Michael dikurung di kamar. Meskipun pintu kayu itu tidak akan bisa menahan kekuatannya, tapi Michael tidak mau bertindak sembarangan. Dia belum mendapatkan informasi dengan dunia di luar kamarnya itu. Dan Michael belum tahu apa yang akan dia hadapi jika dia mendobrak pintu kayu itu. Meskipun terasa tidak nyaman, tapi Michael harus berhati-hati melangkah. Jika dia kehilangan nyawa di sini, Michael tidak akan bisa bertemu dengan Bella dan Hanna lagiSetelah malam datang menjelang, Michael berbaring di tempat tidur. Kemudian, dia mendengar suara langkah kaki. Si pelayan mengirimkan makanan. Makanannya terlihat enak tapi si pelayan tidak berkata apa-apa. Hal ini membuat Michael merasa seperti sedang diawasi. "Aku sudah pingsan cukup lama. Apa kamu yang mengurusiku?" tanya Michael. "Kamu tidak perlu berterima kasih padaku. Aku hanya melakukan apa yang diperintahkan nona," jawab si pelayan dengan wajah biasa. Michael merasa si pelayan ini tidak punya perasaan. "Aku penasaran. Sa
Keesokan harinya, Michael membuka matanya dan menyadari lengannya begitu hangat. Ada si ular putih kecil yang melingkari lengannya.Kemarin, Michael mencari si ular putih tapi dia tidak menemukannya. Dia pikir si ular sudah kembali ke tempat asalnya. Ternyata si ular kembali lagi pada Michael. Mungkin si ular menunggu Michael terbangun dari pingsan jadi dia bersembunyi. "Makhluk kecil, tidak kusangka kamu masih berada di sini. Aku kira kamu sudah pergi," ujar Michael sambil tersenyum. Si ular menjulurkan lidahnya yang merah pada Michael. Michael tidak tahu apakah ular itu menyetujui ucapan Michael atau malah menyangkal ucapan Michael. Michael berganti baju dan mendorong pintu kamarnya. Setelah menghirup udara, dia berkata, "Udara di sini begitu segar. Jika memungkinkan, aku ingin membawa Bella dan Hanna ke sini."Michael tidak bisa menahan dirinya untuk mengingat ucapan Bella tentang dirinya yang menikah lagi. Halaman Keluarga Chen begitu luas dibandingkan halaman Keluarga
Michael tersenyum masam. Dia tidak memikirkan hal ini saat dia pergi dari rumah. Wajar saja. Di bumi, Michael tidak pernah kekurangan uang. Dia belum pernah mengalami hal semacam ini. "Bos, dengarkan aku. Aku bukan tidak membawa uang tapi aku hanya lupa membawa uang," ujar Michael.Sang bos sudah banyak mendengar alasan yang dibuat-buat. Tentu saja dia tidak percaya pada Michael. Dia segera menyuruh anak buahnya untuk menghajar Michael.Meskipun Michael bisa saja menang dengan mudah melawan orang-orang ini, tapi dia sadar harus bersikap tidak mencolok. "Aku berasal dari Keluarga Chen. Jika kamu tidak percaya, ikutlah ke rumahku. Aku akan membawa uang dan membayarnya dua kali lipat," ajak Michael."Keluarga Chen?" Sang bos menatap Michael dari atas sampai bawah. Dari pakaian Michael memang dia tampak dari keluarga kaya. Bahkan pakaiannya terbuat dari sutra terbaik yang tidak dimiliki keluarga biasa. "Siapa kamu?" tanya si bosMichael kebingungan. Kalau dia berkata bahwa dia ad
Ucapan Emilia menunjukkan niat hatinya dengan jelas. Dari nada bicara Emilia, Michael merasa Emilia tidak puas tinggal di tempat kecil seperti Longyun. Hal ini juga menunjukkan niat Emilia untuk menguasai kota, dan ini hanyalah langkah awal saja. Dibanding Bella, karakter Emilia sangat bertolak belakang. Bella memiliki karakter lembut. Dia tidak pernah mempedulikan pengaruh Keluarga Su di Yuncheng. Saat tiba di rumah, Emilia memberi Michael sebuah buku dengan dua kata tertulis di cover buku itu, gunung dan sungai. "Apa ini?" Michael kebingungan "Karena kamu tidak ingat apa-apa, buku ini bisa memberimu pemahaman lebih baik mengenai Dunia Xuanyuan." Setelah memberi buku, Emilia pergi meninggalkan Michael. Sebagai seorang istri, Emilia tidak menunjukkan kehangatan sama sekali. Michael kembali ke kamarnya dan membolak-balik buku itu. Hal terpenting yang perlu dia lakukan sekarang adalah memahami Dunia Xuanyuan. Dia tidak akan melewati kesempatan ini. "Nona, kenapa Nona member
Wajah Michael berubah dingin.Si pelayan bersikeras agar Michael menolong Emilia. Padahal si pelayan tahu bagaimana hubungan Emilia dengan Michael di rumah itu. Tapi dia ingin Michael menyelamatkannya. "Aku rasa nona-mu itu terlalu percaya diri sehingga terlibat masalah," Michael berkata dengan dingin. Raut wajah si pelayan berubah. Emilia sering kali merasa percaya diri bisa menyelesaikan semua masalahnya. Melihat ekspresi si pelayan, Michael tahu kalau tebakannya benar. "Coba kutebak lagi. Apa Emilia terlibat masalah dengan dua keluarga besar lainnya?""Bagaimana kamu bisa tahu?" ujar si pelayan dengan terkejut. Dia tidak menyangka Michael bisa menebak dengan benar. Michael tersenyum. Bagaimana dia bisa tahu? Tidak butuh pikiran rumit untuk menebak apa yang terjadi.Emilia punya ambisi besar. Kali ini, dia terlibat masalah dengan kedua keluarga berpengaruh lainnya. Bahkan sejak dari awal mula kejadian, kedua keluarga besar lainnya ingin melenyapkan Keluarga Chen."Aku i
Komentar ini membuat ekspresi Emilia berubah. Dia menatap si pelayan dengan pandangan menusuk. Bagaimana Michael bisa muncul dan membuat Emilia ditertawakan oleh mereka?"Ini urusanku. Aku harap kalian tidak ikut campur terlalu jauh," ujar Emilia dengan ketus."Kenapa kamu tidak pergi saja dari sini? Kamu kan sudah melihat kekuatan jagoan cahaya empat?" ujar salah satu dari mereka kepada Michael. Dia tidak ingin melihat Michael berada bersama mereka.Michael menggelengkan kepala."Bung, apa yang kamu lakukan?" tanya jagoan itu. Dia merasa gelengan kepala Michael itu ditujukan padanya. Jagoan itu merasa emosinya mulai terbakar. "Sayang sekali. Ada batu besar di halaman Keluarga Chen. Dulu ada jagoan yang bisa menghancurkan batu ini. Menurutku, dialah jagoan sesungguhnya. Yang barusan kamu lakukan itu hanya menghancurkan meja. Bagiku kamu tidak sekuat itu," ujar Michael.Si jagoan cahaya empat menatap Michael dengan nada merendahkan, "Tidak ada jagoan sekuat aku di Longyun. Jika
Si pelayan mengerutkan keningnya. Dia ingin sekali mempunyai kekuatan seperti Michael agar bisa membunuh jagoan cahaya empat. Namun tidak mungkin baginya karena dia tidak mempunyai kemampuan seperti Michael. Dia terheran-heran dan penasaran dengan apa yang membuat jagoan cahaya empat melarikan diri.“Nona, apakah kamu ingin memeriksa apa yang sebenarnya terjadi?” tanya si pelayan.“Cepat periksa apa ada uang yang hilang di rumah ini,” jawab Emilia. Emilia yakin, alasan jagoan cahaya empat mau menolong kedua keluarga itu karena dia mempunyai kepentingan. Atau bisa jadi, Michael telah membayarnya dengan uang banyak. Walaupun jagoan itu sangat kuat tapi bukan tidak mungkin dia sangat mencintai uang. Hantu pun bisa tergoda oleh uang.Kedua pemimpin Keluarga Wang dan Keluarga Xie pergi menuju tempat yang menurut mereka aman setelah mereka meninggalkan rumah Keluarga Chen. Mereka mendiskusikan strategi selanjutnya untuk bisa menaklukkan Keluarga Chen.“Tuan Wang, aku tidak menyangka Emil
“Nona, kami telah memeriksa seluruh isi rumah. Tidak ada barang berharga yang hilang.”Si pelayan melaporkan hasil investigasinya kepada Emilia. Dia menyebutkan tidak ada barang berharga satupun yang hilang dari tempatnya.“Sepertinya suami baruku diam-diam orang kaya,” ucap Emilia tersenyum“Tapi sebelumnya dia tinggal di rumah yang sangat kumuh dan dia bahkan tidak dapat membayar teh yang diminumnya,” si pelayan bingung.Emilia tersenyum santai dan berkata, “Dia pasti punya alasan tidak mengumbar sumber kekayaannya. Kita masih belum tahu siapa dan dari mana dia berasal. Bisa jadi dia mempunyai keluarga besar tapi dia diusir oleh keluarganya.”Alasan tebakan Emilia karena dia tidak menyangka kekuatan Michael bisa menaklukkan jagoan empat cahaya. Siapa yang menyangka ada jagoan yang kekuatannya melebihi jagoan empat cahaya Kota Longyun? Karakternya pun seperti orang tidak berdosa.“Nona, maksudmu, dia orang buangan keluarga besar?” tanya si pelayan terkejut.Emilia mengangguk.
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua