Bella terdiam melihat Cameron dan Nolan bertengkar. Dia tidak tahu ucapan siapa yang harus dipercaya. Sebelumnya, Bella percaya dengan ucapan Nolan. Sekarang, setelah Cameron muncul, kepercayaannya mulai goyah. Ada dua hal yang bertentangan. Bagaimana Cameron bisa menyuap penjaga Paviliun Loulan dan bagaimana Nolan bisa melihat namanya sendiri. Proses pemilihan nama kepala keluarga yang baru, ditentukan secara rahasia di sana. Tidak boleh ada anggota Keluarga Fu yang hadir ketika proses itu berlangsung. "Memangnya dia tidak mengatakan padamu kenapa namaku yang muncul di papan?" tanya Cameron sambil berjalan mendekati sel Bella sambil tersenyum. Bella terdiam. Cameron berkata lagi, "Kamu percaya padanya?"Sebelum Cameron datang, Bella percaya bahwa Nolan yang seharusnya menjadi kepala keluarga. Namun, sekarang dia bingung siapa yang sebenarnya jujur. "Ha ha ha ha ha," Cameron tertawa, "Kalau aku tahu seperti ini kejadiannya, aku tidak akan mengirimmu ke sini. Asal kamu tahu
Bella tidak dapat melakukan apa pun walaupun ucapan Cameron membangkitkan amarahnya.Hanna ada di tangan pria keji itu. Dia bisa menyakiti Hanna sesuka hatinya. Bella tahu kemarahannya tidak akan berguna karena semakin Bella marah, Cameron semakin senang.“Pikirkan baik-baik ucapanku. Aku akan datang kembali untuk mendapatkan jawaban darimu. Aku tidak dapat menjamin keselamatan gadis kecil itu kalau jawabanmu tidak memuaskanku,” ancam Cameron sambil tertawa lepas.Cameron pergi sementara tubuh Bella gemetar menahan marah. Bella kesal tidak dapat menyelamatkan Hanna karena dia terpenjara.“Itulah gaya kepemimpinan Keluarga Fu. Dia mengancammu dengan memanfaatkan keselamatan gadis kecilmu. Kamu pikir dia bisa dipercaya?” tanya Nolan pada Bella.Saat ini Bella lebih memilih percaya pada Nolan daripada Cameron. Menurut Bella, Cameron tidak pantas menjadi pemimpin Keluarga Fu.“Aku cukup terkejut kamu sudah mempunyai seorang putri. Sementara Cameron ingin kamu menikah dengan orang lai
Nolan memberi Bella cukup waktu untuk menenangkan diri dan berpikir karena hanya Bella yang bisa membebaskannya dari tempat gelap itu.Status Mira kini sudah tinggi. Namun masih sulit baginya membebaskan Nolan dari penjara jika hanya mengandalkan dirinya sendiri.Bella membutuhkan waktu hampir sehari penuh untuk mencerna seluruh keterangan Nolan. Dia pun memilih untuk percaya dengan ucapan Nolan.“Kamu yakin dia masih memegang janjinya padamu?” tanya Bella.“Aku tidak perlu lagi menjelaskan kesetiaan hewan peliharaan pada tuannya. Aku bisa membunuhnya kapan pun kalau dia mengkhianatiku,” jawab Nolan.Bella mengangguk. Hidup hewan peliharaan ada di tangan pemiliknya setelah kontrak terjalin diantara mereka.Mira harus patuh pada Nolan kalau dia tidak ingin mati.Sebagai istri Cameron, Mira pasti tahu di mana Hanna disekap.“Aku berjanji akan mencari cara membebaskanmu dari penjara asalkan orang kepercayaanmu bisa membantuku menyelamatkan putriku,” janji Bella.“Aku percaya pada
Cameron mengantar Bella pulang ke rumahnya setelah meninggalkan penjara. Dia berpesan pada Bella untuk bersiap secepat mungkin karena dia telah membuat janji dengan calon suami Bella untuk mempertemukannya dengan Bella.Cameron telah menunggu kesempatan ini selama bertahun-tahun. Dia tidak ingin lagi menunda terlalu lama.Seseorang mengetuk pintu tidak lama setelah Cameron pergi.Bella sedikit curiga. Seharusnya, tidak akan ada seorang pun anggota Keluarga Fu yang berani menemuinya. Kini mengapa ada seseorang mengetuk pintu rumahnya?Bella membuka pintu. Dia terkejut melihat orang yang berada di depan pintu.Dia tidak menduga orang yang ingin ditemuinya datang sendiri ke rumahnya.Mira, istri Pemimpin Keluarga Fu dengan identitasnya yang masih tertutup rapat.“Masuklah,” ucap Bella pada Mira.Bella menutup pintu setelah Mira masuk.“Kamu ingin menanyakan keadaan Nolan?” Bella membuka pembicaraan.Mira mendengarkan apa yang dikatakan Bella. Dia menduga Bella telah mengetahui i
Mira tetap tenang meskipun Bella marah. Dia percaya Bella pada akhirnya mengerti maksud ucapannya.“Jangan marah. Kamu akan berterima kasih padaku setelah tahu alasanku mengatakannya,” ucap Mira santai.“Huh,” Bella mendengus. “Aku tidak akan pernah setuju apa pun alasannya,” balas Bella.“Bagaimana kalau Michael akan mati kalau kamu tidak mau menjalankan pernikahan ini?” tanya Mira.Bella tercengang mendengarnya.Dia tidak pernah mengkhawatirkan keselamatan Michael karena Michael berada di Dunia Xuanyuan. Dan Cameron tidak akan pernah menyakiti Michael di Dunia Xuanyuan karena Keluarga Fu sangat takut pada Puncak Gunung Biru. Tanpa adanya kehadiran seorang dewa di Keluarga Fu, Cameron dan Puncak Gunung Biru akan selalu menjadi musuh.Tapi Bella menyadari pasti ada alasan kuat Mira berharap pernikahannya berjalan lancar.“Mana mungkin? Bukankah Cameron takut membangkitkan kemarahan Puncak Gunung Biru? Keluarga Fu tidak mempunyai pelindung sekarang ini. Bencana akan datang padany
Dunia Xuanyuan.Michael dan Naga Unicorn terus mencari pintu masuk menuju medan tempur kuno. Namun sejauh ini, usaha mereka masih belum ada perkembangan karena wilayahnya terlalu luas. Mereka kesulitan karena terowongan luar angkasa yang mereka bayangkan bisa menuntun ke medan tempur kuno yang sesungguhnya tidak memancarkan energi.Michael orang yang cukup sabar tapi kesabarannya mulai luntur dalam menghadapi pencarian medan tempur kuno ini.Michael dan Naga Unicorn memutuskan untuk istirahat.Michael berbaring seperti biasa dengan tangan sebagai bantalnya. Dia memandang bulan purnama penuh berwarna merah di langit. Pikirannya dipenuhi oleh Bella.Dia tidak tahu apa yang Bella hadapi di Dunia Bafang. Tapi Michael mendapat firasat Bella mendapat masalah di sana.Sayangnya, kekuatan Michael saat ini tidak bisa membantu Bella di Dunia Bafang. Kalau dia nekad pergi ke Dunia Bafang, dia akan membuat lebih banyak masalah pada Bella. Michael kesal pada diri sendiri.Michael tidak perna
Michael dan Naga Unicorn sampai di pinggir bulan purnama merah. Mereka bisa melihat dengan jelas terowongan tanpa dasar. Sebelumnya, mereka tidak juga menemukan pintu medan tempur kuno itu karena posisi terowongan terlalu jauh dari tanah.Keresahan Michael pun sirna.Akhirnya Michael tidak perlu lagi membuang-buang waktu mencari terowongan ini walaupun dia tidak tahu apa yang akan dihadapinya setelah masuk ke dalamnya.“Kamu bisa merasakan fluktuasi energi dari dalam?” tanya Naga Unicorn pada Michael.“Kamu mau mundur?” Michael balik bertanya sambil tersenyum. Dia langsung masuk ke dalam terowongan tanpa ragu sedikitpun.Naga Unicorn menggelengkan kepala tanpa daya. Michael tidak mempunyai persiapan sama sekali tapi dia tidak peduli akan bahaya yang menghadang. Menurut Naga Unicorn, tindakan Michael sangat ceroboh.Michael akhirnya mengalami sendiri pergolakan energi yang sedari tadi dia rasakan setelah dia masuk ke dalam terowongan.Energi yang sangat kuat bagai pisau-pisau te
Michael bagai pemulung besi tua. Dia tidak melewatkan satu pun senjata yang dia temukan.Tangan Naga Unicorn sudah penuh.Naga Unicorn berkata ketika melihat Michael masih terus mengumpulkan besi-besi tua, “Banyak dari senjata-senjata itu sudah rusak. Sudah tidak berguna lagi. Tidak perlu diambil.”Naga Unicorn pikir Michael akan membuang potongan-potongan besi tua yang telah dia kumpulkan. Dia tidak menyangka Michael malah menggelengkan kepalanya berulang kali.“Walaupun sudah rusak tapi bahannya sangat bagus. Kamu bisa mencium kekuatan para jagoan dari senjata-senjata ini. Lagi pula, ini gratis. Ambil semua,” ucap Michael.Naga Unicorn tersenyum kecut. Dia melihat Michael bagai orang yang rakus yang tidak ingin kehilangan sepeser pun.Pertarungan sengit di zaman kuno telah membuat banyak senjata hancur. Bisa dikatakan, hampir semua senjata yang Michael kumpulkan rusak. Tapi di mata Michael, senjata-senjata itu harta karun karena telah digunakan para jagoan zaman kuno. Senjata-se
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua