Sebelumnya Florence yakin dengan kemampuan Curtis. Karena dia sudah dikirim oleh David. Dia pasti memiliki kemampuan bela diri yang hebat. Karena itu, Florence yakin bisa menang. Jadi dia terkejut saat mengetahui akhirnya tidak sesuai dengan yang dia rencanakan. Sepertinya Michael mengetahui banyak hal yang tidak diketahui Florence. Identitasnya, latar belakang Keluarga Nangong, bahkan David, Michael tahu semuanya. Diam-diam Florence merasa kagum. Meskipun Michael memiliki kemampuan bela diri dan mendirikan Perusahaan Fengqian, bagaimana Michael bisa tahu soal Keluarga Nangong dengan jelas? Pada saat ini, pandangan Florence terhadap Michael berubah. Sepertinya Michael bukanlah sosok pecundang yang selama ini dia kira. Kalau tidak, bagaimana dia bisa tahu banyak hal. Saat Curtis hampir mati, Michael melepaskan dirinya. Curtis terbatuk-batuk. Dia tidak berani memandang Michael lagi. Dia akan segera memberitahu David. "Sampaikan salamku pada David. Aku berharap bisa melihatn
Tadinya Chaterine mengira, begitu Keluarga Mo bergabung dengan Keluarga Wang, Keluarga Yang akan terkena dampaknya. Solusinya adalah memutuskan hubungan kerja sama antara mereka dan Michael. Padahal, tanpa Chaterine ketahui, Keluarga Yang sangat menghormati Michael. Dia juga tidak tahu, kalau Roger sangat menantikan drama ini terjadi ketimbang mencemaskan apa yang bakal terjadi. Alasan Roger melakukannya karena Michael adalah kunci di mana Keluarga Yang bisa mengungguli kedua keluarga berpengaruh lainnya. Michael menceritakan Chaterine apa yang terjadi di rumah Keluarga Mo. Ibunya begitu menyimak cerita Michael. Setelah selesai mendengar, dia pikir, hebat sekali Michael. Putranya bisa keluar dari tempat itu dengan selamat padahal dia sudah membuat keributan dengan pemilik rumah. Silas dikenal sebagai sosok yang sangat kejam. Bagaimana dia bisa tunduk pada Michael?Siapa sebenarnya Keluarga Qi, sampai bisa membuat Michael berurusan dengan Keluarga Mo."Michael, kamu tidak bercanda,
Di rumah Keluarga Yang.Berbeda dengan Roger, Alistair bisa tahu bahwa Silas yang merubah nama lawan Michael. Alistair terlihat lesu. Tadinya dia ingin menyingkirkan Keluarga Mo, tapi sepertinya itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Alistair juga bisa menduga bahwa Silas ingin mengetes kemampuan Michael. Namun, bagaimana mungkin juara tahun lalu pertandingan itu bisa mengalahkan Michael, level surga Apocalypse? Alistair mengerti Silas belum tahu status Michael itu. Mungkin Silas berpikir, Michael bisa dikalahkan dengan juara tahun lalu tapi jika Silas tahu kemampuan Michael, dia tidak akan melakukan itu. "Aku pikir wajar saja Silas ketakutan dengan seorang bocah empat belas tahun," ujar Alistair sambil menghela napas. Davis tahu apa yang dipikirkan Alistair. Jika Silas tidak mau menepati janjinya pada Michael, tidak akan butuh lama untuk menghapus nama Keluarga Mo dari Yanjing.Janji seorang Apocalypse tidak boleh dianggap remeh. Meskipun begitu, Silas tidak ingin ber
Alasan Wulan ingin ikut adalah dia terpesona dengan pertandingan Michael sebelumnya. Wulan ingin melihat lebih banyak lagi. Wulan tidak ingin mengakui bahwa dia menyukai Michael. Michael masih muda tapi perasaan suka sudah bertumbuh di hati Wulan. Hal ini membuatnya bingung. "Tidak," Michael menolak permintaan Wulan. Sudah lama dia ingin menyudahi hubungan dengan Wulan. Bahkan Michael tidak ingin terlibat dengannya. Jika tidak, mungkin bakal ada masalah baru. Belum lagi konflik Michael dengan Keluarga Mo baru terjadi. Jika Keluarga Mo menculik Wulan, urusan Michael jadi tambah panjang. "Kenapa?" tanya Wulan. Dia tidak menyangka Michael menolaknya secepat ini. Harapan Wulan ditolak oleh Michael."Tidak ada hal khusus. Mulai sekarang, jangan datang ke sini lagi. Aku akan segera pindah," Setelah itu, Michael menutup pintu di depan muka Wulan. Wulan tercengang. Jangan mencari Michael? Michael akan segera pindah? Apa yang sedang terjadi? Seketika hati Wulan dipatahkan oleh Michael.
"Michael, apa kamu sudah tahu siapa lawanmu hari ini?" tanya Alvin. "Aku tahu. Damon kan? Kudengar dia juara tahun lalu," jawab Michael. Alvin mengangguk, "Benar, kemampuannya sangat hebat tapi seharusnya dia tidak muncul di babak kedua ini. Mungkin ada orang yang mengincar kekalahanmu."Michael sudah menduga hal ini, "Keluarga Mo?""Betul, sepertinya Silas sudah menunjukkan taringnya. Kalau tidak, Damon tidak akan menjadi lawanmu sekarang," ujar Alvin. Michael tersenyum. Keluarga Mo adalah salah satu keluarga berpengaruh di Yanjing. Meskipun Silas sudah menyanggupi permintaan Michael tapi dalam hatinya dia ingin membalas dendam. Jadinya dia memilih jalan ini. Baguslah. Michael tidak perlu bersusah payah. Tugas Michael adalah memenangkan pertandingan ini. Dengan begitu, Keluarga Mo akan tunduk sepenuhnya. Kemudian, terdengar jeritan histeris dari arah bangku penonton. Para wanita berteriak-teriak memanggil nama Damon. "Damon memiliki modal tampang. Dia memiliki banyak pengg
Michael merasa biasa saja diremehkan banyak orang. Dia sudah melewati banyak rintangan. Diejek seperti ini, bagi Michael tidak ada pengaruhnya. Biarkan mereka tertawa. Nanti mereka akan terkejut saat melihatnya bertanding. "Bocah, pulang saja. Kamu tidak pantas menjadi lawanku," perintah Damon sambil tersenyum. Michael mengangkat bahunya dan berkata, "Jika belum bertanding, belum tentu kamu yang menang. Siapa tahu aku yang menang, Dengan begitu, aku bisa naik tingkat.""Pfff," Damon berdecak. Bisa-bisanya bocah ini ingin menggunakan dirinya, Damon, sebagai batu pijakan. Ini menggelikan. "Untuk anak seusiamu, kamu sangat percaya diri. Apa kamu yakin?" tanya Damon. "Tentu saja aku yakin. Aku akan membuatmu bertekuk lutut. Kamu dengar kan?" tanya Michael. Senyum Damon menghilang. Ok, dia mulai serius. Jika bocah ini mulai meremehkannya, Damon tidak akan melepaskan Michael. Mustahil dia dikalahkan seorang bocah. "Bocah, kamu sendiri yang bersikeras. Jangan menyesal nanti. Aku
Damon tidak marah walau mendapat hinaan dari Michael. Dia malah tertawa dalam hatinya karena menurutnya Michael tidak hanya bodoh tapi juga idiot.Damon adalah orang yang paling diunggulkan dalam Pertandingan Bela Diri Dunia tahun ini. Sementara Michael sebagai penantangnya, hanyalah anak kecil yang namanya tidak pernah terdengar selama ini.“Bocah kecil, ucapanmu bisa membawa pada kematianmu,” gertak Damon.Di luar garis pertandingan, pemimpin Perguruan Bela Diri Tiandi tampak sangat muram karena dia sudah mempelajari dengan seksama pertandingan pertama Michael. Kekuatan Michael yang ditunjukkannya saat itu sangat luar biasa. Hasil pertandingan tidak akan sesuai dengan keinginannya jika Damon menganggap enteng pertandingan. Sayangnya Damon terlalu sombong sehingga mengabaikan nasihatnya.“Yah, semoga apa yang kurasakan saat ini hanya kekhawatiran berlebihan. Jika tidak ...” si pemimpin perguruan ragu sambil bicara pada dirinya sendiri. Dia yakin apabila Damon kalah dalam pertandin
”Apa kamu punya kemampuan lain selain menghindar?”Damon menggertak Michael saking marahnya. Dia takut kehabisan tenaga hingga Michael bisa menang mudah darinya. Dia pun berusaha memprovokasi Michael untuk menyerangnya balik. Hanya dengan cara ini bisa membuatnya memenangkan pertandingan.Ucapan kekecewaan Damon terdengar jelas oleh para pendukungnya di bangku penonton.Para penonton yang hampir seluruhnya adalah pendukung Damon melihat Damon teraniaya hingga ikut memprovokasi Michael.“Pecundang, ayo lawan balik.”“Pulang saja ke rumah dan temui ibumu. Jangan buang-buang waktu di sini.”“Ini pertandingan! Bukan permainan kucing-kucingan, bocah kecil. Apa kamu punya kekuatan?”Begitu banyak orang yang berada di bangku penonton mulai menyerang Michael.Alvin pun tampak bingung. Mengapa Michael membuang waktu dan mau menerima cacian para penonton padahal Michael bisa memenangkan pertandingan dalam waktu singkat? Apa mungkin Michael kesulitan menghadapi Damon?Sikap Michael di per
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua