Share

Bab 5 Tuduhan Palsu

last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-01 16:36:52

Perasaan tak nyaman itu kembali muncul. Raut wajah Bella menjadi masam. Akan tetapi saat Laura menyuruhnya untuk masuk. Bella segera menormalkan kembali ekspresi wajahnya. Agar Laura tak sempat mengetahui perubahan mimik wajahnya.

"Kami asyik melepas rindu," ucap Laura pada suaminya. "Ya sudah. Ayo masuk," ajak Laura sambil merangkul Bella.

"Kita sambung lagi di dalam, ayo," ucap Ronald.

Bella menahan emosi dengan mengeraskan rahangnya. Dia sedang berpikir keras. Apa maksud Ronald dengan kata 'kita'

"Dia tak akan ikut bergabung dengan aku dan Bu Laura kan?" Pertanyaan itu kemudian berputar di kepala Bella.

Namun Bella menjadi lega saat Ronald akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamarnya. "Kalian lanjutkan pekerjaan kalian ya. Aku akan ke kamar," pamit Ronald.

"Apa hari ini kamu nggak pergi ke perusahaan?" tanya Laura penasaran.

Ronald menggelengkan kepalanya. "Tamu pentingku nanti mau datang ke sini," jawab Ronald.

Laura semakin penasaran. "Tamu penting siapa. Klien?"

"Bukan," Sahut Ronald dengan singkat. Laura sepertinya masih penasaran dan ingin bertanya. Namun Ronald beruntung karena klien yang ditunggu oleh Laura dan Bella sudah datang. Dan akhirnya Ronald berhasil lolos. Ronald menuju ke kamarnya. Sedangkan Bella dan Laura kini tengah sibuk dengan urusan bisnis dengan kliennya.

**

Dua jam berlalu, Bella, Laura dan kliennya telah selesai dengan urusan pekerjaannya. Kini giliran Ronald melancarkan rencana busuknya. Dia sengaja menyuruh Jona ke rumahnya. Yang nantinya akan dia gunakan untuk menjebak Bella.

"Siapa ya?" tanya Laura. Karena dia tak begitu mengetahui siapa itu Jona. Berbeda dengan Bella yang sudah mengetahuinya lebih dulu.

"Dia adalah Jona. Karyawanku," jawab Ronald sembari menarik kursi dan menempatinya. Ia tak lupa menyuruh Jona untuk duduk.

Laura tak dapat menyembunyikan ekspresi keheranannya. Sementara Bella hampir paham jika ada maksud jahat dari kedatangan Jona kali ini. Namun ia tak bisa berbuat apa-apa.

"Langsung saja. Aku akan jelaskan kenapa aku ngundang Jona ke sini. Jona harus segera menikahi Bella. Karena Jona sudah menghamili Bella," jelas Ronald panjang lebar.

Mata Bella dan Laura melebar sempurna. Laura merasa tercengang mendengar pernyataan dari suaminya. Ia melirik ke arah Bella. Tak menyangka bahwa Bella yang dinilai polos ternyata hamil diluar nikah dengan karyawan suaminya. Padahal tidak seperti itu cerita sebenarnya.

Bella yang terjebak hanya dapat menangis menerima semua tuduhan palsu ini. Ternyata ini rencana busuk Ronald. Bella merasa seperti sedang ditelanjangi.

"Apa itu benar?" tanya Laura melihat ke arah Jona dan Bella secara bergantian.

Jona mengangguk dan mengiyakan. "Benar Bu Laura. Saat ini Bella sedang hamil anak saya," jawabnya sambil menunjuk dirinya sendiri.

Sementara Bella hanya bisa menunduk pasrah. Percuma bilang tidak. Lagipula dia tak punya jawabannya bukan jika tidak membenarkan ucapan Ronald dan Jona. Kini tak ada pilihan lain selain menikah dengan lelaki asing itu. Daripada Laura mengecapnya sebagai wanita yang tercela.

Laura melipat tangannya di depan dada. Ia berbicara dengan ekspresi wajah yang angkuh dan enggan memandang ke arah Bella. "Pantas saja akhir-akhir ini kamu sering sakit-sakitan. Ternyata kamu hamil."

Laura kemudian juga meluapkan kekecewaannya. Menatap ke arah Bella. "Terus terang aku kecewa sama kamu Bel, karena nggak jujur sama aku."

Bella yang tadinya menunduk kemudian menatap ke arah Laura dengan perasaan bersalah. Air matanya tanpa sadar menetes lalu menganak sungai. Ia lalu bangkit dari tempat duduknya dan mungkin akan berlutut bila perlu. Demi mendapatkan maaf dari Laura. "Maafkan saya Bu Laura," ucap Bella sambil terisak.

Bella benar-benar berlutut di pangkuan Laura. Matanya sekilas menatap ke arah Ronald. Lelaki itu nampak resah karena sadar bersalah. Tak berbeda dengan yang Jona rasakan.

Laura bangkit dari tempat duduknya lalu menatap ke arah Jona. "Sudahlah itu nggak penting. Yang terpenting kapan kalian akan menikah?" tanya Laura.

"Secepatnya Bu. Karena kasihan jika nanti perut Bella semakin membesar," jawab Jona.

Laura mengangguk. "Bagus," sahutnya. "Ya udah. Aku mau pergi ke kamarku. Kalian lanjutkan perbincangan kalian mengenai pernikahan kalian," pamit Laura yang kentara jelas ekspresi kecewanya.

Laura juga mengajak Ronald untuk ikut bersamanya. "Ayo Ayah. Kita ke atas."

Ronald mengangguk dan mengikuti langkah istrinya.

Bella terasa teriris seiring kepergian Laura dan Ronald. Dan hal itu karena dia telah membuat Laura marah. Ia kemudian menatap tajam ke arah Jona.

"Apa kamu puas? Apa yang kamu dapat dari semua ini. Kamu dibayar berapa sampai mau melakukan ini?" Dengan nada pelan namun menohok, Laura meluapkan kekesalannya.

Jona yang kesal bangkit dari tempat duduk dan mendekat ke arah Bella. "Kamu jangan sok suci Bella. Kamu pikir aku senang menikah denganmu?"

"Tidak!" tandas Jona sambil menggelengkan kepalanya. "Seharusnya kamu beruntung karena aku mau menikahimu," ucap Jona sebelum pergi.

Menyisakan sesak di dada Bella. Saat ini dia bahkan tak dapat menangis lagi. Air matanya rasanya kering karena tak mengerti lagi dengan takdir yang harus dijalaninya saat ini.

Bella bangkit dari duduknya dan hendak pergi. Namun saat berhasil berdiri kepalanya mendadak menjadi berputar. Badannya menjadi ringan kemudian jatuh pingsan. Asisten rumah tangga Laura yang memergokinya berteriak histeris.

"Astaga Mbak Bella."

"Tolong… Mbak Bella pingsan!" teriak asisten rumah tangga Laura sambil mengguncang-guncangkan tubuh Bella.

Laura yang juga mendengar teriakan tadi kemudian menuruni tangga dengan panik bersama dengan Ronald. Kemudian ia memanggil supir pribadinya untuk menyiapkan mobil untuk ke rumah sakit.

Sambil menunggu supir pribadinya datang Laura mengedarkan pandangannya. Ia mencari keberadaan Jona. "Di mana Jona?"

"Mungkin dia udah pergi," jawab Ronald.

"Kalau begitu suruh dia menyusul kita ke rumah sakit.

"Dia kan balik ke perusahaan buat kerja Ma," ucap Ronald.

"Lalu kenapa? Ini menyangkut nyawa anak dan calon istrinya," kilah Laura.

Ronald yang lepas tangan memilih meninggalkan Laura dan Bella yang terkapar di lantai. "Terserah kamu ajalah Ma. Aku udah pusing. Urus aja managermu itu sendiri!"

Bab terkait

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 6 Lelaki Arogan

    Akhirnya Laura mengantar Bella ke rumah sakit tanpa suaminya. Kini Laura memandangi wajah Bella yang masih belum sadarkan diri. Ia menatap kasihan pada wajah yang nampak pucat tersebut. Ia menjadi merasa bersalah karena telah bersikap tak baik pada Bella tadi.Wajah khawatir Laura berubah menjadi sumringah, setelah melihat Bella perlahan sadar dan membuka mata. "Syukurlah kalau kamu udah sadar," ucapnya dengan tulus.Entah mengapa senyuman Laura kembali menular kepada Bella. Sejenak rasa sakit dan deritanya juga turut menghilang hanya dengan mendengar ucapan yang tulus tersebut. Semua itu menjadi kekuatan baru untuknya."Kenapa saya bisa berada di sini Bu Laura?" tanya Bella."Tadi kamu pingsan. Pembantu di rumah yang kasih tau aku. Terus ya aku bawa kamu ke sini sama supir," jawab Laura.Saat Bella ingin duduk kepalanya kembali pusing. Sontak Bella meringis menahan sakit sambil reflek memijat kepalanya. Mata Laura membelalak karena terkejut."Astaga Bella. Kamu jangan buru-buru bangun

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 7 Raja Tega

    Dua hari kemudian. Saat Bella sedang ada di rumah Laura, Jona datang. Sungguh sangat muak sebenarnya setiap kali Bella harus melihat lelaki itu. Ditambah lagi dia akan menikah dengannya. Lengkap sudah penderitaan yang Bella rasakan.Bella tak menyapanya. Kemudian Laura menegur sikap dingin Bella dengan menyenggol lengannya. "Bella. Itu calon suamimu datang, kenapa kamu diam saja?" Rasanya sungguh memuakkan, namun Bella terpaksa menyapanya. "Ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba datang ke sini?" tanya Bella dengan malas.Menyaksikan hal itu Laura hanya dapat tersenyum. Mungkin Bella dan Jona bukan seperti pasangan kebanyakan. Kini Laura mengerti dan tak mencoba mencampuri urusan mereka."Aku ke sini buat jemput kamu," jawab Jona.Memangnya kamu mau ajak aku ke mana?" tanya Bella penasaran."Kita akan pergi ke kantor urusan agama untuk merencanakan pernikahan kita," jawab Jona.Alih-alih senang justru Bella semakin merasa tak karuan. Berbeda dengan Laura yang terlihat sumringah. "Ya sudah, sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 8 Pura-Pura di Depan Mertua

    Pagi harinya Jona mendengar pintu kamarnya diketuk. "Iya. Tunggu sebentar," ucap Jona sambil mengucek matanya. Kemudian ia menurunkan kakinya satu persatu dan berjalan menuju ke pintu kamarnya. Jona dapat melihat wajah ibu mertuanya dari lubang pintu. Matanya membulat sempurna karena panik. Akan gawat jadinya kalau sampai ibunya Bella curiga jika pernikahan mereka hanyalah pura-pura.Secepat kilat Jona berlari ke arah Bella. Dengan sekali gotong dia berhasil memindahkan tubuh Bella yang semula di tikar menjadi terbaring di atas ranjangnya. Bahkan untuk menyempurnakan kebohongannya dia menutup tubuh Bella sampai batas dada."Beruntung tidur wanita ini kayak kerbau. Kalau nggak ribet harus bangunin dulu," gumam Jona."Jona. Ini Ibu, Nak," panggil ibunya Bella."Iya sebentar Bu," sahut Jona. Kemudian ia segera berlari menuju ke pintu. Lalu membukanya."Maaf buka pintunya lama Bu. Tadi saya lagi benerin selimutnya Bella. Biar tidurnya Bella tidak terganggu," ucap Jona berbohong.Ibunya B

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 9 sumber masalah

    "Jona!" Panggilan dari Laura yang memekikkan akhirnya sampai di telinga jona. Jona yang hendak bersantai di kamar membulatkan matanya ketika mendengar teriakan Laura. "Wanita itu kenapa suaranya ada di rumahku?" tanya Jona pada dirinya sendiri. Tak ingin mendapatkan masalah Jona kemudian berlari menuju ke sumber suara, yaitu dapur. Seketika jantung lelaki itu seakan mencuat dari tempatnya. Ketika melihat Laura sudah menahan tubuh Bella yang nyaris pingsan. Hal berikutnya yang dia lakukan tentunya berakting seakan dia adalah suami yang tak tahu apa-apa dan merasa ikut khawatir. Agar dirinya tak disalahkan."Astaga Bella, apa yang terjadi padamu. Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Jona sok peduli. Padahal dirinyalah sumber masalah utamanya.Saat Jona bertanya Bella benar-benar pingsan. Laura semakin panik. Kemudian ia mendesak Jona untuk membawa Bella ke rumah sakit."Nanti aja tanyanya. Yang paling penting sekarang kita harus bawa Bella ke rumah sakit," suruh Laura.Melihat Jona m

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 10 Suami Yang kejam

    "Ibu bersyukur karena kini ada Jona yang jagain kamu Bel. Padahal sebelumnya aku sempat meragukanmu. Maafkan Ibu ya Jona," ucap Laura dengan tulus."Iya Bu. Tidak apa-apa. Wajar saja karena Bu Laura belum begitu mengenal saya," sahut Jona. Sungguh muak rasanya Bella mendengar kebohongan demi kebohongan yang dilontarkan dari lelaki dihadapannya tersebut. Ia kemudian berjanji akan membalas dendam jika nanti dirinya sudah punya cukup kekuatan. Namun saat ini yang terpenting adalah status dan kesehatan anak dalam kandungannya.Yang membuat Bella bertambah sedih ketika Laura berpamitan untuk pulang. "Sudah sore. Aku harus pulang karena masih ada acara. Nanti kabari aku di mana letak kamar kamu ya Bel.""Iya, Bu," sahut Bella. Demikian dengan Jona."Semoga cepat sembuh Bella. Kabari aku jika ada apa-apa ya," ucap Laura sebelum pergi."Terima kasih Bu Laura," ucap Bella.Terima kasih atas kebaikan Bu Laura untuk keluarga kecil kami," sambung Jona."Iya, sama-sama," sahut Laura dengan senyum

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 11 Surat Perjanjian pernikahan

    "Udah diem. Nggak usah manja. Udah cukup kamu permaluin aku tadi," rutuk Jona.Bella terdiam. Bella berusaha sendiri mengambil infusnya yang jatuh, sampai darahnya naik ke selang infus. Dia menahan rasa sakitnya karena takut pada Jona.Saat pintu dibuka, Jona memulai aktingnya. Ia bersikap lembut pada Bella. Menuntun Bella dan memegangi infusnya sampai ranjangnya. "Terima kasih sayang. Aku sekarang nggak akan bersikap sok mandiri lagi. Aku akan nurut sama kamu ya," ucap Bella. Dia sengaja berkata seperti itu di depan pasien dan keluarganya di kamar sebelahnya. Semua ini Bella lakukan demi keselamatan nyawa Bella dan anaknya, juga mentalnya. Dan semua pasang mata berhasil dikelabui. Mereka menyangka bahwa Jona mencintai Bella layaknya suami pada umumnya.**Selama di rumah sakit Bella berusaha kuat. Dan saat dokter berkunjung untuk memeriksa kesehatannya Bella selalu berkata bahwa dirinya tak ada keluhan kesehatan. Ia juga berhasil mendorong dirinya untuk bisa makan makanan yang berg

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 12 Peraturan Untuk Jona

    Tanpa mengetuk pintu, Bella langsung masuk. Padahal peraturannya kamar Jona pantang untuk dimasuki. Dan bila terpaksa dimasuki harus mengetuk pintu terlebih dahulu. Namun hal itu tak dilakukan. Karena jika sampai orang tuanya tahu pasti dirinya akan dianggap aneh karena mengetuk pintu kamar sendiri sebelum masuk.Jona yang sedang duduk di pinggiran ranjang sambil melepas sepatu merasa terkejut dengan kedatangan Bella yang secara tiba-tiba tersebut. Emosinya langsung tersulut. Dengan tatapan membunuh ia kemudian bangkit dan menghampiri Bella.Bukan Jona jika tak melukai Bella. Dia mencengkeram lengan Bella dengan keras untuk mengungkapkan kekesalannya. "Aku kan udah bilang jangan sembarangan masuk kamarku!" bentak Jona.Mata Bella langsung melebar mendengar teriakan Jona. Takut orang tuanya mendengarnya. "Kecilkan suaramu," desis Bella."Aku nggak mau," sahut Jona."Ya udah. Kalau nggak mau perjanjian kita batal. Tinggal aku robek. Kan masih ditanganku," ancam Bella.Jona mengangkat ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 13 Berita kehamilan Bella

    "Permisi. Kiriman bunga dari Bapak Jona untuk Ibu Bella," beber sang kurir yang ada di hadapan Bella."Iya. Saya sendiri. Makasih ya," ucap Bella sambil meraih bunganya. "Sama-sama, Bu," sahut kurir. Setelah itu Bella kembali menutup pintu. Sambil menenteng bouquet bunga, Bella berjalan menuju ke ruang makan lagi. Wajahnya sumringah, kemudian memeluk Jona dari belakang."Terima kasih hadiah bunganya, sayang," ucap Bella sambil memeluk Jona dari samping.Mendapatkan perlakuan yang tiba-tiba itu Jona membelalakan matanya karena terkejut. Sedangkan ayah dan ibunya Bella memandang haru pada anak dan menantunya. Namun tak lama ekspresi mereka berubah menjadi panik. Saat melihat Jona tersedak makanan. "Astaga Nak Jona. Bella cepat tolong suamimu," suruh ayahnya Bella dengan nada panik.Sementara ibunya berinisiatif mengambilkan air putih. Kemudian menyerahkannya kepada Bella. "Ini, kasihkan ke suamimu," suruhnya.Bella mengangguk. Raut wajahnya ikut berubah menjadi cemas bercampur rasa be

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08

Bab terbaru

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 129 Tamat

    Waktu telah lama berlalu, Norma mulai menunjukkan tanda tanda perubahan. Dia terlibat dalam program program rehabilitasi di dalam penjara dan mulai memperdalam pemahamannya tentang dirinya sendiri. Dia belajar mengelola emosi dan membuat keputusan yang lebih bijaksana, serta merencanakan langkah langkah untuk masa depannya setelah keluar dari penjara.Ketika hari pembebasannya semakin dekat, Norma merasa campur aduk antara kegembiraan dan ketakutan. Dia tahu bahwa kehidupannya akan berubah lagi ketika dia kembali ke dunia luar, dan dia berharap bahwa dia siap untuk menghadapinya. Dengan dukungan dari keluarga dan tekad yang baru ditemukannya, Norma bersumpah untuk menjalani hidup yang lebih baik dan lebih bertanggung jawab setelah dia dibebaskan.*** Norma duduk di sebuah kafe, mencerna sensasi kebebasan yang baru ia rasakan. Setelah beberapa tahun di penjara, setiap momen di luar terasa seperti anugerah yang tak terhingga baginya. Namun, di antara kegembiraannya, ada perasaan cemas

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 128 Kedua Ibu Jona Kini Sahabat

    Nyonya Evelyn merasa prihatin dengan kondisi ibu kandung Jona yang sudah lumpuh bertahun tahun. Dia merasa perlu untuk mencari bantuan profesional yang terbaik untuk membantu kesembuhan ibu Jona. Setelah melakukan penelitian dan mencari referensi, Nyonya Evelyn menemukan seorang dokter ahli terkenal dalam rehabilitasi medis dan pemulihan kondisi fisik yang serius.Dokter tersebut dikenal karena keahliannya dalam merancang program rehabilitasi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dan kemampuan mereka. Dia memiliki pengalaman luas dalam merawat pasien dengan berbagai kondisi fisik, termasuk lumpuh, dan memiliki reputasi yang baik dalam membantu pasien mencapai kemajuan signifikan dalam pemulihan mereka.Dengan harapan untuk membantu ibu kandung Jona mendapatkan perawatan terbaik, Nyonya Evelyn mengatur pertemuan dengan dokter tersebut. Mereka bertemu di kantor dokter, di mana dokter tersebut melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi ibu Jona dan merencanakan program rehabilit

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 127 Keakraban Kedua Ibu Jona

    Kehadiran ibu kandung Jona, Nyonya Margaret, bersama dengan perawatnya, menyebabkan gemuruh di rumah Bella dan Jona. Meskipun Bella merasa sedikit tegang dengan kedatangan mendadak itu, dia menyambut ibu Jona dengan senyum hangat, memperkenalkan cucu cucunya dengan penuh kebanggaan.Nyonya Margaret, dengan wajah yang dipenuhi dengan campuran antara senyum dan raut penyesalan, mengamati Aurora dan Rafael dengan penuh kasih sayang. Meskipun ada ketegangan yang tersisa di udara, Bella berusaha untuk menciptakan suasana yang hangat dan ramah.Namun, ketegangan di rumah semakin bertambah ketika ayah Jona dan ibu tiri Jona tiba tak lama setelah itu. Kecanggungan yang luar biasa melanda ruangan saat ketiga orang itu bertemu di hadapan yang lainnya.Ayah Jona, seorang pria yang serius dan berwibawa, menyambut Bella dan anak anaknya dengan sapaan yang sopan, tetapi tetap menjaga jarak yang terasa tegang. Sementara itu, Nyonya Evelyn, ibu tiri Jona, mencoba untuk menjaga ketenangan dengan senyu

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 126 Kelahiran Anak Kedua

    Sembilan bulan kemudian…Sembari berbaring di ranjang rumah sakit, Bella menahan rasa sakit yang melanda tubuhnya dengan erat. Wajahnya terhuyung huyung di antara ekspresi keteguhan dan kelelahan yang tak terelakkan. Nyonya Evelyn, ibu tiri Jona yang setia, berdiri di sampingnya dengan tatapan penuh perhatian dan kekhawatiran yang dalam.“Ibu akan di sini untuk menemani perjuanganmu, sayang,” ucap Ibu tiri Jona.“Berjuanglah, Sayang,” kata Bella ikut memberikan dukungan. Sementara Bella sibuk berkonsentrasi memperjuangkan kelahiran anaknya.Bunyi detak mesin yang mengawasi detak jantung bayi yang belum lahir terdengar di ruangan itu, menciptakan ketegangan yang mendalam. Dokter dan perawat bergerak dengan cepat dan cermat, siap untuk membantu Bella melalui proses yang mengharukan ini.Bella menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit yang luar biasa saat kontraksi mengguncang tubuhnya. Dia merasakan tubuhnya bergetar dengan kekuatan alam yang menggerakkan proses kelahiran. Tatapan mat

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 125 Hari Hari Menyenangkan Bersama Ibu Mertua

    Bella, meskipun Norma telah dipenjara, masih merasakan dampak traumatis dari peristiwa yang telah terjadi. Dia merasa takut dan tidak aman, bahkan di lingkungan yang seharusnya memberinya perlindungan. Trust issue yang dia alami membuatnya sulit untuk mempercayai siapa pun, termasuk asisten pribadi yang diberikan oleh Jona untuk membantunya.Jona, yang sangat peduli dengan kesehatan mental Bella, berusaha keras untuk memberikan dukungan dan bantuan yang dia butuhkan. Dia berharap bahwa dengan hadirnya asisten pribadi, Bella akan merasa lebih terbantu dan didukung dalam mengatasi trauma yang dia alami.Namun, rencana Jona tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Bella tetap waspada dan tidak bisa membuka diri bahkan kepada asisten pribadi yang telah ditunjuk khusus untuknya. Setiap upaya yang dilakukan untuk mendekatinya bertemu dengan tembok percaya diri yang kokoh yang telah dibangun oleh pengalaman traumatisnya.“Aku tidak tau lagi harus bagaimana untuk menghilangkan rasa traumatisnya

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 124 Masuk Penjara Untuk Instropeksi Diri

    Setelah berjanji untuk berubah menjadi lebih baik, Norma tampaknya mengalami kemunduran yang mengkhawatirkan. Ketika dia mengetahui bahwa Bella sedang hamil anak Jona, gelombang kemarahan dan kecemburuan kembali memenuhi pikirannya. Meskipun dia telah berusaha untuk menahan diri, namun dorongan untuk membalas dendam terhadap Bella dan Jona kembali menghantui dirinya.“Nggak! Ini nggak bisa dibiarkan. Seharusnya aku yang mengandung anak, Jona. Bukan kamu, Bella!” Norma mengamuk sambil menyapu semua yang ada di meja riasnya. Akibatnya semua peralatan make-up nya berserakan di lantai.“Kamu nggak boleh bahagia di atas penderitaanku, Bella. Tidak boleh. Aku harus lakukan sesuatu!”Tanpa memikirkan konsekuensi dari tindakannya, Norma merencanakan sesuatu yang gelap. Dalam kegelapan malam, dia merayap ke rumah Bella dan Jona dengan niat yang tidak baik. Dengan hati yang penuh dendam, dia mencoba untuk menyakiti Bella, dan mungkin juga calon bayi mereka.Namun, sebelum dia dapat melaksanakan

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 123 Menuju Hidup Yang Lebih Baik

    Langkah Norma untuk memviralkan informasi tentang Zhe ke media sosial, menyebabkan kehebohan besar di antara para pengguna media sosial. Berita tersebut menyebar dengan cepat, mengguncang dunia hiburan dan industri musik di mana Laura, ibu Zhe, adalah figur terkenal.Tidak butuh waktu lama bagi berita tersebut untuk mencapai telinga Ronald, yang segera menyadari bahwa rencana Norma telah berbuah pahit bagi keluarganya. Dia merasa putus asa dan marah, meratapi kerugian besar yang dideritanya, baik secara pribadi maupun profesional.“Sial! Beritanya sudah menyebar,” umpat Ronald dengan penuh emosi. Laura, meskipun terguncang dengan paparan publik tentang masalah pribadi keluarganya, tetap tenang dan tegar. Dia memilih untuk fokus pada kesembuhan Zhe, meskipun hal tersebut berarti harus menghadapi konsekuensi dari tindakan Norma.Sementara itu, Bella dan Jona tidak terhindar dari dampak dari berita tersebut. Mereka mengalami tekanan tambahan dari publik dan media, yang menempatkan merek

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 122 Bahaya Yang Masih Mengintai

    Norma, yang telah lama menunggu aksi Ronald selanjutnya dalam menganggu bella dan Jona, merasa resah dengan keheningan yang terjadi belakangan ini. Dia memutuskan untuk mengambil inisiatif dan menemui Ronald, mencoba mencari tahu apakah dia benar benar telah berhenti mengganggu Bella dan Jona.Dengan hati yang berdebar, Norma mengetuk pintu rumah Ronald. Saat Ronald membukakan pintu, Norma langsung melontarkan pertanyaannya dengan penuh kekhawatiran."Ronald, aku harus tahu apa yang terjadi," ucap Norma dengan suara gemetar. "Langkah apa lagi yang akan kamu ambil terhadap Bella dan Jona? Mereka sudah cukup lama hidup tenang."Ronald menatap Norma dengan serius, sebelum akhirnya menghela napas panjang. "Norma, aku harus jujur padamu. Aku sudah berhenti," ujarnya dengan tegas.Norma merasa terkejut mendengar pengakuan tersebut. Dia tidak bisa mempercayai apa yang dia dengar. "Bagaimana mungkin aku percaya padamu setelah semua yang sudah terjadi?" kata Norma dengan nada yang tajam.Ronal

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 121 Berusaha Menjadi Lebih Baik

    Keesokan harinya, suasana di rumah Zhe terasa hening. Zhe masih tertidur, terpapar oleh kelelahan dan ketidakpastian. Namun, keheningan itu tiba tiba terputus oleh suara keras dari pintu depan.Kedatangan polisi yang tak terduga membuat Ronald. Laura yang pagi itu datang untuk menemui Zhe tak kalah terkejut. Mereka bingung dan khawatir, tidak tahu apa yang sedang terjadi. Namun, kekhawatiran mereka mencapai puncaknya saat polisi meminta izin untuk memeriksa kamar Zhe.Dengan hati yang berdebar, Ronald dan Laura mengizinkan polisi masuk. Mereka menyaksikan dengan mata terbelalak ketika polisi menemukan paket kecil yang berisi narkotika di dalam laci meja Zhe.Ronald merasa dunianya hancur saat itu. Dia merasa bersalah karena telah menyia nyiakan kesempatan untuk memperbaiki hubungannya dengan Zhe. Laura, sementara itu, hancur karena melihat anaknya yang terperangkap dalam lingkaran kejahatan yang gelap.Tanpa berkata sepatah kata pun, polisi membawa Zhe pergi untuk diperiksa lebih lanj

DMCA.com Protection Status