Felix membeku di tempat selama beberapa detik. Sebelumnya dia merasa percaya diri tapi sekarang dia menjadi bingung. "Itu kamu?"Felix terkejut. Dia benar-benar tidak menyangka bakal ketemu Michael di sini. Orang-orang jadi berbisik. Apa maksudnya ini? Apa jangan-jangan Felix mengenal kedua orang ini?Kalau Felix mengenal kedua orang ini, bukankah seharusnya mereka duduk di dekat aula utama? Sedangkan orang-orang yang duduk di ini adalah warga biasa. Mereka tidak punya status sama sekali. Apalagi sambil dikenal oleh Keluarga Fang.Tidak hanya Felix tapi perempuan itu kaget. Sudah susah payah berpura-pura ternyata laki-laki muda ini adalah seseorang yang dikenal Felix?Bukankah ini namanya menggali lubang kubur sendiri? Michael menghela napas dan berkata, "Benar. Ini aku.""Kenapa kamu datang ke sini?" Felix teringat sesuatu.Rencana Rahel. Bagaimana mungkin Felix tidak tahu? Kalau Michael hendak pergi ke “sana”, sudah pasti dia akan melewati Kota Huangmo. Raut wajah F
Felix mendengus puas. Tatapan matanya terlihat arogan seolah-olah apa yang dia katakan adalah kebenaran dan tidak ada yang boleh mempertanyakannya.“Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan?” tanya Felix dengan sombong. Pertanyaan itu terlihat biasa saja, tapi sebenarnya itu hanya undangan provokasi.“Tidak ada yang ingin kukatakan,” jawab Michael.Orang-orang saling berbisik. "Laki-laki ini tampan. Kupikir wajar saja perempuan tua ingin menarik perhatiannya. Jangan kan perempuan tua, yang muda saja pasti akan berdatangan.""Ya, meskipun Dunia Bafang menghargai level kekuatan, bukan berarti faktor ketampanan bisa dikesampingkan. Bagaimana mungkin laki-laki setampan dia ingin menarik perhatian perempuan tua?"Perempuan tua itu menatap orang-orang. Dia berkata dengan nada tinggi, "Apa yang kalian bicarakan? Kalau kamu terus berbicara omong kosong, aku akan merobek mulutmu.”Orang-orang lalu menutup mulut mereka. Perempuan tua itu mendengus. Namun ketika dia ingin melanjutkan, Fel
Nama penjara Keluarga Fang adalah Penjara Langit, tapi kenyataannya …. Kenyataannya penjara itu adalah penjara bawah tanah.Dengan kata lain, penjara Keluarga Fang adalah tempat penyucian dosa.Katanya orang yang masuk ke dalam Penjara Langit Keluarga Fang tidak pernah keluar lagi. Mereka semua mati. Pada dasarnya, penjahat yang masuk ke dalam penjara Keluarga Fang adalah penjahat kelas berat.Dalam ribuan tahun, hanya satu orang yang dipenjara di sana. Menurut legenda, dia adalah pembasmi dunia gurun pasir!Penjahat itu adalah pembunuh nomor satu yang pernah ingin menghancurkan empat keluarga besar, mengalahkan Dewa Es, dan menyatukan gurun pasir.Tangan si pembunuh itu sudah ternoda oleh ribuan nyawa tak berdosa. Apalagi dalam penjahat itu memiliki otak pemberontak. Selayaknya orang keji seperti itu dimasukkan ke dalam Penjara Langit.Selain si penjahat itu, tidak ada orang lain yang pernah masuk ke dalam penjara.Sekarang Felix ingin memasukkan Michael ke dalam penjara ba
Parza mengerutkan dahi melihat kerumunan orang-orang. Kemudian dia tersenyum.Saat ini adalah jamuan makan malam. Begitu banyak orang berkumpul di sana. Pasti di sana meriah sekali.Jelas sekali putranya yang pandai menarik perhatian orang telah menemukan Dewa Es. Sekarang dia pasti sedang mengobrol dengan Dewa Es. Orang-orang akan merasa iri padanya. "Anakmu tampak sepertimu. Ada yang bilang harimau tidak akan memiliki anak bangau. Ini bagus sekali."Parza membalikkan badan. Dia melihat kedatangan Tuan Onn.“Tuan Onn, kenapa kamu ke sini?" tanya Parza. "Aku sudah terbiasa hidup mengembara. Bagaimana bisa aku melewatkan keramain ini? Apa benar dia sudah bertemu Dewa Es?" Tuan Onn tertawa.Perasaan Parza begitu bahagia. Tuan Onn adalah sosok yang sangat dihormati di dunia gurun. Siapa pun yang mendapat pujian dari Tuan Onn bukanlah orang biasa.Apalagi orang yang dipuji ini adalah putra Parza sendiri.“Tuan Onn, kamu terlalu melebih-lebihkan putraku,” ujar Parza sambil berpur
Ayah?Tuan Onn?Kenapa mereka datang ke sini?Felix menjadi bingung. Dia berjalan menemui mereka, "Felix bertemu Ayah dan melihat Tuan Onn."“Tidak apa-apa,” Parza sedang dalam suasana hati yang baik. Dia menepuk bahu putranya. Matanya dipenuhi kegembiraan, “Ayah ingin memberitahumu kabar baik.”"Kabar baik?""Tuan Onn ingin menerimamu sebagai murid," ujar Parza sambil tersenyum.Felix terkejut. Tuan Onn ingin menerimanya sebagai murid?! Dia tidak sedang bermimpi, kan?"Ayah, apa … apa yang baru saja kamu katakan? Bisakah kamu mengatakannya sekali lagi?" Felix bertanya lagi.Parza tersenyum melihat sikap bingung putranya, "Kamu tidak salah dengar. Tuan Onn benar-benar ingin menjadikanmu sebagai murid."Tidak hanya ucapan Parza menghapus keraguan Felix, tapi juga mengejutkan semua orang yang hadir.Orang-orang saling memandang. "Tuan Onn tidak pernah menerima murid. Kali ini dia membuat pengecualian menerima murid. Ini benar-benar berita besar di dunia gurun kita selama ber
Mendengar ucapan si pengawal, raut wajah Felix berubah. Michael adalah Dewa Es? Mustahil. Felix sudah mengenal Michael sejak pertemuan mereka di Dataran Tengah. Nama Michael memang berpengaruh di Dataran Tengah, namun di Kota Huangmo, apakah nama Michael masih berpengaruh?Apalagi sekarang Felix lagi mengalami banyak sekali peristiwa membahagiakan. Kalau Michael ada sepuluh, Felix tidak akan memperhatikannya sama sekali."Dia? Dewa es?" Felix mendengus. "Aku hanya bertindak hati-hati. Lagi pula, jika dia benar-benar Dewa Es, kita ... kita tidak boleh menyinggung perasaannya," ujar si pengawal.Bagaimana pun juga, Dewa Es adalah dewa kehormatan dunia gurun. Di masyarakat dunia gurun, reputasinya lebih besar dibanding Dewa Sejati Dataran Tengah.Karena dunia gurun bergantung pada Dewa Es dalam kehidupan sehari-hari. Kesenjangan status diantara keduanya sangat jelas terlihat. Felix tertawa, "Meskipun kamu bisa bilang begitu, aku tahu orang itu. Aku akan membuktikan dia bukanlah
Tampak sosok besar yang berdiri di ujung sel. Sosok itu seperti manusia tapi bukan manusia. Seperti binatang tapi bukan binatang. Sosok itu berdiri di sana dengan tingginya yang tidak biasa. Masing-masing anggota tubuhnya dirantai besi dengan ketebalan sebesar lengan. Sosok itu juga besar. Bahkan hanya dengan sekali lihat, sosok itu sudah membuat bulu kuduk orang berdiri. Beberapa pengawal yang memegang kunci pintu sel saling memandang dengan cemas. Mereka langsung mundur dengan terburu-buru. Melihat pengawal yang melarikan diri dengan panik, Michael tersenyum masam. Dia duduk.Begitu duduk, Michael mendengar cibiran dari dari ujung sel. Meski suaranya tidak nyaring, tapi nada suaranya penuh ironi.“Ada tikus lain.”Suara itu terdengar parau, seolah-olah pita suaranya tidak pernah digunakan. Suara itu terasa jauh tapi juga terasa dekat. Michael tersenyum. Dia berbaring di atas lantai yang ditumbuhi rumput liar dengan kaki bersilang. Michael terdiam. “Menjauhlah dari sel in
“Aku jadi lebih tua?” Felix memandang Michael dengan tidak percaya, seolah-olah dia sedang memandang seorang bocah. Kalau Felix mau, dia bisa memerintahkan pengawal untuk membunuh Michael di Kota Huangmo, tapi dia tidak melakukanya.“Percaya diri sekali kamu!” cibir Felix. Sorot matanya berubah menjadi berapi-api, “Beraninya kamu mengejekku? Hari ini aku akan buktikan ucapanmu tidak terbukti sama sekali.""Terserah.""Aku, Felix, akan bertaruh di sini. Jika aku tidak bisa membuatmu kalah, aku akan menulis nama Keluarga Fang dengan terbalik."Felix menatap Michael dengan tatapan dingin, "Bertahanlah semampumu. Kalau kamu mati terlalu cepat, pertunjukannya jadi tidak menarik.""Jangan banyak bicara. Kalau kamu bisa tahan menghadapi seranganku, itu saja sudah hebat," Michael mendengus. "Aku suka semangatmu yang tidak tahu malu ini. Aku akan menyiapkan menu pembuka dulu. Setelah itu baru menu utama. Kemudian besok ... aku juga sudah menyiapkan hadiah kecil," Felix tersenyum keji.
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua