"Berhasil! Pria itu telah berubah!” Pria Tua Buku dari Langit tersenyum lembut. "Apa kamu sudah menduga hasilnya? Apa mungkin Michael bisa lolos dari ujianmu tanpa kemauan yang kuat?” Saodi terkekeh. Pria Tua Buku dari Langit mengangguk, “Benar. Tapi tidak akan sama saat dia kerasukan. Apalagi yang merasukinya Naga Iblis. Kekuatan jahat di tubuhnya sungguh tak terbayangkan. Kebulatan tekad Michael saja sangat luar biasa. Ditambah lagi roh Naga Iblis yang sulit dikendalikan.” Michael bertanggung jawab terhadap tubuhnya. Namun dia kehilangan akal sehatnya saat marah. Kemarahan akan meledakkan darah Naga Iblis yang sudah sangat jahat dan membuat tubuh Michael semakin mengancam dan tak terkendali. Saat ini terjadi, arwah Naga Iblis akan terbangun oleh darah Naga Iblis dan dengan cepat menguasai kesadaran Michael. Meskipun arwah Naga Iblis bisa keluar karena terdesak oleh tubuh emas Michael tapi darah jahatnya tidak dapat keluar dari tubuh Michael. Hal itu terjadi
"Hei sampah! Apa yang kamu tertawakan?” gertak Ansel dengan suara dingin. “Apa kamu yakin akan tertawa menjelang kematianmu?” "Kematian sudah dekat?” Michael kembali tertawa. “Itu sebuah kiasan yang berasal dari bumi tempatku berasal. Apa kamu tahu artinya?” Ansel terkesiap. Dia terdiam. "Sangat biasa tapi kamu begitu percaya diri,” Michael tersenyum dingin. "Kamu masih saja bicara liar meskipun di bawah tekanan hujan badai hitam di laut dalam area Laut Abadiku. Kamu terlalu sembrono. Itulah mengapa kepalamu memar,” ucap Ansel sambil kembali menyerang. Hujan badai hitam seperti pedang semakin lebat. Michael terlihat kesakitan. Tubuhnya semakin tenggelam beberapa meter di bawah tekanan yang berat. "Serangan yang kamu rasakan itu hanyalah sebesar tahi lalat anak buahku. Kamu tidak pantas bicara tidak sopan padaku. Oleh karena itu, aku ingin kamu mati,” gertak Ansel. "Hujan badai hitam ini menarik sekali,” ucap Michael dengan keras kepala. Dia memaksa dirinya untuk
Duaaar!!! Hujan darah tiga warna menyebar seketika! Ansel tanpa sadar menundukkan kepala. Namun dia terkejut saat melihat tangannya yang baru disilangkan sudah menjadi selokan hangus. "Mengapa ini bisa terjadi?” Dia bangga menjadi dewa sejati karena tubuhnya tak tertandingi. Jangankan senjata sakti biasa, bahkan senjata langka sekali pun tidak akan mungkin bisa mengalahkan tubuh dewa sejati. Tubuh dewa sejati bukan berarti tak terkalahkan. Tapi levelnya yang sangat tinggi membuat banyak senjata tidak mampu menembus pertahanannya. Tapi …. Tapi mengapa Michael mampu menembus pertahanannya?! "Darahnya beracun,” suara Lado yang tertekan masuk ke telinga Ansel. Ansel tidak berani memikirkannya lagi. Gerbang emas delapan Ansel terbuka lebar dan menyatukan lingkaran dewa untuk melindungi tubuhnya tanpa syarat apa pun. "Bang bang!"Hujan badai darah turun dan jatuh di atas lingkaran dewa kemudian meledak! Ledakan dahsyat masih bisa membuat Ansel dan lingk
"Maju kalau berani!” Michael tiba-tiba melompat di bawah serangan pedang besar yang bertubi-tubi. Dalam keadaan marah, dia menggenggam Kapak Pangu. Ansel cepat-cepat mengangkat pedangnya dengan kedua tangan! "Ping!""Bang!"Kapak dan pedang berjatuhan seperti hujan. Api menyala di mana-mana. Dan cahaya dewa berkelebat. Sebuah ledakan kembali terjadi hingga membuat para penonton kembali menganga. Tubuh Ansel tenggelam beberapa meter karena serangan dari Kapak Pangu. Sebuah suara nyaring terdengar setelah ledakan yang terjadi di tangannya. Ansel mengarahkan pandangan ke arah suara dan menemukan pedang emas di tangannya patah menjadi dua. "Hah!”Sepuluh ribu orang yang berada di darat hanya bisa menarik napas, “Mengerikan sekali.” Tubuh Ansel oleng. Wajahnya penuh dengan kebingungan dan juga kemarahan. Dia menengadahkan kepala dan berkata, “Kamu telah menghancurkan naga laut dalamku dan menyerangku dengan kapak. Michael, kamu bajingan. Kamu benar-benar telah menggangg
Pedang giok melewati tangan kanan Michael hanya dalam sekejap kemudian tenggelam di dalam ombak besar di belakang Michael. Sebuah luka terbuka yang cukup dalam menggores lengan Michael. Sebaliknya, serangan pedang giok akan lebih mengancam jika melewati dan bergerak sepanjang air. Michael tidak mengerang kesakitan sedikit pun. Dia mengambil sebuah pedang sambil menggertakkan gigi. "Empat Jiwa Laut Utara! Satu menjadi dua, dua menjadi empat, buka!” Cahaya keemasan tubuh Michael tiba-tiba berkelebat diikuti oleh dua sosoknya dan mengganda menjadi empat sosok. Empat sosok Michael berdiri di air, tapi mereka semua terperangkap di dalam air karena mereka bukan sosok yang kuat di masa lalu. "Air ribuan sungai mana takut pada empat ekor semut? Jangankan empat, delapan sosok pun tidak akan membuatnya gentar,” tantang Ansel sambil tersenyum dingin. Kini Lado berpikir seperti Ansel yang berharap agar bisa kerasukan. Tanpa alasan, Michael bisa memanfaatkan kemungkinan ter
Ini dia pencuri yang telah membuat Michael kebingungan cukup lama. Giok bunga dan mutiara awet muda menghilang begitu saja dari cincin Michael. Pencuri ini pula yang membuat Bella mempermalukan Michael dengan menuduhnya memiliki kekasih gelap. Kini dia muncul saat Michael sekarat. Terlebih lagi batu tersebut memiliki cahaya emas dan putih lembut di tubuhnya. Dalam cahaya keemasan dan putih lembutnya terdapat juga dua cahaya lain yang sangat aneh. Cahaya air menyebar ke dalam tubuh Michael dan terlihat seperti memperkuat aura di sekitar Michael. Sementara cahaya hijau terus meresap ke dalam tubuh Michael melalui keningnya. Tubuh Michael sedikit mengalami perubahan aneh setelah cahaya hijau masuk ke tubuhnya. Darah dari luka di tangan kanan Michael akibat tersayat pedang giok perlahan menggumpal kemudian lukanya menutup dan mulus kembali. Luka di dada yang dia buat sendiri dan juga luka akibat serangan hujan Ansel menghilang dan sembuh seketika. Cahaya hijau membuka l
"Tolong aku, batu lima elemen!"Michael berbisik di dekat batu lima elemen. Kemudian dia menggosok-gosok batu tersebut.Boom!!!Sebelumnya ketika ada ombak bergulung datang, menjadi reda seketika. Namun, suasana itu hanya berlangsung sementara. Orang-orang merasakan tanah bergetar. Aneh. Mereka melihat ke sekeliling, kemudian terdengar suara laut yang aneh.Bobobo~!Seperti suara air yang disedot masuk ke dalam lubang."Apa itu ....?" tanya seseorang.Semua orang langsung berbisik. Mereka menatap laut di tengah-tengah langit. Suara aneh apa itu?!Apakah ada ikan besar dan monster di laut? Mustahil! Bagaimana mungkin ada ikan besar dan monster? Daerah itu kan kekuasaan Dewa Air?!Boom!Timbul gelombang tinggi. Muncul suatu sosok dari dalam gelombang!"Apa itu?"Ada gunung raksasa. Di atas puncak gunung itu, Michael berdiri. Batu lima elemen di tangannya bersinar terang. Begitu juga sosok tubuh Michael. "Itu Michael!""Dia belum mati? Bagaimana mungkin?!""Kekuatan Dewa A
Lado tidak mengerti. Dia dan Ansel sudah bekerja sama untuk mengatasi Michael. Seharusnya sekarang kondisi Michael melemah. Lagi pula, dia kan dirasuki arwah Naga Iblis. Bagaimana mungkin dia bisa bertempur dan bertahan sampai sekarang!Bagaimana Lado tahu bahwa Michael bisa mengendalikan dirinya?Tentu saja, Michael dimasuki arwah Naga Iblis. Arwah Naga Iblis sama dengan jiwa. Jika jiwa Michael dan jiwa Naga Iblis tidak bisa bekerja sama, sudah pasti jiwa Michael dikendalikan oleh jiwa Naga Iblis. Darah Naga Iblis menguasai tubuh Michael. Untuk melawan Dewa Sejati, Michael harus mengambil kekuatan dari dalam jiwanya. Dia menggunakan kekuatan darah Naga Iblis. Lama kelamaan kesadaran Michael semakin kuat. Kalau sudah begitu, arwah Naga Iblis mau tidak mau harus menuruti kehendak Michael. "Anak sombong, biar kutunjukkan kekuatan jahe tua! Terbukalah, delapan pintu dewa!"Boom!Delapan pintu dewa dalam tubuh Ansel terbuka. Semua energi keluar. Detik berikutnya, terjadi lonjak
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua