Kaluna Maharani Atmaji Putri POV Aku tidak pernah menyesal menikah ketika usiaku sudah kepala tiga bahkan bisa dikatakan perawan tua, karena aku lebih baik menunggu orang yang tepat daripada buru buru dan tidak bersama orang yang benar, berujung berakhir di meja pengadilan agama. Menikah dengan Ervin ternyata sanggup membuatku menjadi pribadi yang lebih baik. Ervin pun menepati kata katanya untuk selalu menemaniku menjalani masa kehamilanku, walau terkadang ia harus bolak balik ke mana pekerjaannya memanggilnya. Seperti hari ini Ervin meninggalkan diriku sendiri selama seminggu ke depan, sehingga aku harus ia titipkan kepada Mama di rumahnya. Walau aku sebenarnya tidak perlu di titipkan tapi Ervin tidak mau jika aku sendirian di rumah dalam kondisi hamil seperti ini. Hari hari yang selalu aku jalani ketika Ervin tidak di sampingku, biasanya aku gunakan untuk mengurus pekerjaanku. Karena jika ada Ervin, ia tidak mengijinkan diriku menyentuh pekerjaanku sama sekali selama trimester s
Ervin Aditya POVAku menghentikan range Rover hitam milik Luna di depan sebuah ranch milik Adam yang baru saja selesai di bangun beberapa bulan lalu dan kini adalah hari tasyakuran atas selesainya pembangunan ranch itu dimana ia mengajak semua keluarganya untuk hadir, termasuk aku dan Luna.Sejujurnya sejak masa lalu kelamku terbongkar ke publik terutama di lingkungan keluarga Luna, aku sedikit malu dan merasa tidak pantas mendampingi istriku yang notabennya adalah wanita baik baik dan dari keluarga terpandang ini.Bukannya penolakan dan cemoohan yang aku dapatkan dari mereka, namun sebuah penguatan, dukungan dan rangkulan sebuah keluarga yang aku dapatkan dari keluarga Raharja yang tidak lain keluarga besar Luna dari pihak ibunya. Sebuah keluarga yang jauh dari kata sombong dan gengsi. Walau mereka masih memiliki darah biru dengan harta yang aku yakin sampai cicit mereka pun masih bisa menikmatinya, tapi mereka hidup seadanya, tidak berlebihan apalagi mewah.Kini di depanku ada sebua
Kaluna Maharani Atmaji Putri POV Hari-hari aku lewati dengan menikmati masa kehamilanku yang pertama ini dengan gembira dan penuh rasa syukur kepada Tuhan yang tiada henti setiap harinya. Walau sejak acara pengajian 4 bulanan di rumah waktu itu, Ervin lebih sering berada di luar negri untuk memenuhi tanggungjawabnya namun aku tidak mempermasalahkannya. Pekerjaanku lancar karena ada Shandy, asistenku yang menghandle semuanya. Namun karena dasarnya aku seorang control freak jika berurusan dengan pekerjaan memang sedikit sulit untuk mempercayakan 100 persen segala sesuatunya kepada orang lain. Karena itu aku masih sering melakukan sidak sesekali ke kantor jika aku bosan di rumah, atau meeting via zoom dan Skype untuk merundingkan konsep pernikahan klien yang menggunakan jasa wedding organizer milikku. Kini kandungannku sudah mulai memasuki usia 5 bulan* dan aku tetap tidak mendapatkan muntah dan mual sama sekali layaknya orang hamil. Namun aku merasakan kakiku mulai membesar yang lebih
Kaluna Maharani Atmaji Putri POVMinggu pagi ini aku akan melangsungkan acara mitoni dengan adat Jawa. Acara ini sudah menjadi tradisi di keluargaku jika pasangan suami istri sedang menantikan kelahiran anak pertamanya. Walau tidak ada di ajaran keyakinan yang kami anut, tapi kami tetap melangsungkan karena kami ingin melestarikan kebudayaan dan tradisi leluhur kami.Seperti pagi ini, keluargaku sudah heboh berfoto di depan tempat siraman dimana aku akan di mandikan secara berjamaah dan bergantian oleh keluarga dan para tetua.Berbagai macam yang diperlukan sudah tertata dengan rapi. Kali ini aku menyerahkan semuanya kepada vendor vendor yang sering bekerja sama denganku. Pukul delapan pagi aku sudah menggunakan kain jarik yang di model kemben dengan rambut disanggul Jawa tradisional. Bahkan di pundakku sudah menggunakan aksesori dari rangkaian bunga melati segar.Mungkin karena acara pernikahanku dan Ervin yang sederhana, sehingga kali ini keluargaku sudah semangat 45 menyambut acar
Ervin Aditya POV Sejak Luna memberitahuku tentang protein urinenya yang positif satu, aku akhirnya mencari tau tentang seluk beluk bahaya dari protein urine positif. Walau Luna mengatakan tanpa raut wajah yang khawatir, namun aku merasakan di hatiku jika ia pun takut tentang kondisinya. Aku menyadari bila istriku sudah berumur lebih dari 33 tahun dan sedang hamil anak pertama, otomatis berbeda dengan wanita yang baru berusia 20 tahunan. Bahaya resiko kesehatan pun tidak bisa aku kesampingkan. Oleh karena itu, aku akan mengambil cuti dari pekerjaanku dan menemani Luna menjalani masa masa kehamilan sampai ia melahirkan. Aku mencoba mengkomunikasikan kepada Miranda tentang semua ini. Dia menyetujuinya, walau aku harus menyelesaikan jadwal yang sudah terjadwal hingga dua bulan kedepan. Itu sama saja artinya aku baru bisa cuti ketika kehamilan Luna menginjak usia 7 bulan. Ingin aku mengumpat, tapi aku sadar bahwa ketika Luna akan melahirkan, aku membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehin
Kaluna Maharani Atmaji Putri POVMinggu pagi ini aku akan melangsungkan acara mitoni dengan adat Jawa. Acara ini sudah menjadi tradisi di keluargaku jika pasangan suami istri sedang menantikan kelahiran anak pertamanya. Walau tidak ada di ajaran keyakinan yang kami anut, tapi kami tetap melangsungkan karena kami ingin melestarikan kebudayaan dan tradisi leluhur kami.Seperti pagi ini, keluargaku sudah heboh berfoto di depan tempat siraman dimana aku akan di mandikan secara berjamaah dan bergantian oleh keluarga dan para tetua.Berbagai macam yang diperlukan sudah tertata dengan rapi. Kali ini aku menyerahkan semuanya kepada vendor vendor yang sering bekerja sama denganku. Pukul delapan pagi aku sudah menggunakan kain jarik yang di model kemben dengan rambut disanggul Jawa tradisional. Bahkan di pundakku sudah menggunakan aksesori dari rangkaian bunga melati segar.Mungkin karena acara pernikahanku dan Ervin yang sederhana, sehingga kali ini keluargaku sudah semangat 45 menyambut acar
Ervin Aditya POV Selama masa cutiku, aku menemani Luna setiap hari dengan melakukan senam hamil, belajar tentang cara merawat bayi, dan sesekali kami menghabiskan waktu untuk berbelanja keperluan junior kelak. Maklum anak pertama, belum ada lungsuran. Lagipula Luna baru mau berbelanja ketika usia kandungannya menginjak 30 Minggu. Setelah melakukan acara mitoni alias tingkepan alias 7 bulanan kemarin, perut Luna semakin cepat membesar. Bahkan jadwal kontrol ke Robert sudah menjadi dua minggu sekali tidak lagi sebulan sekali. Kini Junior juga telah memiliki berat 1.500 gram di usia kandungan 32 minggu. Saran dari Robert pun aku masih boleh menggempur istriku dalam ritme yang tidak cepat asal sperma masih di buang di luar, nanti ketika 37 minggu baru boleh jika aku mau melakukan "induksi alami" agar Junior bisa lahir tidak melewati HPL* nya. (*HPL : hari perkiraan lahir) Sebagai orang yang sedang mengambil cuti dari pekerjaanku, di sela waktu gabutku aku tetap masih bisa produktif.
Kaluna Maharani Atmaji Putri POV Layaknya para wanita yang sedang mengandung dan mendekati HPL namun belum menunjukkan tanda tanda akan melahirkan aku pun merasakan kepanikan, apalagi hari ini tepat 39 Minggu usia kandunganku dan dari hasil USG bahwa Junior masih belum memasuki panggul. Ya Tuhan....Usaha yang aku lakukan apakah masih kurang selama ini, aku sudah tidak duduk di kursi, setiap di rumah aku duduk di gym ball, memainkannya maju mundur, putar ke kanan, putar ke kiri, aku pantul pantulkan, bahkan senam hamil di RS pun aku lakukan 2 kali seminggu, sisanya aku lakukan di rumah. Pagi ini adalah jadwalku bertemu dengan Robert. Walau Ervin mengatakan kepadaku untuk mencoba persalinan secara metode sc eracs*. (*ERACS atau Enhanced Recovery After Cesarean Section merupakan teknik operasi yang bisa dilakukan pada persalinan sesar dengan minim rasa sakit dan pemulihan lebih cepat. ERACS terbukti mengurangi lama perawatan di rumah sakit, komplikasi, dan meningkatkan kepuasan pasi