Home / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Bos / Bab 4 Wanita Yang Baik Hati

Share

Bab 4 Wanita Yang Baik Hati

last update Last Updated: 2023-11-29 23:58:34

Mendengar ancaman dari Bella, membuat emosi Ronald menjadi terpancing. Tangannya mengepal dan rahang wajahnya mengeras. "Lalu apa yang kamu inginkan hah?" tanya Ronald.

"Kamu ingin aku menikahimu begitu? Itu tidak mungkin!" lanjut Ronald.

Bella tak punya pilihan lain lagi selain hanya diam. Mana mungkin dia mengharap Ronald menikahinya. Kini Bella hanya bisa pasrah. Pikiran Bella yang semakin kalut membuatnya menjadi bertambah mual. Tak bisa menahanya lagi ia kemudian berlari meninggalkan Ronald dan pergi ke kamar mandi.

Anehnya walau sudah beberapa menit berlalu Ronald masih belum beranjak dari kost Bella. Kakinya seakan terpaku. Merasa tak nyaman dengan perasaannya sendiri kemudian Ronald menyusul Bella ke kamar mandi. Entah kenapa dia takut terjadi sesuatu pada gadis itu.

Dengan cekatan ia memijat tengkuk Bella agar merasa lebih lega. Kaget bukan kepalang Bella mengetahui tindakan Ronald yang secara tiba-tiba. Merasa risih ia kemudian menepis tangan Ronald.

"Tolong jangan lakukan itu Pak," cegah Bella.

Ronald memundurkan langkahnya. "Aku hanya berniat membantumu, tak lebih," elaknya.

"Saya bisa mengurus diri saya sendiri, Pak," sahut Bella. Kepalanya pusing dan perutnya masih mual namun Bella tahan sampai Ronald akhirnya pergi.

Setelah Ronald pergi Bella melanjutkan kegiatannya mengeluarkan cairan yang membuatnya tak nyaman dalam perut. Setelah selesai kemudian Bella berbaring di kasurnya. Bella mulai memejamkan mata dan mencoba untuk tidur.

Namun saat dirinya hampir tertidur matanya kembali harus terbuka saat mendengar suara dering ponselnya. Tertera nama Laura di sana. Bella yang masih lemas mengangkatnya. 

"Halo Bel. Kamu gimana keadaannya?" tanya Laura mengawali percakapan di ujung telepon.

"Saya sudah agak mendingan Bu Laura," jawab Bella. 

"Sudah periksa ke dokter?" tanya Laura yang ingin memastikan Bella sudah benar-benar sembuh.

"Sudah Bu," jawab Bella.

"Syukurlah kalau begitu. Berarti besok kamu sudah bisa ke rumahku lagi ya?" tanya Laura.

"Sudah Bu. Besok saya sudah bisa bekerja seperti biasanya lagi," jawab Bella. Lebih baik dia kembali bekerja. Daripada Laura akan curiga nantinya.

"Maafkan aku Bella karena harus memaksamu untuk langsung bekerja. Padahal kamu baru saja sembuh. Hanya saja kamu tau kan kalau besok kita akan ada klien penting. Aku nggak bisa mengurusnya sendiri," ungkap Laura panjang lebar di ujung telepon.

"Saya mengerti Bu. Saya akan mengurusnya besok," sahut Bella dengan nada ramah.

"Terimakasih ya Bella. Aku tahu kamu bisa diandalkan," ucap Laura dengan tulus.

"Sama-sama Bu. Itu sudah tugas saya," sahut Laura.

"Okey. Sampai ketemu besok ya Bel," pungkas Laura mengakhiri sambungan teleponnya.

"Baik Bu Laura. Sampai bertemu besok." Kemudian Bella menggeser tombol merah pada layar.

Hanya beberapa menit Bella berbincang-bincang dengan Laura lewat telepon. Namun entah kenapa hal itu sudah cukup membuat hatinya tak nyaman. Ada pergolakan yang hebat dalam hatinya. Dia merasa sudah mengkhianati Laura. Meskipun semua itu bukan kesalahannya.

Bella mencoba menarik napas panjang dan ternyata begitu sulit. Sesulit membayangkan ketika nanti ia harus bertemu dengan Laura. Akankah dia dapat bersikap biasa-biasa saja setelah kejadian itu? Setelah kehamilannya saat ini. Rasanya Bella tak akan bisa tidur dengan tenang malam ini.

**

Pagi harinya Bella bangun dari tidurnya. Tak ada tidur nyenyak. Ia bahkan lupa hanya berapa jam tidurnya semalam. Hal itu membuat kepalanya menjadi berat.

Dengan malas ia bangkit dari tempat tidurnya. Kemudian ia mengambil handuk dari jemuran. Lalu berjalan menuju ke kamar mandi dan lekas bersiap-siap ke rumah Laura.

Setelah siap Bella keluar dari rumah. Kebetulan ada taksi melintas di depannya. Kemudian Bella panggil dan masuk.

Sepanjang perjalanan Bella merasa cemas. Ia takut bertemu dengan Ronald. Padahal sesungguhnya ia ingin bertemu dengan lelaki itu dan meminta penyelesaian dari masalahnya. Hingga tanpa sadar Bella sudah sampai di rumah Laura.

"Mbak. Sudah sampai," beber supir taksi membuyarkan lamunan Bella.

Bella terkejut, kemudian menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Oh. Maaf Pak. Maaf," ucapnya. Lalu membuka dompet dan menyerahkan uang argo taksi.

Bella mulai berjalan melewati pintu gerbang rumah Laura. Dan sesampainya di pintu utama secara kebetulan ia bertemu dengan Laura. Seperti biasanya wanita itu akan menyapanya dengan hangat.

"Astaga Bella. Kemarilah," sapa Laura sambil merentangkan kedua tangannya. Kemudian tanpa ragu ia memeluk Bella dan mengelus punggungnya dengan lembut.

"Baru satu hari kamu nggak datang ke rumah ini aku udah rindu banget sama kamu," ucap Laura. Kalimat ini tulus dari hatinya.

Sesaat Bella terhanyut dalam pelukan Laura. Bella tersenyum sambil menyadarkan kepalanya dengan nyaman di bahu Laura. Rasanya masih sama seperti kemarin. Ia dapat merasakan nyaman bagai dalam pelukan seorang ibu. Karena Laura ini memang punya sifat keibuan. 

Namun sekelebat bayangan ketika Ronald menodainya malam itu dengan keji. Juga dengan tawarannya untuk menggugurkan bayinya membuat hati Bella seketika remuk redam. Ia membeku dan seakan merasakan rasa sakit menjalar di sekujur tubuhnya.

Menyadari hal itu Laura kemudian mengurai pelukannya. Ia pegang kedua pundak Bella lalu menanyainya karena cemas. "Kamu kenapa kayak orang yang lagi ketakutan gitu?" Mata Laura mulai menyelidik mimik wajah Bella.

"Hah! Astaga," seru Laura terkejut. Ia berpikir Bella seperti itu karena mengetahui jika sebelumnya ada orang yang ingin berbuat jahat dengan menaruh sesuatu di minumannya ketika di pesta ulang tahunnya. Padahal bukan.

Instingnya yang protektif seperti seorang kakak membuatnya kembali merengkuh Laura dalam pelukannya. "Kamu tenang aja ya Bel. Nggak akan ada orang yang akan berani nyakitin kamu selama ada aku di sini," ucap Laura dengan yakin.

Bella tanpa sadar meneteskan air mata. Dan di saat yang sama ia melihat Ronald keluar dari rumah dan mendekat ke arahnya. 

"Kenapa kalian mengobrol di luar. Ayo bawa Bella masuk Laura," suruh Ronald pada istrinya.

Related chapters

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 5 Tuduhan Palsu

    Perasaan tak nyaman itu kembali muncul. Raut wajah Bella menjadi masam. Akan tetapi saat Laura menyuruhnya untuk masuk. Bella segera menormalkan kembali ekspresi wajahnya. Agar Laura tak sempat mengetahui perubahan mimik wajahnya."Kami asyik melepas rindu," ucap Laura pada suaminya. "Ya sudah. Ayo masuk," ajak Laura sambil merangkul Bella."Kita sambung lagi di dalam, ayo," ucap Ronald.Bella menahan emosi dengan mengeraskan rahangnya. Dia sedang berpikir keras. Apa maksud Ronald dengan kata 'kita' "Dia tak akan ikut bergabung dengan aku dan Bu Laura kan?" Pertanyaan itu kemudian berputar di kepala Bella.Namun Bella menjadi lega saat Ronald akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamarnya. "Kalian lanjutkan pekerjaan kalian ya. Aku akan ke kamar," pamit Ronald."Apa hari ini kamu nggak pergi ke perusahaan?" tanya Laura penasaran. Ronald menggelengkan kepalanya. "Tamu pentingku nanti mau datang ke sini," jawab Ronald.Laura semakin penasaran. "Tamu penting siapa. Klien?" "Bukan," Sahut

    Last Updated : 2023-12-01
  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 6 Lelaki Arogan

    Akhirnya Laura mengantar Bella ke rumah sakit tanpa suaminya. Kini Laura memandangi wajah Bella yang masih belum sadarkan diri. Ia menatap kasihan pada wajah yang nampak pucat tersebut. Ia menjadi merasa bersalah karena telah bersikap tak baik pada Bella tadi.Wajah khawatir Laura berubah menjadi sumringah, setelah melihat Bella perlahan sadar dan membuka mata. "Syukurlah kalau kamu udah sadar," ucapnya dengan tulus.Entah mengapa senyuman Laura kembali menular kepada Bella. Sejenak rasa sakit dan deritanya juga turut menghilang hanya dengan mendengar ucapan yang tulus tersebut. Semua itu menjadi kekuatan baru untuknya."Kenapa saya bisa berada di sini Bu Laura?" tanya Bella."Tadi kamu pingsan. Pembantu di rumah yang kasih tau aku. Terus ya aku bawa kamu ke sini sama supir," jawab Laura.Saat Bella ingin duduk kepalanya kembali pusing. Sontak Bella meringis menahan sakit sambil reflek memijat kepalanya. Mata Laura membelalak karena terkejut."Astaga Bella. Kamu jangan buru-buru bangun

    Last Updated : 2023-12-01
  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 7 Raja Tega

    Dua hari kemudian. Saat Bella sedang ada di rumah Laura, Jona datang. Sungguh sangat muak sebenarnya setiap kali Bella harus melihat lelaki itu. Ditambah lagi dia akan menikah dengannya. Lengkap sudah penderitaan yang Bella rasakan.Bella tak menyapanya. Kemudian Laura menegur sikap dingin Bella dengan menyenggol lengannya. "Bella. Itu calon suamimu datang, kenapa kamu diam saja?" Rasanya sungguh memuakkan, namun Bella terpaksa menyapanya. "Ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba datang ke sini?" tanya Bella dengan malas.Menyaksikan hal itu Laura hanya dapat tersenyum. Mungkin Bella dan Jona bukan seperti pasangan kebanyakan. Kini Laura mengerti dan tak mencoba mencampuri urusan mereka."Aku ke sini buat jemput kamu," jawab Jona.Memangnya kamu mau ajak aku ke mana?" tanya Bella penasaran."Kita akan pergi ke kantor urusan agama untuk merencanakan pernikahan kita," jawab Jona.Alih-alih senang justru Bella semakin merasa tak karuan. Berbeda dengan Laura yang terlihat sumringah. "Ya sudah, sa

    Last Updated : 2023-12-01
  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 8 Pura-Pura di Depan Mertua

    Pagi harinya Jona mendengar pintu kamarnya diketuk. "Iya. Tunggu sebentar," ucap Jona sambil mengucek matanya. Kemudian ia menurunkan kakinya satu persatu dan berjalan menuju ke pintu kamarnya. Jona dapat melihat wajah ibu mertuanya dari lubang pintu. Matanya membulat sempurna karena panik. Akan gawat jadinya kalau sampai ibunya Bella curiga jika pernikahan mereka hanyalah pura-pura.Secepat kilat Jona berlari ke arah Bella. Dengan sekali gotong dia berhasil memindahkan tubuh Bella yang semula di tikar menjadi terbaring di atas ranjangnya. Bahkan untuk menyempurnakan kebohongannya dia menutup tubuh Bella sampai batas dada."Beruntung tidur wanita ini kayak kerbau. Kalau nggak ribet harus bangunin dulu," gumam Jona."Jona. Ini Ibu, Nak," panggil ibunya Bella."Iya sebentar Bu," sahut Jona. Kemudian ia segera berlari menuju ke pintu. Lalu membukanya."Maaf buka pintunya lama Bu. Tadi saya lagi benerin selimutnya Bella. Biar tidurnya Bella tidak terganggu," ucap Jona berbohong.Ibunya B

    Last Updated : 2023-12-07
  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 9 sumber masalah

    "Jona!" Panggilan dari Laura yang memekikkan akhirnya sampai di telinga jona. Jona yang hendak bersantai di kamar membulatkan matanya ketika mendengar teriakan Laura. "Wanita itu kenapa suaranya ada di rumahku?" tanya Jona pada dirinya sendiri. Tak ingin mendapatkan masalah Jona kemudian berlari menuju ke sumber suara, yaitu dapur. Seketika jantung lelaki itu seakan mencuat dari tempatnya. Ketika melihat Laura sudah menahan tubuh Bella yang nyaris pingsan. Hal berikutnya yang dia lakukan tentunya berakting seakan dia adalah suami yang tak tahu apa-apa dan merasa ikut khawatir. Agar dirinya tak disalahkan."Astaga Bella, apa yang terjadi padamu. Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Jona sok peduli. Padahal dirinyalah sumber masalah utamanya.Saat Jona bertanya Bella benar-benar pingsan. Laura semakin panik. Kemudian ia mendesak Jona untuk membawa Bella ke rumah sakit."Nanti aja tanyanya. Yang paling penting sekarang kita harus bawa Bella ke rumah sakit," suruh Laura.Melihat Jona m

    Last Updated : 2023-12-07
  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 10 Suami Yang kejam

    "Ibu bersyukur karena kini ada Jona yang jagain kamu Bel. Padahal sebelumnya aku sempat meragukanmu. Maafkan Ibu ya Jona," ucap Laura dengan tulus."Iya Bu. Tidak apa-apa. Wajar saja karena Bu Laura belum begitu mengenal saya," sahut Jona. Sungguh muak rasanya Bella mendengar kebohongan demi kebohongan yang dilontarkan dari lelaki dihadapannya tersebut. Ia kemudian berjanji akan membalas dendam jika nanti dirinya sudah punya cukup kekuatan. Namun saat ini yang terpenting adalah status dan kesehatan anak dalam kandungannya.Yang membuat Bella bertambah sedih ketika Laura berpamitan untuk pulang. "Sudah sore. Aku harus pulang karena masih ada acara. Nanti kabari aku di mana letak kamar kamu ya Bel.""Iya, Bu," sahut Bella. Demikian dengan Jona."Semoga cepat sembuh Bella. Kabari aku jika ada apa-apa ya," ucap Laura sebelum pergi."Terima kasih Bu Laura," ucap Bella.Terima kasih atas kebaikan Bu Laura untuk keluarga kecil kami," sambung Jona."Iya, sama-sama," sahut Laura dengan senyum

    Last Updated : 2023-12-07
  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 11 Surat Perjanjian pernikahan

    "Udah diem. Nggak usah manja. Udah cukup kamu permaluin aku tadi," rutuk Jona.Bella terdiam. Bella berusaha sendiri mengambil infusnya yang jatuh, sampai darahnya naik ke selang infus. Dia menahan rasa sakitnya karena takut pada Jona.Saat pintu dibuka, Jona memulai aktingnya. Ia bersikap lembut pada Bella. Menuntun Bella dan memegangi infusnya sampai ranjangnya. "Terima kasih sayang. Aku sekarang nggak akan bersikap sok mandiri lagi. Aku akan nurut sama kamu ya," ucap Bella. Dia sengaja berkata seperti itu di depan pasien dan keluarganya di kamar sebelahnya. Semua ini Bella lakukan demi keselamatan nyawa Bella dan anaknya, juga mentalnya. Dan semua pasang mata berhasil dikelabui. Mereka menyangka bahwa Jona mencintai Bella layaknya suami pada umumnya.**Selama di rumah sakit Bella berusaha kuat. Dan saat dokter berkunjung untuk memeriksa kesehatannya Bella selalu berkata bahwa dirinya tak ada keluhan kesehatan. Ia juga berhasil mendorong dirinya untuk bisa makan makanan yang berg

    Last Updated : 2023-12-08
  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 12 Peraturan Untuk Jona

    Tanpa mengetuk pintu, Bella langsung masuk. Padahal peraturannya kamar Jona pantang untuk dimasuki. Dan bila terpaksa dimasuki harus mengetuk pintu terlebih dahulu. Namun hal itu tak dilakukan. Karena jika sampai orang tuanya tahu pasti dirinya akan dianggap aneh karena mengetuk pintu kamar sendiri sebelum masuk.Jona yang sedang duduk di pinggiran ranjang sambil melepas sepatu merasa terkejut dengan kedatangan Bella yang secara tiba-tiba tersebut. Emosinya langsung tersulut. Dengan tatapan membunuh ia kemudian bangkit dan menghampiri Bella.Bukan Jona jika tak melukai Bella. Dia mencengkeram lengan Bella dengan keras untuk mengungkapkan kekesalannya. "Aku kan udah bilang jangan sembarangan masuk kamarku!" bentak Jona.Mata Bella langsung melebar mendengar teriakan Jona. Takut orang tuanya mendengarnya. "Kecilkan suaramu," desis Bella."Aku nggak mau," sahut Jona."Ya udah. Kalau nggak mau perjanjian kita batal. Tinggal aku robek. Kan masih ditanganku," ancam Bella.Jona mengangkat ta

    Last Updated : 2023-12-08

Latest chapter

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 129 Tamat

    Waktu telah lama berlalu, Norma mulai menunjukkan tanda tanda perubahan. Dia terlibat dalam program program rehabilitasi di dalam penjara dan mulai memperdalam pemahamannya tentang dirinya sendiri. Dia belajar mengelola emosi dan membuat keputusan yang lebih bijaksana, serta merencanakan langkah langkah untuk masa depannya setelah keluar dari penjara.Ketika hari pembebasannya semakin dekat, Norma merasa campur aduk antara kegembiraan dan ketakutan. Dia tahu bahwa kehidupannya akan berubah lagi ketika dia kembali ke dunia luar, dan dia berharap bahwa dia siap untuk menghadapinya. Dengan dukungan dari keluarga dan tekad yang baru ditemukannya, Norma bersumpah untuk menjalani hidup yang lebih baik dan lebih bertanggung jawab setelah dia dibebaskan.*** Norma duduk di sebuah kafe, mencerna sensasi kebebasan yang baru ia rasakan. Setelah beberapa tahun di penjara, setiap momen di luar terasa seperti anugerah yang tak terhingga baginya. Namun, di antara kegembiraannya, ada perasaan cemas

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 128 Kedua Ibu Jona Kini Sahabat

    Nyonya Evelyn merasa prihatin dengan kondisi ibu kandung Jona yang sudah lumpuh bertahun tahun. Dia merasa perlu untuk mencari bantuan profesional yang terbaik untuk membantu kesembuhan ibu Jona. Setelah melakukan penelitian dan mencari referensi, Nyonya Evelyn menemukan seorang dokter ahli terkenal dalam rehabilitasi medis dan pemulihan kondisi fisik yang serius.Dokter tersebut dikenal karena keahliannya dalam merancang program rehabilitasi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dan kemampuan mereka. Dia memiliki pengalaman luas dalam merawat pasien dengan berbagai kondisi fisik, termasuk lumpuh, dan memiliki reputasi yang baik dalam membantu pasien mencapai kemajuan signifikan dalam pemulihan mereka.Dengan harapan untuk membantu ibu kandung Jona mendapatkan perawatan terbaik, Nyonya Evelyn mengatur pertemuan dengan dokter tersebut. Mereka bertemu di kantor dokter, di mana dokter tersebut melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi ibu Jona dan merencanakan program rehabilit

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 127 Keakraban Kedua Ibu Jona

    Kehadiran ibu kandung Jona, Nyonya Margaret, bersama dengan perawatnya, menyebabkan gemuruh di rumah Bella dan Jona. Meskipun Bella merasa sedikit tegang dengan kedatangan mendadak itu, dia menyambut ibu Jona dengan senyum hangat, memperkenalkan cucu cucunya dengan penuh kebanggaan.Nyonya Margaret, dengan wajah yang dipenuhi dengan campuran antara senyum dan raut penyesalan, mengamati Aurora dan Rafael dengan penuh kasih sayang. Meskipun ada ketegangan yang tersisa di udara, Bella berusaha untuk menciptakan suasana yang hangat dan ramah.Namun, ketegangan di rumah semakin bertambah ketika ayah Jona dan ibu tiri Jona tiba tak lama setelah itu. Kecanggungan yang luar biasa melanda ruangan saat ketiga orang itu bertemu di hadapan yang lainnya.Ayah Jona, seorang pria yang serius dan berwibawa, menyambut Bella dan anak anaknya dengan sapaan yang sopan, tetapi tetap menjaga jarak yang terasa tegang. Sementara itu, Nyonya Evelyn, ibu tiri Jona, mencoba untuk menjaga ketenangan dengan senyu

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 126 Kelahiran Anak Kedua

    Sembilan bulan kemudian…Sembari berbaring di ranjang rumah sakit, Bella menahan rasa sakit yang melanda tubuhnya dengan erat. Wajahnya terhuyung huyung di antara ekspresi keteguhan dan kelelahan yang tak terelakkan. Nyonya Evelyn, ibu tiri Jona yang setia, berdiri di sampingnya dengan tatapan penuh perhatian dan kekhawatiran yang dalam.“Ibu akan di sini untuk menemani perjuanganmu, sayang,” ucap Ibu tiri Jona.“Berjuanglah, Sayang,” kata Bella ikut memberikan dukungan. Sementara Bella sibuk berkonsentrasi memperjuangkan kelahiran anaknya.Bunyi detak mesin yang mengawasi detak jantung bayi yang belum lahir terdengar di ruangan itu, menciptakan ketegangan yang mendalam. Dokter dan perawat bergerak dengan cepat dan cermat, siap untuk membantu Bella melalui proses yang mengharukan ini.Bella menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit yang luar biasa saat kontraksi mengguncang tubuhnya. Dia merasakan tubuhnya bergetar dengan kekuatan alam yang menggerakkan proses kelahiran. Tatapan mat

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 125 Hari Hari Menyenangkan Bersama Ibu Mertua

    Bella, meskipun Norma telah dipenjara, masih merasakan dampak traumatis dari peristiwa yang telah terjadi. Dia merasa takut dan tidak aman, bahkan di lingkungan yang seharusnya memberinya perlindungan. Trust issue yang dia alami membuatnya sulit untuk mempercayai siapa pun, termasuk asisten pribadi yang diberikan oleh Jona untuk membantunya.Jona, yang sangat peduli dengan kesehatan mental Bella, berusaha keras untuk memberikan dukungan dan bantuan yang dia butuhkan. Dia berharap bahwa dengan hadirnya asisten pribadi, Bella akan merasa lebih terbantu dan didukung dalam mengatasi trauma yang dia alami.Namun, rencana Jona tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Bella tetap waspada dan tidak bisa membuka diri bahkan kepada asisten pribadi yang telah ditunjuk khusus untuknya. Setiap upaya yang dilakukan untuk mendekatinya bertemu dengan tembok percaya diri yang kokoh yang telah dibangun oleh pengalaman traumatisnya.“Aku tidak tau lagi harus bagaimana untuk menghilangkan rasa traumatisnya

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 124 Masuk Penjara Untuk Instropeksi Diri

    Setelah berjanji untuk berubah menjadi lebih baik, Norma tampaknya mengalami kemunduran yang mengkhawatirkan. Ketika dia mengetahui bahwa Bella sedang hamil anak Jona, gelombang kemarahan dan kecemburuan kembali memenuhi pikirannya. Meskipun dia telah berusaha untuk menahan diri, namun dorongan untuk membalas dendam terhadap Bella dan Jona kembali menghantui dirinya.“Nggak! Ini nggak bisa dibiarkan. Seharusnya aku yang mengandung anak, Jona. Bukan kamu, Bella!” Norma mengamuk sambil menyapu semua yang ada di meja riasnya. Akibatnya semua peralatan make-up nya berserakan di lantai.“Kamu nggak boleh bahagia di atas penderitaanku, Bella. Tidak boleh. Aku harus lakukan sesuatu!”Tanpa memikirkan konsekuensi dari tindakannya, Norma merencanakan sesuatu yang gelap. Dalam kegelapan malam, dia merayap ke rumah Bella dan Jona dengan niat yang tidak baik. Dengan hati yang penuh dendam, dia mencoba untuk menyakiti Bella, dan mungkin juga calon bayi mereka.Namun, sebelum dia dapat melaksanakan

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 123 Menuju Hidup Yang Lebih Baik

    Langkah Norma untuk memviralkan informasi tentang Zhe ke media sosial, menyebabkan kehebohan besar di antara para pengguna media sosial. Berita tersebut menyebar dengan cepat, mengguncang dunia hiburan dan industri musik di mana Laura, ibu Zhe, adalah figur terkenal.Tidak butuh waktu lama bagi berita tersebut untuk mencapai telinga Ronald, yang segera menyadari bahwa rencana Norma telah berbuah pahit bagi keluarganya. Dia merasa putus asa dan marah, meratapi kerugian besar yang dideritanya, baik secara pribadi maupun profesional.“Sial! Beritanya sudah menyebar,” umpat Ronald dengan penuh emosi. Laura, meskipun terguncang dengan paparan publik tentang masalah pribadi keluarganya, tetap tenang dan tegar. Dia memilih untuk fokus pada kesembuhan Zhe, meskipun hal tersebut berarti harus menghadapi konsekuensi dari tindakan Norma.Sementara itu, Bella dan Jona tidak terhindar dari dampak dari berita tersebut. Mereka mengalami tekanan tambahan dari publik dan media, yang menempatkan merek

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 122 Bahaya Yang Masih Mengintai

    Norma, yang telah lama menunggu aksi Ronald selanjutnya dalam menganggu bella dan Jona, merasa resah dengan keheningan yang terjadi belakangan ini. Dia memutuskan untuk mengambil inisiatif dan menemui Ronald, mencoba mencari tahu apakah dia benar benar telah berhenti mengganggu Bella dan Jona.Dengan hati yang berdebar, Norma mengetuk pintu rumah Ronald. Saat Ronald membukakan pintu, Norma langsung melontarkan pertanyaannya dengan penuh kekhawatiran."Ronald, aku harus tahu apa yang terjadi," ucap Norma dengan suara gemetar. "Langkah apa lagi yang akan kamu ambil terhadap Bella dan Jona? Mereka sudah cukup lama hidup tenang."Ronald menatap Norma dengan serius, sebelum akhirnya menghela napas panjang. "Norma, aku harus jujur padamu. Aku sudah berhenti," ujarnya dengan tegas.Norma merasa terkejut mendengar pengakuan tersebut. Dia tidak bisa mempercayai apa yang dia dengar. "Bagaimana mungkin aku percaya padamu setelah semua yang sudah terjadi?" kata Norma dengan nada yang tajam.Ronal

  • Suami Bayaranku Ternyata Bos   Bab 121 Berusaha Menjadi Lebih Baik

    Keesokan harinya, suasana di rumah Zhe terasa hening. Zhe masih tertidur, terpapar oleh kelelahan dan ketidakpastian. Namun, keheningan itu tiba tiba terputus oleh suara keras dari pintu depan.Kedatangan polisi yang tak terduga membuat Ronald. Laura yang pagi itu datang untuk menemui Zhe tak kalah terkejut. Mereka bingung dan khawatir, tidak tahu apa yang sedang terjadi. Namun, kekhawatiran mereka mencapai puncaknya saat polisi meminta izin untuk memeriksa kamar Zhe.Dengan hati yang berdebar, Ronald dan Laura mengizinkan polisi masuk. Mereka menyaksikan dengan mata terbelalak ketika polisi menemukan paket kecil yang berisi narkotika di dalam laci meja Zhe.Ronald merasa dunianya hancur saat itu. Dia merasa bersalah karena telah menyia nyiakan kesempatan untuk memperbaiki hubungannya dengan Zhe. Laura, sementara itu, hancur karena melihat anaknya yang terperangkap dalam lingkaran kejahatan yang gelap.Tanpa berkata sepatah kata pun, polisi membawa Zhe pergi untuk diperiksa lebih lanj

DMCA.com Protection Status