuk memberikan vote, review dan komen, ya.
See you next bab guys ...Di hari berikutnya, dengan melalui percikan masalah yang rumit. Sakha sudah membuat rencana yang sangat bagus untuk hari ini.Setelah Sakha selesai memasak, dia mengendarai motor matic kecil miliknya ke Munthe Group.Dia memarkir motor matic kecilnya di sebelah tempat parkir Munthe Group. Begitu sepeda motornya telah dikunci, sebuah mobil Bentley hitam perlahan diparkir di tempat parkir seberang.Sakga mendongak secara tidak sengaja dan melihat sepasang pria dan wanita muda berjalan turun dari mobil tersebut.Pria itu mengenakan setelan kelas atas, mereka terlihat sangat gaya dan mencolok. Sedangkan wanita itu terlihat sangat genit. Meski agak mencolok, mereka juga tampan dan cantik.Ternyata itu adalah sepupu Avella, Theresa, dan dia akan bertunangan, Phil, anak tertua dari keluarga Wang.Sakha tidak tahu apa yang Theresa dan Sadaru lakukan di Munthe Group. Tetapi untuk m
Di sisi lain perusahaan Munthe Group, Darren telah mengatur seluruhnya untuk Sakha dan orang yang bertanggung jawab untuk rapat dengannya adalah seorang wanita bernama Anita.Ani terkenal di kota B dan dia adalah wanita berorientasi karier paling terkenal di Kota B. Tidak hanya wajahnya yang cantik, tapi dia juga sangat mampu bekerja yang handal. Dia telah dipromosikan menjadi wakil ketua Munthe Group di usia muda. Dia telah berkontribusi pada keberadaan Munthe Group sampai hari ini.Sekarang Munthe Group telah diakuisisi oleh Keluarga Munthe, ketua asli telah turun tahta, dan hanya Anita yang tinggal bersiap untuk membantu ketua baru.Saat melihat Munthe, Anita kaget. Dia tidak menyangka Sakha akan begitu muda dan tampan!Setelah itu, dia tidak berani berkata apa-apa lagi dan langsung membungkukkan tubuhnya memberikan hormat. “Tuan muda. Anda silakan datang ke ruangan saya."
Sadaru merasa ditampar dengan rasa sakit yang hebat di wajahnya. Saat dia hendak marah, telepon berdering tiba-tiba. Telepon itu ternyata dari ayahnya. Ketika telepon terhubung, raungan marah datang dari sisi lain. “Sadaru, apa yang kamu lakukan? Sekarang Munthe Group ingin membatalkan semua kerja sama dengan kita, apa yang kamu lakukan di sana, hah!" Sadaru termenung dengan sedih menatap handphone miliknya dengan gamang. “Ayah, aku tidak melakukan siapapun. Aku baru saja datang untuk mengunjungi Bu Anita, tetapi saya bahkan belum pernah melihat wajah Bu Anita."
Nyonya Mahesa meminta semua orang untuk berkumpul di vilanya, tak terkecuali Sakha juga ikut hadir di sana. Sakha tahu bahwa nyonya Mahesa akan menghadiri pertemuan untuk membahas bagaimana mendapatkan bagian dari proyek besar Munthe Group. Karena itu, dia ingin mengambil kesempatan ini untuk membantu istrinya, Meera. Membantu Meera untuk mendapatkan perhatian dan posisi khusus di hadapan neneknya. Saat tiba di vila keluarga Mahesa, sepupu Meera yang bernama Jay, langsung mencibir saat melihatnya. "Sialan kamu, Sakha. Kamu punya kulit tebal sekali, heh! Dan kamu masih punya wajah untuk melihat nenek lagi!" ejek Jay sepupu tertua Meera. Meera mendengus kesal sambil menatap wajah Jay dengan raut wajah dingin.“Jangan bicara omong kosong. Nenek meminta semua orang di keluarga Mahesa untuk datang. Sakha adalah suamiku dan tentu saja juga dari keluarga Mahesa!"
Pernyataan Meera membuat seluruh keluarga Mahesa terkejut dan tercengang syok berat. Semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut merasa Meera pasti gila.Jangan bilang Meera hanya ingin untuk pamer pada waktu pertemuan ini. Terlebih dirinya menjadi pusat perhatian semua orang.Munthe Group adalah perusahaan terbesar di kota B. Bagaimana orang bisa melihat keluarga Mahesa? Siapa pun yang membicarakannya tidak akan pernah berhasil dan itu mustahil.Jay merasa sangat tersinggung atas keputusan Meera. Dengan sinis Jay berkata. "Meera, apakah menurutmu kamu bisa mendapatkan kontrak eksklusif dari Munthe Group?"Theresa yang menjadi adik dari Jay juga mencibir Meera dengan terang-terangan. “Saudari Meera, kenapa anda percaya diri sekali? Dan apakah Munthe Group akan menerima kamu begitu saja? Kamu pergi untuk berbicara begitu sangat gegabah, jangan mempermalukan keluarga Mahesa kami!”Seseorang pun angkat suara, setuju dengan ucapan Theres
Ketika tiba kmbali ke rumah, ayah mertua dan ibu mertua segera menyerang Sakha dan Meera. Ibu Viola yang tak lain ibu kandung Meera sangat cemas mendengar berita tersebut. "Meera, kamu gila! Bagaimana kamu bisa mendengarkan kata-kata sampah dari Sakha. Ini sangat berbahaya dan kamu malah menjanjikan pekerjaan ini!" Ayah Meera yang bernama Dave juga memarahi Sakha sambil mengejek. "Sakha, Sakha, kamu ini seeonggok sampah. Berani sekali kamu telah membawa Meera untuk membunuh gadisku!" “Jika kamu tidak dapat berbicara tentang kerja sama Munthe Group sejak awal, kamu pasti akan diperas oleh keluarga. Kamu dan sampah ini, juga akan berlutut dan bersujud kepada Jay di depan seluruh keluarga. Jangan biarkan kamu kehilangan kehormatan, Meera!” sentak Dave marah pada Meera. Sakha menatap dengan serius ayah dan ibu mertuanya. "Ayah dan Ibu, selama kontrak bisa dinegosiasikan terlebih dahulu, semuanya akan diselesaikan?" "Ngomong, ngomong, ngomong
Sigit mengangguk sambil tersenyum manis, lalu Sigit menyipitkan mata ke arah Sakha yang berdiri di sampingnya di hadapannya seolah-olah sedang memandangi semut di pinggir jalan. Sigit langsung menghampiri Meera dan melemparkan senyumannya. “Meera, kamu bahkan tidak memberitahuku tentang hal sebesar itu, Sayang. Tetapi kamu dapat yakin bahwa Munthe Group dan perusahaan saya sudah memiliki kerjasama. Saya akan meminta ayah saya untuk menyapa pihak Munthe Group dan saya akan melakukan yang terbaik untuk membantu kamu, Meera," ucap Sigit penuh janji dan juga sombong. Nyatanya, ayah sigit sama sekali tidak punya hubungan erat dengan salah satu petinggi Munthe Group. Dia mengatakan ini hanya untuk berpura-pura menjadi seorang pahlawan di depan Meera. Meera selalu tahu bahwa Sigit sangat tertarik padanya, jadi dia berkata dengan nada yang sangat dingin. "Sigit, aku mengerti keb
Ke esokan paginya, Meera membawa rencana kerja sama yang telah dia persiapkan semalaman untuk datang ke Munthe Group bersama Sakha, suaminya sendiri.Melihat Gedung Munthe Group yang memiliki seratus dua puluh tiga lantai, membuat Meera terkejut sekaligus takjub sama sekali tidak tahu kebenarannya.Bagaimana bisa perusahaan sebesar Munthe Group bisa melirik perusahaan keluarga Mahesa? Itu sangat terlihat mustahil jika dipikir pakai otak.Belum lagi keluarga Mahesa ingin menegosiasikan bagian 2 Miliar. Ini sama saja seperti seorang pengemis yang ingin pergi ke rumah orang kaya untuk meminta hadiah 2 miliar, ini benar-benar sangat bodoh sekali.Namun, karena Meera sudah berjanji pada neneknya sendiri dan menerima tugas itu di depan umum muka keluarganya, maka dia harus mencoba sebelum merasa putus asa sendiri.Melihat Meera sangat gugup, Sakha merapikan rambut istrinya dengan lembu