Mereka semua tidak mengerti tujuan Michael. Stephen mengambil keputusan cepat, “Jangan banyak bertanya. Kita berikan apa yang dimintanya. Guru Kedua, kumpulkan semua murid Perguruan Harapan dan minta mereka menggambar peta yang detail sesuai dengan pengalaman mereka. Ngomong-ngomong, kapan Michael membutuhkannya?” "Aku tidak tahu. Dia langsung pergi setelah memintaku menemuimu untuk dibuatkan peta,” Bella menggelengkan kepala. Stephen mengernyit. Malam ini sudah larut sekali. Ke mana Michael pergi? Namun dia tidak ingin memikirkannya. Dia menatap para pemimpin kelompok dan berkata, “Apa yang kalian lakukan? Cepat siapkan petanya.” "Kita harus menyelesaikannya secepat mungkin. Peta itu harus sudah siap saat dia datang.” Baik. Guru Kedua segera pamit setelah mendapat perintah. Dia pergi ke tiap puncak untuk membangunkan murid-murid perguruan tanpa meminta bantuan siapa pun dan mengumpulkan semuanya di perpustakaan. Untuk tahap awal, Guru Kedua dan yang lainnya memet
"Nadine, bagaimana menurutmu?” tanya Stephen. "Pimpinan, ini ....” Nadine tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan Stephen. "Mengapa? Kalian bagai babi mati yang ketakutan dengan air mendidih.” Semua orang langsung menengok ke arah sumber suara di belakang mereka. Mereka menatap Pam yang datang dengan si buah ginseng di tangannya. "Pam, jangan bicara macam-macam. Kami ini seniormu,” ujar Guru Kedua dengan wajah gugup. "Senior? Apa karena kalian senior sehingga kalian merasa lebih berkuasa dan selalu benar? Kalian kembali membuat keputusan salah padahal Michael telah memberi kesempatan berkali-kali. Mengapa kalian tidak tahu cara menghargai orang yang telah memberi kalian kesempatan?” balas Pam. Dia kemudian menatap si buah ginseng, “Temui Bella untuk membubarkan mereka. Kamu ikut Michael kalau Michael kembali. Mereka semua tidak pantas mati.” Si buah ginseng mengangguk. Dia melompat dari tangan Pam dan segera pergi. Stephen cepat-cepat menahan Pam dan si buah
Kemudian satu sosok gagah berdiri di depan semua orang. Sosok itu memegang pedang giok di tangan kiri, Kapak Pangu di tangan kanan. Tubuhnya tegap. Wajahnya menunjukkan tekad bulat. "Mi ... Michael?"Orang-orang terkejut melihat sosok Michael."Terlambat," bisik Michael. Dia menerobos hujan dan langsung menyerang pengikut Paviliun Dewa Pengobatan."Sialan, dia datang," Huw berteriak dan melambaikan tangannya. Para pengikutnya langsung menyerang Michael.Kondisi Michael lebih baik berkat Tian Lu Pixiu. Sosok Michael seperti hantu. Ketika dia mendekati pengikut Paviliun Dewa Pengobatan, Michael menggunakan senjata-senjatanya untuk menyerang. Michael berteriak seperti dewa perang. Mayat bergelimpangan di mana-mana. Di udara, Penyihir Laut dan Tian Lu Pixiu juga ikut bertarung. Tian Lu Pixiu langsung menyerang begitu giliran Michael selesai. Monster itu terbang ke sisi Michael. Michael menungganginya dan langsung terbang ke udara. Berikutnya Michael kembali menyerang pengikut
Wajah para pengikut Paviliun Dewa Pengobatan pucat. Mereka melihat dengan mata kepalanya sendiri apa yang dilakukan Michael. Hutan bergoyang. Debu-debu beterbangan diikuti dengan suara monster yang meraung marah. Para pengikut melihat ada pemandangan aneh dari kejauhan. Tampak samar-samar ada sesuatu yang datang mendekati mereka. Setelah diamati, dari puncak Kelompok Empat Perguruan Harapan, terlihat monster-monster aneh yang berlarian. "Ada apa ini? Kenapa monster-monster itu datang ke sini. Apa sudah terjadi sesuatu?" Guru Kedua heran menatap segerombolan monster datang. Para murid saling berbisik. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi. Mereka melihat berbagai jenis monster datang. Ada monster yang sudah mereka kenal, tapi juga ada monster yang baru mereka lihat. Hal ini tidak pernah terjadi di Perguruan Harapan. "Kenapa para monster itu datang?""Monster-monster itu berlari. Sepertinya mereka menuju kita.""Menuju kita? Tidak mungkin.""Itu benar. Biasanya monster-
"Sekarang, aku mengerti mengapa Pam jatuh cinta pada Michael. Michael adalah pria baik. Dia menyelamatkan Pam secara diam-diam. Kami sudah dibutakan oleh harga diri dan ego. Kami tidak melihat sisi baik Michael dan malah menyalahkan Michael," Stephen merasa menyesal. Guru Kedua juga menundukkan kepala dan berkata, "Jika aku adalah Michael, aku akan membalas dendam dengan membunuh semua penghuni Perguruan Harapan. Michael, kenapa kamu mengambil mempertaruhkan nyawamu untuk menyelamatkan kami?! Michael, kamu benar-benar ksatria berkuda putih. Kami merasa sangat malu, padahal sudah lama kami menjadi guru.""Kami sudah menghancurkan reputasi orang yang begitu baik sepertimu, Michael. Kalau kami selamat hari ini, kami akan mengundurkan diri. Kalau tidak, bagaimana kami bisa menghadap para leluhur kelak?" Guru Ketiga menyuarakan pendapatnya dan menggelengkan kepala. Kemudian, Guru Keempat membalikkan badan dan berhadapan dengan Bella. "Bella, karena kamu sebagai istrinya ada di sini, to
Dari belakang Huw, terlihat sekitar 70.000 atau 80.000 monster berkumpul. Mereka menyerang pengikut Paviliun Dewa Pengobatan.Pengikut Paviliun Dewa Pengobatan tidak bisa melawan sama sekali. Jumlah para monster itu banyak sekali. Ketika para monster saling menyerang, pemandangan yang terjadi sangat tragis. Para pengikut Paviliun Dewa Pengobatan dibantai dalam sekejap. Darah menggenang membentuk sungai. Mayat bergelimpangan di mana-mana. Terdengar jeritan menyayat hati. Seketika, Huw merasa memasuki neraka dunia. "Ini ... ini ...." Huw tidak bisa berkata-kata. Kejadian ini di luar ekspektasi orang biasa. Mungkin wajar jika monster liar menyerang manusia tapi ini monster yang berada dalam kontrak dengan manusia ikut menyerang majikannya. Sudah jadi pengetahuan umum, pikiran manusia/majikan dengan monster itu menjadi satu. Jika manusia/majikan itu mati, monster itu juga mati. Karena itulah, kejadian ini seperti bunuh diri. "Bagaimana ini bisa terjadi?" Marcus menatap peristi
"Michael. Michael!" Nolan berteriak kegirangan. Yang lain mengikuti Nolan. Michael turun perlahan-lahan. Orang-orang segera mengelilinginya. "Michael. Pahlawan kita. Dia mengalahkan lebih 100.000 pasukan Paviliun Dewa Pengobatan yang dipimpin oleh Huw, dewa sejati.""Hahaha, Michael kamu benar-benar kuat.""Michael, terima aku jadi muridmu."Orang-orang mengagumi Michael.Sorot mata Michael tidak pernah lepas dari Bella. "Pasti sulit bagimu untuk menang," Bella menatap Michael dengan pandangan penuh cinta. "Tidak sulit sama sekali," Michael tersenyum, "Lagi pula, aku termotivasi dengan janjimu."Wajah Bella menjadi merah. "Hahaha …." Meskipun Nolan tidak tahu apa yang dijanjikan oleh Bella, dia paham begitu melihat wajah Bella yang memerah. Tawa Nolan menulari yang lain. Suasana jadi terasa ramai. Hanya Pam yang terdiam dan menundukkan kepala. Stephen menatap para guru dan Nadine. Mereka mengangguk. Kemudian mereka berjalan mendekati Michael dan berlutut di hadapanny
"Bukan Perguruan Harapan yang menyerang kami," Marcus menjawab dengan suara rendah. Guru Agung tercengang, "Apa? Bukan Perguruan Harapan? Lalu siapa?"Dengan jumlah pasukan yang ikut bertarung, kata "kalah" tidak pernah masuk dalam kamus Guru Agung.Meskipun Guru Agung tahu identitas Michael, dia tidak menyangka hasil Huw akan seperti ini. Dia tidak mengira akan kalah. Bagaimana bisa kalah?!Marcus menatap mata Guru Agung dan berdiri, "Michael bisa menyuruh para monster untuk datang menolong. Aku pikir ini ada hubungannya dengan area terlarang roh orang mati di Perguruan Harapan."Kemudian Marcus memberitahu Guru Agung soal Raja Monster yang dulu pernah ditawan di area terlarang roh orang mati.Setelah bercerita, Guru Agung berpikir sesaat, "Jadi Michael memiliki Raja Monster?"Marcus mengangguk. "Di saat seperti ini, kita tidak boleh lengah. Kami tidak tahu Michael punya Raja Monster. Para pengikut dikalahkan oleh para monster. Namun, para monster yang terikat kontrak, mer