Akhirnya Bella setuju dengan permintaan Dina.Meskipun Bella tidak ingin menghadiri perjamuan malam ini, dia paham Dina dan keempat pelayan lainnya pasti akan dihukum oleh pemimpin Keluarga Fang kalau dirinya tidak datang.Meskipun Bella tidak mau datang, tapi dia tidak ingin orang yang tidak bersalah terlibat."Nona sangat cantik."Dina dan keempat pelayan lainnya merasa senang karena akhirnya Bella setuju untuk datang. Bella tampak secantik surga.Bella tidak mempedulikan kata-kata pujian Dina. Dia melihat Parza pergi dari pondok lain. Si trenggiling masih berdiri melihat kepergian Parza. Kemudian dia merasakan ada sosok Bella dan membalikkan badan. Keduanya bertatap muka. Si trenggiling tampak penasaran dengan Bella. Sedangkan Bella tampak sedih. “Di situkah tempat tinggal Dewa Es?” tanya Bella dengan nada lembut.Dina mengangguk, "Benar, Nona."Meskipun seulas senyuman tipis muncul di wajahnya, perasaan Bella hancur. Seperti yang dia duga. Sosok Dewa Es itu … bukan dia
Pintu pondok di sebelah Michael terbuka. Jeny mengikuti Sari berjalan keluar. "Nona ..." Jeny merasa sedih melihat Sari yang menatap pondok Michael. Dia dan Sari tumbuh bersama sejak kecil. Karena itu, Jeny memahami perasaan Sari meskipun Sari tidak mengatakan apa-apa. Apalagi menyangkut Michael. Meskipun Sari jarang keluar rumah, tapi dia memiliki pengetahuan luas. Sari juga mudah memahami orang lain. Namun baru kali ini Jeny melihat Sari yang sedih karena perasaannya tidak berbalas. “Apa kamu ingin bertemu dengan mereka?” tanya Jeny. Meskipun keduanya sudah mendengar percakapan antara Parza dan si trenggiling, tapi Jeny tetap bertanya pada Sari. “Aku masih ingat dengan kejadian kemarin,” Sari menggelengkan kepalanya, “Biarkan dia pergi.”"Tapi ..." Jeny ingin mengatakan sesuatu, tapi Sari menatap Jeny. Kemudian dia berjalan ke depan. Siapa yang sangka perempuan sekelas Sari bisa sedih karena ditolak oleh seorang laki-laki? Sementara itu di aula depan, terdengar kemeria
“Apa dia pengantin perempuan Keluarga Fang yang akan menikah besok?”"Meskipun wajahnya tertutup seperti itu, aku bisa merasakan kecantikannya yang misterius."“Tentu saja. Menurutmu pengantin perempuan yang dipilih Keluarga Fang adalah perempuan biasa?”"Aku dengar perempuan itu bisa melahirkan calon Dewa Sejati. Benar-benar beruntung."Para tamu menatap Bella dengan penuh kagum ketika dia lewat dan duduk di kursi khusus. Kekaguman juga dirasakan oleh semua orang ketika melihat Sari. Meskipun wajahnya ditutup dengan kain, sikap anggunnya sanggup mengunci pandangan laki-laki yang hadir di sana. Di belakang Sari, ada Jeny yang berjalan. Dirinya juga merupakan perempuan cantik. Semua orang tampak lupa bernapas. Mereka tersihir dengan kecantikan perempuan-perempuan tersebut. Di sisi lain, ada Tuan Onn yang hadir dengan aura bijaksana. Bagi masyarakat gurun, Tuan Onn adalah sosok legendaris di dunia gurun pasir ini. Kebanyakan dari mereka tidak pernah bertemu langsung, hanya per
Michael membuka matanya dan tersenyum. Sebetulnya dia ingin istirahat lebih lama tapi dia mendengar suara langkah kaki si trenggiling yang berjalan bolak-balik seperti tikus tanah.Suara langkah kaki itu bisa mengganggu orang yang sedang ingin beristirahat. Untung saja Michael adalah orang yang sabar. Kalau tidak, pasti si trenggiling sudah diteriaki supaya diam. “Apa kamu sudah selesai?” Michael bertanya pada si trenggiling. "Akhirnya kamu bangun. Ayo, aku akan membantumu berdiri," si trenggiling segera mendekati Michael.“Aku belum setua itu. Aku bisa bangun sendiri,” Michael memutar matanya. Kemudian dia duduk dan berdiri dari tempat tidur. “Lebih cepat kita pergi, lebih baik,” ujar si trenggiling. "Kenapa kamu terburu-buru? Santai saja," Michael tersenyum. Dia berjalan ke meja dan menuang air untuk minum.Setelah minum, Michael bertanya, "Apa jangan-jangan kamu kelaparan?"“Tentu saja. Kalau kamu belum makan, kamu pasti kelaparan. Lagi pula di luar sana ramai sekali. Sa
Orang-orang melihat ke belakang. Sumber keramaian berasal dari gerbang rumah wali kota dan terdengar hingga ke aula utama.Banyak orang yang berdiri dari tempat duduk untuk melihat sumber keramaian. Bahkan ada orang yang masih makan juga berdiri untuk melihat. Sedangkan Michael tetap duduk dengan cuek. Dia tidak peduli akan keramaian tersebut. “Ada apa itu ribut-ribut?” tanya si trenggiling. Namun karena banyak orang, trenggiling tidak bisa melihat dengan jelas. “Memangnya perlu ditanyakan lagi? Sudah jelas ada orang penting yang datang,” perempuan tua yang duduk di meja sebelah Michael berkata dengan nada menghina.Trenggiling mendengus. Orang penting? Orang yang paling penting sedunia ada di sebelah trenggiling sedang duduk dan makan kaki ayam. Siapa lagi orang yang lebih penting dari Michael?Melihat ekspresi trenggiling yang tidak setuju, perempuan tua lain di sebelahnya tidak bisa menahan diri untuk tidak mencibir, "Anak muda, sampai kamu mati pun, kamu belum tentu bisa be
Felix mengangguk, "Sepertinya Dewa Es sedang bersenang-senang dengan orang-orang."Seketika nada bicaranya berubah, "Ayah, orang-orang yang hadir di perjamuan malam ini juga datang ke acara pernikahanku besok. Aku akan mencari Dewa Es dan mengajaknya bersulang sebagai bentuk rasa hormat dan penolak bala di kemudian hari."Para tetua mengangguk setuju terhadap penjelasan Felix. Status Keluarga Fang sudah jelas sekarang. Peluang mereka untuk menjadi nomor satu di dunia gurun akan semakin bertambah. Tentu saja puji-pujian itu sangat diperlukan.“Anakmu ini bisa berpikir jauh. Sungguh beruntung Keluarga Fang memiliki putra sebijak dia. Kalau begini, kenapa harus khawatir soal masa depan?”"Benar. Tuan Felix memiliki pemikiran yang lebih dewasa dibanding tuan muda keluarga lainnya. Meskipun itu hal sederhana seperti bersulang bersama, kamu bisa melihat karakternya seperti itu."“Dengan begini, kita bisa melihat bahwa Tuan Felix adalah orang yang baik hati. Meski jumlah tamu yang hadir
Trenggiling jelas terkejut melihat perubahan sikap para perempuan tua itu. Apa yang terjadi?Namun begitu si trenggiling melihat ke arah para perempuan tua itu, dia hampir memuntahkan semua yang baru saja dimakannya.Para perempuan tua itu jelek sekali. Kulit mereka berkeriput dan kotor. Bahkan senyuman mereka sanggup membunuh lalat. Namun mata mereka berbinar-binar saking semangatnya. "Oh, oh, lihat, lihat, lihat."“Aku dengar Tuan Felix keluar untuk bersulang.”"Tuan muda yang bermartabat dari Keluarga Fang datang ke sini untuk bersulang dengan kita?""Tidak hanya memiliki karakter yang luar biasa, tapi dia juga tampan. Andai saja aku sepuluh tahun lebih muda, aku pasti bisa menggodanya."Seketika si trenggiling terbatuk-batuk. Dia tersedak makanannya sendiri. “Hei, kamu! Apa maksudmu?” Perempuan tua itu langsung menunjuk trenggiling. Dia terlihat kesal. Apa jangan-jangan si trenggiling sedang mengejek mereka?Dasar bodoh!“Aku … tidak bermaksud apa-apa,” jawab trenggi
Semua orang berkumpul di perjamuan tersebut. Ada begitu banyak manusia, tapi penampakan perempuan-perempuan tua yang jelek dan gemuk ini tetap saja sangat mengejutkan mereka.Apalagi ketika salah satu perempuan tua itu terlihat dianiaya. Orang-orang mendengus dan mengejek mereka. Jagoan macam apa yang menganiaya perempuan tua? Namun, ketika mereka melihat bahwa ada keterlibatan seorang laki-laki muda, orang-orang jadi penasaran.Memang penampakan laki-laki muda itu terlihat aneh. Namun di dunia seperti Dunia Bafang, bagaimana mungkin mereka curiga terhadap orang seperti laki-laki muda itu atau si trenggiling? Apalagi trenggiling terlihat lebih kuat dari perempuan tua itu. Bagaimana mungkin hal ini terjadi? Karena itu, ketika mereka datang melihat aksi si perempuan tua dan si trenggiling, mereka jadi bertanya-tanya. "Apa mataku tidak salah lihat? Ada perempuan tua sedang memberi pelajaran pada seorang jagoan?"“Menurutku, itu disengaja. Seperti kata pepatah, lima puluh pere