Anak Iblis meminum darah. Ini sangat mengerikan!Anak itu seperti bukan anak kecil. Dia haus darah dan berhati Iblis.Dengan beberapa kali mengunyah, anak kecil itu menelan jantung Michael. Kemudian dia menginjakkan kaki ke atas kepala Michael dan menekannya kuat-kuat.Anak Iblis melakukan itu seolah-olah tubuh Michael adalah babi. Dia tidak memiliki rasa belas kasih!Namun, semarah apa pun anak kecil itu, tetap saja tubuh Michael sudah tidak berdaya. Tanpa ada jantung, bagaimana seseorang bisa bergerak?!Sekarang Michael sudah mati. "Dasar sampah!" Anak Iblis berkata dengan nada dingin. Kemudian dia mengangkat tombaknya tinggi-tinggi ke udara. "Wow!"Seluruh lembah itu merayakan kemenangan si Anak Iblis!Semua biksu menyambut Anak Iblis sebagai pahlawan mereka. Cuaca mendukung mereka dengan menghilangnya awan-awan gelap. Naga Petir perlahan-lahan menghilang. Pemandangan di sekeliling mereka berangsur-angsur kembali normal. Sekarang para biksu merasa bahagia. Begitu juga B
Yoris mengatakan bahwa kemampuan seperti ini tidak boleh digunakan tanpa izin. Karena darah surgawi dan darah Naga Iblis adalah dua hal paling ekstrim yang berasal dari surga.Kedua hal itu sudah bertarung sejak ratusan tahun. Tidak ada kesempatan keduanya untuk berdamai di antara Petir Langit dan Api Bumi. Demi menghindari hal ini terjadi, Yoris sudah mengunci energi ini. Kalau Michael tidak sengaja memicu energi ini, maka akan terjadi masalah besar. Michael mengingat hal ini dengan jelas. Dia patuh pada larangan sang guru. Namun, dari mana Yoris memperkirakan hal ini terjadi? Michael patuh dan tidak mau menggunakan energi ini. Namun, pada akhirnya terjadi juga. Ketika energi putih itu keluar, darah Naga Iblis di tubuh Michael memasuki level yang tidak diduga sebelumnya. Energi itu memancar keluar seperti aliran vulkano.Pembuluh darah yang membawa darah Iblis itu seperti besi yang panas!Tubuh Michael mengeluarkan asap putih. Di sekujur tubuhnya muncul pembuluh darah yang
Meskipun Anak Iblis kebingungan, dia merasakan bahwa gas hitam ini tidak beracun dan tidak berbahaya. Hanya saja gas hitam itu membuatnya merasa aneh. Energi hitam yang ada di tubuh Anak Iblis perlahan-lahan menyatu dengan energi hitam baru ini. Kemudian energi hitam itu pergi menghilang.Dalam sekejap udara hitam di sekujur tubuhnya mulai bergerak menuju udara hitam luar, seperti anak nakal yang bertemu teman-temannya dan berkumpul tanpa terkendali.Anak iblis itu sedikit bingung. Dia berusaha mencegah energi hitamnya pergi. Namun, hal yang membuatnya takut adalah energi hitam ini memasuki situasi yang sama sekali tidak bisa dia kendalikan.Gas hitam itu bergerak lebih cepat. Kemudian Anak Iblis bisa melihat tangannya dan kakinya lebih jelas. Dengan mengorbankan nyawa, Naga Langit Buddha dipanggil untuk meninggalkan cangkang tubuhnya. Kemudian ditambah kekuatan enam puluh enam Naga Emas, kekuatan itu menjadi lebih besar sehingga memberikan energi yang lebih kuat untuk si Anak
Mendadak energi hitam yang sebelumnya ada di sekitar Anak Iblis itu menarik diri dari tubuhnya. Di hadapan semua orang, Anak Iblis itu berubah menjadi si Biksu Kecil. Hanya saja dibanding sebelumnya, wajah Biksu Kecil ini penuh dengan aura membunuh. Sorot matanya terlihat ada rasa ketamakan dan siap membunuh. Namun, dari sana terlihat juga ada perasaan kaget dan ketakutan! Mata Biksu Kecil ini jadi lebih lebar. Tiba-tiba wajahnya membengkak. Hal ini dikarenakan energi hitam di tubuhnya tambah banyak. Begitu juga anggota tubuh lainnya!Detik berikutnya, tubuh Biksu Kecil tampak seperti anak yang habis dihajar. Badannya tambah mengembang!Tambah besar dan semakin besar!Seperti anak raksasa!!!Kelima indra Biksu Kecil itu kesakitan. Biksu Kecil tidak bisa melawan perubahan itu. Yang bisa dia lakukan hanyalah melihat tubuhnya semakin besar. Gas hitam yang ada dalam tubuhnya semakin tidak bisa dia kendalikan!Ini benar-benar di luar kendali!"Meledaklah!"Boom!Terdengar su
Keluar sosok yang berjalan dari asap tebal!Detik berikutnya, asap hitam yang mengelilinginya masuk ke belakang orang tersebut dan menghilang. "Bukannya Anak Buddha ada di sana? Mi ... Michael?""Apa?"Wajah orang-orang itu pucat begitu melihat siapa yang keluar. Padahal tadi mereka sedang bersenang-senang.Michael menatap puncak bukit. Apa yang terjadi berikutnya adalah terdengar suara langkah kaki orang-orang yang menjauh dari tempat itu. Mereka semua ketakutan!Napas Grace tercekat. Dia tidak berani bersuara sedikit pun. Bahkan Biksu Tua juga merasa takut. Kakinya gemetar. Kalau tidak ada para murid yang berdiri di sampingnya, mungkin Biksu Tua sudah terduduk di lantai. Bagaimana hal ini bisa terjadi?!Bukankah Michael sudah mati? Kenapa dia masih hidup?Tapi dia sudah tidak punya tubuh. Bagaimana mungkin Michael bisa mengalahkan Anak Buddha?Kejadian ini membuat semua orang bingung!Bagaimana mungkin sebuah telur bisa mengalahkan batu? Bagaimana mungkin sebuah tel
Michael!!Ketika hujan turun Grace membuat lingkaran air dengan jarinya. Dia siap untuk bertempur! Kali ini Grace tidak akan meremehkan kekuatan Michael. "Kamu benar-benar hantu," Biksu Tua berhenti dan menatap punggung Michael dengan penuh kebencian. Michael membalikkan tubuhnya. Wajahnya kaku. Dia memegang pedang giok dan mendengus melihat Grace dan Biksu Tua. Michael berkata, "Bukankah ajaran Buddha mengajarkan untuk selalu mengosongkan hati. Sejak kapan pengikut ajaran Buddha melarikan diri dari musuhnya?"Biksu Tua tersinggung, "Jangan sombong, Michael. Kamu pikir begitu kamu mengalahkan Anak Buddha berarti kamu sudah menang?"Michael tersenyum sambil menjawab, "Hal paling penting adalah bukan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Aku mau mendapatkan apa yang menjadi milikku.” Nada bicara Biksu Tua meninggi, "Kamu ingin mengambil lagi Kapak Pangu? Itu tergantung dari kekuatanmu sendiri.""Kapak Pangu memang menjadi milikku. Kenapa aku harus merebutnya? Yang kuinginkan
"Wow!"Michael terkejut melihat Kapak Pangu. Dia berhasil mengelak. Michael ceroboh. Dia sendiri tidak menyangka kapak itu kembali lagi!Hampir saja!Tubuh Michael gemetar. Dia mencoba menyeimbangkan tubuhnya dan menatap ke bawah. Di bagian perutnya tampak ada lubang beberapa jengkal!Meskipun tidak ada darah yang keluar, baju zirah tak terkalahkan berlubang. Hal ini menyebabkan warna keunguan baju zirah mengeluarkan cahaya lemah. Kesaktian baju zirah ini mulai menghilang. Baju zirah itu sudah melindungi Michael selama ini dari setiap pertempuran yang dia hadapi. Tidak disangka baju zirah itu dihadapkan dengan serangan Kapak Pangu. Wajah Biksu Tua terlihat puas. Dia mengangkat Kapak Pangu di tangannya dan mengejek Michael, "Nah, apakah sekarang kamu bisa lihat kekuatan Kapak Pangu?"Michael menggertakkan giginya. Dia berkata dengan nada dingin, "Aku tahu kamu bukan sembarang biksu, tapi aku tidak menyangka kamu bagian dari kelompok Iblis.""Benar, bukan?"Sebelumnya M
“Michael, apa kamu sadar? Siapa sebenarnya pemilik Kapak Pangu? Dengan level kemampuanmu paling-paling Kapak Pangu hanya bisa digunakan untuk memotong kayu.” Hanya digunakan untuk memotong kayu?!Ucapan itu menusuk hati Michael. Memang benar. Selama dia memegang raja senjata ini, Michael belum bisa mengeluarkan kekuatan sejatinya. Bisa dikatakan dia sudah membuang banyak usaha. Bukannya tidak mau, tapi tidak bisa. Pemikiran ini membuat rasa percaya diri Michael turun!“Tidak!" Sorot mata Michael berkilat-kilat. "Apa yang sudah kamu lakukan pada Peach?!”Peach, yang merupakan ahli waris terakhir dari Keluarga Pangu, merupakan satu-satunya orang yang bisa mengeluarkan kekuatan senjata sakti itu. Michael percaya bahwa Peach bukanlah orang yang mau memberitahu rahasia Pangu begitu saja! Pasti Peach dipaksa!Apa yang bisa memaksa Peach membocorkan rahasia itu? Apa kamu tahu bahwa orang-orang Pangu menghadapi tragedi pembantaian yang menjadikan mereka tutup mulut? Bahkan mereka
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua