Michael menatap tajam pada si Biksu Tua yang terlihat sangat puas. Sorot mata Michael menunjukkan dia ingin mencabik-cabik mereka semua."Hohoho, coba lihat wajahnya. Dia tidak sabar ingin meremukkan tubuh rentaku," ejek si Biksu Tua. Dalam bayangannya Michael sudah terperangkap dalam penjara yang dia rancang sebelumnya. Padahal Michael adalah sosok yang memiliki senjata sakti Kapak Pangu. Michael adalah sosok yang membuat banyak orang takut.Bukankah itu menyenangkan?Siapa yang bisa menangkap Michael?Si biksu merasa bangga dan bahagia. "Hehe, Guru tidak perlu cemas. Tidak peduli seganas apa seekor anjing, tapi jika anjing itu dirantai, anjing itu tidak akan mengancam keselamatanmu.""Belenggu yang menahannya adalah senjata kita. Jangankan anjing ganas, Dewa Sejati sekali pun tidak akan bisa melepaskan diri dari belenggu tersebut.""Oh, ngomong-ngomong, Michael, asal kamu tahu, belenggu hitam yang terpasang ke pergelangan tanganmu itu dibuat oleh guru. Guru membentuk beleng
"Kamu ... apa yang kamu bicarakan? Aku ... aku tidak paham," ujar si Biksu Tua. Dia tidak ingin kecemasannya diketahui oleh orang yang lain. "Kamu ingin aku menjelaskan lebih banyak? Seperti ucapan pengikutmu, seorang laki-laki harus menatap masa depan," ujar Michael. "Guru, apa yang dia bicarakan? Dia sudah terpojok. Bagaimana mungkin dia membuatmu cemas?" tanya seorang biksu. Dia adalah biksu yang mengatakan hal itu sebelumnya. Setelah mendengar ucapan pengikutnya, si Biksu Tua menatap Michael. Dia berkata, “Ok, kalau kamu berani, tunjukkan padaku.""Grace!" ujar Michael.Begitu mendengar nama itu, keseimbangan si Biksu Tua goyah. Dia terlihat panik lagi. Michael tersenyum melihat kepanikan di wajah si Biksu Tua, "Aku tidak bisa menjadi sosok yang mengendalikan pikiran atau mengubah manusia menjadi Iblis, tapi aku pernah mendengar kesuksesan nama besar si Putri Laut."Sebelumnya ketika Michael turun ke bawah gua, Michael mencium bau yang sepertinya dia kenal. Karena itu di
"Rahel menyuruhku untuk menerobos pengepunganmu. Sebagai gantinya, dia akan memberiku hadiah sebagai pertanda dia murah hati!" ujar Michael. Michael masih mengingat dengan jelas pertemuan dirinya dengan Hanna. Hanna dijanjikan akan dikembalikan pada Michael sebagai hadiah. Michael sulit menolak tawaran itu. "Michael, apa yang sebenarnya ingin kamu sampaikan?" Grace menjadi semakin gelisah. Dia berkata pada Michael dengan nada mendesak, "Katakan padaku!""Rahel akan memberi hadiah yang sangat berharga padaku. Dia menyuruh perempuan dari Bumi itu untuk menemuiku. Itu berarti dia sangat mengharapkanku untuk mengalahkanmu. Sekarang aku tanya padamu, kalau kamu adalah orang suruhan Rahel, apakah dia akan menyuruhku untuk melakukan ini? Apa manfaatnya bagi Rahel?""Kalian mengincarku, bukan?""Kamu mengincarku dengan alasan Iblis Malam. Rencanamu memang bagus, tapi itu bertentangan dengan informasi yang diberikan oleh Rahel. Apa kamu tahu ini adalah kesalahanmu?" tanya Michael. Hann
"Apa?” Wajah si Biksu Tua tiba-tiba terkejut melihat senyum Michael. Racun yang telah dia siapkan dengan sangat cermat menjadi tidak berguna! Semua itu terjadi bukan karena mereka memandang lemah musuh, tapi lebih karena musuhnya terlalu kuat untuk dikalahkan. "Hancurkan untukku!” Michael mengangkat tangannya dengan marah."Duaaar!” Energi yang sangat besar meninggalkan beberapa retakan di penghalang transparan gua! "Pria ini ...” Biksu Paruh Baya yang sebelumnya begitu sombong berubah ketakutan. Gua ini digunakan untuk menyamarkan Iblis Malam agar Michael bingung. Namun nyatanya, ada hal lain yang disembunyikannya! Apa yang disebut sebagai Formasi Pemusnahan Iblis bukan tentang Iblis Malam, tapi tentang Michael. Tujuan dibangunnya Gua Iblis ini adalah untuk menjebak Michael! Puluhan ribu biksu saat itu berkumpul di tempat ini untuk pertama kalinya. Mereka mulai membangun gua semalaman. Bahan-bahan yang digunakan bahkan terbuat dari bahan-bahan te
"Sepertinya dia sudah ketakutan, pasti sebentar lagi akan menyerah,” Biksu Paruh Baya tersenyum dingin. "Satu segel Buddha sudah membuat anak ini muntah darah. Aku dengar guru masih memiliki seratus tujuh segel Buddha lagi. Baru mendengarnya saja ia pasti sudah mati rasa.” "Michael juga tahu dia tidak akan mampu menahannya. Jadi lebih baik menyimpan sebagian kekuatannya agar setidaknya bisa mati dengan nyaman.” Para biksu tertawa terbahak-bahak. Hanya Grace yang tidak berkomentar apa pun. Dia memang tidak terlalu mengerti apa yang sudah terjadi pada Michael, tapi dia jauh lebih mengenal Michael dari semua orang yang ada di sana. "Dia bisa mati berdiri. Namun, dia tidak akan pernah berlutut hanya untuk bertahan hidup. Mengaku kalah tidak akan ada dalam kamusnya!” Dia tidak akan menyerah! Lalu apa yang akan dia lakukan? "Auuum!” Naga Emas lainnya menyerang Gua Iblis. Michael masih juga belum bergerak. Naga Emas semakin dekat dan semakin dek
"Kamu takut semua tidak sesuai rencana, kan? Sepertinya ... begitu ...” Biksu Tua ragu. Dia berpikir sejenak. "Guru, Michael tidak akan peduli. Semua orang melarikan diri ketakutan saat mendengar Formasi Pemusnahan Iblis. Jika sampai hal ini menyebar, apa kata orang-orang di luar sana tentang kita?” "Ya, terutama orang-orang itu. Aku pikir mereka yang sedang tidur akan langsung terbangun dan menertawakan kita.” Biksu Tua berpikir dalam setelah mendengarkan masukan dari para muridnya. "Guru, akankah gadis itu akan patuh jika Michael tidak mati? Bisakah Kapak Pangu menguasainya lagi?” tanya Grace yang selama ini diam dengan dingin. Michael yang masih hidup akan menjadi ancaman besar baginya. Grace membayangkan apa yang akan terjadi jika Michael menyampaikan semua ini pada Rahel dan memprovokasi Rahel untuk balas dendam besar-besaran. Michael harus mati! Biksu Tua melirik Grace dan mengangguk dengan berat hati, “Kali ini kita harus melakukan yang terbaik. Kita
Namun, sosok tersebut kembali berubah menjadi asap lagi dalam sekejap. Suasana terasa hening, sangat hening. Bayangan hitam yang baru saja terlihat seperti terbentuk tanpa sengaja saat asap menyebar. Biksu Tua beserta para muridnya berdiri mematung. Mereka menatap ke arah tempat kejadian dan mencoba mencari jejak Michael dan Naga Merah Keemasan. Semua orang penasaran dengan keberadaan mereka. Angin dingin berhembus. Debu dan asap menghilang. Bayangan seekor naga raksasa perlahan tampak di depan mata semua orang. Tubuh naga terlihat samar-samar berdiri seperti seekor naga sakti yang mendarat dan berpatroli di langit dan bumi. Sikapnya begitu luar biasa dan mendominasi. Naga Merah Keemasan mengangkat kepala dan menurunkan cakarnya. Tubuh Michael yang kotor dipenuhi debu mirip seekor anjing mati dijepit cakar naga di tanah. Seluruh wajah Michael berlumuran darah tercampur tanah hingga membuat wajah aslinya sulit dikenali. "Hahaha!" Hati Biksu Tua yang selama i
Sosok manusia raksasa menyusut dalam sekejap dan akhirnya masuk ke tubuh Michael. "Hidup lagi!” Duaaar! Suara guntur teredam kembali terdengar. Bayangan hitam di dalam tubuh Michael sekali lagi keluar dan membesar memenuhi lembah. Meskipun bayangan hitam tidak memiliki wajah, tapi melihat sosoknya saja sudah membuat semua orang yang melihatnya merasa tersiksa. "Guru, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menguliti jiwa Michael?” tanya Grace. "Tiga hari. Hari pertama memisahkan jiwa, hari kedua memadatkan tubuh dan jiwa, dan hari ketiga memurnikan keduanya. Jiwanya tidak akan bisa melewati tubuhnya lagi setelah selesai dimurnikan,” terang Biksu Tua lembut. "Tiga hari?” Grace mengernyit seketika. Grace pikir waktu tiga hari terlalu lama. Dia hanya bisa berharap tidak akan ada mimpi buruk selama menunggunya. Pada waktu yang sama, di penginapan …. Nolan dan yang lainnya terlihat sangat kacau atau bahkan bisa dikatakan di ambang kehancuran. Padahal sehari