Alex masih terpaku pada nama yang ada di layar ponsel. Dia menoleh ketika Freya menanyakan perihal penggilan di ponselnya. Perlahan dia menjawab panggilan tersebut dengan menggeser kursor yang ada di ponsel."Siang, Kek. Ada apa menghubungiku?" tanya Alex.'Tidak perlu berbasa-basi. Aku sudah tahu kau menemukan keberadaan cucuku. Bawa dia ke kediamanku sekarang. Jangan berani, kau membawanya ke apartemenku!' jawab Liam dengan kesal.Terdiam mendengar setiap perkataan dari Liam. Alex telah memprediksi hal yang akan terjadi. Liam tidak akan membiarkan begitu saja Freya berada di tangannya. Pasti, Liam telah merencanakan sesuatu untuk memisahkan keduanya."Berjanjilah satu hal terlebih dahulu, Kek! Jangan pisahkan aku dari Freya! Kami telah sepakat untuk memulai rumah tangga kami dengan baik. Semua masalah telah kami bicarakan dengan kepala dingin," ucap Alex tidak ingin Freya lepas dari genggamannya begitu saja'Kau berani padaku! Seharusnya sudah sejak dahulu aku meminta Freya mencerai
"Seperti yang aku katakan juga berulang kali padamu, Kek. Aku tidak ingin berpisah dari Freya. Lagi pula, kami telah berbaikan. Tolong, jangan pisahkan kami! Aku berjanji akan membahagiakan Freya," ucap Alex dengan tenang.Rasa gugup yang terjadi seolah menguap karena tekadnya yang terus ingin berada di sisi Freya. Dia tidak akan kehilangan Freya untuk kesekian kalinya. Kali ini, dia akan berusaha membuat Freya dan keluarga besar mereka yakin kalau Alex dapat membahagiakan Freya. "Dua tahun yang lalu kau berjanji untuk membahagiakan Freya. Lalu, apa yang terjadi saat ini? Freyaku terluka, dia memilih pergi dari sisimu. Bukankah itu sudah menjelaskan semuanya?" balas Liam tepat pada sasaran. "Terjadi kesalahpahaman di antara kami berdua. Aku tidak bermaksud membela diriku. Hanya saja, aku tidak melakukan apa pun yang dituduhkan oleh Freya. Aku tidak pernah mengkhianatinya sama sekali," ujar Alex tidak ingin terus disudutkan oleh Liam.Pria itu sudah cukup menderita karena kepergian F
Berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Liam. Alex mengetahui kesungguhan yang terdapat dalam setiap kata yang ditekankan oleh sang kakek. Tampaknya, Liam sangat ingin menghancurkan hidup Claudia. Akan tetapi, dia tidak ingin hal itu dilakukan oleh tangannya sendiri. Alex yang harus melakukannya demi keberlangsungan rumah tangganya dan Freya. "Baiklah, aku menyanggupi syarat darimu, Kek," ucap Alex. "Baguslah. Kalau begitu kau pulanglah. Biarkan Freya berada di kediamanku sampai kau memenuhi syarat dariku!" Alex terkejut mendengar ucapan Liam, dia tidak ingin berada jauh dari sang istri. "Tidak bisa, aku harus berada di tempat Freya berada. Urusan Claudia dapat dilakukan dengan cepat. Aku akan meminta anak buahku untuk menghancurkan kariernya. Jangan memintaku untuk berpisah dari istriku, Kek," tukas Alex tidak menyukai ucapan Liam. Liam tampak begitu licik dengan memisahkan Alex dan Freya. Semua itu demi keutuhan rumah tangga Alex dan Freya. Dia ingin me
Alex melajukan mobilnya meninggalkan Kediaman Halmington. Dia tidak ingin berada jauh dari Freya. Oleh karena itu, Alex memilih untuk menginap di hotel terdekat. Sesampainya di kamar hotel yang dipesan, dia tidak langsung mengistirahatkan badan. Walaupun rasanya sangat lelah, Alex menghubungi Felix untuk melancarkan rencana yang sudah dia susun. Sejak awal, Alex memang berencana untuk memberi pelajaran untuk Claudia. Tiga bulan ini, dia cukup berbaik hati dengan membiarkan Claudia kembali bekerja sebagai model. Bahkan, Claudia telah membintangi beberapa iklan. Kebaikan Alex ternyata dimanfaatkan oleh Claudia, wanita itu malah membeberkan hubungan keduanya. Kekesalan Alex memuncak hanya saja fokusnya terbagi karena belum menemukan keberadaan Freya. Alex mengambil ponsel yang berada di saku bajunya, di menghubungi Felix. "Kau sudah melakukan yang kuperintahkan?" tanya Alex tanpa berbasa basi.Terdengar jawaban dari Alex yang membuat pri
Liam tercengang mendengar ucapan sang cucu. Freya merengek sambil memegang perut yang sedikit buncit. Tatapan wanita hamil itu seolah mengisyaratkan kekesalannya pada perbuatan Liam yang memisahkannya dengan sang suami."Aku ini sedang hamil, Kek. Aku butuh Alex di sampingku. Baru saja aku berkumpul kembali dengan dirinya. Akan tetapi, Kakek membuat kami kembali terpisah." Freya mengerucutkan bibirnya. Seperti anak kecil yang tidak diizinkan untuk memiliki mainannya. Kini, Freya merengek menginginkan Alex berada di sisinya."Kau bisa tinggal beberapa bulan tanpa Alex. Jadi, aku harap kau bersabar sampai Alex melakukan hal yang sudah aku perintahkan padanya. Jangan menguji kesabaran Kakek, Freya. Aku masih marah dengan tindakan sembronomu yang pergi begitu saja tanpa memberitahu padaku," ucap Liam penuh penekanan.Cucunya harus diberikan pengertian kalau yang telah dia lakukan adalah hal yang tidak bertanggung jawab. Lari dari masalah bukanlah sebuah solusi. Seharusnya, Freya dapat men
Setelah berbicara dengan Liam, Freya menyerah pada keinginannya bertemu dengan sang suami. Perkataan Liam benar, bila Alex memang sangat mencintainya. Pria itu akan berusaha untuk memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Liam.Freya berjalan menuju kamarnya, dia melihat ponsel yang terletak di nakas sebelah tempat tidurnya. Diambil ponselnya, kemudian dia mengaktifkan benda tersebut. Selama pergi dari sisi Alex, dia tidak membawa ponsel. Mungkin banyak notifikasi yang dapat dilihat olehnya.Seperti dugaannya, begitu banyak notifikasi yang masuk dalam ponselnya. Freya mengecek satu persatu. Banyak panggilan ponsel dari keluarga, sahabat, dan kerabatnya untuk menanyakan keberadaannya.Alex juga beberapa kali mengirimi pesan yang berisi permintaan maaf dan permohonan agar Freya kembali. Mungkin itu dilakukan oleh Alex ketika belum mengetahui Freya tidak membawa ponsel. Freya terpaku menatap foto profil Alex. Baru sebentar mereka bertemu, dia telah merindukan k
"Aku akan menemui Alex untuk meminta pertanggung jawabannya!" ucap Claudia langsung turun dari tempat tidur.Tania terdiam melihat aksi dari Claudia yang bersiap untuk menemui Alex. Dia tidak ingin berurusan dengan Keluarga Kingston. Cukup sudah semua yang terjadi pada Claudia menjadi pelajaran. Claudia sudah diperingati oleh Alex agar tidak mengganggu ketenangan rumah tangga Alex. Namun, hal yang telah dilakukan oleh Claudia memang sangat keterlaluan.Pantas saja Alex marah dan mulai melakukan berbagai cara untuk menghancurkan karier Claudia yang sedang beranjak naik. Hal itu berimbas pada Tania yang merupakan menager dari Claudia. Sedari pagi, dia telah mendapatkan panggilan untuk diwawancarai mengenai berita yang beredar. Video panas milik Claudia menyita perhatian masyarakat. Sang Politisi pun ikut bungkam tidak bersuara. "Aku tidak bisa menemanimu! Bila kau ingin pergi menemui Alexander Kingston. Kau saja yang mendatanginya, aku t
"Apa yang kau lakukan, Nona Claudia?" tanya Felix mendapati Claudia hampir melayangkan tangan pada resepsionis.Tangan Claudia berhenti, dia memandang Felix yang datang dengan Renata di sebelahnya. Bibirnya menyunggingkan senyum merasa akan dibela oleh asisten pribadi Alex. "Dia berani mengusirku dari perusahaan ini. Tidak mungkin Alex menyematkan namaku di daftar hitam agar tidak bisa masuk ke Perusahaan Kingston! Aku ingin menemui Alex, dia harus menjelaskan tentang hal yang terjadi padaku!" jawab Claudia. Kening Felix berkerut mendengar perkataan Claudia. Wanita di depannya ini terlihat penuh tekat untuk bertemu dengan sang bos. Yang bahkan, tidak berada di perusahaan karena masih harus meluluhkan keluarga Freya. "Memangnya apa yang terjadi padamu? Bukankah kau sendiri yang menyebarkan rumor tidak berdasar antara kau dan Tuan Alex? Hal itu, sudah dapat kami atasi. Jadi, jangan pernah mengatakan kalau kau memiliki hubungan dengan Tuan Alex,"