Wajah para pengikut Paviliun Dewa Pengobatan pucat. Mereka melihat dengan mata kepalanya sendiri apa yang dilakukan Michael. Hutan bergoyang. Debu-debu beterbangan diikuti dengan suara monster yang meraung marah. Para pengikut melihat ada pemandangan aneh dari kejauhan. Tampak samar-samar ada sesuatu yang datang mendekati mereka. Setelah diamati, dari puncak Kelompok Empat Perguruan Harapan, terlihat monster-monster aneh yang berlarian. "Ada apa ini? Kenapa monster-monster itu datang ke sini. Apa sudah terjadi sesuatu?" Guru Kedua heran menatap segerombolan monster datang. Para murid saling berbisik. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi. Mereka melihat berbagai jenis monster datang. Ada monster yang sudah mereka kenal, tapi juga ada monster yang baru mereka lihat. Hal ini tidak pernah terjadi di Perguruan Harapan. "Kenapa para monster itu datang?""Monster-monster itu berlari. Sepertinya mereka menuju kita.""Menuju kita? Tidak mungkin.""Itu benar. Biasanya monster-
"Sekarang, aku mengerti mengapa Pam jatuh cinta pada Michael. Michael adalah pria baik. Dia menyelamatkan Pam secara diam-diam. Kami sudah dibutakan oleh harga diri dan ego. Kami tidak melihat sisi baik Michael dan malah menyalahkan Michael," Stephen merasa menyesal. Guru Kedua juga menundukkan kepala dan berkata, "Jika aku adalah Michael, aku akan membalas dendam dengan membunuh semua penghuni Perguruan Harapan. Michael, kenapa kamu mengambil mempertaruhkan nyawamu untuk menyelamatkan kami?! Michael, kamu benar-benar ksatria berkuda putih. Kami merasa sangat malu, padahal sudah lama kami menjadi guru.""Kami sudah menghancurkan reputasi orang yang begitu baik sepertimu, Michael. Kalau kami selamat hari ini, kami akan mengundurkan diri. Kalau tidak, bagaimana kami bisa menghadap para leluhur kelak?" Guru Ketiga menyuarakan pendapatnya dan menggelengkan kepala. Kemudian, Guru Keempat membalikkan badan dan berhadapan dengan Bella. "Bella, karena kamu sebagai istrinya ada di sini, to
Dari belakang Huw, terlihat sekitar 70.000 atau 80.000 monster berkumpul. Mereka menyerang pengikut Paviliun Dewa Pengobatan.Pengikut Paviliun Dewa Pengobatan tidak bisa melawan sama sekali. Jumlah para monster itu banyak sekali. Ketika para monster saling menyerang, pemandangan yang terjadi sangat tragis. Para pengikut Paviliun Dewa Pengobatan dibantai dalam sekejap. Darah menggenang membentuk sungai. Mayat bergelimpangan di mana-mana. Terdengar jeritan menyayat hati. Seketika, Huw merasa memasuki neraka dunia. "Ini ... ini ...." Huw tidak bisa berkata-kata. Kejadian ini di luar ekspektasi orang biasa. Mungkin wajar jika monster liar menyerang manusia tapi ini monster yang berada dalam kontrak dengan manusia ikut menyerang majikannya. Sudah jadi pengetahuan umum, pikiran manusia/majikan dengan monster itu menjadi satu. Jika manusia/majikan itu mati, monster itu juga mati. Karena itulah, kejadian ini seperti bunuh diri. "Bagaimana ini bisa terjadi?" Marcus menatap peristi
"Michael. Michael!" Nolan berteriak kegirangan. Yang lain mengikuti Nolan. Michael turun perlahan-lahan. Orang-orang segera mengelilinginya. "Michael. Pahlawan kita. Dia mengalahkan lebih 100.000 pasukan Paviliun Dewa Pengobatan yang dipimpin oleh Huw, dewa sejati.""Hahaha, Michael kamu benar-benar kuat.""Michael, terima aku jadi muridmu."Orang-orang mengagumi Michael.Sorot mata Michael tidak pernah lepas dari Bella. "Pasti sulit bagimu untuk menang," Bella menatap Michael dengan pandangan penuh cinta. "Tidak sulit sama sekali," Michael tersenyum, "Lagi pula, aku termotivasi dengan janjimu."Wajah Bella menjadi merah. "Hahaha …." Meskipun Nolan tidak tahu apa yang dijanjikan oleh Bella, dia paham begitu melihat wajah Bella yang memerah. Tawa Nolan menulari yang lain. Suasana jadi terasa ramai. Hanya Pam yang terdiam dan menundukkan kepala. Stephen menatap para guru dan Nadine. Mereka mengangguk. Kemudian mereka berjalan mendekati Michael dan berlutut di hadapanny
"Bukan Perguruan Harapan yang menyerang kami," Marcus menjawab dengan suara rendah. Guru Agung tercengang, "Apa? Bukan Perguruan Harapan? Lalu siapa?"Dengan jumlah pasukan yang ikut bertarung, kata "kalah" tidak pernah masuk dalam kamus Guru Agung.Meskipun Guru Agung tahu identitas Michael, dia tidak menyangka hasil Huw akan seperti ini. Dia tidak mengira akan kalah. Bagaimana bisa kalah?!Marcus menatap mata Guru Agung dan berdiri, "Michael bisa menyuruh para monster untuk datang menolong. Aku pikir ini ada hubungannya dengan area terlarang roh orang mati di Perguruan Harapan."Kemudian Marcus memberitahu Guru Agung soal Raja Monster yang dulu pernah ditawan di area terlarang roh orang mati.Setelah bercerita, Guru Agung berpikir sesaat, "Jadi Michael memiliki Raja Monster?"Marcus mengangguk. "Di saat seperti ini, kita tidak boleh lengah. Kami tidak tahu Michael punya Raja Monster. Para pengikut dikalahkan oleh para monster. Namun, para monster yang terikat kontrak, mer
"Aku mengumumkan bahwa pemimpin Perguruan Harapan yang baru adalah Pam."Para guru sudah menduga bahwa Stephen akan menunjuk Pam. Lagi pula ini adalah hasil diskusi mereka. Namun, para murid menjadi terkejut tapi mereka jadi maklum. Di antara ketiga jagoan Perguruan Harapan, ada Marcus, kemudian Guy dan Pam. Hanya tinggal waktu saja posisi pemimpin jatuh ke tangan Pam. "Selamat, Kakak Seperguruan Pam.""Kakak Seperguruan Pam akan menggiring Perguruan Harapan ke masa kejayaan. Aku percaya hal itu.""Kakak Seperguruan Pam, kami mendukungmu."Para murid memberikan dukungan pada Pam dan bersorak. "Selamat, Pam," Nolan tersenyum. "Pam memiliki karakter yang tenang. Aku pikir ini adalah berkah Perguruan Harapan bisa dipimpin anak muda seperti Pam," Danu juga sudah melihat sepak terjang Pam. Dia setuju dengan Pam dijadikan pemimpin. "Sepertinya kalian akan menjadi rekan kerja yang lebih solid," Bella tersenyum pada Michael. Michael tersenyum. Sejujurnya dia tidak terlalu ber
"Ini jalan terbaik," ujar Pam. Meskipun keputusannya itu akan menimbulkan reaksi dan tekanan dari sekitarnya, Pam sudah memutuskan bertindak tegas. Demi keamanan para murid, terkadang kita memilih jalan berat. "Kalau kamu memilih jalan ini, banyak murid-murid yang akan protes. Mungkin tidak semua murid Guru Pertama dan Wiley mengikuti jejak guru mereka," Michael menggelengkan kepala. "Mungkin aku bisa menggunakan memanfaatkan mereka-mereka yang berkhianat ini," ujar Michael. "Kita sudah dibantu oleh para monster tapi dampak negatifnya, monster yang sudah terikat kontrak dengan pengikut Paviliun Dewa Pengobatan jadi membunuh majikan mereka. Pasti Huw sudah bergerak cepat untuk mengatasi masalah ini. Berarti kita bisa bergantung dengan para monster untuk mengalahkan pengikut Paviliun Dewa Pengobatan," Michael menceritakan pemikirannya ini pada Pam dan Bella. "Alasan kenapa aku tidak mengikutsertakan pengikut Perguruan Harapan bertarung adalah karena situasi di lapangan yang te
Marcus mengerutkan kening dan berkata, "Ada apa?""Michael menyebarkan berita bohong. Dia berpura-pura sedang berjalan-jalan. Sebenarnya dia memanfaatkan kesempatan untuk mengamati medan pertempuran kita. Diam-diam dia mengarahkan para jagoan keluar dari lingkungan perguruan," ujar murid tersebut. "Apa itu benar?""Benar. Aku melihat sendiri Michael sudah mengumpulkan jagoan Perguruan Harapan. Pasti sekarang mereka sudah bergerak," kata si murid. "Bang!""Brengsek, Michael," Marcus menjadi murka. Dia meninju meja di depannya dengan satu pukulan. Ketenangan Guru Pertama dan Wiley hilang. Mereka juga menjadi murka. "Marcus. Michael bukanlah orang yang kita kira. Tujuan dia berjalan-jalan ke gunung adalah untuk mengecoh kita. Belum terlambat. Kita bisa memanggil pasukan kita yang sedang berjaga di dekat Perguruan Harapan. Kalau kita tidak segera bergerak, dampaknya tidak akan bisa kita bayangkan," Wiley menjelaskan pada Marcus. Marcus terdiam. Ini adalah momen krusial. Jika