”Bella akhirnya kamu pulang juga.”“Kalau kamu tidak pulang, keluarga kita bisa berantakan.”Melihat Bella sampai di rumah, Robert dan Suzy buru-buru menyambutnya. Melihat wajah Robert yang bengkak, Bella bertanya, “Ayah, wajahmu kenapa, seperti habis dipukuli.”“Ini hasil perbuatannya. Bahkan dia memukul ibumu. Aku bertanya padanya, lalu dia memukulku juga tanpa berkata apa-apa,” Robert menggertakkan giginya menahan amarah. Ini perbuatan Michael? Bagaimana mungkin ini semua bisa terjadi. Bagaimana dia bisa memukul ayah dan ibunya?“Jangan asal ngomong. Bagaimana mungkin Michael yang melakukannya?” Bella tidak langsung percaya pada perkataan mereka. Dia kenal betul Michael, tidak mungkin Michael yang melakukannya. Pada saat yang bersamaan, Matthew berdiri dan memalingkan mukanya lalu berkata, “Ya betul, itu adalah perbuatanku.”Ketika Matthew melihat Bella, dia tertegun sesaat. Wanita ini lebih cantik dari model-model yang dia kenal. Mengapa Michael bisa jadi sangat berunt
Ketika di penjara, walaupun sudah malam, Matthew tidak pernah tidur nyenyak. Karena dia tidak pernah tahu kapan Paul akan memukulinya. Di sana posisinya seperti alas kaki, bisa diinjak kapan saja. Untunglah dia tidak perlu berlama-lama lagi di sana dan disiksa oleh Paul. Matthew sedang memikirkan Michael. Apa yang sedang dia lakukan saat ini? Apakah sedang membersihkan toilet, atau sedang berlutut di hadapan Paul? “Sayang sekali aku belum sempat pamit dan membalas dendam padanya. Mudah-mudahan kamu memperlakukan saudaraku dengan baik. Pecundang itu bisa kamu pukuli setiap hari,” Matthew tersenyum dan berkata dalam hati. Matthew membayangkan saat ini Michael sedang menderita di penjara. Tapi sebenarnya saat ini Paul sedang memijit Michael. Matthew yang merasa sangat relax, tanpa tersadar tertidur. Ketika di bangun, sudah jam 3 pagi. Dia menemukan Bella belum juga masuk ke kamar. Matthew tidak tahan untuk tertawa dalam hati. “Pecundang itu ternyata belum pernah tidur bersama
Bella berusaha melawan dan berteriak sekuat tenaga. Teriakannya terdengar hingga ke kamar Suzy dan lainnya. Berta tiba di kamar Bella duluan. Ketika dia melihat Matthew sedang berusaha memaksa Bella, dia tidak bisa percaya apa yang dia lihat. Tidak berapa lama, Suzy dan Robert juga sampai di kamar. Mereka bertiga berusaha mendorong Matthew dan melindungi Bella. “Michael, apa yang kamu lakukan?” Robert berteriak dengan marah. Lebih dari tiga tahun Bella tidak melakukannya dengan Michael. Tidak menyangka, dia sekarang memaksa seperti binatang buas. “Kurang ajar, mengapa kamu memaksa Bella seperti itu. Aku akan menelepon polisi,” Suzy berkata dengan emosi. Berta juga sangat marah. Walaupun mereka memang suami istri, tapi seharusnya dia tidak boleh memaksa jika Bella tidak mau. Matthew memang bukan Michael. Dia tidak merasa malu sudah dihadang tiga orang ini. “Kalian urus saja urusan kalian sendiri. Aku tidur dengan istriku. Wajar-wajar saja,” ujarnya dengan tampang tidak ber
Dia adalah Alfred. Anak laki-laki Teddy, ayah dari Ruby. Pada saat Teddy berulang tahun, Michael duduk bersama keluarga Tian di meja utama. Saat itu, Teddy juga dengan sengaja mengenalkan Michael kepada semua anggota keluarga Tian. Walaupun Alfred saat itu cukup terkejut melihat Michael, namun setelah mendengar cerita Ruby akhir-akhir ini, dia sadar mengapa Teddy sangat kagum padanya. Bagaimana mungkin Michael bisa berada di tempat semacam ini. Kemudian tidak sedikit pun menyapa dirinya. Alfred lalu pulang ke rumah dan bertemu Teddy keesokan harinya. “Ayah, orang seperti apa sebenarnya Michael?” Alfred bertanya pada Teddy. Teddy sangat senang karena kejadian baru baru ini, namun dia cukup kaget mendengar pertanyaan ini. Mengapa tiba-tiba Alfred bertanya tentang hal ini? “Kenapa kamu tiba-tiba tertarik dengan Michael?” jawab Teddy. Alfred sebenarnya tidak tertarik dan tidak terlalu mau ikut campur. Walaupun Teddy hanya tertarik untuk membahas masalah bisnis saat ini, ana
Bella tidak bisa tidur lagi setelah kejadian itu. Pada pagi hari, dia memutuskan untuk mencari Boris. Karena Michael tidak bersikap seperti dirinya, dan Boris pernah bertemu dengan Michael sebelumnya. Mungkin Boris bisa menolongnya.Sepanjang malam, Bella memikirkan hal ini. Dia memikirkan segala kemungkinan. Mungkinkah Michael mengalami kecelakaan sehingga bisa merubah kepribadiannya? Hal ini membuatnya semakin khawatir. Bella tahu Boris ada di Klub Malam Kota Ajaib. Dia sudah sampai di sana pagi-pagi sekali, dan pintunya masih tertutup. Lagi pula, itu kan klub malam. Tidak ada alasan mengapa klub malam harus buka pagi-pagi. Bella hanya bisa mengetuk dan menendang pintu dengan kakinya. Ada beberapa orang di dalam klub akhirnya membukakan pintu untuk Bella. “Ada apa sih ribut-ribut? Ini kan masih pagi, ada keperluan apa?”“Aku perlu untuk bertemu Boris.” Bella tidak pernah berkunjung ke sini sebelumnya. Urusan di pinggiran Kota Yuncheng bukan urusannya. Lagi pula, dia sedikit t
“Nona Su, kamu adalah istrinya. Kalau kamu sendiri tidak tahu apa yang dia lakukan, apa lagi kami,” kata Mark.Bella tahu, jika dia hanya ingin tahu di mana Michael, dia pasti tidak akan ada di sini. Jadi Bella menceritakan apa yang terjadi tadi malam terlebih dahulu.Ketika Mark mendengarnya ini, wajahnya langsung berubah. Michael pernah mengatakan sesuatu. Jika suatu hari kamu menemukan aku yang tidak seperti diriku saat ini, mungkin ada sebagian dariku yang tertinggal di tempat lain. Awalnya Mark bingung dan tidak bisa memahaminya sama sekali.Tapi sekarang Mark mengerti mengapa Michael mengatakan hal seperti itu.Di Kota Yuncheng, akan ada orang yang persis seperti dia!“Bella, apa kamu yakin dia bukan Michael?” tanya Mark. Meskipun dia juga berpikir bahwa Michael tidak akan memaksa Bella, tapi memang susah untuk mengatakan apa yang sebenarnya ada di pikiran Michael. "Ya." Bella mengangguk dan yakin seratus persen akan hal ini. "Orang itu berkata bahwa aku belum pernah me
Ketika Michelle tahu Bella akan menginap di rumahnya dalam beberapa hari, dia sangat terkejut. Michelle sempat membujuk Bella agar mereka segera melakukan hubungan suami istri. Jika Bella menginap di rumahnya, apakah hal ini ada hubungannya dengan Michael? Setelah tidak berhasil bertanya di telepon, Michelle hanya bisa membersihkan rumah.Tidak butuh waktu lama bagi Bella untuk datang. Michelle tampak putus asa ketika dia melihat Bella membawa tas besar.Michelle tidak keberatan membantu Bella, tapi apakah Bella sudah tidak peduli dengan hubungannya dengan Michael. "Bella, apa kamu berencana tinggal bersamaku untuk waktu yang lama? Apa yang terjadi?" tanya Michelle. Bella tahu sifat sahabatnya ini. Jika dia tidak mengatakan yang sebenarnya, dia pasti akan terus bertanya sampai menemukan jawabannya. “Apa kamu percaya ada orang yang bisa terlihat persis sama dengan dirimu di dunia ini?” tanya Bella. “Maksudmu kembar? Ada apa memangnya?” jawab Michelle. Bella terkejut. Saat
Michael mengingat setiap kata yang dikatakan Julius. Ketika angin reda, dia kembali ke dalam sel dan mulai memikirkan rencana itu dengan serius.Sebagai bos dalam sel, Paul dulu dipijat oleh anak buahnya. Tapi sekarang, setiap kali angin bertiup, dia secara pribadi memijat Michael. Selalu ada keraguan di diri Paul. Bagaimana mungkin Matthew tiba-tiba berubah? Emosinya berubah. Kekuatan fisiknya juga. Bahkan dia curiga Matthew yang asli sudah tidak ada. Tapi dia tidak berani mengatakan keraguannya. Jika dia melakukannya, dia yakin orang-orang akan meragukannya. Tapi jika pihak penjara tahu, mungkin hukumannya akan diperpendek.“Bos Han, bagaimana keadaanmu?” kata Paul dengan sikap hormat. “Saat aku keluar, aku mungkin merindukan pijatanmu,” ujar Michael sambil tersenyum.Keluar!Keringat dingin muncul di dahi Paul. Hukumannya sepuluh tahun. Bukankah terlalu awal untuk mengatakan kebebasan?"Paul, aku tidak tahu kejahatan apa yang sudah kamu lakukan. Apa kamu melakukan kejahat
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua