Kalau saja Michael berada dalam kondisi normal, serangan Matthew pasti dengan gampang dapat dia tangkis dengan satu kepalan tangan. Tapi tubuhnya sekarang tidak bisa digunakan dan Michael hanya bisa menerima begitu saja. "Michael, tahukah kamu bahwa kamu hanyalah sampah. Nenek mengatakan bahwa kamu adalah pengkhianat, jadi dia mengusirmu dari keluarga Han. Di tanganmu keluarga Han akan dihancurkan."Matthew menginjak wajah Michael. "Kamu sangat menyedihkan. Kamu bahkan tidak memiliki hidup sendiri. Kita dilahirkan dari rahim yang sama. Tapi saat berada di keluarga Han, perlakuan yang kita terima seperti langit dan bumi. Apa kamu ingin tahu alasannya?"Mata Michael semakin kabur. Suara matthew terputus-putus didengar. Pada akhirnya, dia hanya ingat Matthew melepas pakaiannya dan memakaikannya seragam penjara.Trik ini mengubah Michael menjadi Matthew. Ketika Michael terbangun, dia sudah berada di dalam sel. Sebuah ruangan besar dengan dua belas orang. Orang-orang yang tinggal di
Halaman Keluarga Han.Matthew duduk di bawah pohon huanghuali. Spot ini merupakan tempat paling nyaman untuk Florence duduk. Selain dia, tidak ada yang berani duduk di sini. Ketika Florence muncul, Matthew buru-buru berdiri. Dia berjalan ke sisi wanita tua itu untuk membantu. "Nenek, mengapa nenek tidak memberitahuku? Aku akan membantu nenek."Florence tersenyum. Dia menyukai perhatian yang diberikan Matthew. Florence melihat perhatian Mattew itu tulus. "Apa kamu pikir nenek tidak bisa berjalan seperti ini?" kata Florence. Setelah membantu Florence duduk, Matthew berkata, "Nenek, aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya ingin melayanimu. Kamu tidak tahu betapa aku merindukanmu selama aku di penjara. Aku khawatir para pelayan tidak bisa merawat nenek.""Memang waktu selama itu, kamu sudah banyak menderita. Tapi kamu juga harus tahu sekarang kamu tidak bisa keluar dengan santai. Jika tidak, masalahnya akan semakin besar," kata Florence. Matthew tahu masalah ini tabu. Meskipun Mic
Suatu kehormatan!Menurut Chaterine, perkataan Florence sangat aneh. Walaupun dia benar-benar sayang pada Matthew, tapi seharusnya dia tidak bisa sejauh itu. “Ibu, apakah kamu mau membunuh Michael?” tanya Chaterine. “Aku akan bicara dengannya besok. Istrinya sudah diurus dan dia bisa mati dengan tenang di dalam penjara. Kalau tidak, semua orang yang berhubungan dengannya di Yuncheng akan menderita.” Ide ini muncul setelah Matthew pergi. Untuk menyelamatkan Matthew dari masalahnya, Michael harus mati. Chaterine merasa putus asa saat mendengar ucapan Florence. Awalnya dia berharap bahwa Michael bisa keluar dari penjara Yunlong dan mengajarkan Florence sebuah pelajaran. “Baiklah, lakukan apa pun yang kamu mau. Aku tidak akan lagi mencampuri urusan keluarga Han,” ujar Chaterine tak berdaya. Walaupun dia sudah berusaha sekuat tenaga, tetap saja tidak akan mengubah keputusan Florence. “Sudah pergi sana,” Florence mengusir Chaterine dengan tidak sopan. Dalam hatinya hanya ada Ma
Ketika Michael melihat Florence kembali ke ruangan utama, orang lain bisa menyaksikan aura ingin membunuh yang besar. Mereka semua hanya bisa melihat dari jauh, tidak ada yang berani mendekat. Mereka semua tidak mengerti, mengapa tiba-tiba seorang yang pengecut bisa berubah menjadi seorang pemberani dan jago berkelahi. Auranya terasa berbeda. Seperti ... seperti benar-benar orang yang berbeda. “Bos Han, kamu ... kamu kenapa. Ada yang bisa kami bantu?” Paul berkata dengan pelan. Sebelumnya, Paul adalah orang yang sangat berkuasa di penjara ini. Bahkan kalau dia hendak buang air, seseorang harus rela menemaninya. Namun setelah kehadiran Michael, statusnya berubah. Kadang-kadang dia harus memijit Michael dengan perasaan sebal, tapi dia tidak berani berkeluh kesah. “Diam, tinggalkan aku sendiri,” perintah Michael. Orang-orang hanya bisa berdiri mematung dengan diam.Matthew sudah berangkat ke Yuncheng. Ini berarti Michael harus segera meninggalkan penjara ini. Jika tidak, sesu
“Siapa kamu? Aku tidak mengenalmu,” Matthew sengaja mengatakan hal ini sambil tersenyum. Michelle tidak tahu bahwa pria di depannya ini bukan Michael. Dia menyangka Michael hanya bercanda dengannya. “Kamu kan sudah dewasa, coba berhenti bermain-main. Apakah aku punya utang denganmu? Aku akan mengundangmu makan malam,” ujar Michelle. Pria ini, kenapa menatap kakinya terus menerus? Apakah di rumah Bella tidak berhasil memuaskannya, sehingga dia tidak bisa menahan napsunya?“Bagaimana hanya makan malam bisa cukup untukku? Kenapa kamu tidak memberiku makanan lain hari ini?” tanya Matthew. Michelle menatap Matthew dengan pandangan heran. Apakah orang ini sudah gila? Sudah berani masak masakannya? “Kamu bercanda ya. Apakah kamu tidak takut keracunan?” tanya Michelle. “Mau ada racunnya atau tidak, aku mau mencobanya,” jawab Matthew.Seperti pinang dibelah dua. Michelle tidak melihat ada yang aneh dengan Matthew. Karena pasti dia tidak menyangka bahwa Michael punya saudara laki-l
Setelah Matthew pergi, Michelle duduk di sofa di ruang tamu, gugup sekaligus takut. Dia tidak menyangka kejadian yang barusan terjadi. Michelle benar-benar tidak paham mengapa Michael tiba-tiba bisa berubah seperti itu. Michael sudah bertahun-tahun bertahan demi Bella. Apakah sekarang pikirannya sudah berubah hanya karena tidak bisa mendapatkan Bella seutuhnya? Kalau memang dia orang yang seperti itu, kenapa harus menunggu sampai sekarang? Sebagai sahabat yang baik, Michelle merasa punya kewajiban untuk mengingatkan Bella akan hal ini. Dia lalu mengambil ponselnya lalu menekan nomor Bella. “Bella, bagaimana hubunganmu dengan Michael akhir-akhir ini?” tanya Michelle. Bella merasa sedih ketika Michelle menanyakan hal ini. Sejujurnya hubungan mereka memang sedang renggang dan kali ini Michael pergi meninggalkan dirinya. Menurut Bella, Michael pergi dengan sengaja untuk meredam situasi ini. “Kenapa tiba-tiba kamu menanyakan hal ini?” tanya Bella. Michelle menghela napas lalu
Matthew menuju vila di lereng gunung menggunakan taksi. Petugas keamanan mengenalinya sebagai Michael, dan tentu saja membiarkannya masuk begitu saja. Hal itu cukup mengejutkan Matthew. Di mata Matthew, hidup Michael pasti berantakan di Yuncheng. Tapi mengapa ada wanita yang tergila-gila padanya? Mengapa barusan petugas keamanan berlaku hormat padanya? Mestinya dia hanya seorang pecundang, tapi kenapa sepertinya hidupnya baik-baik saja di sini? Alasan mengapa petugas keamanan menghormati Michael adalah karena hubungannya dengan keluarga Tian. Ketika Matthew sampai di vila, dia mengetuk pintu. Berta sangat senang melihat Michael pulang, dia lalu berkata, “Kamu sudah kembali”. Ini pasti penjaga rumah. Matthew mengangguk pelan sambil terus masuk. Berta cemberut. Michael biasanya sangat ramah. Kenapa dia terlihat arogan hari ini? Bukankah baru berapa hari saja dia pergi? Mengapa cepat sekali berubah? “Michael, kamu masih berani untuk kembali. Pergi sana dan bersenang-senang saja,
”Bella akhirnya kamu pulang juga.”“Kalau kamu tidak pulang, keluarga kita bisa berantakan.”Melihat Bella sampai di rumah, Robert dan Suzy buru-buru menyambutnya. Melihat wajah Robert yang bengkak, Bella bertanya, “Ayah, wajahmu kenapa, seperti habis dipukuli.”“Ini hasil perbuatannya. Bahkan dia memukul ibumu. Aku bertanya padanya, lalu dia memukulku juga tanpa berkata apa-apa,” Robert menggertakkan giginya menahan amarah. Ini perbuatan Michael? Bagaimana mungkin ini semua bisa terjadi. Bagaimana dia bisa memukul ayah dan ibunya?“Jangan asal ngomong. Bagaimana mungkin Michael yang melakukannya?” Bella tidak langsung percaya pada perkataan mereka. Dia kenal betul Michael, tidak mungkin Michael yang melakukannya. Pada saat yang bersamaan, Matthew berdiri dan memalingkan mukanya lalu berkata, “Ya betul, itu adalah perbuatanku.”Ketika Matthew melihat Bella, dia tertegun sesaat. Wanita ini lebih cantik dari model-model yang dia kenal. Mengapa Michael bisa jadi sangat berunt
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua