Sebagai nona dari Keluarga Han, harga diri Teresa sangat tinggi, di lubuk hatinya yang paling dalam, dia tidak mau menuruti kemauan Michael.Namun, jika dia ingin menjadi pewaris Keluarga Han, ini adalah satu-satunya kesempatan. Kalau dia menuruti keinginan Michael, Michael tetaplah seorang putra yang dibuang dari Keluarga Han dan menjadi seorang pecundang. "Ya, aku menerimanya," kata Teresa sambil menundukkan kepala. Jika dia kembali ke Amerika, dia akan mencari cara untuk menyingkirkan Michael. Ini hanya sementara saja. Begitu dia kembali ke Amerika dan menjadi kepala keluarga, Teresa akan memikirkan caranya untuk lepas dari cengkraman Michael. "Jika kamu mengkhianatiku, kamu akan mati. Jika kamu berbuat macam-macam, pikirkan nasibmu jika Ferry kembali ke Amerika," ancam Michael.Jika Ferry kembali, sudah pasti nasib Teresa akan menjadi tahanan. Kalau tidak, dia akan dinikahkan dengan keluarga kaya lainnya. Namun, ancaman Michael tidak masuk ke dalam hati Teresa. Teresa pas
Perasaannya pada Michael semakin lama semakin dalam. Padahal dia tahu Michael sangat mencintai Bella.Inilah yang dinamakan cinta bertepuk sebelah tangan. Namun Evie bisa menerimanya. Seandainya saja dia bisa menggantikan posisi Bella di hati Michael.Namun dia tahu itu tidak pernah terjadi. Selama tinggal bersama Michael, Evie sering sekali harus mengalami dilema ini. Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka. Evie berdiri menghadap pintu sambil menahan napas. Saat Michael berjalan masuk ke dalam apartemen, Evie bernapas lega. Kemudian dia menangis dan berjalan mendekati Michael. Evie memeluk Michael dengan erat. Michael tidak membalas pelukan Evie. Setelah menunggu tangisan Evie reda, Michael bertanya, "Kamu ingin tahu apa yang sudah terjadi?"Evie melepaskan pelukan Michael. Dia menghapus air matanya, "Apa yang terjadi? Bagaimana kondisi Bella? Ferry tidak membunuhmu?""Bella aman, " kata Michael. "Bagaimana Ferry bisa melepaskanmu? Apa dia berubah pikiran?" tanya Evi
Jantung Evie berdetak lebih kencang. Teresa menjadi boneka Michael. Ini adalah hal yang tidak pernah Evie bayangkan. Evie pikir Michael hanya bercanda. Namun dari raut muka Michael, dia tidak terlihat sedang bercanda. Evie tahu Michael tidak akan bicara sembarangan. Berarti semua yang dikatakan Michael itu benar-benar terjadi. Bagaimana bisa itu terjadi? Apa yang sudah dilakukan Michael? "Tentu saja itu benar. Kamu pikir aku hanya bicara mengada-ngada?" kata Michael. Dia tahu Evie tidak akan percaya. "Terus, bagaimana kamu bisa mengalahkan Denver?" tanya Evie. "Aku sudah membunuhnya dengan satu pukulan," jawab Michael datar.Raut muka Evie terkejut. Matanya melebar, mulutnya terbuka. Dibunuh dengan satu pukulan!Sebelumnya, ketika Michael mengalahkan Jordan, Evie tidak bisa percaya begitu saja. Tapi setelah Kale membenarkan hal itu, Evie lalu mau tidak mau harus percaya. Sekarang Denver dikalahkan hanya dengan satu pukulan!Evie berdiri. Dia memegang tangan Mic
"Baiklah," Kale mengangguk."Cari tiket ke Amerika. Setelah urusan rumah ini beres, kita akan pulang ke Amerika," perintah Evie. "Bertiga, nona?" tanya Kale. Meskipun dia tidak mau Michael ikut ke Amerika, tapi Michael yang akan membantu masalah Keluarga Qi. "Tidak, berdua saja."Berdua?Raut muka Kale berubah. Bisa-bisanya Michael tidak ikut? Bukankah dia yang akan membantu menyelesaikan masalah Keluarga Qi?"Nona, Michael sudah memanfaatkanmu. Aku akan membunuhnya sekarang!" ujar Kale berang. "Kamu?" Evie menatap Kale dari ujung kepala sampai ujung kaki, "Michael sudah membunuh Denver. Kamu tidak akan bisa mengalahkannya. Apalagi Keluarga Han akan disetir oleh Michael. Dengan begitu, masalah Keluarga Qi akan bisa diselesaikan.""APA!" teriak Kale. Dia tidak percaya dengan yang barusan dia dengar. Michael membunuh Denver? Bagaimana hal ini bisa terjadi? Denver adalah pengawal terkuat di seluruh komunitas China di Amerika. Kale sendiri sudah pernah melihat sepak terjang
Setelah mereka masuk ke dalam mobil, Bella yang menjadi supir. Dia menyuruh Michael untuk menutup mata. Michael semakin penasaran dengan sikap Bella.Setelah beberapa lama mobil melaju, jalanan menjadi sedikit berbatu. Sepertinya tujuan Bella berada di daerah luar kota. Setelah kira-kira dua jam perjalanan, Michael merasakan mobil berhenti. Namun, dia belum boleh melepas ikatan di matanya. Di depan Bella, sebuah vila nampak menjulang. Inilah tujuan mereka berdua liburan. Bella menyukai kondisi di sekeliling vila. Meskipun di samping mereka masih vila lainnya, namun itu cukup memberikan ruang yang Bella inginkan. Di samping vila, juga ada kolam renang. Mereka bisa berenang sepuasnya. "Pegang tanganku," Bella mengambil tangan Michael. Dia sudah tidak sabar ingin masuk ke dalam vila. Michael belum boleh melepas ikatan penutup matanya. Dia hanya bisa bertanya-tanya apa yang dilakukan Bella.Bella membawa Michael ke daerah kolam renang. Dia berkata, "Kamu tunggu di sini. Aku a
Michael tidak menjelaskan banyak soal kalung itu. Julius sudah masuk ke dalam penjara itu sejak lama. Namun kalung Michael masih belum berbunyi. Michael tidak tahu apakah Julius masih hidup atau tidak. Ini membuat Michael tidak tenang.Jika Julius mati, Michael tidak bisa menerima informasi apa-apa. Jalan keluarnya adalah dengan Michael masuk ke sana. Dulu, Michael tidak yakin dengan keputusan ini, namun sekarang dia bisa melakukannya. Selama kekuatan misterius ini masih ada dalam dirinya, Michael yakin bisa mencari Warren. "Ini adalah benda yang menghubungkanku dengan kakek. Ini benda yang sangat penting," kata Michael. Bella sudah tahu identitas Michael yang sebenarnya. Tapi yang dia tahu hanya sebatas kalau Michael sudah diasingkan dari Keluarga Han di Yanjing. Bukankah kakek Michael sudah lama meninggal? "Apakah itu benda peninggalan mendiang kakekmu?" tanya Bella."Kakekku masih hidup di suatu tempat," kata Michael."Masih hidup!" kata Bella sambil terkejut. Saat Warr
Victor terdiam cukup lama setelah mendengar rencana Michael. Michael sangat menantikan komentar gurunya. "Itu tempat yang sangat berbahaya. Sekali kamu masuk, tidak ada jaminan kamu akan keluar dengan selamat," kata Victor sambil menghela napas. "Guru, berapa persen kemungkinan aku selamat dengan kondisiku sebelum membunuh Denver?" tanya Michael."Nol persen," kata Victor.Michael berkata, "Tidak apa-apa. Setidaknya aku tahu medan apa yang bakal kuhadapi."Victor tersenyum masam. Mungkin ini ada bagusnya. Jika Michael bisa selamat, pengalamannya nanti bisa menjadikannya seorang guru hebat. "Bagaimana dengan Bella? Jika kamu tidak kembali, bagaimana nasib Bella ke depan?” kata Victor sambil melihat ke arah Bella.Ini juga masalah yang belum bisa Michael pecahkan. "Jika aku tidak kembali, aku berharap bisa terlahir kembali ke sisinya. Tapi sekarang nasib kakek lebih penting," kata Michael.Victor mendesah, "Aku akan membantumu mengawasinya. Berhati-hatilah. Ada sesuatu yang
"Kenapa kita tidak beli saja vila ini? Kita bisa menggunakannya untuk liburan," saran Michael."Ok, tapi apa pemiliknya mau?" tanya Bella."Kalau untuk urusan itu, serahkan pada Mark," kata Michael.Michael dan Bella kembali ke vila di lereng gunung malam itu. Berta dan Robert sudah menunggu mereka di vila. Besok paginya, Michael mengantar Bella kerja setelah itu dia pergi ke kantor Weak Water Property.Michael menyuruh Henry untuk memecat Helen. Kebetulan sekali, Helen melakukan kesalahan dalam bekerja. Saat Helen bertemu Michael, dia menundukkan kepala. Sejak Helen tahu identitas Michael sebenarnya, dia sudah membayangkan pertemuan ini. Sebelumnya dia membuat khayalan saat bertemu dengan bos besar Weak Water Property. Dia akan berpenampilan menggoda. Namun sekarang semua angan-angan itu hancur. Helen ingin meminta maaf pada Michael, tapi dia tidak memiliki keberanian. Saat tiba di kantor Henry, Michael bertanya mengenai pembangunan di tepi kota Yuncheng. Masalah ini
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua