Ketika tiba waktunya untuk makan, nenek muncul. Semua orang sudah menunggunya. Walaupun keluarga mereka tidak terlalu besar, tapi mereka punya banyak aturan. Tidak seperti keluarga-keluarga lainnya, tapi mereka harus tetap mematuhi aturan tersebut. Dan mereka sangat menikmatinya. “Nenek ...” “Nenek ...” “Ibu ...” “Ibu ...”Semua orang menyapa nenek. Mereka belum berani duduk sebelum nenek duduk terlebih dahulu.Michael masih tidak duduk di meja utama. Tetapi dia duduk di meja makan kecil bersama beberapa orang pembantu.Edward memandang Amanda dan Amanda berkata kepada Bella, "Bella, kamu sudah membeli dua mobil ya. Apa sudah diberitahukan ke nenek?"Nenek mengerutkan kening ketika dia mendengarnya. Dia tahu bahwa Bella mengganti mobil. dan tidak berniat untuk menanyakan masalah ini. Tapi ini adalah pertama kalinya dia mendengarnya ada dua mobil yang dibeli."Posisi Bella benar-benar patut ditiru. Tidak butuh waktu lama untuk menjabat posisi di perusahaan, dia sudah mem
Seketika ruangan menjadi hening.Kata-kata Michael membuat semua orang terdiam. Hanya terdengar suara napas yang ditahan.Namun tak lama kemudian, tawa pecah. Orang-orang tertawa keras.Semua orang menunjuk Michael. Mereka menganggap ini adalah lelucon yang paling lucu.“Michael, berani juga ya kamu melontarkan candaan seperti itu. Apa kamu sengaja ingin membuat kami tertawa?” Edward memegang perutnya untuk menahan tawa.Muka Amanda memerah. Senyumnya terlihat jelas. Dia lalu mencibir, "Aduh, air mataku keluar saking lucunya. Kamu sengaja ya ingin melucu? Walaupun kami semua sangat mengenalmu, tetapi kamu tidak perlu berkata seperti itu. Kamu ingin jadi badut ya?"Semua orang mengejek Michael."Kamu harus melihat situasi kalau mau menyombongkan diri. Kamu kan tidak berguna. Bagaimana kamu punya banyak uang?”"Bella, jangan biarkan suamimu berbicara lebih banyak. Ini kalau bukan kamu yang gila, kami yang sudah gila.""Ya, bahkan jika kamu ingin mencari alasan, kamu harus menemu
"Bella, aku tahu kamu telah mengalami beberapa kejadian buruk tahun ini. Tapi kamu tidak perlu terang-terangan begini. Kamu pikir mata tuaku tidak dapat melihat apa-apa?" Nenek mengabaikan perkataan Michael. Dia tidak percaya dengan Michael punya uang untuk membeli mobil dan rumah. “Nenek, aku tetap pada pendirianku. Jika nenek meragukanku, silahkan periksa buku kas kapan saja.” Bella menatap nenek tanpa rasa takut.Nenek tidak menyangka Bella bisa keras kepala begini. Apa Bella sudah menantang dirinya untuk memeriksa keuangan perusahaan?Nenek tahu bahwa begitu keuangan diperiksa, efeknya akan lebih besar. Data korupsi setiap keluarga akan dibuka dan diletakkan di atas meja. Lebih jelasnya, akan terlihat siapa yang mengambil uang lebih banyak. Dan kalau ada yang mengambil dengan jumlah yang kecil, mereka pasti akan tidak puas. Ke depannya, akan ada pihak yang serakah mau mengambil uang perusahaan dan dampaknya akan lebih kacau. “Bella, aku tidak menyangka. Selama bertahun-tahun
Di ruang tamu, Jonathan dan yang lainnya juga berbicara tentang Robert. Mereka juga ingin datang melihat rumah barunya. Jika rumah itu lebih bagus, mereka punya alasan untuk mengatakan hal-hal buruk di depan nenek. Jika rumahnya tidak bagus, maka mereka dapat mengambil kesempatan ini untuk menertawakannya.Kekhawatiran terbesar Suzy adalah masalah ini diketahui oleh keluarga Su. Rencana selanjutnya adalah menyewa rumah agar Dane tidak banyak bicara. Jika dia tidak menghubungi Dane, tidak akan ada masalah karena toh mereka jarang bertemu. Namun jika keluarga Su mengetahuinya, masalahnya akan tambah rumit. Tidak peduli pakai metode apa dia berkelit, cepat atau lambat tetap akan terbongkar. Jika itu terjadi, keluarganya akan jadi bahan tertawaan sampai mati.Semuanya gara-gara Michael. Kalau saja dia tidak omong besar, semua ini tidak akan terjadi. Rasanya dia ingin mengusir Michael dari rumah sekarang juga. “Robert, kamu benar-benar tidak ada rencana untuk mengundang kami?” Jonathan
Tanggal empat belas. Setelah Michael menjemput Bella dari kantor, Bella bertanya kepada Michael tentang rumah baru di dalam mobil.Sebetulnya Bella tidak terlalu mempedulikan masalah itu karena di mana pun rumah yang dibeli Michael, rumah itu tetaplah milik Michael. Jadi dia sebenarnya tidak ambil pusing. Tapi hari ini Bella sedikit gugup. Alasannya tidak lain adalah karena Damian juga akan datang. Dia tidak ingin memberi kesempatan pada Damian untuk meremehkannya. Bella berharap rumahnya tidak akan lebih buruk dari rumah Dane."Bukankah aku sudah menunjukkan rumah itu padamu?" Michael berkata sambil tersenyum.Bella memelototi Michael. Tempat yang dia tunjukkan itu adalah vila di lereng Gunung Yunding. Bagaimana mungkin Bella bisa menganggapnya serius? "Ini sudah hampir waktunya, bisa-bisanya kamu masih bercanda? Teman sekelas ayah dan keluarga kita akan datang besok. Tidak bisakah kamu beri tahu sekarang?" cecar Bella.“Aku kan sudah bilang padamu tapi kamu tetap tidak percay
Michael masih tidak bicara. Dia terus mengendarai mobil langsung ke lereng gunung. Pada saat ini, Bella tidak tahu harus berkata apa. Ada banyak pertanyaan di hatinya, tetapi dia tidak berani bertanya.Dia benar-benar mengendarai mobil ke vila Gunung Yunding!Dia benar-benar mengendarai mobil ke vila di lereng gunung!Meskipun Bella belum pernah masuk ke vila Gunung Yunding, dia sudah mendengar banyak aturan tentang daerah ini.Setiap vila memiliki halaman pribadinya sendiri. Tanpa persetujuan pemilik, siapa pun tidak boleh masuk tanpa izin.Daerah vila dikembangkan oleh keluarga Tian di Kota Yuncheng dan dikelola langsung oleh keluarga Tian sendiri. Siapapun takut melanggar aturan area villa. Karena hal itu beresiko menyinggung keluarga Tian.Jika Michael bisa masuk ke sini, satu-satunya penjelasan adalah dia memang pemilik salah satu vila di sini.Ketika Michael membuka pintu mobil, Bella masih linglung. Dia bahkan tidak berani keluar dari mobil, karena takut memasuki tempat o
Bella menangis beberapa saat. Lalu tiba-tiba dia berdiri dan menunjuk ke foto pernikahan di dinding. "Turunkan.""Kenapa?" Michael bertanya dengan bingung. Kenapa Bella tidak ingin foto ini dipajang?Jika Bella tidak suka foto ini dipajang, Michael juga akan setuju. Dia tidak akan pernah memaksa Bella untuk melakukan apa yang tidak dia suka. “Apa kamu tidak bisa melihat ekspresi ketidakbahagiaan di wajahnya? Kenapa kamu masih juga menyimpan foto ini?” Bella mulai menangis.Michael mengangkat alisnya. Dia berkata tanpa ragu, "Karena dia adalah istriku dan kami sah di hadapan hukum."Bella menjatuhkan dirinya ke pelukan Michael. Untungnya, Michael sudah terlatih. Jika tidak, dia bisa jatuh. "Aku tidak ingin melihatnya. Buang dan bakar saja.”"Baiklah."Tangisan Bella bagai racun untuk Michael. Selama Bella bahagia, dia akan melakukan segalanya.Bukankah itu hanya foto pernikahan? Ya sudah buang .... Buang saja. Terlepas dari rasa enggan, Michael lebih suka menderita daripada
Pada tanggal lima belas, lantai bawah di rumah baru Dane, semua teman almamaternya sudah berkumpul."Apa yang sedang dilakukan Robert? Apakah kita semua menunggu di sini saja?""Rumah barunya tidak akan berada di area yang sama dengan rumah Dane, kan?""Mungkin saja. Lalu apa yang harus kita lakukan jika hal itu benar-benar terjadi?"Dane menggertakkan giginya. Tidak baik bagi Robert untuk membeli rumah di area yang sama dengan rumahnya. Kalau itu terjadi, dia akan dengan paksa membungkam mulut Robert untuk tidak banyak bicara. Jika Robert mengatakan bahwa rumahnya tidak bagus, itu tidak sama dengan meremehkan rumah Dane. Namun, faktanya belum diketahui. Dane tidak berpikir bahwa Robert dapat membeli rumah di sini.Baik bagi keluarga Su untuk memiliki uang, tetapi Robert sudah dikenal sebagai orang yang tidak berguna di keluarga Su. Sama seperti menantunya itu. Di perusahaan keluarganya, dia juga tidak memiliki status tertentu. Bagaimana mungkin Robert membeli rumah di daerah
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua