"Ini jalan terbaik," ujar Pam. Meskipun keputusannya itu akan menimbulkan reaksi dan tekanan dari sekitarnya, Pam sudah memutuskan bertindak tegas. Demi keamanan para murid, terkadang kita memilih jalan berat. "Kalau kamu memilih jalan ini, banyak murid-murid yang akan protes. Mungkin tidak semua murid Guru Pertama dan Wiley mengikuti jejak guru mereka," Michael menggelengkan kepala. "Mungkin aku bisa menggunakan memanfaatkan mereka-mereka yang berkhianat ini," ujar Michael. "Kita sudah dibantu oleh para monster tapi dampak negatifnya, monster yang sudah terikat kontrak dengan pengikut Paviliun Dewa Pengobatan jadi membunuh majikan mereka. Pasti Huw sudah bergerak cepat untuk mengatasi masalah ini. Berarti kita bisa bergantung dengan para monster untuk mengalahkan pengikut Paviliun Dewa Pengobatan," Michael menceritakan pemikirannya ini pada Pam dan Bella. "Alasan kenapa aku tidak mengikutsertakan pengikut Perguruan Harapan bertarung adalah karena situasi di lapangan yang te
Marcus mengerutkan kening dan berkata, "Ada apa?""Michael menyebarkan berita bohong. Dia berpura-pura sedang berjalan-jalan. Sebenarnya dia memanfaatkan kesempatan untuk mengamati medan pertempuran kita. Diam-diam dia mengarahkan para jagoan keluar dari lingkungan perguruan," ujar murid tersebut. "Apa itu benar?""Benar. Aku melihat sendiri Michael sudah mengumpulkan jagoan Perguruan Harapan. Pasti sekarang mereka sudah bergerak," kata si murid. "Bang!""Brengsek, Michael," Marcus menjadi murka. Dia meninju meja di depannya dengan satu pukulan. Ketenangan Guru Pertama dan Wiley hilang. Mereka juga menjadi murka. "Marcus. Michael bukanlah orang yang kita kira. Tujuan dia berjalan-jalan ke gunung adalah untuk mengecoh kita. Belum terlambat. Kita bisa memanggil pasukan kita yang sedang berjaga di dekat Perguruan Harapan. Kalau kita tidak segera bergerak, dampaknya tidak akan bisa kita bayangkan," Wiley menjelaskan pada Marcus. Marcus terdiam. Ini adalah momen krusial. Jika
Di Perguruan Harapan, semua orang terpana melihat api di kejauhan. Pada pikiran pertama, mereka pikir ada api itu karena ada yang menyerang Paviliun Dewa Pengobatan. Tapi para pengikut Paviliun Dewa Pengobatan juga bingung. "Ini ...."Mereka saling menatap. Jangan-jangan pasukan Michael sudah sampai di markas mereka? Marcus merasakan pipinya nyeri. Giginya hampir rontok. Bagaimana mungkin ini terjadi?"Ini perangkap. Michael pasti sudah tahu mata-mata kita. Jadi dia memasang perangkap, mendorong kita mengirim pasukan. Kemudian dia memasang perangkap lagi. Begitu pertahanan kita lengah, kita sudah mengundang harimau turun gunung," Wiley mengerutkan kening. Dia merasa sangat jengkel. Taktik Michael membuat mereka tidak berkutik. "Michael, dasar sialan. Beraninya kamu mempermainkan kami," Marcus berkata dengan wajah tegang. Sorot matanya menunjukkan dia ingin membunuh Michael. "Wiley, bawa para jagoan dan bantu aku membunuh si sampah itu," Marcus ingin menumpahkan darah Mich
"Apa kamu yakin?" tanya Stephen."Guru, kalau satu atau dua monster yang lari, Ren dan murid-murid mungkin tidak melihatnya. Namun, jika yang lari jumlahnya ratusan, tidak mungkin murid-murid yang menjaga tidak melihatnya."Itu benar. Jika ada ratusan monster yang keluar dari lingkungan Perguruan Harapan, tentu hal itu akan segera ketahuan. "Bagaimana mungkin Michael membawa ratusan monster untuk melawan Paviliun Dewa Pengobatan?" Guru Kedua menjadi kebingungan. "Ya. Kalau kita tidak mengetahui, wajar saja pihak musuh juga tidak tahu. Yang terjadi selanjutnya adalah pasukan Marcus di kaki gunung seketika mundur dan lari. Aku tidak tahu apa yang sudah dilakukan Michael pada mereka.""Apapun itu, kemenangan mungkin berpihak pada Perguruan Harapan lagi."Stephen dan Nadine mengangguk. Untung saja Michael bukan musuh mereka. Kalau tidak, mereka akan menjalani nasib yang sama dengan pihak musuh. Orang-orang asyik berdiskusi. Kemudian ada murid yang datang menghadap Stephen. Murid
Meskipun orang-orang kebingungan, tapi karena Pam sudah memberi perintah, mereka menjalankan perintah Pam. Semua murid Perguruan Harapan segera berkumpul. Stephen pun merasakan hal yang sama. Dia mempertanyakan keputusan Pam. Mungkin dia akan mengerti nanti. Sekarang Perguruan Harapan didukung oleh pasukan tambahan. Jika mereka bisa menangkap pasukan Paviliun Dewa Pengobatan di bawah, mereka bisa mengepung markas Paviliun Dewa Pengobatan. Hasil perang ini tidak bisa diprediksi. Pada saat ini, Michael membawa Bella kembali ke perguruan. Namun mereka tidak kembali untuk beristirahat. Marcus sudah menunggu di kaki gunung bersama pasukannya. Setelah kerusuhan semalam, para pengikutnya sudah kelelahan. Namun, mereka tidak memiliki waktu untuk istirahat. Marcus menerima tambahan pasukan baru lagi. Jumlah pasukan Marcus menjadi seimbang. Dia menjaga tiga titik di sekeliling Perguruan Harapan. Dia melakukannya untuk mencegah kedatangan pasukan Perguruan Harapan. Marcus juga mengi
Marcus langsung memandang Jenderal Chen.Jenderal Chen mengerutkan kening. Kemudian dia tersenyum sinis pada Marcus. Dia menunggu keputusan yang diambil oleh Marcus.Marcus menjadi gelisah dan marah. Bisa-bisanya Michael memilih waktu ini untuk menyerang? Jika informasi ini salah, maka wajah Marcus akan tercoreng untuk kedua kalinya. Namun, jika informasi ini benar, maka ini kesempatan yang tidak bisa dilewatkan. Jenderal Chen bisa melihat keragu-raguan Marcus. Dia tersenyum, "Oh, kenapa? Apa jangan-jangan kamu tidak tahu apa yang harus diperbuat? Kalau begitu, aku bisa memberi nasehat.""Jenderal Marcus, jika kamu mengijinkan aku berbicara, lebih baik kamu siapkan pasukan garda depan. Karena jika tidak, musuh akan memanfaatkan kesempatan ini sementara pasukanmu belum siap. Jika tidak, kerugian yang kamu derita akan lebih besar. Mereka akan menang," ujar penasehat Jenderal Chen sambil tertawa. Marcus merasa nasehat itu masuk akal. Jendral Chen tersenyum pada si penasehat, "Aku y
Seketika Hanna memeluk Kelinci Sakti. Dia sudah memutuskan untuk menyukai monster lucu ini.Wajah Kelinci Sakti menjadi merah. Dia dipeluk oleh anak kecil. Padahal dia adalah Raja Monster dan tubuhnya lebih kuat dibanding sebelumnya. Bella dan Michael saling menatap dan tersenyum. Bella tertawa ketika melihat wajah Kelinci Sakti yang kebingungan dan tampak tidak berdaya. "Hanna, kamu mau ditemani Kelinci Sakti atau ikut dengan ayah?""Hanna mau bersama Kelinci Sakti. Kita akan bermain bersama," Hanna tersenyum. Sorot matanya kegirangan. Dia menyukai Kelinci Sakti dan tidak akan melepaskannya.Saking bersemangatnya, dia memeluk tubuh Kelinci Sakti dengan erat. Untuk sesaat, Kelinci Sakti tidak bisa bernapas. Michael memandang Kelinci Sakti sambil tersenyum. Dia tidak akan mencemaskan kalau Raja Monster bakal menyakiti anaknya. Lagi pula, level kekuatan Michael masih berada di atas Kelinci Sakti. Tidak, Michael hanya sedikit takut jika kelakuan Hanna menyusahkan Kelinci Sakti. Kal
Michael berjalan masuk."Lihat, dia bertemu seseorang," ujar suara misterius itu. "Apa yang dilakukannya?"Michael berbicara pada kedua orang di sampingnya. Kedua orang itu datang bersama monster kecil. Kemudian Michael membuat kontrak dengan monster tersebut. Kemudian Michael pergi meninggalkan Dunia Buku dari Langit. Saat balik ke gua, Michael menatap Kelinci Sakti dan Bella. Dia terdiam. Setelah berpikir sesaat, Michael menghancurkan kontrak yang dia buat barusan. Michael kembali lagi ke Dunia Buku dari Langit. Dia membebaskan kedua monster kecil itu. Kondisi kedua monster itu terluka parah tapi setidaknya mereka masih hidup. Di dunia baru ini, mereka bisa memulihkan diri. "Oh, dia baik juga rupanya.""Ya. Dia menggunakan kesempatan antara dua dunia untuk mencoba menghancurkan kontrak antara manusia dan monster. Aku pikir dia tidak sengaja menemukan cara itu.""Kalian tahu? Begitu kontrak itu hancur, monster akan langsung mati. Namun, kematian itu diukur dari waktu di