Cameron menghela napas, "Tadi aku pergi ke penginapan. Memang benar. Alina masih hidup!""Tidak mungkin!" teriak Arum. Para pelayan ketakuan dan pergi meninggalkan Arum. Emosi Arum memuncak. "Tidak mungkin. Bagaimana mungkin perempuan itu masih hidup?""Seharusnya dia sudah mati. Kenapa dia masih hidup? Kenapa?"Arum lalu marah-marah tak terkendali. Rasa cemburunya pada Bella berubah menjadi rasa benci. Dari dulu dia berharap Bella mati. Bagaimana mungkin Bella masih hidup?!"Bukankah dia jatuh ke jurang tak berdasar? Tidak mungkin dia bisa selamat!" Arum tidak habis pikir. "Ada orang yang menyelamatkannya," Cameron berkata dengan nada pasrah. "Siapa?""Laki-laki bertopeng itu. Ternyata dia adalah si Pria Misterius," ujar Cameron. Gigi Arum bergemeletuk saking marahnya, "Pria itu? Orang yang sama dengan yang di Puncak Gunung Qishan? Bukannya dia sudah mati? Kamu tidak salah lihat?""Awalnya aku juga pikir begitu, tapi aku bertemu Alina dalam keadaan sehat bugar. Kemudian ad
"Apa yang kalian lihat? Aku ingin masuk ke penginapan. Minggir kalian semua!"Para pengawal Arum membukakan jalan untuk Arum. Mereka mendorong orang-orang ke belakang.Ekspresi wajah Arum tidak bergeming. Dia menatap orang-orang dengan pandangan meremehkan dan berjalan masuk ke penginapan. Bella menatap kedatangan Arum. Arum berjalan mendekati Bella dan berkata, "Perempuan sialan ini benar-benar beruntung. Dia benar-benar masih hidup!"Bella mengerutkan dahinya, "Tentu saja aku masih ingin hidup!"Arum tersenyum licik, "Sekarang kamu berani bertindak macam-macam. Lihat saja. Akan kutunjukkan pada semua orang, siapa perempuan paling baik di Keluarga Fu!"Bella tidak peduli dengan ucapan Arum. Dia membalas sikap Arum dengan tersenyum."Kenapa kamu tersenyum?" Arum terlihat kesal, "Kamu masih berani tersenyum di depanku?""Arum, jaga sikapmu. Alina adalah dewi dari Keluarga Fu. Sedangkan kamu? Kamu bukan siapa-siapa," Nolan memperingatkan Arum. "Apa yang dikatakan Nolan itu ben
Pada saat perjalanan ke Restoran Mutiara, Arum dan Michael berjalan berdampingan. Arum merasa sangat bahagia. Ini kesempatan yang sangat berharga untuk merayu Michael. Arum terus mencoba mendekati Michael. Dengan sengaja, dia menyentuh pundak dan lengan Michael. Badan Michael memang berbeda dengan yang lain. Michael lebih kuat dan lebih tegap. Jantung Arum berdetak lebih kencang. "Apakah kamu menyukai musik? Kalau kamu mau, setelah makan, aku akan menyajikan musik yang kamu suka. Kita berdua saja di tempat yang sepi," Arum mengajak Michael sambil tersipu malu. Dia kira Michael akan melupakan apa yang sudah terjadi. Michael mengutuk Arum dalam hatinya. Dia berkata sambil tersenyum, "Terima kasih atas ajakanmu, tapi nanti Axel akan berpikiran yang tidak-tidak."Senyum Arum memudar begitu nama Axel disebut. Dia merasa jijik mengingat suaminya itu. Axel sebenarnya adalah laki-laki buruk rupa, tapi dia selalu menuruti apa pun kata Arum. Axel sangat memuja Arum. Namun, di benak Aru
Suara dari alat musik pipa cukup indah. Xilofon juga dimainkan dengan lihai. Kedua perempuan cantik itu memainkan musik tanpa ada yang bernyanyi. Perempuan yang menggunakan baju cheongsam memegang botol kaca. Mereka berjalan mendekati Michael dan menuangkan anggur untuknya. Kemudian, suara musik itu berubah irama. Suasana pun perlahan berubah. Sekumpulan perempuan cantik muncul lagi. Mereka menari mengikuti melodi lagu. Waktu berjalan lambat. Para tamu menikmati sajian penari dan musik seolah-olah mereka sedang berada di dunia lain"Bagaimana sajian pertunjukan ini?" Cameron berkata dengan nada senang. Michael tidak menyangkal. Dia tersenyum dan berkata, "Para perempuan ini cantik. Musiknya bagus. Makanannya juga enak."Sebenarnya Michael tahu ada udang di balik batu, tapi dia berpura-pura memuji Cameron. "Aku harap kamu menyukainya."Para penari menggerakkan badannya dengan gemulai. Kemudian mereka membuat gerakan membentuk bunga. Bunga inilah yang mereka persembahkan pad
Cameron tersenyum, "Aku tidak ada maksud apa-apa, hanya ingin membantumu saja."Michael mengerutkan kening, "Membantuku?"Apakah Cameron berusaha “membelinya?” Apakah ini ada hubungannya dengan kejadian kemarin? Michael tidak paham. "Ya, menolongmu," Cameron tersenyum. Lalu dia berkata, "Aku tahu Alina adalah perempuan cantik dan memiliki tubuh menggoda. Banyak laki-laki mengaguminya. Bahkan, kalau aku masih sendiri, aku juga bakal tertarik pada Alina.""Tahukah kamu? Alina itu pernah menikah. Suaminya berasal dari bumi. Sebelum bertemu denganmu, Alina sangat mencintai suaminya. Sayang, suaminya itu sampah. Beruntung sekali dia sudah mati. Alina memiliki seorang anak dari mantan suaminya itu, jadi …." Cameron mengangguk. Sudah jelas dia memberikan jeda agar Michael penasaran. "Yah, meskipun Alina sudah punya anak, tapi sekarang dia bersamamu. Kami, Keluarga Fu berterima kasih padanya dan menginginkan kebahagiaannya, tapi ...." Cameron terdiam seolah-olah ada sesuatu yang enggan
Michael mengangkat gelasnya dan ikut bersulang dengan Cameron dan Arum. Dia menatap giok bunga di tangannya dan tersenyum, "Ini adalah hadiah terbaik yang pernah aku terima. Giok bunga, dua belas gundik, dan ribuan pasukan. Aku sulit menolak hadiah-hadiah ini."Cameron dan Arum tersenyum mendengar perkataan Michael. Mereka sangat senang. Begitu si Pria Misterius tunduk pada Keluarga Fu, Keluarga Fu akan menjadi keluarga paling berpengaruh di Dunia Bafang. Jika mereka diberikan waktu yang cukup untuk menyusun kekuatan, tidak ada keluarga lain yang bisa menandingi Keluarga Fu. Mereka pun bisa merebut kembali kekuasaan yang hilang. Atas dasar tujuan inilah, Cameron dan Arum mengatur strategi. Mereka ingin Keluarga Fu menjadi keluarga nomor satu di Dunia Bafang. Sebetulnya, Cameron sudah menyusun strategi setelah Alina kembali ke dalam Keluarga Fu. Bahkan dia berencana menerima Michael yang dulu dianggap sampah. Bersama Michael dan Alina, Cameron berambisi menjadi keluarga tertinggi d
Wajah Arum merona sekaligus tercengang. Arum terkesiap. Dia tidak menyangka akan sedekat ini dengan Michael, walaupun dia sangat aktif dan suka menggoda. Dia menatap Michael yang menghirup wangi tubuhnya. Tapi bagaimanapun juga, Arum sangat percaya diri, terlebih lagi pemerah pipi dan bedak yang menempel di tubuhnya mahal harganya. Dia juga menggunakan parfum aroma teh pedesaan yang terpencil. "Bagaimana?” Arum tersenyum malu-malu. "Hmm ....” Bibir Michael mengeriting lalu menggelengkan kepalanya, “Bau, bau, bau. Kamu bau sekali. Ah, sayang sekali. Bagaimana kalau kamu mandi dulu?” Arum tercengang tanpa bisa berkata-kata. Dia sudah mandi sebelum pergi. Apa mungkin mandinya kurang bersih? Wajahnya berubah merah seketika karena malu saat menyadari apa yang diucapkan Michael! Ucapan Michael bukan dimaksudkan karena dia tidak bersih, tapi wangi tubuhnya seperti bau tubuh Axel! Arum malu bukan kepalang. Namun, di saat bersamaan, dia juga marah dan membenci Axel
Freya, memandang tubuh si pria dengan tatapan muram sambil membayangkan kekuatan serangan dan wajah tampan Michael yang selalu menghantui pikirannya. Freya tidak dapat melupakan Michael karena sosok Michael telah mengisi hatinya dari sejak awal pertemuannya dengan Michael. Kerinduannya pada Michael terus berkembang hingga akhirnya mencapai puncaknya di arena pertandingan. Kekuatan dan ketampanan Michael merupakan dua kombinasi sempurna dari seorang pria yang didambakan dan selalu diimpikan Freya. Bagi Freya, Michael adalah pria terbaik yang mengisi hatinya. Freya selalu panik seperti harimau kelaparan yang melihat domba lezat setiap kali berhadapan dengan Michael. Freya sudah tidak sabar lagi. Akhirnya malam itu dia mengambil kesempatan mencari seorang pria kuat untuk memenuhi hasratnya dengan membayangkan pria tersebut adalah Michael. Namun Freya semakin merasakan keistimewaan Michael saat hasratnya semakin meningkat. Sayangnya, dia tidak bisa membendung lagi hasrat