Ring tinju ilegal adalah bisnis yang tidak terlihat. Raymond mampu mengelola bisnis tersebut sehingga namanya terkenal di Kota Yuncheng. Dia juga berani menantang Mark.Sebelumnya, Mark adalah satu-satunya mafia di Kota Yuncheng. Raymond khawatir dengankedatangan Mark kali ini. Sebelum Mark tumbuh lebih kuat, Raymond berniat menghabisinya. Selama bertahun-tahun, Raymond tidak terbiasa tunduk di bawah kepemimpinan orang lain. Jika ada orang lain yang lebih hebat darinya, Raymond harus menunjukkan kekuatannya. Di Kota Yuncheng, Raymond adalah seorang pejuang. Di banding yang lain, anak buahnya mungkin tidak terlalu banyak. Tidak banyak pemain di ring tinju tersebut pada hari kerja. Ada kurang dari dua ratus orang penonton yang duduk di kursi penonton. Biasanya, Raymond ada di kantor saat ini. Dia akan duduk di kursi VIP ketika akhir pekan."Hampir setengah dari anak buah Mark sudah pergi ke rumah sakit. Kali ini tampaknya dia akan kalah dan pergi selamanya," lapor anak buah Raym
Petinju itu melihat Michael yang memakai topeng di wajahnya dan tersenyum. "Hati-hati Bung. Tinjuku bukan sekedar tinju. Jika kamu sampai mati, titipkan salamku pada raja neraka."Michael balas tersenyum dan mengacungkan jari tengahnya. Wajah petinju itu berubah cemberut. Dia menguatkan kaki-kakinya dan menyerbu maju. Michael mengelak ke samping.Tenaga petinju itu terlalu besar. Dia tidak bisa menarik kembali tangan yang sudah keburu maju ke arahnya, jadi dia melewati Michael.Michael menangkap momen kelemahannya dan menendangnya dengan secepat kilat. Petinju itu merasakan kekuatan tendangan Michael. Punggungnya terkena sasaran tendangan. Tubuhnya terhuyung-huyung hendak jatuh ke depan. Bahkan tali ring tidak bisa menampung beban tubuhnya dan seketika dia jatuh dari ring. Kepalanya menyentuh lantai. Petinju itu pingsan.Hanya dengan satu gerakan!Seketika ruangan itu langsung terasa hening.Sesi pertandingan ini sebetulnya hanya sesi selingan untuk menenangkan penonton dar
"Pertandingan ini sangat luar biasa.""Dia sepertinya bukan orang sembarangan. Namaku bisa saja keluar berikutnya. Pasti sengaja diatur oleh petugas.""Padahal dia orang biasa, bagaimana dia bisa begitu kuat."Hanya Mark dan Boris yang tahu bahwa Michael tidak punya latar belakang olah raga tinju. Tapi mereka tidak bisa menggambarkan dengan kata-kata tentang kemampuan fisik Michael.“Dia tidak berencana untuk mengambil semua pertandingan, kan?” Mark berkata sambil tersenyum masam.Boris menyeka keringatnya di dahi. "Mungkin saja. Tapi anak buah Victor sangat kuat. Bisakah dia menghentikannya?""Apa kamu pikir dia bakalan puas? Kedua petinju itu saja tidak punya kesempatan untuk melawan. Bagaimana mungkin orang sekuat dia mau menikah dengan keluarga Su dan diperlakukan seperti sampah di Kota Yuncheng?" Mark berkata dengan bingung. Jika dia sendiri orang kaya dan punya kemampuan fisik prima, pasti dia tidak mau tunduk pada siapapun. Benarkah motivasinya untuk seorang wanita? Ek
Apakah Spence ini lawan tangguh?" Mark bertanya penasaran. Boris bergidik. "Catatan pertandingannya sih sedikit. Tapi akhir-akhir ini, dia selalu menang. Gaya tandingnya dikenal ganas tanpa ampun. Minimal lawan tandingnya pasti masuk rumah sakit.""Apa ada cara untuk menghentikannya? Aku tidak ingin melihat Michael terluka," ujar Mark khawatir.Boris menggelengkan kepalanya. Untuk urusan ring tinju, mereka tidak bisa berbuat banyak. Hal ini juga terkait dengan nama baik. "Kita hanya bisa bergantung pada kekuatan Michael. Kalau ikut campur tangan, Raymond bakalan tahu. Masalahnya akan lebih serius," kata Boris.Di atas ring, Spence berkata kepada Michael. "Bro, aku sarankan kau nanti pergi ke Rumah Sakit Kota saja. Para dokter ortopedi di sana baik-baik semuanya."Ketika Michael melihat Spence, dia tahu lawannya tidak semudah seperti sebelumnya. Dia bisa langsung melihat kalau Spence adalah orang yang kejam. Kemampuan bertinjunya pasti luar biasa. Victor, guru bela dirinya dulu,
Spence berpikir bahwa dia tidak akan kesulitan menahan serangan Michael, tetapi ketika dia merasakannya, ekspresi Spence berubah. Ternyata, serangan Michael tidak bisa dianggap remeh. Michael menendang lagi.Spence mundur terhuyung-huyung sampai ke tepi ring. Seluruh penonton terdiam.Petinju lain yang berdiri di samping ring melihat pemandangan ini. Mata mereka melebar seolah-olah mereka melihat hal yang tidak mungkin terjadi. Spence mundur sampai tepi ring!Orang ini memukul mundur Spence.Spence belum pernah bertemu lawan yang seimbang. Meskipun dia tidak kalah, tapi dia mundur sampai sejauh tepi ring. Itu saja sudah merupakan hal yang luar biasaMichael berjalan ke arah Spence."Apa kamu masih ingat dengan yang kamu katakan sebelumnya?" kata Michael dengan nada ringan.Spence mengatakan sebelumnya bahwa selama dia bisa dipaksa mundur, dia akan mengakui kekalahannya. Sekarang, perkataannya terbukti.Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia melangkah lunglai keluar dari
Begitu dia berbaring di tempat tidur, Michael mendengar Bella berkata, "Posisimu tidak boleh keluar dari garis merah."Awalnya Michael bingung sampai dia melihat benang merah dijahit di sprei. Hal ini membuatnya tertawa.Bella-lah yang menjahit benang merah tersebut. Meskipun miring, tapi jelas kasur itu terbagi dua.“Kapan garis merah ini akan dihapus?” Michael bertanya sambil menggoda. “Itu tergantung pada kinerjamu.” Wajah Bella memerah. Dia gugup. Telapak tangannya bahkan berkeringat.Meskipun dia menempati kamar yang sama dengan Michael selama tiga tahun, ini pertama kalinya dia tidur begitu dekat dengan Michael."Bagaimana jika kamu melewati batas?" tanya Michael.“Tidak akan terjadi. Kamu terlalu banyak menghayal,” jawab Bella dengan tegas.Michael tertawa dalam hati. Siapa yang bisa mengontrol tubuhnya ketika tidur. Segala sesuatu bisa saja terjadi dan ini di luar kendalinya.Tapi bagi Michael, selama dia tidak melewati batas, dia tidak peduli dengan postur Bella set
Sebelumnya Michael selalu bisa menahan hal-hal yang membuatnya tidak nyaman. Tapi lain halnya dengan mengemudikan kendaraan. Jika Bella sampai kenapa-kenapa, Michael tidak akan memaafkan dirinya sendiri.Melihat sikap ragu-ragu Michael, Bella merasa cemas. “Apa ada sesuatu yang tidak bisa kamu katakan padaku?"Michael terkejut. Akhir-akhir ini hubungannya dengan Bella membaik. Jika Bella salah paham, semua usahanya akan terasa sia-sia.“Sebenarnya, tanganku terluka, jadi aku tidak bisa mengemudi,” Michael berkata jujur.“Terluka?” Bella memandang Michael dengan curiga. Dia tidak melihat adanya perbedaan yang mencolok di tangan Michael. Bukankah tadi pagi dia memegang tangannya? Memang benar tangan Michael gemetar, tapi Bella mengira Michael bersikap gugup sama sepertinya.Bella memegang tangan Michael kembali. "Apa tanganmu sakit? Ada luka serius?""Tidak ada luka serius. Tapi jika aku mengemudi dan terjadi kecelakaan, tentu akan merepotkan," kata Michael. “Ayo pergi ke rumah
Di toilet, dia bahkan tidak bisa menggunakan tangannya. Bagaimana Michael bisa membuka celananya? Dia bisa mati lemas karena tidak bisa buang air kecil!Setelah mencobanya di bilik toilet, Michael pasrah. Dia tidak bisa membuka celananya.Sambil berjalan keluar dari toilet, Michael melihat Bella berdiri di pintu. “Apa kamu …?" Bella tidak berani menatap langsung mata Michael. Dia lalu menatap lantai. "Hahaha … sebenarnya, tidak masalah jika kamu tidak bisa membantu. Toh, tidak terlalu mendesak," kata Michael malu-malu.Bella melangkah maju dan menarik Michael ke pintu toilet wanita. "Tunggu sebentar."Bella memeriksa ke dalam toilet. Setelah memastikan tidak ada siapa-siapa, dia berkata pada Michael. "Tidak ada orang, cepat masuk."“Ini bukan ide yang bagus!” Michael tersenyum canggung. Dia belum pernah masuk ke toilet wanita seumur hidupnya.Bella meletakkan plang “toilet sedang dibersihkan”. "Apa kamu mau mati berdiri? "Michael diseret secara paksa masuk ke toilet wanita.
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua