Share

Aayara Milik Maxim!

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2023-07-04 11:25:58

Brak'

Dengan kuat dan marah, Hendra menendang sebuah tembok yang baru setengah jadi pada bangunan rumah tersebut. Dia kesal karena setelah masuk dalam bangunan ini, Aayara dan teman dari pujaan hatinya tersebut tak terlihat. Dia sudah mengelilingi bangunan rumah yang setengah jadi ini namun dia tak menemukan kedua gadis itu.

"Argkkkk … Aayara, di mana kau! Keluar, Gadis bodoh!" teriak Hendra marah, menendang sebuah kayu di sana untuk melampiaskan kemarahannya.

Hal tersebut hampir saja membuat Jenny berteriak karena kaget pada suara Hendra, bercampur takut juga pada Hendra yang terasa dekat dengan tempat persembunyian mereka.

Aayara dan Jenny bersembunyi di dalam sebuah tumpukan batu bata yang kebetulan punya ruang di dalamnya–tempat semen dan peralatan tukang disimpan.

Aayara membekap mulut Jenny, menatap sahabatnya tersebut juga dan memperingatinya untuk tak berteriak. Jujur saja, Aayara juga takut. Namun untuk berteriak, dia sudah tak sanggup. Malah yang ada Aayara mengantuk, sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Bastard Yang Manis    Pura-Pura Tidur

    Dengan bermodalkan pura-pura tidur, Aayara hanya diam sepanjang Maxim menggendongnya menuju rumah Kakaknya. Sedangkan Jenny sendiri, dia terbangun ketika Kevin berniat memindahkannya dari dalam batu bata. Jantung Aayara tak berhenti berdebar dengan kencang, tubuhnya terasa membeku dan tak berdaya. Dia sangat takut sekarang! Dia yakin sekali Maxim akan marah besar padanya setelah ini. "Aku tahu kau hanya berpura-pura tidur, Aya," bisik Maxim tiba-tiba dengan suara rendah dan sangat serak, kebetulan mereka berjalan di belakang dan itu membuat Aayara merasa semakin horor dan takut. Aayara hanya diam saat Maxim berbisik padanya, bahkan ketika pria itu sengaja mengigit daun telinganya, Aayara tetap diam. Yah, dia digendong oleh Maxim di depan, di mana kepala Aayara tertidur ke pundak Maxim. "Kali ini kau kelewatan batas, Aya. Kau akan tahu akibatnya dan bersiap-siaplah untuk hukumanmu," lanjut Maxim. Dia kembali berbisik tepat pada daun telinga Aayara. Cih, dia sangat yakin jika istrin

    Last Updated : 2023-07-04
  • Suami Bastard Yang Manis    Terlambat Satu Detik Sama dengan Hukuman

    "Aayara," sapa Serena dengan langsung memeluk tubuh kecil Aayara sedikit erat–penuh perasaan lega dan senang juga. Aayara pulang kembali ke mansion dan dalam kondisi baik-baik saja. Tadi malam mereka semua panik ketika petang, Aayara belum pulang. Maxim juga belum pulang, jadi mereka berusaha berpikir positif. Siapa tahu Aayara memang bersama Maxim. Namun, tiba-tiba Maxim pulang dan tanpa Aayara. Seketika itu juga mereka panik, khawatir dengan kondisi Aayara– mengingat ucapan Aesya kemarin, jika pria bernama Hendra tersebut mengincar Aayara. Untungnya, Aayara baik-baik saja. "Kamu baik-baik saja?" tanya Serena lembut, menggenggam tangan Aayara lalu mengajaknya berjalan bersama ke ruang makan untuk sarapan bersama. Aayara dengan kaku dsn canggung menganggukkan kepala. Jantungnya berdebar kencang, tengkuknya terasa panas serta terasa seperti ada paku yang menancap di sana. Jelas! Maxim berjalan tepat di belakangnya dan Aayara yakin sekali jika mata pria ini tak lepas dari nya. Huk

    Last Updated : 2023-07-04
  • Suami Bastard Yang Manis    Salah Kata

    "Aayara, Jenny, tolong belikan saya ramen. Ini uangnya," titah Melinda sembari memberikan uang berwarna pink dua lembar. "Cepat sana, bentar lagi sudah mau jam makan siang. Dan … kembaliannya buat kalian aja nanti." Aayara menatap uang dua ratus ribu tersebut dengan tampang konyol dan sepat. Apanya kembalian? Ongkos naik taksi untuk membeli ramen ini saja sudah menghabiskan seperempat dari uang yang Melinda berikan pada mereka. Belum lagi harga ramen di restoran yang wanita ini maksud, mahalnya tak ketulungan. Kalau kata Aayara mah, mending makan Indomie rebus di warung depan kampusnya. Sepuluh ribu dah kenyang, gratis es teh manis dan satu telor rebus juga. Lagipula Aayara sudah tak bisa keluar. Dia sudah janji pada Maxim sebelumnya untuk tak datang terlambat ke ruangan pria itu. 'Bisa-bisa aku disemen kalau terlambat.' batin Aayara menoleh ke arah Melinda dengan raut pias. "Maaf sebelumnya, Kak. Tapi aku harus keruangan Pak Maxim, dan lima menit sebelum makan siang aku sudah har

    Last Updated : 2023-07-05
  • Suami Bastard Yang Manis    Calon Istri Maxim?

    Sembari mengancing kemejanya, Maxim terus memperhatikan istrinya yang duduk di ranjang sembari mengenakan kemeja blus licin berwarna putih dan memiliki bordir bunga sakura di bagian kerah kemeja tersebut. Meskipun tupai-nya ini masih terlihat polos dan naif, tetapi tak bisa Maxim pungkiri jika tubuh Aya-nya ini sangat seksi dan menggoda jika sedang …-Shit! Maxim tak akan melakukannya lagi bukan?! Bisa-bisa tupai-nya pingsan jika harus kerja paksa secara terus-terusan. Maxim mendekati Aayara, mengambil ahli untuk mengancing kemeja perempuan itu. Hal tersebut sontak membuat Aayara mendongak ke arah Maxim, dia sedikit kaget dengan langsung menolak perlakuan Maxim. "Aku bisa sendiri, Pak Maxim," ucap Aayara sembari menahan tangan Maxim yang berupaya mengancing kemeja Aayara. Masalahnya Aayara tak nyaman. Dia tak suka pria ini dekat-dekat dan terlalu intim padanya. Bagi Aayara hal seperti itu tidak cocok untuknya, walaupun Maxim dan dia sudah sering melakukan hubungan suami istrinya.

    Last Updated : 2023-07-05
  • Suami Bastard Yang Manis    Panggilan Mendebarkan Jantung Max

    "Ack." Sedangkan Aayara, dia juga hampir terjungkal kebelakang saat Melinda melepas handphone tersebut secara tiba-tiba–tenaga berlebihan mengakibatkan dorongan kuat terjadi pada tubuh Aayara. Untungnya seseorang lebih dulu menangkap tubuhnya, menyelamatkan Aayara dari kerasnya lantai. Melihat siapa yang menangkap tubunnya dan menyelamatkannya, Aayara buru-buru memperbaiki posisi dan sedikit menjauh juga dari Maxim. Tuhan …, kenapa Aayara mendadak canggung begini? Semua orang menatapnya dan Maxim, itu membuat Aayara risih dan malu secara bersamaan. "Pak Maxim, mahasiswa magang itu sangat kasar. Dia mendorongku hanya karena aku mempertanyakan handphonenya, Pak," adu Melinda, memasang wajah cemberut dan kesakitan agar Maxim simpati padanya. 'Sialan! Dia memfitnahku di depan lakiku sendiri?! Benar-benar ampibi ini!' batin Aayara kalang kabut dan melongo konyol. "Apa …-" Sejujurnya Maxim sudah kesal dan marah ke ubun-ubun. Dia sudah mempersiapkan semua kosa kata makian yang tersimpa

    Last Updated : 2023-07-05
  • Suami Bastard Yang Manis    Hari untuk Berkumpul

    "Nggak apa-apa yah kami ikut ke rumah Pak Maxim?" tanya Jenny dengan raut tak enak dan juga canggung. Setalah pulang dari kantor–di mana kebetulan mereka dibolehkan atau diizinkan bekerja setengah hari, khusus untuk hari ini. Aayara tersenyum manis, menggelengkan kepala sembari berjalan dengan riang di antara Jenny maupun Yusuf. Sesuai permintaan Serena, Aayara membawa kedua temannya kemari. Sayangnya, Kakaknya Arfita, tak bisa datang. Sebab, kakaknya tersebut demam, bawaan kondisinya yang tengah hamil. Mudah lelah dan sering sakit juga. "Tidak apa-apa dong. Kak Serena sangat ingin kalian datang," ucap Aayara dengan senyuman lebar. "Ru--rumahnya besar sekali. Kayak hotel," celutuk Jenny kembali sembari menoleh ke sana kemari."Bagaimana jika kita tersesat?" tambah Yusuf, tak yakin bisa tahu di mana tempat perkumpulan yang Aayara maksud. "Kan ada aku," celutuk Aayara. "Memangnya kamu tahu di mana tempat ngumpulnya, Yara?"Aayara menggelengkan kepala sembari menyengir lebar. "Aku

    Last Updated : 2023-07-06
  • Suami Bastard Yang Manis    Pertandingan yang Seimbang

    Pritttttt'Bunyi peluit terdengar melengking kuat dan jelas. Bola futsal yang keras langsung ditendang dan dioper, perlombaan dimulai– di mana para penonton terlihat serius menyaksikan pertandingan tersebut. 'Hais, besar-besar sekali lawannya. Aku sudah jadi kayak kurcaci di sini,' batin Aayara, sedikitnya panik ketika permainan dimulai. Dia tak tahu harus melakukan apa di sini. Ketika orang berlari mengejar bola, Aayara juga ikut-ikutan. Batinnya mengatakan, 'Yang penting lari dan main.'Bug'"Golll." Suara pekikan dan teriakan menggema. Lawan mereka berhasil mencetak gol pertama.Serena mencatat poin dan Nanda mengumumkan dipinggir lapangan. "Satu kosong," lantang Nanda. "Lawannya tidak sepadan," celutuk Arga dengan terkekeh pelan, menatap satu persatu lawannya dari team empat– tak lain adalah perempuan-perempuan yang sama sekali tak paham cara bermain futsal. "Harusnya kalian mengalah pada perempuan," ucap Aurora yang mendapat anggukan serta pembelaan dari Aesya. "Ini pertandi

    Last Updated : 2023-07-07
  • Suami Bastard Yang Manis    Diculik dalam Kegelapan

    Pertandingan selanjutnya dilaksanakan. Tim satu dan tim dua melaksanakan pertandingan bola basket, di mana tim satu atau tim ayahlah yang menang. Namun karena mereka sepakat men-deklarasikan cinta mereka pada tim Mama; yang terdiri dari masing-masing istri mereka, tim satu menyerahkan kemenangan pada tim dua. Pada permainan tenis lapangan; Aurora dan Aesya melawan Fathan dan Reigha, pertandingan dimenangkan oleh tim empat. Yah, lagi-lagi karena kecurangan juri. Perlombaan memancing ikan dimenangkan oleh Zayyan yang lebih dulu mendapat ikan, kemudian disusul oleh Serena dan Xena yang sama-sama dapat. Banyak permainan lainnya mereka lakukan hingga hari berubah gelap. Mereka sejenak makan malam bersama kemudian lanjut ke permainan terakhir, yaitu permainan tangkap belut. Di mana setiap tim ikut dan diwakili oleh dua orang pemain saja. "Jabier dan … siapa yang akan main?" tanya Nanda, selaku panitia serta pengawas dari permainan tangkap belut ini. "Jenny?" celutuk Aayara iseng. Eh

    Last Updated : 2023-07-08

Latest chapter

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Ending

    Setelah liburan ke Villa kemari, Reigha berangkat ke Paris. Sekarang pria itu tengah di bandara dan Ziea berusaha untuk menyusul. Haaaa, tidak ada yang memberi tahu Ziea jika Reigha ingin ke Paris, karena itu mereka satu pertemanan berlibur ke villa, sebagai tanda pisah dengan Reigha yang berencana akan menetap di Paris. "Setidaknya aku akan memberikan Kak Reigha surat ini, supaya dia selalu ingat denganku," ucap Ziea dengan berlari terburu-buru, ingin menyusul Reigha sebelum pria itu meninggalkannya. Tak ada yang tahu Ziea menyusul Reigha ke bandara karena Ziea pamit ke kampus. Dan bisa dikatakan Ziea nekat ke mari hanya untuk memberikan surat cintanya pada Reigha. "Itu dia, Kak Reigha masih di sini. Yes!!" Ziea memekik bahagia kala melihat Reigha masih di sana, tengah duduk dan sedang fokus pada handphone di genggamannya. Ziea sejenak merapikan penampilannya, mengambil cermin kecil dari tote bag yang dia kenakan lalu bercermin sembari tersenyum manis. Setelah merasa manis dan c

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 7

    Setelah badai reda, langit kembali cerah dan penuh dengan bintang. Mereka memutuskan untuk berkumpul di luar, menyalakan api unggun, bakar-bakar bersama sembari bercanda. Sayangnya Ziea kurang menikmati, dia tidak cocok dengan suhu yang terlalu dingin dan lagipula dia sudah mengantuk. Walau ada api yang menyala, namun Ziea sudah mengantuk. 'Kalau tahu begini mending aku nginap di rumah Lea,' batin Ziea, sudah menyender lesu di lengan Kakaknya– awalnya menonton drama favoritnya di handphone. Namun, karena sahabatnya mengirim pesan padanya, Ziea seketika beralih bertukar pesan dengan sahabatnya tersebut. --Lea--[Cuk, kamu ngapain dengan Pak Burhan?]Ziea langsung membalas [Chat-mu ambigu, Lea sayang. Aku ngapain dengan Pak Burhan?]--Lea--[Tiga hari aku diterror terus. Dia minta nomor kamu. Kan aneh!! Pasalnya beliau dospemmu, masa nomormu tak ada di dia.]--Ziea--[Nomornya memang aku block. Soalnya aku dendam, Lea. Tapi jangan kasih tahu yah. Bilang saja HP aku hilang.]--Lea--[

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 6

    "Rei, Ziea di mana?" tanya Haiden ketika melihat Reigha berjalan cepat dan terburu-buru. Untungnya ketika dia memanggil pria itu, Reigha masih menoleh ke arahnya. Namun, tanpa menjawab apapun Reigha langsung melangkah cepat-cepat dari sana, memberikan tanda tanya bagi Haiden dan yang lainnya. "Ada yang tahu dia kenapa?" tanya Haiden yang mendapat gelengan kepala dari pada sepupunya. "Aku tahu." Tiba-tiba saja Melodi muncul dari arah balkon, berjalan ke arah mereka dengan air muka yang terkesan kesal."Maksudmu kau tahu Reigha kenapa?" tanya Haiden, mendapat anggukan dari Melodi. "Ini salah adikmu. Ziea!" kesal Melodi, "sudah kukatakan untuk tak membawa Ziea ikut dengan kita, tapi kalian tetap membawanya. Lihat sekarang, Reigha marah karena ulah Ziea.""Apa maksudmu?!" Haiden menggeram marah, tak terima jika Melodi menyalahkan Ziea."Ya, sebenarnya Reigha sudah tak suka dengan rencana hangout ini saat kalian semua mengajak Ziea ikut. Kemarin sandal kesayangan Reigha– sandal pemberi

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 5

    Karena paksaan Haiden, akhirnya Ziea ikut hangout dengan teman-teman Kakaknya ini yang tak lain adalah sepupunya. Mereka memilih berlibur ke sebuah villa yang ada diperkebunan keluarga Azam. Percayalah! Ziea merasa asing di sini, dia tak akrab dengan siapapun kecuali Kakaknya. Dan Kakaknya ini sedikit dan rada bangke! Untungnya, Handphone Ziea sudah Haiden kembalikan. Jadi Ziea bisa menghilangkan bosannya. 'Gara-gara Kak Rei menyuruhku menghapus postingan tadi malam, aku jadi takut berdekatan dengannya.' batin Ziea, duduk di balkon villa tersebut sembari menatap ke arah pemandangan yang disajikan di depannya. Tiba-tiba saja, Ziea menjadi kikuk dan gugup. Reigha datang ke balkon kemudian duduk di sisi lain– ujung ke ujung dengan Ziea. Mereka sama-sama duduk bersantai, menyender ke kursi malas dan menghadap ke depan, ke arah pemandangan indah yang penuh dengan pohon jeruk– kebetulan sedang musim panen, di mana jeruk tersebut sudah berwarna kuning ke orange-an. Jadi mempercantik ala

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 4

    "Tidak ke kampus?" tanya Haiden ketika melihat adiknya lewat– mengenakan kaos berlengan pendek dan celana training panjang. Tak lupa jua, Ziea memakai topi dan sepatu berwarna putih. "Nggak, ini Minggu," jawab Ziea sembari memutar bola mata dengan jengah, melewati Kakaknya dengan begitu saja dan segera keluar dari rumah. "Kau mau kemana?" teriak Haiden, berjalan cepat untuk menghentikan adiknya. "Cik, Kak! Tolong yah! Aku mau depan doang, di taman komplek untuk lari-lari lagi," ucap Ziea, menahan kesal dan dongkol yang memenuhi hatinya. "Tidak boleh. Masuk!" ketus Haiden, melotot tajam ke arah adiknya dan memerintah agar Ziea masuk dalam rumah mereka. "Daddy dan Mommy sedang pergi, jadi kau harus patuh padaku.""Tapi aku mau olah raga, Kak!" Ziea memekik pelan, mencengkeram udara karena kesal tak dibolehkan pergi oleh Kakaknya. "Di taman belakang. Keliling sepuluh kali, itu juga olah raga.""Ze ingin ke taman. Awas!" jutek Ziea, menabrak tubuh Kakaknya dan langsung kabur dari san

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 3

    "Aku tidak pacaran!" pekik Ziea, sudah berada dalam mobil Kakaknya dan tengah berdebat dengan sang Kakak.Hal yang paling memalukannya adalah ketika Haiden menjewer telinganya dan menariknya ke mobil– di mana di dalam mobil ada Reigha. Sekarang, Ziea semakin malu karena Haiden terus memarahinya dan menuduhnya berpacaran. "Jadi tadi siapa kalau bukan pacarmu? Kenapa kalian bisa berduaan di sana, hah?!" galak Haiden, duduk di sebelah Reigha yang tengah mengemudi. "Teman kampus," jawab Ziea dengan mencicit pelan. "Teman kampus tapi berdua. Malam-malam!""KAK …!" jerit Ziea dari belakang– dia duduk di belakang. "Aaaaaa …," pekiknya kemudian menangis, tak tahan karena Haiden terus memarahinya secara habis-habisan. Paling menyebalkannya adalah Haiden memarahinya di depan Reigha. "Menangis saja terus!" dengkus Haiden menoleh ke arah belakang, melayangkan tatapan marah dan tajam ke arah Ziea– isyarat agar Ziea berhenti menangis. Tetapi bukanya berhenti menangis, Ziea malah semakin menjad

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 2

    "Yeii … makan!" Ziea memekik senang ketika makanan yang dia pesan telah datang. Haiden mendengkus pelan, menatap sinis bercampur kesal ke arah adiknya tersebut. Namun, percayalah dalam hati pria berusia dua puluh tujuh tahun tersebut menahan rasa gemasnya pada sang adik. Dengan bersemangat dan antusias, Ziea mulai menyantap makanannya. Sedangkan Haiden hanya meneguk kopi dingin yang dia pesan– sembari mengamati adiknya yang sedang lahap makan. DrrtttTiba-tiba saja handphone Haiden berbunyi, dia merogok saku lalu mengeluarkan handphonenya– mengangkat telpon yang ternyata dari Reigha. "Ada apa, Dude?" tanya Haiden ramah, masih memantau adiknya yang tengah asyik makan. 'Kau di mana?' "Di salah satu restoran favorit Ziea, tengah menemani bocah ini makan. Ada apa?" 'Sandalku hilang. Coba tanya apa Ziea menyembunyikannya.'"Cik." Haiden berdecak pelan, menoleh ke arah adiknya yang masih sibuk dengan dunia makanannya. "Oik, Bocah. Kau menyembunyikan sandal Rei?" "Enggak." Ziea mengge

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 1

    "Niat tidak suka sama kembaran aku?! Kalau niat kenapa malah jalan dengan cowok lain?!"'Astaga! Agak lain yah.' batin Ziea merasa aneh karena yang marah malah Aesya. Sedangkan Reigha saja tak mau tahu pada Ziea. 'Selesaikan pendidikanmu dan raih cita-citamu lebih dulu. Barulah setelah itu kau boleh menjalin hubungan denganku.' Kalimat yang terlontar dari mulut Reigha. Namun, setelah kalimat penuh harapan itu Reigha lontarkan, pria itu sendiri malah terlihat seperti menjauh dan menghindari Ziea. Reigha seperti risih jika ada didekat Ziea. "Ouh, itu teman dekat aku, Kak. Orangnya baik dan sering traktir aku di kampus," jawab Ziea sembari senyum-senyum tak jelas. "Huh. Awas jika jatuh cinta sama teman kamu itu!" dengkus Aesya. Ziea mengangguk-angguk pelan, melirik sekilas ke arah pria yang ia taksir. Namun, pria itu malah asyik dengan Melodi. "Ziea, kau pasangan dengan Rei untuk game bulu tangkis yah," ucap Prince.Ziea sebenarnya ingin menolak, sebab dia tahu dia hanya akan membu

  • Suami Bastard Yang Manis    Ekstra Part Khusus ReiZie

    Ekstra part (Khusus Reigha)Di mansion keluarga Azam. Hampir dari mereka semua berkumpul– sama seperti sebelumnya, Serena yang tengah hamil mengidam ingin berkumpul dengan semua keluarga serta sahabatnya. "Kecambah, kudengar kau sudah berbaikan dengan ayahmu. Benar?" tanya Rafael pada Aayara– di mana kakak ipar rasa adiknya tersebut tengah malam puding bersama Zayyan. Sedangkan suami dari si Kecambah ini sedang diluar bersama yang lainnya. "Iya, Tiang!" jawab Aayara, antara dongkol dan terharu karena pria ini diam-diam peduli. "Ouh. Mulai berani, heh?!" Rafael mendekati Aayara dan berniat menjahili Kakak iparnya yang pendek itu. Namun hal tersebut terjadi, seseorang lebih dulu menjewer telinga Rafael. "Mas Rafael!" peringat seseorang itu, yang tak lain adalah pawangnya sendiri. "Hah, Darling. Anak itu mengataiku tiang," ucap Rafael, mengadu pada Serena yang menjewer telinganya. "Cik! Terus kecambah maksudnya apa?" Serena mendelik, memilih menarik suaminya dari sana dengan menje

DMCA.com Protection Status