Tiga hari kemudian di villa keluarga Su.Nenek menyelenggarakan pesta perayaan untuk Bella. Semua anggota keluarga Su hadir dalam pesta itu. Saat makan malam, Bella secara khusus berbicara tentang kerja sama dengan Weak Water Property. Nenek sangat senang mendengarnya, sementara keluarga Su lainnya merasa cemas. Kepemimpinan Bella telah benar benar terjadi dan tak bisa dipungkiri lagi masa depan Bella akan lebih bersinar. Bagaimanapun, Weak Water Property perlu membangun bagian barat kota menjadi kawasan perkotaan. Proyek ini memakan waktu lama.Selama proyek ini belum berakhir, siapa yang dapat menggoyahkan status Bella?Edward sangat kesal. Dia adalah generasi muda dengan status tinggi di perusahaan. Dia juga yang diharapkan banyak orang menjadi penerus keluarga Su. Posisi Bella yang kini berkuasa secara langsung akan melemahkan reputasinya. Namun mengingat Bella adalah seorang perempuan, Edward percaya bahwa nenek tidak akan memberinya seluruh perusahaan.Selain jamuan kelua
Jonathan menerima telepon dan sedikit berteriak berkata, "Mahal sekali! Bukankah harganya sekitar 60 juta?""Siapa yang memenangkan penawaran?"Mendengar apa yang Jonathan katakan, keluarga Su tahu bahwa dia sedang membicarakan tentang pelelangan villa di sisi gunung. Semua mata tertuju padanya. "Aku paham."Jonathan menutup telepon dan mendesah.“Ayah, berapa harga transaksinya?” Edward bertanya dengan tidak sabar."Delapan puluh sembilan juta," ujar Jonathan.Jumlah ini membuat semua yang hadir tercengang dan membuat nenek gelisah. Harga itu jauh melebihi perkiraan. Selisihnya lebih dari 20 juta. Bisa dibayangkan betapa sengit pelelangannya. Delapan puluh sembilan juta, harga yang harus dibayar untuk menjaga reputasi keluarga.“Apa yang dikatakan Amanda benar. Pembelinya masih misterius. Masih belum terungkap sampai saat ini,” lanjut Jonathan. Hati Amanda gembira. Walau sebenarnya tadi dia hanya bergurau dan tidak berharap hal itu menjadi kenyataan. Jika pembeli misteri
Di depan sebuah pusat perbelanjaan. Sosok cantik Michelle Shen memang banyak menarik perhatian para pria. Dalam beberapa menit, sudah tiga pria berbicara dengannya.Michelle memakai t-shirt bermotif, jas putih bersih dan rok lipit putih yang memperlihatkan kaki jenjangnya. Bagaimana tidak banyak pria yang terpesona olehnya.Dirinya adalah teman sekelas dan sahabat Bella. Ketika melihat Bella berjalan dengan seorang pria di sebelahnya, tanpa sadar mulutnya terbuka. Bella telah menikah selama tiga tahun. Michelle hanya bertemu suaminya sekali di pesta pernikahan. Baru kali ini Bella berjalan bersama suaminya di tempat umum. Mungkinkah dia salah lihat? “Kenapa begitu mukamu? Seperti terkejut sekali,” ujar Bella sambil cengar cengir Michelle menarik Bella ke sampingnya lalu bertanya setengah berbisik, "Bella, aku tidak salah lihat kan. Itu suamimu kan, si Michael? “ Di kota Yuncheng, walaupun sosoknya Michael jarang terlihat, namanya cukup dikenal selama tiga tahun ini. Apal
Saat wanita tersebut memasuki toko, dia bahkan tidak repot repot mencoba pakaian yang diinginkan tapi langsung meminta seorang pramuniaga untuk mengambilkan pakaian itu untuknya.“Aku ingin yang ini juga.” Ketika wanita itu berjalan ke arah Bella, ia sedang mengambil sepotong baju dan berencana mencobanya. Tapi wanita itu tiba tiba merebut baju itu dari tangannya. Sang pramuniaga sebenarnya sudah melihat Bella mencoba beberapa model baju. Namun sepertinya tidak sampai membeli. Jadi buat apa dilayani. "Baik."“Eh tunggu dulu, temanku ini sudah duluan memilih baju ini.” Sebelum Bella berbicara, Michelle duluan berkata kepada penjaga toko. Wanita tersebut menatap Michelle dengan senyuman sinis, “Aku tidak pernah mau mencoba setiap pakaian yang kubeli. Soalnya orang-orang seperti kalian selalu mencoba memakainya. Pasti banyak bakteri yang nempel di situ.”“Berlebihan sekali. Kalau tidak dicoba bagaimana bisa tahu pakaian itu cocok untukmu atau tidak?” balas Michelle.“Berlebihan?
Melihat bahwa Michael ragu ragu mengeluarkan dompetnya, pria itu menghela nafas lega. Ekspresi arogan muncul di wajahnya.“Aku tahu kau cuma omong kosong. Sebaiknya jujur saja kalau tidak punya uang dari awal. Tapi kalau kau mengatakannya pun, terdengar seperti lelucon, “ ujar pria itu mencibir. Teman wanitanya pun ikut tertawa. "Duh kasihan, bisakah kau hentikan lelucon ini? Sudah keluar saja dari sini. Bikin malu saja."Michelle diam-diam menarik ujung pakaian Bella dan berbisik, "Ayo pergi, jangan diperpanjang lagi. Aku tidak tahan dengan penghinaan seperti ini."Bella memandang Michael dengan bingung. Berbohong? Suaminya bukanlah orang seperti itu, tapi mengapa dia melakukan ini semua?Bella menggelengkan kepalanya dan berjalan ke Michael. "Apa kamu lupa membawa dompetmu?"Michael tampak malu. Dia baru ingat kalau dirinya memberikan kartu kreditnya kepada Henry. Kok bisa sampai lupa. Mendengar ucapan Bella, pria kaya itu tertawa dan berkata, "Kau benar-benar berani berting
Aku tidak boleh menyinggung perasaannya!Pria itu lalu masuk ke dalam toko lagi."Maaf, aku mengaku salah," ujarnya kemudian. Pasangan wanitanya bingung lalu berteriak, ”Apa kau gila? Kenapa kau meminta maaf padanya?" Jejak kesedihan melintas di antara alis pria itu dan sebuah tamparan mendarat di wajah sang wanita, "Jangan bicara omong kosong lagi. Kau mengerti?"Bella dan Michelle tercengang. Mereka tidak mengira akan melihat tamparan seperti itu. Apa yang sebenarnya yang terjadi? Wanita itu memegang pipinya. Dia tidak berani berbicara lagi. Dia bisa bermanja-manjaan pada sang pria tapi dirinya tahu bahwa dia masih orang baru. Jika sang pria benar-benar marah, dia bisa ditendang pergi kapan saja.“Maafkan aku,” kata sang wanita.“Pak Michael, jika tidak ada yang lain, bisakah aku pergi ?” tanya pria itu meminta izin pada Michael.Setelah Michael mengangguk, dia pergi dengan sang wanita.Michelle menelan ludah. Dirinya punya firasat bahwa kejadian ini tidak sesederhana se
Ketika Michael pergi bersama Bella, seorang wanita cantik bergegas keluar dari pintu department store dan melihat ke sekeliling. Tidak menemukan sosok yang ia cari, wanita itu akhirnya pergi. Pada pukul tiga pagi keesokan harinya ketika suaminya sedang tidur di lantai, HP Bella tiba-tiba berdering. Siapa yang menelpon tengah malam seperti ini. Bella melihat HP nya dan tidak bisa berkata-kata.“Apa kamu tidak bisa tidur?” kata Bella sambil menahan kantuk. Bella yang terlalu malas untuk mengobrol, menyalakan pengeras suara. Terdengar suara Michelle."Bella, aku sedang jatuh cinta. Pangeranku sangat menawan."Bella tidak bisa menahan diri untuk tidak memutar bola matanya. "Ini tengah malam, apa yang membuatmu merasa perlu untuk harus membicarakan ini sekarang?""Huhuhu..” temannya itu lalu menangis. Bella malas sekali mendengarnya. "Aku seharusnya tidak pergi ke kamar mandi denganmu kemarin. Dengan begitu, aku akan bertemu dengan pangeranku."“Tahukah kamu kenapa kemarin ada
Memasuki dealer tersebut, tidak satupun salesman mau melayaninya. Sebenarnya yang ia inginkan tipe A6. Selain mengantar jemput Bella, dia juga bisa menggunakannya untuk pembicaraan bisnis di masa depan. Bagaimanapun juga, istrinya adalah pemimpin proyek Chengxi. Mobil Toyota di rumah sudah saatnya diganti.Tentu saja, Michael mampu membeli mobil yang jauh lebih mewah, tetapi Bella nanti pasti curiga. Kemarin pada saat dia membeli semua pakaian di toko, untung saja Bella tidak banyak bertanya. Atau kalaupun istrinya bertanya, ia pasti bingung bagaimana menjawabnya. Langkahnya terhenti di depan mobil dengan tipe A6 terbaru. Seorang salesman datang mendekatinya. “Kami juga punya tipe A3 untuk level pemula. Jika bapak tertarik, kami bisa memperlihatkannya,” kata salesman menawarkan. “Jika aku membayar langsung sekarang, kapan mobilnya bisa diambil?” Michael bertanya langsung.Penjual itu memandang Michael dengan heran. Dia mengira Michael hanyalah orang biasa. Bisa dilihat dari sep
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua