Michael sudah memantapkan niatnya untuk membunuh Ferry. Tidak peduli apa pun yang dia katakan, dia akan tetap mati. "Apakah kamu pikir aku anak berumur tiga tahun?” tanya Ferry. "Kalau begitu, pergi lah ke neraka,” ujar Michael. Setelah mengatakan hal itu, Michael lalu mencekik Ferry dengan kuat. Terdengar bunyi tulang patah, dia mungkin sudah mematahkan leher Ferry. Pemimpin Keluarga Han di Amerika pasti tidak pernah bermimpi kalau kunjungannya ke China akan menjadi perjalanan terakhir dalam hidupnya. Awalnya Michael sempat ragu. Dia tidak tahu apa yang Ferry sembunyikan, tapi Ferry tetap tidak mau mengatakannya. Jadi dia tidak bisa mengandalkannya juga. Cepat atau lambat, toh alasan ini akan muncul. "Kematian Ferry tidak boleh diketahui oleh orang lain,” ujar Michael kepada semua orang yang ada di sana. Walaupun Robert terluka, tapi wajahnya yang pucat bukan karena lukanya, tapi karena dia terkejut melihat aksi Michael membunuh Ferry. Menantunya yang tidak berguna dan seo
Ruby dan Alfred terdiam sesaat. Mereka penasaran siapa yang menghubungi Teddy tengah malam begini. Teddy lalu berdiri dari duduknya. Tubuh Teddy gemetar ketika menjawab panggilan itu, mukanya terlihat merah. "Ayah, ada apa?""Kakek, siapa yang meneleponmu?"Melihat layar ponselnya, terlihat nama Michael. Teddy terlalu gembira, dia terus menunjuk layar ponselnya. Mereka tambah bingung. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Teddy terlihat gembira sekali? Mereka tidak bisa berkata sepatah kata pun. "Iya, itu Michael, Michael!” teriak Teddy. Ruby dan Alfred terkejut, mereka juga lalu berdiri dari sofa. Ketika mereka melihat nama yang tertera di layar ponsel Teddy, itu benar-benar Michael. "Ini benar-benar Kak Michael. Dia menghubungi kakek. Apakah dia berhasil mengatasi Ferry?” tanya Ruby dengan pandangan tidak percaya. Alfred benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Di dalam pikirannya, Michael pasti sudah mati. Dia tidak menyangka kalau Michael akan bertahan. Tapi s
Michael berhasil melawan Ferry. Sekarang Keluarga Han dari Amerika sudah bukan lawannya lagi. Ini mungkin akan merubah jalan hidupnya. Status Michael pasti akan lebih tinggi lagi di masa yang akan datang. Sedangkan Keluarga Tian akan selamanya berada di Yuncheng. Jarak antara Ruby dan Michael akan semakin jauh. "Hmm." Muka Ruby terlihat sebal, “Kakak Michael akan menjadi orang hebat. Dia sudah berjanji untuk melindungiku setiap saat.” "Aku harap begitu,” ujar Alfred sambil menghela napas. "Alfred, jangan begitu. Michael adalah laki-laki yang selalu menepati janjinya. Kalau kamu berusaha mengenalinya, kamu akan tahu dia adalah laki-laki yang bisa dipercaya,” ujar Tedy. "Ayah, ini semua salahku. Aku tidak seharusnya menganggap remeh, tapi masa depan kita ke depan juga masih belum jelas,” ujar Alfred berusaha mengungkapkan kekhawatirannya. "Kenapa, apakah kamu mau menggunakan Michael untuk memuluskan rencana keluarga kita? Apakah kamu lupa konsekuensinya?” tanya Teddy. Dia seben
Setelah mendengar perkataan Bella, Michelle seketika terbangun. "Apa? Apa yang terjadi?" tanya Michelle dengan penasaran. Perceraian Bella dan Michael membuat Bella bersedih. Michelle memperhatikan kondisi Bella. Dia juga berharap Bella dan Michael bisa bersatu kembali. Namun saat hal itu terjadi tiba-tiba, dia benar-benar penasaran. "Banyak yang sudah terjadi. Tolong carikan saja aku tempat penginapan," kata Bella.Michelle tertawa, "Kamu bisa saja berkata seperti itu, tapi kamu belum pernah sedikitpun bercerita padaku. Bagaimana mungkin aku bisa percaya?"Raut muka Bella menjadi kesal. "Sudah, bantu aku saja, nanti akan kuceritakan semuanya,” kata Bella."Baiklah kalau begitu. Aku akan membantumu, serahkan saja padaku," ujar Michelle. Di Hotel Peninsula, Teresa duduk lesu di kamarnya. Rencananya untuk membunuh Ferry terbongkar sudah. Dunia seakan runtuh. Sudah pasti dia akan disuruh kembali ke Amerika. Mungkin dia akan dikurung seumur hidup atau mungkin dia akan dinikahkan
Padahal Denver adalah pengawal paling kuat. Bagaimana mungkin dia bisa kalahkan oleh Michael?Apa mungkin Michael mampu mengalahkan Denver?Mustahil. Tidak mungkin! Jika Michael benar lebih kuat, kenapa tidak dari dulu dia mengalahkan Denver? Kenapa baru sekarang hal ini terjadi? "Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Teresa. "Kamu tidak perlu tahu. Nasib ayahmu berada di tanganku. Dia tidak akan kembali ke Amerika. Sekarang kamu bisa menjadi kepala Keluarga Han," kata Michael.Teresa tidak sekalipun membayangkan hal ini terjadi. Dia pikir nasibnya akan menjadi suram setelah kejadian dengan ayahnya itu.Seketika dia melihat harapan. Tapi harapan itu dikontrol oleh Michael.Ini berarti meskipun dia menjadi kepala Keluarga Han, Michael masih tetap bisa mengendalikannya. Menjadi boneka yang bisa dikendalikan seseorang bukanlah sesuatu yang Teresa inginkan."Aku tahu apa yang kamu pikirkan, tapi saat ini kamu tidak punya pilihan lain. Jika kamu tidak mau, aku bisa membunuhmu sa
Sebagai nona dari Keluarga Han, harga diri Teresa sangat tinggi, di lubuk hatinya yang paling dalam, dia tidak mau menuruti kemauan Michael.Namun, jika dia ingin menjadi pewaris Keluarga Han, ini adalah satu-satunya kesempatan. Kalau dia menuruti keinginan Michael, Michael tetaplah seorang putra yang dibuang dari Keluarga Han dan menjadi seorang pecundang. "Ya, aku menerimanya," kata Teresa sambil menundukkan kepala. Jika dia kembali ke Amerika, dia akan mencari cara untuk menyingkirkan Michael. Ini hanya sementara saja. Begitu dia kembali ke Amerika dan menjadi kepala keluarga, Teresa akan memikirkan caranya untuk lepas dari cengkraman Michael. "Jika kamu mengkhianatiku, kamu akan mati. Jika kamu berbuat macam-macam, pikirkan nasibmu jika Ferry kembali ke Amerika," ancam Michael.Jika Ferry kembali, sudah pasti nasib Teresa akan menjadi tahanan. Kalau tidak, dia akan dinikahkan dengan keluarga kaya lainnya. Namun, ancaman Michael tidak masuk ke dalam hati Teresa. Teresa pas
Perasaannya pada Michael semakin lama semakin dalam. Padahal dia tahu Michael sangat mencintai Bella.Inilah yang dinamakan cinta bertepuk sebelah tangan. Namun Evie bisa menerimanya. Seandainya saja dia bisa menggantikan posisi Bella di hati Michael.Namun dia tahu itu tidak pernah terjadi. Selama tinggal bersama Michael, Evie sering sekali harus mengalami dilema ini. Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka. Evie berdiri menghadap pintu sambil menahan napas. Saat Michael berjalan masuk ke dalam apartemen, Evie bernapas lega. Kemudian dia menangis dan berjalan mendekati Michael. Evie memeluk Michael dengan erat. Michael tidak membalas pelukan Evie. Setelah menunggu tangisan Evie reda, Michael bertanya, "Kamu ingin tahu apa yang sudah terjadi?"Evie melepaskan pelukan Michael. Dia menghapus air matanya, "Apa yang terjadi? Bagaimana kondisi Bella? Ferry tidak membunuhmu?""Bella aman, " kata Michael. "Bagaimana Ferry bisa melepaskanmu? Apa dia berubah pikiran?" tanya Evi
Jantung Evie berdetak lebih kencang. Teresa menjadi boneka Michael. Ini adalah hal yang tidak pernah Evie bayangkan. Evie pikir Michael hanya bercanda. Namun dari raut muka Michael, dia tidak terlihat sedang bercanda. Evie tahu Michael tidak akan bicara sembarangan. Berarti semua yang dikatakan Michael itu benar-benar terjadi. Bagaimana bisa itu terjadi? Apa yang sudah dilakukan Michael? "Tentu saja itu benar. Kamu pikir aku hanya bicara mengada-ngada?" kata Michael. Dia tahu Evie tidak akan percaya. "Terus, bagaimana kamu bisa mengalahkan Denver?" tanya Evie. "Aku sudah membunuhnya dengan satu pukulan," jawab Michael datar.Raut muka Evie terkejut. Matanya melebar, mulutnya terbuka. Dibunuh dengan satu pukulan!Sebelumnya, ketika Michael mengalahkan Jordan, Evie tidak bisa percaya begitu saja. Tapi setelah Kale membenarkan hal itu, Evie lalu mau tidak mau harus percaya. Sekarang Denver dikalahkan hanya dengan satu pukulan!Evie berdiri. Dia memegang tangan Mic
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua