"Apa kamu tahu alasannya?" tanya Nolan. Bella menggelengkan kepala. Dia sendiri juga penasaran. Cameron dan Nolan tumbuh bersama sejak kecil. Hubungan mereka baik-baik saja hingga suatu hari, keduanya berkelahi hebat. Tidak ada yang tahu apa penyebabnya. Tentu saja, banyak orang yang penasaran tapi mereka tidak berani mencari tahu lebih banyak. Karena mereka sadar, jika mereka bertanya, Cameron tidak akan mau menjawabnya. Lama kelamaan anggota Keluarga Fu yang lain mencoba melupakan kejadian itu. Yang paling penting adalah nyawa mereka. Bisa-bisa nanti mereka yang dihabisi Cameron. "Aku hanya tahu hubunganmu dengan kakakmu begitu dekat. Kenapa kalian jadi bermusuhan? Banyak orang yang penasaran dengan cerita kalian," ujar Bella. "Dekat?" Nolan mendengus, "Di mata dia, aku ini hanya batu pijakan. Dia yang selalu memanfaatkanku dan mengangkat dirimu menjadi kepala keluarga.""Memanfaatkanmu?" tanya Bella terkejut. Apa jangan-jangan Nolan yang seharusnya menjadi kepala keluarga
Setelah mendengar penjelasan Nolan, Bella tercengang. Selama ini dia pikir pergantian kepala Keluarga Fu tidak ada masalah. Bahkan penjaga Paviliun Loulan tidak boleh keluar dari tempatnya. Jadi Bella pikir, tidak ada motivasi bagi penjaga untuk menukar nama. Namun, penjelasan Nolan masuk akal. Cameron memasukkan Nolan ke penjara alih-alih membunuhnya langsung. Bukankah dengan membiarkan Nolan hidup, Cameron jadi memiliki bukti kesalahannya? Bella menarik napas dan berkata pada Nolan, "Kalau pun ceritamu benar, motivasi apa yang dimiliki si penjaga villa? Aku tidak bisa membayangkan Cameron bisa menyuap penjaga itu."Nolan mendesah dan berkata, "Itulah yang kupikirkan selama aku berada di penjara ini.""Tidak ada kemungkinan lain yang terpikirkan olehmu?" tanya Bella. Kalau Nolan menemukan alasannya, maka semua cerita nya itu masuk akal. Nolan menggelengkan kepala. Villa Loulan memiliki arti penting bagi Keluarga Fu. Meskipun begitu, sulit dipahami kenapa si penjaga bisa disuap
Informasi Nolan membuat hati Bella menjadi lega. Selama Hanna tidak dibunuh, dia bisa menyelamatkan Hanna tapi ucapan Nolan berikutnya seperti menyiram air dingin pada Bella."Memangnya kamu masih bisa mengkhawatirkan anakmu? Menyelamatkan dirimu saja kamu tidak bisa," ujar Nolan.Seketika Bella menjadi kecewa. Dia memang tidak bisa keluar dari penjara ini. Kalau tidak bisa keluar dari sini, percuma saja mengkhawatirkan Hanna. Hanya ada satu cara baginya bisa keluar. Menyetujui permintaan Cameron. Namun, jika dia menerima permintaan itu, berarti dia tidak setia dengan Michael. Bella tidak bisa melakukannya. “Jika kamu mau bersabar sedikit saja dengan melakukan kewajibanmu, kamu punya kesempatan untuk balas dendam. Kalau kamu dipenjara di sini, semuanya tidak akan berarti," Nolan berusaha menyemangati Bella agar Bella mau menerima permintaan Cameron.Bella menggelengkan kepala. Mengkhianati Michael seperti mengkhianati hidupnya sendiri. Meskipun Bella bisa menerima permintaan ter
Kekuatan kuno mengguncangkan tanah medan tempur itu. Michael berdiri. Seketika tubuhnya yang tadinya keluar pendar cahaya keemasan berubah sinarnya menjadi lebih terang. Warnanya kuning keemasan. Dalam tubuhnya bercampur aduk kekuatan yang pernah ada. Michael hanya tinggal memiliki satu tulang. Warna tulang itu juga berubah menjadi warna keemasan. Jika ada orang biasa yang melihat kejadian ini, mereka pasti ketakutan dan mengira sebentar lagi Michael mati. Namun, kenyataannya, Michael tidak mati. Tubuhnya masih dalam proses pembangkitan energi. Proses itu terus berjalan hingga tiba-tiba cahaya keemasan itu hilang. Michael menatap tubuhnya dan dia meneriakkan sesuatu dengan suara menggelegar. Dirinya tidak tahu bahwa pada saat itu dirinya sedang bertransformasi menjadi sosok dewa Dunia Bafang. Tubuhnya berubah menjadi warna keemasan. Michael sudah berubah menjadi dewa sejati.Sosok yang selama ini mengamatinya diam-diam mengangguk puas. Kemudian dalam kedipan mata, sosok itu me
Michael tersenyum melihat raut wajah Naga Unicorn yang meragukan dirinya. Dulu Naga Unicorn tidak ingin menjadi hewan peliharaan di Dunia Bafang. Jadi dia melarikan diri ke Dunia Xuanyuan. Sepertinya dia mulai berubah pikiran. "Kamu ingin menjadi pelayan Ava setelah aku mati?" tanya Michael sambil tersenyum. Naga Unicorn terdiam. Dulu dia memilih menjadi kepala ayam dibandingkan ekor phoenix. Namun, sekarang? Sepertinya dia sudah melihat hal yang berbeda. "Apa yang kamu bicarakan?" tanya Naga Unicorn sambil melirik ke kanan-kiri Michael. Apa jangan-jangan Michael sudah menduga niatnya? "Tidak usah berpura-pura. Aku bisa membaca pikiranmu tapi aku sarankan buang jauh jauh niatmu itu. Kalau tidak, kamu yang akan mati berikutnya," ujar Michael dengan nada dingin. Kalau memang benar Naga Unicorn memiliki ide seperti itu, akan sangat bahaya bagi Michael. Rencananya bisa berantakan. Naga Unicorn tidak memiliki ide itu sampai sebelum masuk ke medan tempur kuno. Namun setelah diriny
Michael memikirkan ucapan Naga Unicorn. Dia sendiri juga tidak tahu jawabannya. Seperti kata Naga Unicorn, di tempat ini tidak ada apa-apa. Bagaimana cara mereka menemukan terowongan itu? Sedangkan dirinya mulai kehilangan waktu untuk bertemu lagi dengan Bella. Michael memikirkan apa yang sudah terjadi pada diri Bella di Dunia Bafang. Apakah Bella menemui kesulitan? Michael tidak sabar ingin segera pergi ke Dunia Bafang. Dia memikirkan Hanna. Semakin lama dirinya tidak mengetahui nasib Hanna, semakin bahaya. Michael tidak ingin istri dan anaknya berada dalam bahaya. "Pasti ada cara," ujar Michael.Kepercayaan diri Naga Unicorn tidak sebesar Michael. Sebelumnya mereka berhasil menemukan terowongan di hutan gelap padahal dirinya sudah tinggal di sana selama ribuan tahun. "Aku takut kita menghabiskan sisa waktu kita di sini," ujar Naga Unicorn.Wajah Michael langsung berubah. Dia tidak menyukai ucapan Naga Unicorn. Kalau itu terjadi, dia tidak bisa bertemu dengan Bella dan Hanna l
Bella terdiam melihat Cameron dan Nolan bertengkar. Dia tidak tahu ucapan siapa yang harus dipercaya. Sebelumnya, Bella percaya dengan ucapan Nolan. Sekarang, setelah Cameron muncul, kepercayaannya mulai goyah. Ada dua hal yang bertentangan. Bagaimana Cameron bisa menyuap penjaga Paviliun Loulan dan bagaimana Nolan bisa melihat namanya sendiri. Proses pemilihan nama kepala keluarga yang baru, ditentukan secara rahasia di sana. Tidak boleh ada anggota Keluarga Fu yang hadir ketika proses itu berlangsung. "Memangnya dia tidak mengatakan padamu kenapa namaku yang muncul di papan?" tanya Cameron sambil berjalan mendekati sel Bella sambil tersenyum. Bella terdiam. Cameron berkata lagi, "Kamu percaya padanya?"Sebelum Cameron datang, Bella percaya bahwa Nolan yang seharusnya menjadi kepala keluarga. Namun, sekarang dia bingung siapa yang sebenarnya jujur. "Ha ha ha ha ha," Cameron tertawa, "Kalau aku tahu seperti ini kejadiannya, aku tidak akan mengirimmu ke sini. Asal kamu tahu
Bella tidak dapat melakukan apa pun walaupun ucapan Cameron membangkitkan amarahnya.Hanna ada di tangan pria keji itu. Dia bisa menyakiti Hanna sesuka hatinya. Bella tahu kemarahannya tidak akan berguna karena semakin Bella marah, Cameron semakin senang.“Pikirkan baik-baik ucapanku. Aku akan datang kembali untuk mendapatkan jawaban darimu. Aku tidak dapat menjamin keselamatan gadis kecil itu kalau jawabanmu tidak memuaskanku,” ancam Cameron sambil tertawa lepas.Cameron pergi sementara tubuh Bella gemetar menahan marah. Bella kesal tidak dapat menyelamatkan Hanna karena dia terpenjara.“Itulah gaya kepemimpinan Keluarga Fu. Dia mengancammu dengan memanfaatkan keselamatan gadis kecilmu. Kamu pikir dia bisa dipercaya?” tanya Nolan pada Bella.Saat ini Bella lebih memilih percaya pada Nolan daripada Cameron. Menurut Bella, Cameron tidak pantas menjadi pemimpin Keluarga Fu.“Aku cukup terkejut kamu sudah mempunyai seorang putri. Sementara Cameron ingin kamu menikah dengan orang lai
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua