Berita tentang Claudia telah diketahui oleh publik. Perempuan itu telah hancur sehancurnya. Dia tidak dapat melakukan hal apa pun untuk memperbaikinya. Keluarga Sarah tidak akan membiarkan Claudia lolos begitu saja.
Pun Alex sangat senang dengan semua yang terjadi, dia tersenyum puas atas kehancuran Claudia. Di sebuah media bahkan terdapat tajuk utama tentang Sarah yang merupakan istri sah dari Gaston menghajar Claudia hingga babak belur.Felix berada di samping Alex yang menatap layar ponselnya dengan senang. Pasti berita ini telah sampai ke telinga Liam. Alex ingin segera menjemput sang istri. Dari kemarin, Freya telah mengiriminya pesan agar secepatnya menjemputnya."Bagaimana keadaan Claudia? Kau sudah memastikan tidak ada yang bisa membantunya keluar dari masalah yang terjadi?" tanya Alex pada Felix."Dia sekarang berada di rumah sakit. Saya sudah memastikan tidak akan ada yang dapat membantunya. Hanya saja, dia masih memiliki seseorang yan"Aku tidak akan pernah mengorbankan hubungan kami. Kau seharusnya sudah mencari tahu tentang semua yang kulakukan. Usaha apa yang sudah aku lakukan untuk memenuhi persyaratan yang kau ajukan," ucap Alex dengan penuh tekad. Masih saling bertatapan, Liam berpikir hal yang paling baik untuk Freya. Apakah Alex akan selalu memprioritaskan istrinya? Liam ragu dengan hal yang akan terjadi di masa depan."Tidak ada jaminan, hatimu tidak berpaling dari Freya. Aku takut kau kembali tergoda dengan kedatangan mantan kekasihmu. Walaupun, dia telah hancur saat ini. Kau tidak mungkin tega untuk melakukan hal lebih, bukan? Lagi pula, kau tidak turun langsung untuk mencoreng nama baik wanita itu! Padahal, aku sangat ingin kau yang melakukan semuanya demi Freya!" balas Liam dengan tegas. Mata Alex menyipit, dia tentu tidak menyukai ucapan Liam yang mengatakan dirinya harus turun langsung dalam menangani Claudia. Alex telah berjanji pada dirinya sendiri, untuk membatasi se
Cukup lama kedua insan yang menuntaskan rindu itu tertidur. Mereka baru keluar dari kamar ketika menjelang sore. Alex memutuskan untuk pulang ke apartemen mereka besok karena dia tidak ingin sang istri kelelahan dalam perjalanan. Walaupun, jarak antara Kediaman Halmington dan apartemen tidak memakan waktu yang lama, tetapi dia tidak ingin mengambil risiko. "Jadi, kalian akan kembali tinggal di apartemen?" tanya Liam pada Alex dan Freya ketika mereka sedang makan malam. "Kemungkinan seperti itu, aku sudah membali Mansion untuk kami tinggali. Akan tetapi, masih banyak diperlukan renovasi agar dapat kami tempati. Sementara, kami akan tetap tinggal di apartemenku," jawab Alex yang telah merencanakan semua untuk masa depan mereka. Tidak mungkin keduanya tetap tinggal di aparteman ketika mereka telah memiliki anak. Alex menginginkan anaknya memiliki ruang yang cukup untuk tinggal. Belum lagi keinginannya untuk memiliki anak yang banyak dengan Freya.
"Akhirnya kalian sampai juga! Aku kira Alex berbohong padaku dan mengatakan kalau sedang berada di jalan hanya untuk membuatku tenang!" ucap Brian menyambut kedatangan Alex dan Freya. Setelah di hubungi oleh Brian, Alex dan Freya sepakat untuk menginap semalam di Kediaman Halmington. Keesokan harinya, mereka berpamitan pada Liam. Pria tua itu memberikan banyak pesan pada Alex. Dia tidak ingin cucunya kembali disakiti oleh sang suami. Dalam lubuk hati Liam, dia ingin mencegah kepergian sang cucu bersama suaminya. Hanya saja, hal itu bagai air di daun talas. Sangat mustahil Freya dapat dia pisahkan dari sisi Alex. Cucunya sudah terpaku pada satu pria yaitu Alex. Liam sedikit lega karena Alex tampak tidak ingin berjauhan dengan Freya. Dia berjanji akan selalu menjaga dan tidak menyakiti Freya lagi. Akhirnya, Alex dan Freya pergi menuju Mansion Kingston yang disambut dengan sindiran oleh Brian."Tidak perlu menyindirku seperti itu. Aku akan membawa
"Aku ingin kalian tinggal di Mansion ini sampai Freya melahirkan. Tidak ingin lagi aku mengambil risiko membiarkan Freya seorang diri di apartemen. Nanti, bila Alex kembali bekerja tentu Freya akan seorang diri. Lebih baik dia tinggal di sini dengan keamanan yang tinggi," ucap Brian pada Alex dan Freya.Entah perasaannya saja atau ada firasat yang mengatakan kalau dia harus meminta hal tersebut pada cucu menantunya. Bukannya tidak mempercayai Alex sebagai suami Freya. Hanya saja, dia takut terjadi sesuatu pada Freya.Brian ingin memberikan kenyamanan bagi Freya selama masa kehamilannya. Walaupun, dia mengerti Alex tentu akan memberikan yang terbaik pada Freya. Hatinya masih tidak tenang bila belum turun tangan pada keamanan dan kesehatan cucu menantu kesayangannya itu. "Kakek tidak perlu khawatir. Freya aman di apartemen kami. Lagi pula, aku sudah mempekerjakan dua orang untuk menemani Freya ketika aku bekerja. Sambil menunggu rancangan Mansion baru, kami
Claudia melajukan mobilnya dengan tenang. Dia telah mengintai kegiatan seorang wanita sejak lama. Ingin rasanya meminta orang lain untuk melakukan pekerjaan yang akan dia lakukan. Hanya saja, keinginannya tidak mungkin menjadi kenyataan. Keuangan yang menipis membuat ruang gerak Claudia terbatas. Hasratnya untuk membalas perbuatan seseorang yang menjadikannya seperti ini sangatlah tinggi. Dia melihat seorang wanita yang keluar dari Mansion mewah yang telah dia intai. "Baguslah, dia keluar sendirian. Aku harap tidak ada yang menjaga di sekitarnya!" gumam Claudia, kemudian menginjak gas untuk mengikuti wanita tersebut. Walaupun sendirian, Claudia tahu dia tidak mungkin diizinkan untuk menyetir. Jadi, dia melihat sang wanita bersama supirnya membelah jalan menuju tempat yang diinginkan. Lama memperhatikan, mereka menuju sebuah pusat perbelanjaan. Claudia menatap tajam wanita yang keluar dari mobil itu. Dia sudah merencanakan ini sejak lama, tidak
"Pasien telah melewati masa kritisnya, saat ini sedang menunggu pemulihan dan nanti akan dipindahkan ke ruang rawat," ucap perawat dengan tenang. Alex lega mendengar perkataan sang perawat, tetapi dia langsung tegang karena belum mendengar kondisi kandungan Freya. "Bagaimana dengan kandungan istri saya? Apakah tidak berpengaruh pada janin yang dikandungnya?" tanya Alex. Kandungan Freya baru memasuki enam bulan, tentunya hal itu sangat rentan. Hatinya tidak tenang ketika mendengar kecelakaan yang menimpa sang istri. Pria itu tidak akan memaafkan pelaku yang telah menabrak Freya. "Tidak apa-apa, Pak. Sepertinya Nyonya Freya melindungi kandungannya dengan baik, kondisi janin juga baik-baik saja. Hanya luka yang terdapat di kaki Nyonya Freya memerlukan waktu yang cukup lama untuk pemulihan," jawab perawat. "Syukurlah, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri bila terjadi hal buruk pada Freya dan anakku," balas Alex. Nafas Alex mulai berat
"Claudia! Jawab pertanyaanku, apa yang telah kau lakukan?" tanya Tania sambil memegang bahu sahabatnya.Bahu Claudia bergetar, dia baru menyadari kesalahannya yang amat fatal. Sejak awal, dia telah merencanakan semuanya. Tidak peduli dengan hal yang akan terjadi di masa depan. Dia ingin melihat Freya dan Alex merasakan hidup merana seperti yang dia alami. Setelah menabrak Freya, yang dirasakannya bukanlah sebuah kepuasan. Ketakutan menghantuinya ketika melihat Freya jatuh terkapar dengan tubuh bersimbah darah. Untuk menoleh ke belakang pun Claudia tidak tega. Usai melakukan hal yang membahayakan nyawa Freya, Claudia terus melajukan mobil dengan cepat menuju apartemen. Yang dia pikirkan hanyalah harus pergi dari apartemennya dengan segera. Perempuan itu akan bersembunyi hingga tidak diketahui keberadaannya."Ki.. ta harus ber... sembunyi, Tani! Aku... tidak punya waktu untuk menjelaskan," jawab Claudia dengan gugup lalu memasuki mobil Tania.
Alex menunggu Freya yang masih terlelap. Dia melihat infus di tangan sang istri dengan sendu. Menyesali kecerobohannya yang menyebabkan dirinya tidak bisa menjaga Freya dengan baik. "Sebaiknya, kau pulang saja Renata. Aku akan mengabarimu bila Freya telah siuman," ucap Alex yang melihat Renata masih setia menunggu Freya di ruang rawat. Perempuan itu menganggukkan kepalanya. "Baiklah Alex. Tolong jaga Freya, aku khawatir pelakunya masih menargetkan dirinya," pinta Renata pada suami sahabatnya itu."Tidak perlu kau pinta aku akan selalu menjaganya. Kau tidak perlu khawatir. Terima kasih atas perhatianmu," balas Alex masih menggenggam tangan Freya yang bebas dari selang infus. "Kalau begitu aku pulang terlebih dahulu, hubungi aku bila Freya telah siuman," pamit Renata kemudian melangkahkan kaki untuk beranjak dari ruang rawat. Alex merenungkan semua yang terjadi, bila memang Freya dicelakai oleh Claudia. Dia tidak akan memaafkan semua perbuatan yang dilakukan perempuan itu. Sepertiny