Si trenggiling bergegas mengambil beberapa kacang dan meletakkannya di meja depannya. Kemudian dia menuangkan segelas wine dan bersiap-siap untuk menonton pertunjukan.Para tamu kembali ke tempat duduk masing-masing. Mereka berbicara dan tertawa. Mereka sedang mendiskusikan betapa menyedihkan nasib Michael. Perempuan berbaju putih sedikit khawatir. Namun perempuan berbaju hijau itu tidak peduli. Dia mengetahui kemampuan Yogi dalam hal membuat puisi.Meja dan kursi segera dibawa ke pinggir. Bagian tengah kapal itu menjadi kosong.Pakaian Yogi diikatkan di pinggangnya. Dia menyimpan kipas di dadanya. Kemudian pelayan menyerahkan dua pedang. Pedang itu berwarna hijau dan luar biasa besar.Yogi berkata dengan nada meremehkan, "Jangan bilang aku tidak memperingatkanmu. Pedang ini adalah terbuat dari besi dingin. Ini sangat tajam. Aku akan memberimu satu."Yogi segera melemparkan pedang tersebut pada Michael.Michael menangkapnya. Kemudian dia melemparkan balik ke Yogi, "Seperti yang
Penonton tercengang!Mereka pikir Michael akan kalah. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Yogi merupakan seorang master. Dia duluan menyerang, tapi sekarang malah dia yang diserang. Orang-orang tidak bisa percaya begitu saja akan hal ini. "Tidak. Ini tidak mungkin.""Tuan Yogi jelas menyerang duluan. Kenapa malah dia yang kalah?""Selain itu, sampah itu tidak ... tidak memegang senjata. Dia mengalahkan Tuan Yogi!""Bagaimana mungkin tubuh orang itu lebih keras dari pedang Tuan Yogi?""Besi dingin adalah salah satu bahan yang paling keras di Dunia Bafang. Senjata itu mampu memotong apa pun, apalagi kalau cuma tubuh manusia.”"Benar. Senjata yang terbuat dari besi dingin benar-benar luar biasa. Mustahil pedang itu patah. Apalagi lawan Tuan Yogi tidak terlihat memegang senjata."Mereka semua menggelengkan kepala. Namun kenyataannya tetap sudah terjadi. Perempuan berbaju hijau di balik bilik tirai manik-manik itu ikut tercengang. Mulutnya terbuka lebar. Matanya memandang le
Yogi menyerang Michael dengan Cakar Pembunuh Iblis. Namun serangannya berbalik padanya. Yogi terpental hingga menabrak dinding kapal. Boom!Dinding kapal itu retak! Mata semua orang melebar. Mereka tercengang. Tirai manik-manik bergoyang setelah terkena hembusan energi yang cukup besar. Perempuan berbaju putih itu melindungi mukanya dengan lengan bajunya. Setelah beberapa saat, perempuan itu menurunkan lengannya. Wajahnya menunjukkan keterkejutan. Raut wajah yang sama juga terlihat pada perempuan berbaju hijau. Matanya yang indah melebar. Mulutnya terbuka! "Ini ...." ujar si perempuan berbaju hijau. Dia tidak tahu harus berkata apa."Aduh!"Tuan Yogi meringis kesakitan. Darah mengalir keluar dari sudut mulutnya. Yogi menyeka darahnya. Setelah menatap darah di tangannya, raut wajahnya menunjukkan kemarahannya. Darah! Hari ini Yogi yang bermartabat tidak hanya dipermalukan oleh sampah itu, dia juga terluka! Selama puluhan tahun dia hidup, baru kali ini Yogi diperlakukan
Si trenggiling menatap Yogi seolah-olah dia tidak memiliki otak. Apa matanya buta?Michael tidak bergerak atau menyerang. Dia hanya bertahan. Bukankah bisa dibilang Yogi sangat beruntung?Bagaimana Yogi bisa tahu kalau Michael tidak ingin membuat masalah semakin parah? Dia sengaja tidak menyerang supaya Yogi bisa kalah dengan cepat. Namun Yogi hanya memikirkan harga dirinya yang terluka. Dia tidak terima diperlakukan seperti itu oleh Michael. Sekarang Yogi menantang Michael untuk menyingkirkan senjatanya. “Baru kali ini aku mendengar permintaan bunuh diri,” ujar si trenggiling sambil menggelengkan kepala. Dia langsung meneguk minuman winenya. "Tuan Yogi benar. Sampah itu hanya bisa melindungi dirinya. Padahal sebenarnya dia sama sekali tidak punya jurus untuk menyerang."“Cangkang kura-kura itu sangat keras sehingga raja hutan sekali pun sulit menyerangnya. Setiap kali raja hutan ingin memakan si kura-kura, dia akan kewalahan menghadapi cangkang si kura-kura. Apa ini berarti
"Apa dia benar-benar mau bunuh diri?"Perempuan berbaju hijau melihat Michael menutup matanya! "Bagaimana dia bisa percaya diri?""Ini tidak masuk akal. Tuan Yogi memiliki kekuatan yang luar biasa. Jangan lupakan Cakar Pembunuh Iblisnya. Musuhnya akan mati karena jurus itu."Ya. Seorang jagoan Dunia Bafang sekalipun akan berhati-hati jika melawan Yogi. Bahkan mereka memilih menghindarinya. Karena itu orang-orang melihat sikap Michael ini tidak masuk akal. “Ayo maju,” tantang Michael. Yogi sama sekali tidak menghiraukan ucapan Michael. Tubuhnya terduplikasi menjadi ribuan. Tubuh utama tersembunyi di dalamnya. Tubuh-tubuh itu berkeliaran di sekitar Michael.Yogi pikir Michael pasti kewalahan menghadapi jurusnya. Buktinya Michael masih belum membuka matanya. Sebaliknya di mata Michael, Yogi itu ibarat perempuan berusia delapan puluh tahun. Gerakannya lambat sekali. Michael sudah bisa melihat mana tubuh utama Yogi. "Rasakan ini!"Michael membalikkan badan dan mengeluarkan
"Uhukkk!"Yogi muntah darah. Perutnya dihantam oleh tinju Michael. Tubuh Yogi langsung terlempar beberapa meter. Darah masih terus mengalir keluar dari mulutnya. Perih!Benar-benar sakit luar biasa!Rasanya semua organ dalamnya hancur!Yogi menatap Michael dengan sorot mata tidak percaya!Bagaimana …?Bagaimana ini bisa terjadi?Yogi masih tidak percaya. Dia ingin mengalahkan Michael, tapi dirinya langsung tumbang. Ini mustahil!Padahal belum ada jagoan yang bisa mengalahkan Cakar Pembunuh Iblisnya. Hari ini jurus pamungkasnya dikalahkan oleh sampah itu. Ini kekalahan yang begitu menyedihkan. Cakar Pembunuh Iblis miliknya tidak pernah gagal menyerang musuhnya. Musuhnya yang selalu hancur setelah terkena jurus mematikan miliknya. Cakar Pembunuh Iblis itu adalah jurus turun temurun keluarganya. Yogi sedikit memodifikasi jurus tersebut. Sebelumnya para musuhnya selalu takut dengan Cakar Pembunuh Iblis. Sekarang kekalahan jurus andalannya itu membuatnya malu. Orang-
"Hasilnya sudah diputuskan.""Pertarungan ini sudah berakhir."Suara perempuan berbaju hijau terdengar oleh orang-orang di atas Kapal Bunga. Suaranya begitu jernih dan tenang. Mereka bisa mendengar ada kegembiraan yang tak bisa disembunyikan."Apa ada yang tidak setuju dengan hasil pertarungan ini?"Jika pertarungan itu belum terjadi, pasti ada banyak orang yang berdiri untuk menentang keputusan. Bahkan akan ada yang membentak. Namun suasananya menjadi begitu sunyi. Tidak ada yang berani menentang. Para tamu itu menatap Michael dengan pandangan tidak suka. Sementara itu mereka bisa mendengar nada perempuan berbaju hijau yang bergembira.Tuan Yogi, andalan mereka, kalah gara-gara tinjunya Michael. Siapa di antara mereka yang berani melawan Michael?Kalau sebelumnya mereka berani menghina Michael. Sekarang mereka takut padanya. "Karena tidak ada yang mengajukan keberatan, kita lanjutkan acara berikutnya."Perempuan berbaju hijau menepukkan tangannya. Muncul delapan laki-lak
Mahar?! Bagaimana bisa kedelapan harta berharga itu adalah mahar? "Tujuan Keluarga Su mengadakan kompetisi di atas kapal ini adalah mencari pemenangnya. Sang pemenang bisa mengambil kecantikan dan mendapatkan harta berharga Keluarga Su. Dengan begitu, sang pemenang akan berada di puncak kehidupan."Para tamu yang hadir di sana seketika menghela napas tak berdaya. Wajah mereka cemberut. Mendapatkan kecantikan dan harta berharga itu adalah impian semua laki-laki. Sekarang mimpi itu direbut oleh Michael. Mulut Michael terbuka. Cepat-cepat dia membungkuk dan berkata, "Nona, aku khawatir sudah terjadi salah paham."“Salah paham?” Perempuan berbaju hijau itu bingung. Detik berikutnya dia mengerti maksud Michael dan menjadi marah."Aku tidak tahu kamu sedang mencari pemenang kompetisi.""Aku hanya mengira kalian hendak pergi ke utara. Karena itu aku memutuskan untuk menumpang. Siapa yang menyangka bahwa pemenang kompetisi ini … dan mahar itu ….” “Niatku sama sekali bukan ke ara
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua