Huw mengejek, "Michael … kamu pikir kamu sudah menang?"Michael tersenyum dan menatap tajam pada Huw. "Memang aku akui strategimu membawa para monster itu hebat. Namun, apa kamu tahu strategimu memiliki kelemahan" Huw menggelengkan kepala dan menatap Michael dengan penuh kebencian, "Hari ini aku akan menunjukkanmu apa ganjarannya melawan Paviliun Dewa Pengobatan."Huw berteriak sambil mengerutkan kening, "Beritahu semua orang, kita laksanakan rencana kita.""Baik!"Semua pengikut di sekeliling Huw dari yang paling senior hingga yang paling junior membentuk formasi yang sudah direncanakan. Mereka memutus kontrak dengan para monster. Jika kontrak itu dicabut, si pemilik akan menderita tapi yang pihak yang paling dirugikan adalah si hewan buas. Huw sengaja memancing Michael untuk datang padanya. Monster yang ikut bertempur akan mati. Pada saat itu Michael akan kekurangan pasukannya. Yang tadinya untung malah jadi buntung!Huw tersenyum keji. Raut wajahnya menunjukkan keinginann
Mungkin di mata orang lain, bersorak dan bertepuk tangan adalah hal normal, tapi ini Rahel yang melakukannya. Dia adalah perempuan yang tenang dan jarang menunjukkan ekspresi. Mungkin kalau dia sendirian, dia bisa tersenyum, tapi berdiri dan dan bertepuk tangan dan memuji? "Nona, Michael tidak mengejar musuhnya. Apa jangan-jangan dia tidak tahu bukan ide yang bijaksana membiarkan harimau kembali ke gunung. Kenapa kamu bertepuk tangan?" Ava bertanya dengan nada hati-hati. Untuk menanyakan sesuatu, Ava melihat dulu bagaimana perasaan Rahel. Sepertinya sekarang perasaan Rahel sedang dalam keadaan bagus. "Membiarkan harimau kembali ke gunung? Hanya orang bodoh yang mengejar Huw," Rahel berdecak, "Posisi Michael lebih unggul dibanding Huw. Namun, Michael tidak membunuhnya karena Huw tidak lebih penting dari membunuh udang dan kepiting.""Apa maksud Nona? Bukankah Huw adalah dewa sejati yang baru diangkat? Selain itu, bukankah Huw memiliki para tetua yang bisa membantunya memenangkan
"Apa?" Guru Agung menjatuhkan peta saking kaget Michael menyerang dari belakang pasukan?Bagaimana mungkin?!Bukankah ada pasukan Huw? Bagaimana mungkin Michael bisa menerobos ke sini?"Bagaimana dengan Huw?" Guru Agung cepat-cepat bertanya. Si pengawal berkata dengan wajah pucat, "Lapor! Tuan ... Tuan Huw sudah melarikan diri dengan para tetua.""Apa?!"Tubuh Guru Agung terhuyung-huyung ke belakang. Wajahnya menjadi pucat. Huw melarikan diri?Apa ini berarti pertempuran sudah berakhir?Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Sudah jelas jumlah pasukan Paviliun Dewa Pengobatan lebih banyak. Meskipun pasukan musuh terbagi menjadi dua bagian, pasukan Perguruan Harapan dan pasukan Keluarga Yefu, tetap saja jumlah mereka yang lebih banyak. Mengapa mereka yang sedikit jumlahnya bisa mengepung pasukan yang lebih banyak jumlahnya?! "Tuan, sebaiknya Tuan juga mundur sebelum semuanya terlambat," si pengawal menundukkan kepala. Dia berkata dengan suara takut. Guru Agung terdiam.
Wajah Arum langsung merah. Dia berkata perlahan, "Maksud … maksudmu si Pria Misterius itu adalah … Michael? Pria bumi yang kita anggap sampah? Pasangan Alina?""Itu benar," Si tetua mengangguk. Sulit bagi mereka mengabaikan fakta ini. "Mustahil. Ini mustahil. Bagaimana bisa Michael sialan itu adalah si Pria Misterius?" Arum tidak percaya. Hilang sudah waktu santainya. Sorot mata Arum menunjukkan dia sangat terguncang!Arum sulit membayangkan Michael dan si Pria Misterius itu adalah orang yang sama. Dia menikahi Axel, si buruk rupa. Arum sudah mengorbankan banyak hal untuk bisa mencapai posisi ini. Meskipun begitu, dia berhasil membuat reputasi Keluarga Yefu jadi naik. Namun, jika Pria Misterius itu benar-benar Michael, berarti status Alina menjadi lebih tinggi. Memang sekarang reputasi Arum lebih tinggi di mata orang luar. Di dalam dirinya, bagaimana dia bisa membandingkan dirinya dengan Alina?Jabatan Wali Kota Tianhu tampak memudar dibandingkan dengan kesuksesan pria mister
Setelah mendengar ucapan Cameron, Arum terlihat lebih tenang. Dia bertanya, "Apa idemu?""Jangan salahkan aku karena tidak memperingati dirimu. Kamu sudah jatuh berulang kali. Terakhir kalinya kita kehilangan muka," Arum berkeluh kesah. Cameron mendengus, "Tenang. Bagaimana mungkin aku membiarkan Michael pergi begitu saja?"Cameron tersenyum. Dia menepuk pundak Arum dan berkata, "Aku tahu kamu jengkel. Michael memenangkan pertempuran ini. Yang harus kita lakukan adalah berkata iya dan tidak."Perasaan Arum tersentuh. Apa yang dibilang Cameron itu masuk akal. Jangan biarkan Michael menikmati kemenangan tersebut. "Kamu tunggu saja nanti malam," Cameron tersenyum. Di lain pihak, setelah Michael meninggalkan pertempuran, dia segera kembali ke Perguruan Harapan. Michael tahu bagaimana keadaan Bella dan anaknya karena ada Pam yang mendampingi mereka. Sebagai ayah dan suami, Michael tidak sabar ingin melihat kondisi Bella dan Hanna. Apakah mereka terluka atau tidak? Begitu dia mel
Ketika Michael datang ke Kota Tianhu, dia melihat lampu berkelap kelip di sepanjang kota ditemani dengan dekorasi warna-warni. Di jalan-jalan dalam kota, tersedia meja-meja yang dibuka untuk orang-orang bercengkrama. Ketika mereka melihat Michael, mereka memberi salam padanya. Sebelumnya Michael menghilang. Mereka menunggu kemunculan Michael dan tidak berani berbuat macam-macam. Lagi pula ada pengawasan dari Keluarga Yefu. Namun, penantian mereka membuahkan hasil. Mereka sudah mendengar rumor yang mengatakan Pria Misterius adalah Michael. Mereka memenangkan pertempuran ini karena kemampuan Michael.Stephen dan lainnya sudah tiba duluan. Mereka menunggu Michael di ujung jalan. Orang-orang Perguruan Harapan tahu bahwa Michael adalah pahlawan mereka. Cameron sudah menunggu di pintu gerbang kediaman Keluarga Yefu bersama para tetua. Mereka sudah mendengar berita Stephen dan lainnya sudah masuk ke dalam kota. Namun, Michael dan pimpinan baru perguruan, Pam belum datang. Mereka mula
Michael tidak masalah, tapi Stephen terlihat cemas. Dari awal, pertempuran itu adalah hasil kerja keras Michael. Pasukan Keluarga Yefu dan Perguruan Harapan hanya membantu Michael. "Pimpinan Fu, kata-katamu sungguh keterlaluan ....""Guru Stephen, aku tahu. Silakan masuk. Aku ada urusan yang ingin aku bicarakan denganmu. Ini terkait dengan rencana wilayah kita sepuluh tahun ke depan," Cameron menginterupsi ucapan Stephen. Stephen melirik Pam. Pam menundukkan kepala dan terdiam. Dia selalu menatap pot di tangannya seolah-olah tidak mendengar apa-apa. Stephen menatap mata Michael. Dia tidak bisa melakukan ini. Nolan dan lainnya menggertakkan giginya. Wajah mereka merah saking marahnya. Ingin rasanya mereka memukul Cameron.Michael adalah orang yang memikirkan taktik pertempuran. Michael juga yang mengorbankan banyak hal. Namun, di mata Cameron, Michael dianggap tidak ada harganya. Michael terdiam. Dia tidak memberikan reaksi apa-apa. Meskipun Nolan marah, tapi mereka tidak be
Wajar saja Cameron dan Arum begitu percaya diri. Paviliun Dewa Pengobatan sudah dikalahkan. Berarti posisi Keluarga Fu masih aman. Apalagi ada dukungan dari Keluarga Ye. Mereka masih bersinar di Dunia Bafang. Paviliun Dewa Pengobatan sudah bukan merupakan ancamanPilihan apa yang dimiliki Perguruan Harapan?Mereka tidak punya pilihan!Cameron dan Arum tidak terkejut melihat perubahan kepemimpinan Perguruan Harapan.Jika Perguruan Harapan menerima tawaran Cameron, Keluarga Yefu bisa hidup tenang. Mereka sudah memberikan jamuan terbaik ditemani seluruh anggota keluarga. Bagaimana mungkin Perguruan Harapan bisa menolak?!Inilah rencana Cameron.Jika Cameron bisa menyingkirkan Michael, berarti dia bisa membuat Perguruan Harapan menerima tawaran tersebut.Jika kerja sama Perguruan Harapan dan Keluarga Yefu terwujud, Keluarga Yefu bisa memulai rencana mereka selanjutnya. Pembuatan jalan untuk menghubungkan Kota Tianlan and Kota Tianhu. Keluarga Yefu bisa menjadi keluarga yang sulit