Share

Tidak Berhenti

“Kamu diminta untuk istirahat, bukannya bekerja,” omel Mawar yang baru saja memasuki kamar rawat Rama.

Malam ini, ia baru selesai makan malam di kantin rumah sakit tersebut, dan saat ia kembali ia malah melihat Rama sedang bergelut dengan laptop dan berkas-berkas pekerjaannya.

Rama menoleh dan tersenyum mendengar hal itu. “Aku sudah bilang bahwa aku baik-baik saja, jadi aku bisa bekerja.”

“Dokter bahkan tidak mengatakan hal itu, kamu saja masih harus dirawat dan diinfus, itu berarti kamu sakit,” sinis Mawar. “Siapa juga yang memberikan barang-barang ini kepadamu?”

Bertepatan dengan hal itu, Galih keluar dari toilet kamar tersebut dan langsung menatapkan tatapan tajam dari Mawar.

Galih yang tidak mengerti dengan keadaan itu hanya bisa menunjukkan wajah bingung, sedangkan Mawar kini langsung mendekat dan menjewer telinga Galih.

“Untuk apa kamu kasih laptop dan berkas-berkas itu ke Rama? Kamu mau membuatnya tambah sakit?” tanya Mawar.

“Aku hanya disuruh oleh Rama, dia yang memintaku memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status