Home / Rumah Tangga / Suami Bastard Yang Manis / Padahal Sedikit Lagi

Share

Padahal Sedikit Lagi

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2023-06-04 22:53:28

"Kamu yang bilang kan aku harus loncat dari lantai itu dulu baru kamu percaya pada cintaku. Ya udah, aku loncat agar kamu percaya jika aku mencintaimu!"

Deg deg deg'

Rafael terdiam. Kemarahan dalam dirinya seketika lenyap, berganti dengan wajah tegang bercampur sayup. Tatapannya berubah lirih dan begitu dalam, menunduk menatap Serena dengan yang mendongak dan menatap nyalang ke arahnya.

Wajah Serena begitu serius, tatapan matanya memancar semangat dan bara.

Rafael menangkup kedua pipi Serena, merundukkan kepala agar wajahnya lebih dekat dengan wajah Serena.

"Aku bercanda." Rafael melirih.

Bug

Serena memukul dada bidang Rafael dengan sekuat tenaga. "Tapi aku serius!" pekiknya marah bercampur sedih.

Kenapa ketika Serena serius dengan semua ini, Rafael menganggapnya candaan? Apa Serena seperti mainan bagi Rafael?!

"Humm." Rafael berdehem, menarik lembut Serena ke dalam dekapannya. Dia memeluk tubuh kecil istrinya tersebut dengan perasaan yang melebur; terasa hangat dan penuh ledaka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yuni Salma
gak ad rencana mo dobel up ya kak caci...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Bastard Yang Manis    Tiga Permintaan Cinta

    "El, temani aku cek up." Jenner segera mencekal tangan Rafael, menggenggamnya dengan kuat ketika pria itu akan pergi dari ruangannya sendiri. Jenner panik! Dia mendengar informasi jika Rafael akan pergi berbulan madu dengan Serena. Tidak! Jenner tak akan membiarkan itu terjadi. Jikalau bisa, harus Jenner yang berbulan madu dengan Rafael. Harus Jenner! Karena itu impian Jenner. "Cik." Rafael langsung menyentak tangannya dari Jenner. "Aku memberikanmu kesempatan, sebaiknya gunakan itu untuk menjauh dariku." Rafael berucap dingin, menatap tajam dan mengintimidasi ke arah Jenner. "Ba--bagaimana bisa aku menjauh darimu, El." Jenner memekik, kembali meraih tangan Rafael dan menggenggamnya erat. "A--aku hamil," cicitnya pelan dan lirih, bersamaan dengan air matanya yang jatuh dari pelupuk. "Hamil?" Rafael mengerutkan kening, menatap lamat dan penuh tanda tanya pada Jenner. Jenner menganggukkan kepala. "Iya, aku hamil bayimu, El. Ka--karena itu aku memintamu menemaniku cek up dan … kare

    Last Updated : 2023-06-06
  • Suami Bastard Yang Manis    Aku ingin Sesuatu, El

    Rafael menyela dan memotong cepat. "Apa permintaanmu?" "Hah?!" Serena mengerutkan kening karena bingung. Apa mungkin Rafael menebak apa yang akan dia katakan? Pria ini kan suka sekali menebak isi pikiran Serena. Ah, mungkin saja. "Iya, itu. Maksudku … kamu ingin minta apa?" Rafael berdiri, berjalan ke arah Serena dengan bersedekap di dada. Setelah di depan perempuan itu, dia berhenti -- merunduk untuk menatap istrinya yang duduk di pinggir ranjang serba putih tersebut. "Bukan." Rafael menggelengkan kepala, "kau ingin meminta apa?" "Hah?" Serena mengerutkan kening, semakin tak paham dan bingung. Apa sebenarnya maksud Rafael? "Maksud kamu apa sih, El? Aku bingung.""Kau menang." Rafael mengulurkan tangan di atas pucuk kepala Serena, mengelus dengan penuh kasih sayang sembari tersenyum manis ke arah Serena. "Jadi apa permintaanmu, Darling?""A--aku menang?" Serena berucap tak mengerti. Peraturan mengatakan jika yang berhasil membuat jatuh cinta pasangan lebih dulu lah yang menang. D

    Last Updated : 2023-06-06
  • Suami Bastard Yang Manis    Masalah Cenrol

    "Aku mencintaimu, Maxim. Aku menyadarinya sekarang …." Jenner berkata lirih, menatap sendu dan juga sayup ke arah Rafael -- berharap jika cintanya kali ini mendapat balasan. Tapi, Maxim mencintainya dan sudah lama suka padanya bukan? Jadi harusnya ini mudah bagi Jenner. "Mudah sekali perasaanmu beralih." Maxim menyunggingkan seringai tipis, memilih melanjutkan kembali pekerjaannya dan sedikit acuh pada seorang perempuan di depannya. "Bukan mudah, Max." Jenner kembali mengeluarkan suara lembutnya yang lirih. "Aku hanya baru menyadarinya. Dan beberapa hari ini aku tertampar oleh satu kalimat yang kutemui di sebuah buku. Katanya daripada memilih orang yang kita cintai lebih baik kita memilih orang yang mencintai kita.""Silahkan." Maxim berucap cepat dan singkat. Jenner tersenyum penuh kemenangan, dia bahagia dan merasa jika rencana kali ini akan berhasil. Jika dia menikah dengan Maxim dia akan tinggal di mansion itu, dan suatu saat dia akan bersama Rafael lagi. Tidak! Dia tidak aka

    Last Updated : 2023-06-07
  • Suami Bastard Yang Manis    Tabrakan Jodoh

    "Terus kenapa kamu nggak bisa, El?" "Apa?!" Rafael menoleh cepat dan tajam ke arah Serena. Ini sedikit menyinggung dan sensitif. "Kamu bisa buat cendol, dan untuk pemula ini sangat sempurna. Rasanya enak dan pas. Tapi-- ngucapin cendol kamu nggak bisa. Hehehe ….""Aku bisa." Rafael berucap cepat dan penuh keyakinan, langsung menyerong tubuhnya untuk menghadap sepenuhnya ke arah Serena yang sebenarnya duduk di sebelahnya. "Coba." Rafael melirik ragu dan tak yakin ke arah istrinya. "Cen--" ucapnya dengan kembali melirik Serena gugup. "Cen?" Serena membeo, menaikkan alis dan menunggu Rafael untuk melanjutkan perkataannya. "Cen-- dol." Rafael menyelesaikan ucapannya. Lalu dia tersenyum bangga, merasa lega juga karena dia bisa mengatakannya walau hanya sepenggal-sepenggal. Dia lalu menyenderkan punggungnya ke sofa, benar-benar puas dan lega. "Jangan sepenggal-sepenggal. Coba ngomong langsung, bilang cendol. Ayo, El." "Cik, cendrol," ucap Rafael cepat, berhasil mengundang tawa Seren

    Last Updated : 2023-06-07
  • Suami Bastard Yang Manis    Mari Berteman, Mas

    "Kita kabur saja. Si pemiliknya tak akan tahu," usul perempuan satunya lagi, yang rambutnya dikucir kuda dan memaki poni pada bagian depan. "Ada cctv, Aayara!" Jenny menepuk jidat dan berjongkok. "Ini mobil mahal, yang punya pasti orang kaya. Harusnya dia nggak masalah lah, hanya goresan sikit saja. Kecuali ini mobil pinjaman atau mobil yang belum lunas cicilannya," ucap gadis bernama Aayara tersebut dengan nada mencerocos dan cempreng. "Iya, tapi kita tetap harus bertanggung jawab, Yara." "Begini, Teman. Jika memang ini mobil milik orang kaya, yang benar-benar kaya, goresan kecil begini mah nggak bakalan di permasalahin. Tapi kalau mobil ini punya orang yang masih nyicil, mending kita kabur, Jen. Soalnya kita bisa di polisiin, masalah kecil ini bisa dia perpanjang. Dan parahnya kita disuruh tanggung jawab yang tak sesuai logika, aturan kita ganti rugi sejuta dua juta nanti malah disuruh ganti rugi sebesar cicilan mobilnya sampe lunas. Jadi mending kita kabur," cerocos Aayara lagi

    Last Updated : 2023-06-07
  • Suami Bastard Yang Manis    Panggil Aku Mas

    "Rafael!" Serena memekik, berusaha menyingkirkan tubuh raksasa tersebut dari atas tubuhnya sendiri. Rafael menindihnya di sofa, di mana rambut Serena masih basah dan bahkan dia masih mengenakan handuk kimono. Dia dan pria ini baru saja selesai mandi. "Apa?" Rafael menaikkan sebelah alis, menatap Serena dalam dan juga sayup; penuh ledakan gairah dan hasrat yang tinggi. "Kau ingin punya anak bukan?!" ucap Rafael kemudian dengan serak, membelai pinggiran wajah Serena dengan lembut namun terkesan erotis. "Tapi bukan begini juga, El. Kita baru sampai di sini, dan ...-""Proses pembuatan anak yang lucu seperti kemauanmu itu butuh pembuatan ekstra dan lebih sering," jawab Rafael, menyunggingkan smirk yang sialnya malah semakin membuat Rafael tampan di mata Serena. "Lagipula kita harus memanfaatkan waktu bulan madu ini, Darling.""Definisi bulan madu nggak seperti ini juga, Rafael." Serena memekik kesal, menahan wajah Rafael yang berniat menyosor. "Ya kali kita hanya di kamar, begituan ha

    Last Updated : 2023-06-08
  • Suami Bastard Yang Manis    Ada Kucing

    "Rafael sudah pulang, Paman?" tanya Maxim, sembari celingak-celinguk mencari keberadaan sepupunya. "Duduk dulu, Sayang. Sini," ucap Sati, mengisyaratkan agar Maxim duduk lebih dahulu. Maxim menurut dan duduk di sofa kosong. Tentu saja dia memilih sofa kosong dibandingkan duduk di sebelah Auntynya walau sofa disebelah Sati masih kosong. Ayolah, laki-laki yang duduk di sebelah Auntynya itu -- yang merangkul possessive auntynya -- bisa marah dan kebakaran jenggot sendiri jika ada yang mendekati Sati. Memang mengerikan! Dan Maxim merasa itu berlebihan. Namun, kelakuan Daddynya juga begitu, tak ada yang boleh menempeli sang Mommy, hanya Daddynya yang boleh. Sebenarnya hampir semua pria Azam begitu. Rafael juga begitu, tapi mungkin Maxim bukan tipe berlebihan yang sangat over protektif pada pasangannya. Cih, lihat saja. Maxim bisa pastikan! "Kau bersemangat sekali, Max. Kenapa?" "Rafael dan Serena akan pulang." Maxim menatap ke arah pamannya. Melihat pamannya menaikkan sebelah alis d

    Last Updated : 2023-06-10
  • Suami Bastard Yang Manis    Semena-mena

    "Siapa yang membawa kucing kemari?!" Gabriel berdiri dari sofa, suaranya mengalun dengan nada tinggi, penuh kemarahan dan kemurkahan. Semua orang ikut berdiri, panik karena Gabriel terlihat marah dan juga khawatir sendiri. Siapapun tahu jika Gabriel sangat mengerikan saat marah. "A--aku, Daddy." Suara getir, lirih dan gemetar mengalun. Mereka semua mengalihkan atensi ke ambang pintu, menatap Serena yang sudah ada di sana. Lalu tak lama muncul Rafael -- berjalan dengan langkah panjang ke arah Daddynya. "Dad, biarkan Serena memelihara kucing itu." Rafael berucap datar, namun matanya memohon dan penuh harap. "Apa-apaan kau?!" Gabriel mengatupkan rahang, menatap marah dan emosi kepada Rafael. Tangannya mengepal kuat dan sorotnya begitu tajam serta gelap. Di sisi lain, Serena sudah menangkap kucing orange tersebut, memeluknya dengan menatap khawatir pada Daddy mertuanya dan suaminya. Dia takut jika Rafael dipukul oleh Daddynya. 'Ini salahku!' batin Serena, sudah gemetaran dan berka

    Last Updated : 2023-06-10

Latest chapter

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Ending

    Setelah liburan ke Villa kemari, Reigha berangkat ke Paris. Sekarang pria itu tengah di bandara dan Ziea berusaha untuk menyusul. Haaaa, tidak ada yang memberi tahu Ziea jika Reigha ingin ke Paris, karena itu mereka satu pertemanan berlibur ke villa, sebagai tanda pisah dengan Reigha yang berencana akan menetap di Paris. "Setidaknya aku akan memberikan Kak Reigha surat ini, supaya dia selalu ingat denganku," ucap Ziea dengan berlari terburu-buru, ingin menyusul Reigha sebelum pria itu meninggalkannya. Tak ada yang tahu Ziea menyusul Reigha ke bandara karena Ziea pamit ke kampus. Dan bisa dikatakan Ziea nekat ke mari hanya untuk memberikan surat cintanya pada Reigha. "Itu dia, Kak Reigha masih di sini. Yes!!" Ziea memekik bahagia kala melihat Reigha masih di sana, tengah duduk dan sedang fokus pada handphone di genggamannya. Ziea sejenak merapikan penampilannya, mengambil cermin kecil dari tote bag yang dia kenakan lalu bercermin sembari tersenyum manis. Setelah merasa manis dan c

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 7

    Setelah badai reda, langit kembali cerah dan penuh dengan bintang. Mereka memutuskan untuk berkumpul di luar, menyalakan api unggun, bakar-bakar bersama sembari bercanda. Sayangnya Ziea kurang menikmati, dia tidak cocok dengan suhu yang terlalu dingin dan lagipula dia sudah mengantuk. Walau ada api yang menyala, namun Ziea sudah mengantuk. 'Kalau tahu begini mending aku nginap di rumah Lea,' batin Ziea, sudah menyender lesu di lengan Kakaknya– awalnya menonton drama favoritnya di handphone. Namun, karena sahabatnya mengirim pesan padanya, Ziea seketika beralih bertukar pesan dengan sahabatnya tersebut. --Lea--[Cuk, kamu ngapain dengan Pak Burhan?]Ziea langsung membalas [Chat-mu ambigu, Lea sayang. Aku ngapain dengan Pak Burhan?]--Lea--[Tiga hari aku diterror terus. Dia minta nomor kamu. Kan aneh!! Pasalnya beliau dospemmu, masa nomormu tak ada di dia.]--Ziea--[Nomornya memang aku block. Soalnya aku dendam, Lea. Tapi jangan kasih tahu yah. Bilang saja HP aku hilang.]--Lea--[

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 6

    "Rei, Ziea di mana?" tanya Haiden ketika melihat Reigha berjalan cepat dan terburu-buru. Untungnya ketika dia memanggil pria itu, Reigha masih menoleh ke arahnya. Namun, tanpa menjawab apapun Reigha langsung melangkah cepat-cepat dari sana, memberikan tanda tanya bagi Haiden dan yang lainnya. "Ada yang tahu dia kenapa?" tanya Haiden yang mendapat gelengan kepala dari pada sepupunya. "Aku tahu." Tiba-tiba saja Melodi muncul dari arah balkon, berjalan ke arah mereka dengan air muka yang terkesan kesal."Maksudmu kau tahu Reigha kenapa?" tanya Haiden, mendapat anggukan dari Melodi. "Ini salah adikmu. Ziea!" kesal Melodi, "sudah kukatakan untuk tak membawa Ziea ikut dengan kita, tapi kalian tetap membawanya. Lihat sekarang, Reigha marah karena ulah Ziea.""Apa maksudmu?!" Haiden menggeram marah, tak terima jika Melodi menyalahkan Ziea."Ya, sebenarnya Reigha sudah tak suka dengan rencana hangout ini saat kalian semua mengajak Ziea ikut. Kemarin sandal kesayangan Reigha– sandal pemberi

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 5

    Karena paksaan Haiden, akhirnya Ziea ikut hangout dengan teman-teman Kakaknya ini yang tak lain adalah sepupunya. Mereka memilih berlibur ke sebuah villa yang ada diperkebunan keluarga Azam. Percayalah! Ziea merasa asing di sini, dia tak akrab dengan siapapun kecuali Kakaknya. Dan Kakaknya ini sedikit dan rada bangke! Untungnya, Handphone Ziea sudah Haiden kembalikan. Jadi Ziea bisa menghilangkan bosannya. 'Gara-gara Kak Rei menyuruhku menghapus postingan tadi malam, aku jadi takut berdekatan dengannya.' batin Ziea, duduk di balkon villa tersebut sembari menatap ke arah pemandangan yang disajikan di depannya. Tiba-tiba saja, Ziea menjadi kikuk dan gugup. Reigha datang ke balkon kemudian duduk di sisi lain– ujung ke ujung dengan Ziea. Mereka sama-sama duduk bersantai, menyender ke kursi malas dan menghadap ke depan, ke arah pemandangan indah yang penuh dengan pohon jeruk– kebetulan sedang musim panen, di mana jeruk tersebut sudah berwarna kuning ke orange-an. Jadi mempercantik ala

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 4

    "Tidak ke kampus?" tanya Haiden ketika melihat adiknya lewat– mengenakan kaos berlengan pendek dan celana training panjang. Tak lupa jua, Ziea memakai topi dan sepatu berwarna putih. "Nggak, ini Minggu," jawab Ziea sembari memutar bola mata dengan jengah, melewati Kakaknya dengan begitu saja dan segera keluar dari rumah. "Kau mau kemana?" teriak Haiden, berjalan cepat untuk menghentikan adiknya. "Cik, Kak! Tolong yah! Aku mau depan doang, di taman komplek untuk lari-lari lagi," ucap Ziea, menahan kesal dan dongkol yang memenuhi hatinya. "Tidak boleh. Masuk!" ketus Haiden, melotot tajam ke arah adiknya dan memerintah agar Ziea masuk dalam rumah mereka. "Daddy dan Mommy sedang pergi, jadi kau harus patuh padaku.""Tapi aku mau olah raga, Kak!" Ziea memekik pelan, mencengkeram udara karena kesal tak dibolehkan pergi oleh Kakaknya. "Di taman belakang. Keliling sepuluh kali, itu juga olah raga.""Ze ingin ke taman. Awas!" jutek Ziea, menabrak tubuh Kakaknya dan langsung kabur dari san

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 3

    "Aku tidak pacaran!" pekik Ziea, sudah berada dalam mobil Kakaknya dan tengah berdebat dengan sang Kakak.Hal yang paling memalukannya adalah ketika Haiden menjewer telinganya dan menariknya ke mobil– di mana di dalam mobil ada Reigha. Sekarang, Ziea semakin malu karena Haiden terus memarahinya dan menuduhnya berpacaran. "Jadi tadi siapa kalau bukan pacarmu? Kenapa kalian bisa berduaan di sana, hah?!" galak Haiden, duduk di sebelah Reigha yang tengah mengemudi. "Teman kampus," jawab Ziea dengan mencicit pelan. "Teman kampus tapi berdua. Malam-malam!""KAK …!" jerit Ziea dari belakang– dia duduk di belakang. "Aaaaaa …," pekiknya kemudian menangis, tak tahan karena Haiden terus memarahinya secara habis-habisan. Paling menyebalkannya adalah Haiden memarahinya di depan Reigha. "Menangis saja terus!" dengkus Haiden menoleh ke arah belakang, melayangkan tatapan marah dan tajam ke arah Ziea– isyarat agar Ziea berhenti menangis. Tetapi bukanya berhenti menangis, Ziea malah semakin menjad

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 2

    "Yeii … makan!" Ziea memekik senang ketika makanan yang dia pesan telah datang. Haiden mendengkus pelan, menatap sinis bercampur kesal ke arah adiknya tersebut. Namun, percayalah dalam hati pria berusia dua puluh tujuh tahun tersebut menahan rasa gemasnya pada sang adik. Dengan bersemangat dan antusias, Ziea mulai menyantap makanannya. Sedangkan Haiden hanya meneguk kopi dingin yang dia pesan– sembari mengamati adiknya yang sedang lahap makan. DrrtttTiba-tiba saja handphone Haiden berbunyi, dia merogok saku lalu mengeluarkan handphonenya– mengangkat telpon yang ternyata dari Reigha. "Ada apa, Dude?" tanya Haiden ramah, masih memantau adiknya yang tengah asyik makan. 'Kau di mana?' "Di salah satu restoran favorit Ziea, tengah menemani bocah ini makan. Ada apa?" 'Sandalku hilang. Coba tanya apa Ziea menyembunyikannya.'"Cik." Haiden berdecak pelan, menoleh ke arah adiknya yang masih sibuk dengan dunia makanannya. "Oik, Bocah. Kau menyembunyikan sandal Rei?" "Enggak." Ziea mengge

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 1

    "Niat tidak suka sama kembaran aku?! Kalau niat kenapa malah jalan dengan cowok lain?!"'Astaga! Agak lain yah.' batin Ziea merasa aneh karena yang marah malah Aesya. Sedangkan Reigha saja tak mau tahu pada Ziea. 'Selesaikan pendidikanmu dan raih cita-citamu lebih dulu. Barulah setelah itu kau boleh menjalin hubungan denganku.' Kalimat yang terlontar dari mulut Reigha. Namun, setelah kalimat penuh harapan itu Reigha lontarkan, pria itu sendiri malah terlihat seperti menjauh dan menghindari Ziea. Reigha seperti risih jika ada didekat Ziea. "Ouh, itu teman dekat aku, Kak. Orangnya baik dan sering traktir aku di kampus," jawab Ziea sembari senyum-senyum tak jelas. "Huh. Awas jika jatuh cinta sama teman kamu itu!" dengkus Aesya. Ziea mengangguk-angguk pelan, melirik sekilas ke arah pria yang ia taksir. Namun, pria itu malah asyik dengan Melodi. "Ziea, kau pasangan dengan Rei untuk game bulu tangkis yah," ucap Prince.Ziea sebenarnya ingin menolak, sebab dia tahu dia hanya akan membu

  • Suami Bastard Yang Manis    Ekstra Part Khusus ReiZie

    Ekstra part (Khusus Reigha)Di mansion keluarga Azam. Hampir dari mereka semua berkumpul– sama seperti sebelumnya, Serena yang tengah hamil mengidam ingin berkumpul dengan semua keluarga serta sahabatnya. "Kecambah, kudengar kau sudah berbaikan dengan ayahmu. Benar?" tanya Rafael pada Aayara– di mana kakak ipar rasa adiknya tersebut tengah malam puding bersama Zayyan. Sedangkan suami dari si Kecambah ini sedang diluar bersama yang lainnya. "Iya, Tiang!" jawab Aayara, antara dongkol dan terharu karena pria ini diam-diam peduli. "Ouh. Mulai berani, heh?!" Rafael mendekati Aayara dan berniat menjahili Kakak iparnya yang pendek itu. Namun hal tersebut terjadi, seseorang lebih dulu menjewer telinga Rafael. "Mas Rafael!" peringat seseorang itu, yang tak lain adalah pawangnya sendiri. "Hah, Darling. Anak itu mengataiku tiang," ucap Rafael, mengadu pada Serena yang menjewer telinganya. "Cik! Terus kecambah maksudnya apa?" Serena mendelik, memilih menarik suaminya dari sana dengan menje

DMCA.com Protection Status