Bayangan empat naga tiba-tiba menghilang dari angkasa dan terbang menuju ke arah Perguruan Harapan. Bella dan yang lainnya terlihat ketakutan dan khawatir saat mendengar kabar dari empat naga. "Michael dikepung lawan dan tidak bisa melawan balik? Benarkah dia tidak dapat melawan mereka?” Nolan cepat-cepat mengarahkan pandangannya ke luar. Mereka tidak dapat membayangkan bagaimana bisa melanjutkan upacara pemakaman sementara Michael terkepung oleh musuh. Namun, mereka juga tidak mengerti mengapa Michael tidak melawan?! "Apa benar Michael masih tenggelam dalam kesedihan karena kematian Caden, sehingga dia pun bertekad untuk mati?” Mira mengernyit. "Mengapa ini bisa terjadi? Bagaimana dia bisa berpikir untuk mati, sedangkan istri dan anaknya masih ingin hidup?” tanya Sheila bingung. "Michael mungkin sedang dalam masalah,” Naga Unicorn menatap Bella. Bella tidak berkata sepatah kata pun. Dia tahu ucapan Naga Unicorn merupakan kenyataan yang saat ini sedang terjadi. Namu
Di bawah pengarahan Buddha emas di hadapannya, Michael merasakan keluasan ajaran Buddha dan menikmati misteri spiritual dengan dituntun oleh suara Buddha. Terlebih lagi, Michael merasakan tubuhnya beberapa kali mengalami perubahan dan persepsi yang sangat luar biasa di hadapan suara berat Buddha emas. Nyaman. Sangat nyaman. Saking nyamannya, hingga membuat Michael ingin menutup mata dan tidur. "Melepaskannya. Apakah senyaman ini?” gumam Michael sambil tersenyum. "Bodhi bukanlah sebuah pohon. Dinasti Ming bukan pula sebuah podium. Tidak ada yang menyebabkan debu. Semua orang riang gembira saat mereka dilahirkan. Tapi seiring berjalannya waktu, mereka tidak dapat mengatasi masalah yang dihadapinya. Inilah yang menyebabkan banyak masalah. Mereka akan mendapat sesuatu asalkan bisa mengatasi semua masalah yang dihadapi. Melompatlah lebih tinggi dan rasakan kenyamanan.” "Kamu sudah bisa disebut Buddha jika kamu sudah bisa melewatinya dan merasa nyaman,” ujar Buddha. Mic
Huw penasaran dengan apa yang sebenarnya Michael ambil dari makam keramat hingga membuat Michael bisa sekuat ini. Huw sendiri yakin dirinya tidak akan bisa bertahan dalam kondisi terkepung dan tanpa persiapan apa pun. Tapi Michael bisa bertahan dan bahkan masih hidup! Semakin Huw memikirkannya, dia semakin ingin membunuh Michael dan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya. "Tuan, apa yang harus kita lakukan? Pria ini aneh sekali. Dia monster!” ucap salah satu anggota pasukan dengan keringat bercucuran. Sorot matanya penuh dengan rasa takut akan kekuatan tubuh Michael. Orang-orang yang bersama Marcus merupakan para jagoan yang paling jago di antara para jagoan. Sebagian besar orang di Dunia Bafang tidak bisa berkutik di bawah telapak tangan mereka. Tapi hari ini, mereka tidak dapat menaklukkan pria yang ada di hadapan mereka. Kekuatan Michael tidak hanya menjadi sebuah penghinaan, tapi juga menjadi guncangan besar di hati para jagoan itu. "Pertempuran ini
"Boom!!!"Sebuah telapak tangan berusaha menekan Michael secara perlahan. Mata Michael tertutup hingga dia bisa merasakan napas Buddha yang kuat semakin dekat padanya. Michael merasa dirinya sulit bernapas dan jantungnya berhenti berdetak. Tapi Michael masih memilih untuk diam dan menunggu. Boom!!!Tiba-tiba segalanya senyap. Saat Michael membuka matanya, dia tidak melihat telapak tangan Buddha menekan tubuhnya atau pun menghancurkannya. Semuanya terlihat normal seperti biasa. Michael tersenyum. "Apa yang kamu tertawakan?” teriak Buddha Iblis dingin. "Aku tertawa karena aku masih hidup,” jawab Michael. "Dasar bodoh! Kamu masih hidup karena aku tidak ingin membunuhmu. Aku kasihan padamu,” ucap Buddha Iblis. "Mana mungkin Buddha Iblis mempunyai belas kasihan? Kamu tidak membunuhku karena kamu tidak dapat membunuhku,” balas Michael. "Kamu pasti akan mati begitu aku membalikkan telapak tangan Vajra Buddha. Apa kamu tidak melihat kekuatanku tadi?” ujar Buddha
Di luar himpunan bendera panji. Huw memimpin pasukannya membombardir punggung Michael dari segala arah. Baju zirah yang Michael kenakan telah berubah warna dari ungu menjadi merah. Jelas sekali baju zirah misterius kesulitan menahan serangan bertubi-tubi dari segala macam arah. Semua orang mulai melihat luka Michael semakin parah dengan cepat. Mereka pun menghembuskan napas lega. "Aku pikir kamu benar-benar terbuat dari baja. Kini kamu tidak akan bisa lagi menahan serangan ini,” Huw berkata dingin sambil tersenyum culas. "Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dan juga integritas untuk menyerang sedikit lebih keras. Walaupun Michael sekeras baja tapi dia akan diperlakukan sebagai baja cair oleh kita,” puji Marcus. "Pria ini sudah lemah. Dia sudah kesulitan menahan serangan kita sekarang. Kita manfaatkan rasa sakitnya dengan membunuhnya,” seseorang berkata. Bang! Guru Pertama berkata dengan sangat sombong sekali. "Gila! Dia keras kepala sekali! Kita telah
Michael melayang di angkasa. Walaupun Michael sudah bisa menguasai diri, tapi dia menyadari keadaan fisiknya tidak sedang baik-baik saja.Luka dalam yang sangat serius membuat Michael merasakan kesakitan luar biasa. Wajahnya pucat dan lemah karena kehilangan banyak darah. Tubuhnya kram dan terus berkedut karena luka dalam yang dideritanya. Seandainya kejadian ini terjadi pada orang lain yang semangatnya tidak sekeras Michael maka orang tersebut akan jatuh tersungkur ke tanah dan mati. Michael mencoba menahan rasa sakitnya. Dia tidak ingin menjadi bulan-bulanan mereka yang ada di bawah. Namun baru beberapa saat, keringat terus bercucuran dengan deras dari tubuh Michael karena rasa sakit yang ditahannya. Aku tidak boleh jatuh! Itulah satu-satunya hal yang dipikirkan Michael di kepalanya. Dia tahu apa yang akan terjadi jika dia jatuh. "Nona, dia telah berhasil menerobos bendera panji iblis, tapi sepertinya kondisinya buruk.” Ava mengernyit di satu tempat di sebua
Mulut Michael sudah dipenuhi darah namun dia berusaha keras menelannya. Kekuatan yang diterimanya membutuhkan dukungan kekuatan luar biasa. Penggunaan kapak Pangu membuat kondisi tubuh Michael semakin memburuk karena beban yang ditanggungnya semakin berat. Tapi Michael tidak mempunyai pilihan lain menghadapi serangan ribuan pasukan dan para pengikut Paviliun Dewa Pengobatan yang beterbangan di atas langit Perguruan Harapan. Sorot mata marah Michael balas menatap ketiga jagoan Sekte Iblis. Mereka bertiga terjungkal beberapa meter ke belakang. Pada saat yang bersamaan, Michael memaksa kekuatan kecepatan berubah menjadi bayangan dan mengusir sebagian pengikut Paviliun Dewa Pengobatan"Hentikan dia!” teriak Huw. Ratusan pengikut Paviliun Dewa Pengobatan dengan cepat terbang ke angkasa. Namun semuanya ketakutan dan tidak ada seorang pun yang berani menghentikan Michael saat Michael datang dengan Kapak Pangu di tangan dan sorot mata membunuh. Hanya di saat seperti ini Pavil
Rahel sudah sering bertemu begitu banyak jagoan. Dia juga berpikir dirinya terlalu menganggap serius kekuatan Michael padahal tidak seharusnya seperti itu. Sebagai orang yang memiliki visi ke depan, Rahel sangat bangga jika dirinya tidak dipandang rendah oleh Michael. Namun Michael terus menerus mengagetkannya. Awalnya dia pikir Michael tidak mungkin bisa melakukan banyak hal. Namun ekspektasinya terhadap Michael terus berubah dari hari ke hari.Michael telah membuat Rahel yang dingin dan sombong menjadi terkesan karena keberaniannya kali ini. "Ava, selamatkan dia dengan cara apa pun,” bisik Rahel. Wajah menawan Rahel memancarkan rasa gembira dan cinta yang tersembunyi. Ava masih tenggelam dalam keterkejutan yang disebabkan oleh Michael. Dia belum pernah melihat cara membunuh orang seperti yang dilakukan oleh Michael. Cara membunuh yang sangat sederhana dengan menyemburkan darah tapi ribuan orang mati olehnya. Gaya membunuhnya mengerikan dan membuatnya panik. Yang lebi
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua