"Seperti yang aku katakan juga berulang kali padamu, Kek. Aku tidak ingin berpisah dari Freya. Lagi pula, kami telah berbaikan. Tolong, jangan pisahkan kami! Aku berjanji akan membahagiakan Freya," ucap Alex dengan tenang.Rasa gugup yang terjadi seolah menguap karena tekadnya yang terus ingin berada di sisi Freya. Dia tidak akan kehilangan Freya untuk kesekian kalinya. Kali ini, dia akan berusaha membuat Freya dan keluarga besar mereka yakin kalau Alex dapat membahagiakan Freya. "Dua tahun yang lalu kau berjanji untuk membahagiakan Freya. Lalu, apa yang terjadi saat ini? Freyaku terluka, dia memilih pergi dari sisimu. Bukankah itu sudah menjelaskan semuanya?" balas Liam tepat pada sasaran. "Terjadi kesalahpahaman di antara kami berdua. Aku tidak bermaksud membela diriku. Hanya saja, aku tidak melakukan apa pun yang dituduhkan oleh Freya. Aku tidak pernah mengkhianatinya sama sekali," ujar Alex tidak ingin terus disudutkan oleh Liam.Pria itu sudah cukup menderita karena kepergian F
Berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Liam. Alex mengetahui kesungguhan yang terdapat dalam setiap kata yang ditekankan oleh sang kakek. Tampaknya, Liam sangat ingin menghancurkan hidup Claudia. Akan tetapi, dia tidak ingin hal itu dilakukan oleh tangannya sendiri. Alex yang harus melakukannya demi keberlangsungan rumah tangganya dan Freya. "Baiklah, aku menyanggupi syarat darimu, Kek," ucap Alex. "Baguslah. Kalau begitu kau pulanglah. Biarkan Freya berada di kediamanku sampai kau memenuhi syarat dariku!" Alex terkejut mendengar ucapan Liam, dia tidak ingin berada jauh dari sang istri. "Tidak bisa, aku harus berada di tempat Freya berada. Urusan Claudia dapat dilakukan dengan cepat. Aku akan meminta anak buahku untuk menghancurkan kariernya. Jangan memintaku untuk berpisah dari istriku, Kek," tukas Alex tidak menyukai ucapan Liam. Liam tampak begitu licik dengan memisahkan Alex dan Freya. Semua itu demi keutuhan rumah tangga Alex dan Freya. Dia ingin me
Alex melajukan mobilnya meninggalkan Kediaman Halmington. Dia tidak ingin berada jauh dari Freya. Oleh karena itu, Alex memilih untuk menginap di hotel terdekat. Sesampainya di kamar hotel yang dipesan, dia tidak langsung mengistirahatkan badan. Walaupun rasanya sangat lelah, Alex menghubungi Felix untuk melancarkan rencana yang sudah dia susun. Sejak awal, Alex memang berencana untuk memberi pelajaran untuk Claudia. Tiga bulan ini, dia cukup berbaik hati dengan membiarkan Claudia kembali bekerja sebagai model. Bahkan, Claudia telah membintangi beberapa iklan. Kebaikan Alex ternyata dimanfaatkan oleh Claudia, wanita itu malah membeberkan hubungan keduanya. Kekesalan Alex memuncak hanya saja fokusnya terbagi karena belum menemukan keberadaan Freya. Alex mengambil ponsel yang berada di saku bajunya, di menghubungi Felix. "Kau sudah melakukan yang kuperintahkan?" tanya Alex tanpa berbasa basi.Terdengar jawaban dari Alex yang membuat pri
Liam tercengang mendengar ucapan sang cucu. Freya merengek sambil memegang perut yang sedikit buncit. Tatapan wanita hamil itu seolah mengisyaratkan kekesalannya pada perbuatan Liam yang memisahkannya dengan sang suami."Aku ini sedang hamil, Kek. Aku butuh Alex di sampingku. Baru saja aku berkumpul kembali dengan dirinya. Akan tetapi, Kakek membuat kami kembali terpisah." Freya mengerucutkan bibirnya. Seperti anak kecil yang tidak diizinkan untuk memiliki mainannya. Kini, Freya merengek menginginkan Alex berada di sisinya."Kau bisa tinggal beberapa bulan tanpa Alex. Jadi, aku harap kau bersabar sampai Alex melakukan hal yang sudah aku perintahkan padanya. Jangan menguji kesabaran Kakek, Freya. Aku masih marah dengan tindakan sembronomu yang pergi begitu saja tanpa memberitahu padaku," ucap Liam penuh penekanan.Cucunya harus diberikan pengertian kalau yang telah dia lakukan adalah hal yang tidak bertanggung jawab. Lari dari masalah bukanlah sebuah solusi. Seharusnya, Freya dapat men
Setelah berbicara dengan Liam, Freya menyerah pada keinginannya bertemu dengan sang suami. Perkataan Liam benar, bila Alex memang sangat mencintainya. Pria itu akan berusaha untuk memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Liam.Freya berjalan menuju kamarnya, dia melihat ponsel yang terletak di nakas sebelah tempat tidurnya. Diambil ponselnya, kemudian dia mengaktifkan benda tersebut. Selama pergi dari sisi Alex, dia tidak membawa ponsel. Mungkin banyak notifikasi yang dapat dilihat olehnya.Seperti dugaannya, begitu banyak notifikasi yang masuk dalam ponselnya. Freya mengecek satu persatu. Banyak panggilan ponsel dari keluarga, sahabat, dan kerabatnya untuk menanyakan keberadaannya.Alex juga beberapa kali mengirimi pesan yang berisi permintaan maaf dan permohonan agar Freya kembali. Mungkin itu dilakukan oleh Alex ketika belum mengetahui Freya tidak membawa ponsel. Freya terpaku menatap foto profil Alex. Baru sebentar mereka bertemu, dia telah merindukan k
"Aku akan menemui Alex untuk meminta pertanggung jawabannya!" ucap Claudia langsung turun dari tempat tidur.Tania terdiam melihat aksi dari Claudia yang bersiap untuk menemui Alex. Dia tidak ingin berurusan dengan Keluarga Kingston. Cukup sudah semua yang terjadi pada Claudia menjadi pelajaran. Claudia sudah diperingati oleh Alex agar tidak mengganggu ketenangan rumah tangga Alex. Namun, hal yang telah dilakukan oleh Claudia memang sangat keterlaluan.Pantas saja Alex marah dan mulai melakukan berbagai cara untuk menghancurkan karier Claudia yang sedang beranjak naik. Hal itu berimbas pada Tania yang merupakan menager dari Claudia. Sedari pagi, dia telah mendapatkan panggilan untuk diwawancarai mengenai berita yang beredar. Video panas milik Claudia menyita perhatian masyarakat. Sang Politisi pun ikut bungkam tidak bersuara. "Aku tidak bisa menemanimu! Bila kau ingin pergi menemui Alexander Kingston. Kau saja yang mendatanginya, aku t
"Apa yang kau lakukan, Nona Claudia?" tanya Felix mendapati Claudia hampir melayangkan tangan pada resepsionis.Tangan Claudia berhenti, dia memandang Felix yang datang dengan Renata di sebelahnya. Bibirnya menyunggingkan senyum merasa akan dibela oleh asisten pribadi Alex. "Dia berani mengusirku dari perusahaan ini. Tidak mungkin Alex menyematkan namaku di daftar hitam agar tidak bisa masuk ke Perusahaan Kingston! Aku ingin menemui Alex, dia harus menjelaskan tentang hal yang terjadi padaku!" jawab Claudia. Kening Felix berkerut mendengar perkataan Claudia. Wanita di depannya ini terlihat penuh tekat untuk bertemu dengan sang bos. Yang bahkan, tidak berada di perusahaan karena masih harus meluluhkan keluarga Freya. "Memangnya apa yang terjadi padamu? Bukankah kau sendiri yang menyebarkan rumor tidak berdasar antara kau dan Tuan Alex? Hal itu, sudah dapat kami atasi. Jadi, jangan pernah mengatakan kalau kau memiliki hubungan dengan Tuan Alex,"
"Maaf, aku...." ucap Claudia dengan tergagap.Politisi yang menjadi penyokong hidupnya adalah Gaston Miller. Dia merupakan salah seorang yang memiliki kekuasaan di pemerintahan. Hancur sudah semuanya ketika hubungan Claudia dan Gaston terkuak.'Hubungan kita berakhir Claudia! Aku tidak bisa melanjutkan hal ini! Jangan pernah hubungi aku!' tekan Gaston."Tidak Gaston, kau harus membantuku untuk lepas dari pemberitaan ini. Hanya kau yang dapat menolongku, please!" Claudia tidak tahu harus meminta pertolongan pada siapa lagi. Tersisa Gaston yang dapat dia andalkan. Dia berharap dapat mengatasi permasalahan yang terjadi dengan mengandalkan campur tangan Gaston.'Tidak ada yang bisa aku lakukan, semua sudah hancur Claudia. Keluarga istriku meminta penjelasan. Bahkan, istriku meminta perceraian. Kau telah menyeretku begitu dalam hingga ke ambang kehancuran!' ucap Gaston frustasi.Tubuh Claudia bergetar, tidak ada lagi yang dapat dia h
Sesampainya di rumah sakit, Freya langsung ditangani oleh beberapa petugas kesehatan. Sebelumnya, Alex telah menghubungi pihak rumah sakit untuk mempersiapkan Freya yang akan melahirkan. Proses kelahiran putra pertama Freya cukup cepat. Air ketuban telah keluar membuat kelahiran pertama yang dialami oleh Freya berlangsung lancar. Alex melihat semua proses yang dialami oleh Freya. Pria itu mendekati sang istri setelah Freya melahirkan sang putra. "Terima kasih, Sayang. Aku mencintaimu," ucap Alex mengecup puncak kepala Freya. Freya tersenyum pada Alex. Terkenang beberapa memori selelum hubungannya dengan Alex sedekat ini. Tidak terkira perasaan bahagia yang dirasakan oleh Freya. Setelah dilakukan pelekatan pada bayi dan ibu, Freya tersenyum melihat sang buah hati. Menjalani proses melahirkan yang cukup mudah membuat Freya sangat bersyukur. Freya dipindahkan ke ruang rawat. Alex selalu menemaninya, pria itu tidak ingin melewatkan satu hal kecil dalam keluarga kecilnya. Br
Usia kandungan Freya memasuki bulan ke sembilan. Mendekati hari perkiraan lahir, Freya masih saja menginginkan untuk ikut ke kantor. Dia bosan bila berada di rumah. Meskipun, telah di larang oleh Brian dan Irene untuk ikut ke perusahaan. Freya tetap pada keinginannya untuk terus bersama dengan Alex. Entah mengapa wanita itu tidak ingin jauh dari sang suami. "Kau di rumah saja, Sayang. Aku akan segera kembali. Tidak akan lama," ucap Alex memperingati Freya. Freya menggelengkan kepala. "Aku bosan di rumah, apa kamu tidak menginginkan aku untuk dekat denganmu?" tanya Freya sambil merenggut. "Aku hanya tidak ingin kau kelelahan, Sayang," jawab Alex mengelus rambut Freya. Masih dengan wajah yang menahan kekesalan, Freya membalas perkataan Alex. "Justru, dengan aku sering berpergian, dapat membuat aku bergerak. Kata orang dengan bergerak dapat mempermudah jalan lahir," ucap Freya. "Begitukah?" Alex seakan tidak percaya dengan perkataan sang istri. Perut Freya yang sangat memb
Hari ini, Freya dan Renata bertemu untuk membeli perlengkapan bayi. Tentu saja, Alex tidak akan melewatkan kesempatan untuk berbelanja bersama sang istri. Walaupun, harus didampingi oleh Renata, sahabat Freya. Pun Felix yang tadinya tidak memiliki urusan untuk berbelanja terpaksa mengikuti Alex karena perintah bosnya itu. Pria yang tidak gemar berbelanja itu harus mengikuti dua wanita yang bersemangat membeli perlengkapan bayi. "Al, apa kita perlu membeli baju berwarna pink?" tanya Freya dengan lembut pada sang suami. Alex membulatkan matanya, hasil USG telah menunjukkan kalau sang buah hati kemungkinan berjenis kelamin laki-laki. Tidak mungkin dia membelikan baju warna pink untuk anaknya. "Ehm.... sebaiknya jangan sayang. Beli saja warna merah," jawab Alex dengan hati-hati. Berpikir sejenak karena mendengar jawaban Alex. "Baiklah, beli warna merah saja, Ren!" ucap Freya mengatakan hal tersebut pada Renata. Alex melihat Felix yang hampir menertawakannya. Jujur saja, sejak
Sepanjang perjalanan menuju tempat Claudia berada, Freya dipenuhi oleh ucapan Tania. Dia tidak menyangka kalau persahabatan antara Claudia dan Tania akan berakhir begitu saja. Dia pikir persahabatan mereka akan terus ada karena Tania selalu mendukung perbuatan Claudia. Alex memperhatikan Freya yang melamunkan sesuatu. Dia mengusap kepala Freya untuk mengalihkan perhatian istrinya. "Ada apa?" tanya Alex sambil menggenggam tangan sang istri. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya terpikir tenang persahabatan antara Claudia dan Tania. Kukira persahabatan mereka akan terus berjalan walau Claudia melakukan sesuatu yang salah," jawab Freya dengan jujur. "Tidak perlu memikirkan hubungan keduanya. Kau tidak usah mencampurinya. Mungkin memang takdir kalau persahabatan mereka dapat berakhir. Layaknya sebuah hubungan, persahabatan juga mengenal awal dan akhir," balas Alex mencoba berpikir secara logika. Pria itu tidak ingin Freya terlalu terlibat dalam hubungan persahabatan antara Claudia dan T
Sesuai janji yang dikatakan oleh Alex, dia akan menemani Freya untuk bertemu dengan Claudia dan Tania. Setelah mempertimbangkan berbagai hal, Alex mengatur agar Freya bertemu dengan Tania terlebih dahulu, baru menemui Claudia. Pria itu ingin Freya berbicara dengan Tania agar lebih mudah ketika bertemu dengan Claudia. Freya pun mengiyakan ucapan sang suami. Dia memang berencana untuk menemui Tania baru Claudia. Ketika sampai di sebuah gedung, Freya mengeryitkan dahi. Mereka berada di sebuah panti sosial. Freya menolehkan kepala pada sang suami. "Benarkah Tania berada di sini?" tanya Freya pada Alex. "Ya, aku sudah mencari tahu keberadaan Tania sebelum berangkat. Dia telah berada di panti sosial ini sejak keluar dari rumah sakit," jawab Alex dengan tenang. Tampak tidak percaya, Freya terkejut mengetahui fakta menyedihkan ini. Tania masih sangat muda, seharusnya dia masih dapat memulai kariernya walau keterbatasan yang dimiliki olehnya. Alex dan Freya masuk lalu bertemu denga
Permohonan yang diucapkan oleh Wenny diabaikan oleh Alex. Pria itu menatap angkuh Wenny yang berlutut di hadapannya. Tidak ada rasa kasihan pada sang karyawan. Pun Angel menatap Wenny sekilas, lalu menatap Alex dengan tajam. "Anda tidak bisa seenaknya memecat kami hanya karena kesalahan yang bahkan belum kami perbuat." Angel berusaha mencari celah untuk terhindar dari pemecatan. Alex menyunggingkan senyum sinisnya. "Aku rasa perbuatan kalian yang merencanakan menjadi seorang simpanan dapat menjadi sebuah alasan. Lagi pula, kalian berada di perusahaan ini untuk bekerja bukan menjadi wanita jalang!" tekan Alex dengan penuh ketegasan. Tangan Angel mengepal, baru saja dia merencanakan untuk menggoda sang atasan, tetapi hal tersebut harus dia urungkan. Kehadiran Freya membuat semua berantakan. Tanpa diduga, wanita itu berdiri lalu hendak menyerang Freya. Hal itu segera dicegah Alex dengan menghempaskan tubuh Angel hingga terjatuh. "Beraninya kau pada istriku! Aku akan membuat perhi
Sebelum kedua wanita yang mengganggu pikiran Freya datang, Alex telah mengatakan untuk menggantikannya di kursi kebesaran yang biasa dia duduki. Dia tidak ingin ikut campur lebih jauh, tetapi dia ingin karyawan baru itu mengetahui posisi mereka. Tidak akan ada yang bisa menggoyahkan Alex. Perasannya hanya tertuju pada sang istri. Alex membiarkan Freya melakukan apa pun yang diinginkannya. Bahkan, menghukum dua orang yang baru memiliki niat untuk menggoda Alex. "Lakukan apa yang kau inginkan! Aku akan mendukung semua tindakanmu!" ucap Alex pada sang istri. Freya tersenyum pada Alex. "Benarkah? Walaupun aku memecat kedua karyawanmu itu? Kau akan menyetujui semua tindakanku?" tanya Freya menaikkan alisnya. "Tentu. Kau boleh melakukan apa pun. Lagi pula mereka baru memasuki masa percobaan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," jawab Alex dengan kalem. Diam-diam Alex meminta Felix untuk mencari tahu tentang kedua karyawan baru. Ternyata mereka masih menjalani masa percobaan. Pantas saj
Perintah yang dikatakan oleh Alex membuat Felix tersenyum. Rupanya, atasan sangat menuruti perkataan Freya. Walaupun memang seperti itu, tetapi ini merupakan profesionalitas dalam pekerjaan. Tidak dapat dipungkiri, Freya membawa banyak pengaruh pada Alex. CEO dari Perusahan Kingston itu selalu pulang tepat waktu ketika Freya telah kembali pada dirinya. Kehilangan sang istri rupanya dapat mengubah semua kebiasaan Alex. Felix tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Alex karena dua karyawan tersebut telah berani menyinggung perasaan sang istri. Bila langsung memecat dua orang tersebut rasanya tidak mungkin. Akan tetapi, semua dapat terjadi sesuai dengan keinginan Freya."Baiklah, Tuan! Saya akan memanggilkan kedua orang tersebut," ucap Felix menjawab perintah dari Alex.Freya tersenyum puas, dia memikirkan beberapa hal tentang dia orang yang mengganggu pikirannya. Saat di toilet dia tidak menampik kalau kedua orang itu masih sangat muda. Freya cukup insecure, apa lagi melihat tubuhnya
Pergi dengan rasa kesalnya, Freya bergegas menuju ruangan Alex. Dia ingin menumpahkan kekesalan pada sang suami. Alex yang sedang membaca sebuah laporan terkejut dengan kedatangan Freya yang terlihat memendam emosinya.Alex mengalihkan perhatiannya pada sang istri. Beberapa bulan menemani Freya dalam kondisinya yang hamil, sudah dapat membuat Alex paham kalau ada yang salah pada sang istri. Entah hal apa yang mengganggu istrinya."Halo, Sayang. Kau sudah datang?" tanya Alex sambil menutup berkas di tangannya.Pria itu beranjak dan mendekati Freya yang masih kesal. Bodyguard Freya menunggu di depan ruangan, dia tahu kalau kedua majikannya membutuhkan privasi. Sebenarnya, dia penasaran apa yang terjadi di toilet. Akan tetapi, sangat jelas Freya tidak dalam mood yang baik. "Ya! Alex, aku ingin bertanya padamu. Apa standar penerimaan karyawan baru di Perusahaan Kingston telah melakukan tes psikologi? Aku rasa ada hal yang perlu dibenahi di devisi HRD!" Secara blak-blakan Freya mengungkap