Michael tidak terlalu peduli akan ucapan Vivian sebelumnya. Wajar saja Vivian tidak percaya. Bahkan jika Michael berada dalam posisi Vivian, dia juga tidak akan percaya begitu saja. "Kalian berdua hebat. Bisa berlatih sendiri. Padahal di Dunia Xuanyuan, sangat sulit untuk bisa menaikkan kemampuan kalian," ujar Michael sambil tersenyum. "Benarkah?" tanya Mark dengan tertarik. Mereka tidak tahu apa-apa soal Dunia Xuanyuan. Yang mereka tahu, tubuh mereka terasa berbeda dan mereka bisa melakukan hal-hal yang tidak pernah mereka bisa lakukan sebelumnya. "Dibandingkan dengan dia, kemampuanmu belum seberapa. Kamu baru ada di level cahaya dua cahaya tapi Vivian sudah di level cahaya tiga," ujar Michael. "Benarkah? Berarti aku lebih rendah dibanding istriku sendiri?" tanya Mark dengan tidak percaya. Kuping Mark langsung dijewer oleh Vivian."Kamu mengeluh? Aku tidak boleh lebih tinggi darimu?" tanya Vivian dengan nada mengancam. Mark segera mengakui kesalahannya. "Iya, iya, kamu lebi
Setelah tahu bagaimana Bella menyampaikan urusannya pada keluarganya, giliran Michael. Apa yang harus disampaikan pada keluarganya. Meskipun dia tidak terlalu peduli tapi masih ada Warren. Kakeknya adalah sosok anggota keluarganya yang dia sayangi. Dia harus memikirkan apa yang hendak dikatakan pada Warren. Tentu saja, Michael tidak berencana memberitahu semuanya pada Warren. Selama dua hari setelahnya, Michael terus memikirkan skenarionya. Bagaimana dia bisa menyampaikan cerita yang meyakinkan Warren bahwa dia tidak akan kembali ke Keluarga Han.Warren pasti sudah tahu Michael sudah tiba di Yuncheng, tapi kakeknya itu tidak menghubunginya. Itu tidak masalah bagi Michael tapi meninggalkan kakeknya selamanya? Itu yang sulit. Pesawat yang ditumpangi Michael mendarat di bandara Yanjing.Saat Michael turun di bandara, dia merasa ada yang mengikutinya. Namun, dia tidak tahu siapa yang mengikutinya dan apa rencana orang itu. Wajar saja. Michael baru kembali ke Yanjing setelah bertahun-
"Matthew, kakekmu masih hidup. Belum saatnya kamu memegang kekuasaan Keluarga Han," ujar Florence. Ini membuat Matthew ingin membunuh kakeknya sendiri. Hanya dengan cara inilah, dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Sayang sekali Florence melarangnya. "Nenek, kenapa kamu tidak membunuh Warren?" tanya Matthew sambil menggertakkan gigi. Dia memanggil kakeknya dengan namanya langsung yang menandakan dia tidak melihat Warren sebagai kakeknya lagi. Inilah akibat dari perlakuan Florence yang selalu memanjakan Matthew sejak kecil. Matthew tumbuh jadi orang yang berkepribadian egois. Apa pun dia akan lakukan termasuk membunuh kakeknya jika memang bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. "Kamu tahu apa akibatnya jika orang-orang sampai tahu? Bukannya nenek melarang tapi kamu tidak bisa melakukannya tanpa persiapan," jawab Florence. Pernikahannya dengan Warren hanya sebatas formalitas. Di antara mereka tidak ada perasaan sama sekali. Florence sering membayangkan Warren mati. "Kal
Florence dan Matthew mencemaskan kedatangan Michael di Yanjing. Namun Warren sebaliknya. Dia merasa gembira. Lagi pula nasib Keluarga Han sekarang yang menjadi lebih baik berkat usaha Michael. Apalagi Warren sudah memutuskan untuk mewariskan Keluarga Han kepada Michael. Michael sudah terbukti kualitasnya. Sedangkan Matthew, dia tidak mengerti soal bisnis. Matthew selalu dimanjakan sehingga sikapnya menjadi arogan. Warren tidak pernah mempertimbangkan Matthew sekali pun karena jika Matthew yang berkuasa, nasib Keluarga Han akan langsung tamat. "Michael, sudah lama aku tidak melihatmu. Kamu tambah tinggi sekarang. Kenapa kamu tidak mengunjungiku?" tanya Warren.Tubuh Michael memang bertambah tinggi tapi itu gara-gara Bella. Bella sudah menjadi dewasa sekarang berkat kekuatan Alina maka Michael merubah tubuhnya mengikuti perkembangan Bella. Orang di level alam dewa bisa merubah penampilan fisik mereka dengan mudah. Begitu juga Michael. "Kakek, kamu pasti tahu mengurus proyek itu ti
"Kakek, jangan khawatir. Memangnya dia bisa mengontrol diriku?" tanya Michael sambil tersenyum. David memiliki kekuasaan yang mencapai di seluruh permukaan bumi tapi dibandingkan dirinya, kekuasaan itu tidak ada apa-apanya. Bahkan David memperlakukannya seperti dewa. Bagaimana dia bisa mengontrol hidup Michael? David tidak memiliki keberanian atau kemampuan untuk melakukan itu Namun, Warren tidak percaya. Dia tahu situasi yang terjadi di Yuncheng. Ketika nanti barang-barang bermerk itu datang, Warren duga para pembelinya adalah orang-orang suruhan David. Michael tidak pernah punya pekerjaan di bidang fashion. Yang bisa Warren pikirkan hanyalah David.Warren cemas kerjasama Michael dan David akan merugikan Michael. David adalah orang yang licik. Suatu saat nanti Michael akan ditipu olehnya. Di pikiran Warren, Michael tidak bisa menang melawan David. Bahkan ada kemungkinan dia akan menjadi boneka David."Michael, David itu orangnya licik. Kalau kamu masih bekerja sama dengannya, kamu
Dunia Xuanyuan!Sekali lagi Warren dibuat terkejut oleh Michael. Dia tidak pernah mengira ada dunia selain bumi. Warren mencoba menenangkan perasaannya. Dia tahu Michael memiliki alasan kuat untuk pergi ke tempat yang menurutnya asing sama sekali. Karena itulah, Michael sengaja datang ke Yanjing untuk memberitahunya. "Apa perjalananmu akan berbahaya?" tanya Warren."Bisa dibilang seperti itu," bagi Michael, Dunia Xuanyuan tidak berbahaya sama sekali tapi Dunia Bafang, lain ceritanya. Ke sanalah Michael akan pergi. "Kalau begitu, berhati-hatilah. Michael. Jika kamu bisa kembali, kembali lah ke sini," ujar Warren. Dia tidak meminta Michael untuk mengajaknya ke Dunia Xuanyuan. Kalau Michael saja bisa terancam bahaya, apalagi dirinya. Michael sudah menderita sejak kecil di Keluarga Han. Warren tidak ingin menambah masalah buat cucunya. "Kakek, aku tidak tahu apakah aku bisa kembali ke sini lagi atau tidak," Michael bicara sejujurnya. Dia tidak ingin menyembunyikan kenyataannya.
Matthew terkejut. Dia selalu menganggap Michael sebagai perebut hak waris tapi sekarang Michael memberitahunya bahwa dirinya yang akan mewarisi Keluarga Han.Bagaimana mungkin!Tidak mungkin Michael menyerah begitu saja. Matthew tersenyum licik. Dia tahu Michael sedang memasang perangkap. "Michael, kamu kira aku bodoh? Mustahil kamu melepaskan kekuasaan untuk mengontrol Keluarga Han," ujar Matthew."Kekuasaan?" Michael mendengus, "Aku tidak peduli dengan kekuasaan.""Percuma saja kamu pura-pura. Kamu berpikir akan menyingkirkan aku, bukan? Dengan begitu, kamu bisa menguasai Keluarga Han. Aku tahu rencanamu?" tanya Matthew.Raut wajah Florence tampak dingin. Dia juga tidak percaya dengan ucapan Michael. Meskipun Michael sedang membangun bisnisnya di Yuncheng, bagaimana bisa Yuncheng dibandingkan dengan Yanjing? Besar kotanya saja berbeda. Belum lagi skala bisnis. Bagaimana bisa Michael menyerah begitu saja? "Matthew, sampai sekarang, aku tidak pernah menganggapmu ada tapi aku p
Florence sangat sedih harus menyuruh Matthew berlutut pada Michael. Dalam hatinya, dia tidak ingin melakukannya. Florence bahkan tidak dapat membesarkan hati Matthew dan melarang Warren untuk tidak melakukan hal yang berlebihan. Namun Florence tidak menduga, bukan hanya Matthew yang disuruh berlutut. Tapi Warren juga menyuruh dirinya berlutut!“Apa kamu gila? Apa dia bisa bertahan kalau aku berlutut padanya?” Florence geram.Warren berjalan mendekati Florence dengan wajah dingin. Florence tanpa sadar mundur dua langkah. Kemudian dia melihat wajah Matthew ditampar.“Apa yang kamu takutkan?” tanya Warren.“Aku … aku tidak takut,” jawab Florence.“Kamu tidak melakukan kewajibanmu. Kamu tidak merawatnya dengan baik dari sejak dia kecil. Bukankah itu salahmu?” serang Warren. Warren melakukan semua ini karena dia ingin Florence mengakui kesalahannya pada Michael agar Michael merasa lebih baik.Florence tersenyum dingin dan berkata, “Apa perlu aku berlutut untuknya hanya karena aku tida
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua