Ketika Michelle tahu Bella akan menginap di rumahnya dalam beberapa hari, dia sangat terkejut. Michelle sempat membujuk Bella agar mereka segera melakukan hubungan suami istri. Jika Bella menginap di rumahnya, apakah hal ini ada hubungannya dengan Michael? Setelah tidak berhasil bertanya di telepon, Michelle hanya bisa membersihkan rumah.Tidak butuh waktu lama bagi Bella untuk datang. Michelle tampak putus asa ketika dia melihat Bella membawa tas besar.Michelle tidak keberatan membantu Bella, tapi apakah Bella sudah tidak peduli dengan hubungannya dengan Michael. "Bella, apa kamu berencana tinggal bersamaku untuk waktu yang lama? Apa yang terjadi?" tanya Michelle. Bella tahu sifat sahabatnya ini. Jika dia tidak mengatakan yang sebenarnya, dia pasti akan terus bertanya sampai menemukan jawabannya. “Apa kamu percaya ada orang yang bisa terlihat persis sama dengan dirimu di dunia ini?” tanya Bella. “Maksudmu kembar? Ada apa memangnya?” jawab Michelle. Bella terkejut. Saat
Michael mengingat setiap kata yang dikatakan Julius. Ketika angin reda, dia kembali ke dalam sel dan mulai memikirkan rencana itu dengan serius.Sebagai bos dalam sel, Paul dulu dipijat oleh anak buahnya. Tapi sekarang, setiap kali angin bertiup, dia secara pribadi memijat Michael. Selalu ada keraguan di diri Paul. Bagaimana mungkin Matthew tiba-tiba berubah? Emosinya berubah. Kekuatan fisiknya juga. Bahkan dia curiga Matthew yang asli sudah tidak ada. Tapi dia tidak berani mengatakan keraguannya. Jika dia melakukannya, dia yakin orang-orang akan meragukannya. Tapi jika pihak penjara tahu, mungkin hukumannya akan diperpendek.“Bos Han, bagaimana keadaanmu?” kata Paul dengan sikap hormat. “Saat aku keluar, aku mungkin merindukan pijatanmu,” ujar Michael sambil tersenyum.Keluar!Keringat dingin muncul di dahi Paul. Hukumannya sepuluh tahun. Bukankah terlalu awal untuk mengatakan kebebasan?"Paul, aku tidak tahu kejahatan apa yang sudah kamu lakukan. Apa kamu melakukan kejahat
"Mi … Michael !" Florence menatap Michael dengan ngeri. Bagaimana dia bisa ada di sini? Bukankah dia di penjara? Bagaimana dia bisa keluar!Michael menjatuhkan sesuatu. Ternyata itu adalah pria berbaju hitam yang baru saja pergi untuk membunuhnya. Ketika Florence melihat pemandangan ini, wajahnya menjadi lebih pucat.Padahal baru saja Florence mengutus orang ini. Bagaimana dia bisa mati di tangan si sampah ini?Jika bukan Matthew yang sedang berada di Yuncheng, Florence pasti mengira dia adalah Matthew. Tapi ... tapi ini adalah Michael. “Florence, apa kamu mengirim dia untuk membunuhku?” tanya Michael dengan nada dingin.Florence mengertakkan gigi dan memandang Michael. "Aku tidak peduli bagaimana kamu bisa membunuhnya. Apa kamu tahu apa dampaknya kalau pelarianmu itu sampai ketahuan? Bagaimana dengan keluarga Han?"“Dampaknya?” Michael tersenyum dingin. “Florence, ini ulahmu sendiri. Tidakkah kamu berpikir mengapa aku bersedia menggantikan Matthew di penjara? Bahkan kamu b
Malam itu Michael segera kembali ke Yuncheng. Saat dia tiba, hari sudah pagi.Dengan cemas, dia pergi ke vila di lereng gunung dengan harapan Bella tidak salah mengira Matthew sebagai dirinya. Jika tidak, konsekuensinya tidak akan terbayangkan bagi Michael. Suzy dan yang lainnya masih tidur. Michael tidak melihat siapa pun di kamar Bella. Matthew juga tidak ada. Situasi ini membuat Michael merasa sangat takut. Keduanya tidak di rumah. Ke mana mereka pergi?Berta terganggu dengan suara pintu yang dibuka. Dia berjalan ke ruang tamu dengan linglung Saat dia melihat Michael, dia langsun berkata, "Kamu tidak perlu mencari Bella, dia tidak di rumah."Nada bicara Berta sungguh berbeda. Michael tahu pasti Matthew sudah membuat kesal Bertha. “Berta, Bella pergi ke mana?” tanya Michael. Di mata Berta, Michael dan Matthew adalah orang yang sama. Jadi dia tidak akan memberi tahu Michael di mana Bella berada.“Michael, kenapa kamu menjadi seperti ini sekarang?” kata Berta sambil menahan
Michael tidak menjawab semua pertanyaan Mark. Mark tahu Michael masih menyimpan alasan yang belum bisa dikatakan. Jadi dia tidak bertanya lebih banyak.Saat Mark dan Boris mulai mencari Matthew, jalan-jalan Yuncheng di pagi hari sudah ramai. Anak buah Mark dan Boris melintas di jalan-jalan. Mereka bertanya ke berbagai hotel, klub, dan tempat hiburan untuk mencari keberadaan Matthew. Pada saat yang bersamaan, Matthew masih berada di The Emerald. Dia belum mau pergi.Mungkin karena dia sudah terlalu lama berada di dalam penjara dan tidak melakuan hubungan badan dengan seorang perempuan, sekarang dia ingin semua perempuan di sini melayaninya."Si brengsek itu tidak menikmati perlakuan seperti ini. Benar-benar pria yang malang," ujar Matthew sambil tersenyum. Sembali memeluk wanita cantik di kiri dan kanan, dia terlihat seperti seorang kaisar. Semakin dia memikirkan situasi Michael, semakin dia merasa Michael itu menyedihkan.Setelah diusir oleh keluarga Han, dia dikirim ke kota keci
Lebih penting lagi, menurut Bella, seharusnya Michael tidak tahu tentang pakaian dalamnya. Apa Michael melihat sesuatu?“Bagaimana? Sekarang kamu percaya padaku?” kata Michael sambil tersenyum.Wajah Bella memerah. Tidak masalah dengan posisi tidurnya. Tapi bagaimana Michael bisa sampai tahu bahwa dia tidak suka pakaian dalam yang serasi?“Ke … kenapa kamu tahu warna pakaian dalam milikku?" tanya Bella. "Uhuk … uhuk…." Michael batuk dengan canggung. Bagaimana Michael tahu? Tentu saja, dia tahu dari hasil mengintip. Tapi jika dia mengatakannya, pasti Bella akan menghantamnya sampai mati.“Sepertinya kamu pernah menaruhnya sembarangan," kata Michael berusaha logis. “Sekarang giliranku. Buktikan kalau kamu benar benar Michael,” ujar Michelle sambil memandang Michael dengan waspada.Michael memelototi Michelle dengan tajam. "Bayar utangmu."Ketika mendengarnya, Michelle terlihat lega. Dia memang Michael yang asli. “Oke, kalau begitu aku pergi dulu. Aku masih ada urusan," kata M
Melihat Matthew berlutut dengan air mata, Mark benar-benar tidak mengerti mengapa ada perbedaan besar antara Michael dan Matthew. Padahal mereka berasal dari satu rahim. Matthew sama sekali tidak terlihat seperti seorang pria. Pria sejati mestinya punya keberanian untuk melawan. Meskipun seluruh Yuncheng memperlakukan Michael sebagai orang yang tidak berguna, tapi kenyataannya, karakter asli Michael sama sekali berbeda. Memang hanya orang-orang bodoh saja yang mengira dia tidak berguna.Kemampuan kedua bersaudara ini sangat jauh.Mark dengan jijik berkata, "Apa kamu tidak berani untuk bersikap seperti laki-laki sejati?"Matthew tidak peduli apakah dia laki-laki sejati atau bukan. Selama dia bisa bertahan, selama dia bisa membalas dendam nantinya, dia benar-benar tidak peduli. Selain itu, selama di penjara, Matthew belajar sesuatu. Jika dia tidak bisa mengalahkan lawannya, dia harus mengakui kesalahannya. Kalau tidak dia akan dipukul habis-habisan. Ini adalah kebenaran yang dia
Di sore hari, Florence tiba di Yuncheng bersama Catherine. “Apa kamu tahu di mana Michael tinggal?” Setelah turun dari pesawat, Florence bertanya pada Chaterine. "Di vila lereng Gunung Yunding," kata Chaterine.Florence tersenyum dingin. "Apakah keluarga Su keluarga kaya? Tampaknya dia sangat menikmati hidupnya di Yuncheng."Chaterine tersenyum pahit. Michael diusir dari keluarga Han dan penghinaan yang dia derita sangat besar ketika memasuki keluarga Su. Apakah di mata Florence tinggal di vila lereng gunung adalah bentuk kesenangan? Bagaimana dengan Matthew? Bagaimana dengan semua pakaian bagus dan makanan enak yang diterima Matthew selama bertahun-tahun?Chaterine tidak akan memihak manapun. Sekarang dia hanya bisa mengamati. Chaterine lebih menyukai Michael. Florence bersikeras untuk memasukkan Michael ke dalam penjara untuk menggantikan Matthew. Ketidakadilan ini membuat Chaterine semakin enggan membantu matthew. Lagi pula, Michael juga darah dagingnya, tidak bisa diperlak
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua