Share

80

Ervin Aditya POV

Salah satu do'a yang selalu aku panjatkan kepada Tuhan akhirnya di ijabah hari ini. Sungguh aku menahan tangis haruku ketika kami berada di rumah sakit, namun kini ketika kami sampai di rumah, aku langsung memeluk Luna, aku ucapkan terimakasih padanya, karena dia aku akhirnya merasa sebagai pria yang nyaris sempurna di hidupku. Karena Luna, aku bisa merasakan menjadi suami dan sebentar lagi aku akan menjadi seorang Ayah. Aku benar benar menantikan Luna hamil setiap hari sejak pertama kali aku menyentuhnya.

"Makasih ya, Lun," kataku sambil memeluk Luna.

"Kamu kenapa kaya nangis gitu suaranya?"

"Nggak, nggak pa-pa, Lun. Sekarang kamar kita pindah di kamar bawah saja ya, aku nggak mau kamu capek naik turun tangga," Kataku bersamaan dengan aku mengurai pelukanku kepada Luna.

"Nggak usah, Vin males pindahan aku."

"Aku yang pindahin."

"Nggak usah, aku nyaman disana sejak awal."

"Tapi kalo kamu butuh apa apa, kamu minta aja sama aku biar aku yang ambilin."

Aku melih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status