Share

Pengecut

Author: kikigia
last update Last Updated: 2021-02-26 11:55:15

Nacita seperti malam-malam sebelum sedang serius mengerjakan soal-soal untuk olimpiade matematika beberapa hari lagi saat ponselnya berdering. Ia tersenyum karena yang meneleponnya adalah Jovian.

"Halo, Ojon! Tumben malam-malam nelpon. Padahal tadi di sekolah ketemu, udah kangen aja."

Seandainya yang menelponnya bukan Jovian, ia tidak akan mungkin berkata seperti itu. Mendengarnya saja sudah bikin jijik.

"Maaf ya, Nat bercandaanmu nggak lucu sama sekali."

Nacita kaget mendengar ucapan sinis Jovian. Jangan-jangan handphonenya sedang dibajak orang lain walaupun ia tahu itu adalah suara Jovian.

"Kamu kenapa sih?"

"Kalian yang kenapa? Kamu jangan pura-pura nggak tahu ya, Nat. Apa yang kalian unggah di video youtube terbaru sungguh keterlaluan. Aku nggak ngerti kenapa kalian sejahat itu. Kalian lebih jahat daripada yang membully aku waktu SMP."

Belum pernah Nacita mendengar ucapan sedih Jovian sepanjang itu. Ia benar-benar tidak paham apa yang sa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Steviana (Indonesia)   Serangan Balik

    Ia pikir dirinya tidak akan bisa keluar hidup-hidup dari toilet tadi. Siswa-siswa yang mengobrol dengan Stevia tadi,ternyata sudah pergi. Jovian tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika mereka masih ada di sana siang tadi. Sejauh ini tidak ada yang menghinanya akibat video youtube kemarin. Siswi-siswi masih ada yang tersenyum kepadanya entah karena belum sempat melihat video itu atau karena isi video itu tidak berpengaruh apa-apa terhadap penilaian mereka padanya.Hanya saja beberapa siswa-siswa tampak tersenyum mengejek kepadanya. Sejauh ini, hal itu tidak membuatnya merasa terintimidasi. Dan sepertinya murid-murid di sekolah ini tidak akan melakukan tindakan perundungan alias bully. Karena sepengetahuan Jovian, sekolah ini akan menindak tegas orang-orang yang ketahuan membully orang lain seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu.Sesampainya di rumah Jovian segera menghubungi Salmira dengan panggilan video. Tidak lama kemudian mereka sudah tersamb

    Last Updated : 2021-02-26
  • Steviana (Indonesia)   Kecewa

    CARAMU KEREN SEKALI! Sekarang semua yang kita sembunyikan sejak lama sudah diketahui orang. Bedanya bukan aku yang menyebarkan video aibmu itu, tapi di video pembalasanmu wajah dan suaramu sendiri yang terpampang nyata. Terang-terangan kamu bilang sebegitu menyedihkannya keluargaku. Dan betapa durhakanya aku karena belum memaafkan orang tuaku. Kamu bilang kecewa dan menyesal kenal denganku, tapi asal kamu tahu, aku lebih MALU punya teman kayak kamu. Kamu lebih parah ketimbang ibu-ibu komplek tukang gosip. Memang sudah sebaiknya pertemanan kita diakhiri. Semoga kamu bahagia selalu, Jovian Tarendra!Jovian tidak percaya dengan apa yang dibacanya. Sewaktu itu meletakkan ranselnya di laci ia menemukan selembar kertas berwarna putih yang dilipat. Awalnya ia berpikir untuk mengabaikannya karena mungkin saja itu surat dari siswi-siswi yang sering mengirimkan surat untuknya. Tapi biasanya surat mereka dimasukkan ke loker miliknya.Tidak ada nama pengirimannya, mes

    Last Updated : 2021-02-26
  • Steviana (Indonesia)   Aku Tanpamu

    Waktu ibarat kuda liar, ia berlari begitu cepat tanpa kita sadari. Dan hari ini sudah lebih sebulan berlalu sejak insiden video memasak Steviana yang disabotase oleh Leonard. Suatu hal yang tidak pernah disangka, tapi beginilah akhirnya, hubungan Jovian, Nacita, dan Stevia tampaknya tidak bisa diperbaiki lagi.Nacita memutuskan sibuk belajar bersama Kak Kayla yang juga menang olimpiade matematika. Terkadang sepulang sekolah ia membantu ibunya berjualan di kedai makan sederhana miliknya. Hari-harinya berjalan hanya rutinitas saja tidak ada kejutan dan keceriaan sewaktu ia bersama Jovian dan juga Stevia.Semua bisa dilewati tapi tidak begitu ia nikmati. Yang paling ia sesali sering kali rasa rindu itu muncul sendiri. Ketika memasak di dapur, saat memandang pohon pepaya di belakang rumah, saat membuat kue, atau bahkan menonton adegan sekelompok sahabat di televisi.Nacita pikir ini akan dilewati dengan mudah, tapi pada kenyataannya ia hanya mencoba mengobati hat

    Last Updated : 2021-02-26
  • Steviana (Indonesia)   Permintaan Maaf

    Gadis itu kelihatannya akan menuju ke mejanya. Leonard merasa senang sekaligus heran. Mungkin saja gadis itu akan marah kepadanya. Dan sejak kejadian video youtube berisi masa lalu Jovian itu, Leonard bisa melihat kalau Stevia memang menyimpan rasa marah kepadanya. Whatsappnya diblokir sehingga tidak bisa mengirim chat kepada gadis itu, begitu pula dengan instagramnya.Leonard merasa bersalah karena tahu akibatnya akan seperti ini. Ia pikir hanya Jovian yang akan berhenti berteman dengan Stevia tapi ternyata ia ikut kena akibatnya. Belum lagi ia sangat sedih sekaligus kecewa karena minggu lalu Stevia membagikan hasil masakannya yaitu matcha cookies ke teman-teman sekelas tapi hanya ia yang tidak kebagian. Kelihatan sekali kalau Stevia memang sudah menganggapnya tidak ada. Dan Leonard hari ini siap menerima apa pun yang akan Stevia katakan."Selamat ya Leonard tujuanmu sukses bahkan memberikan efek ganda. Persahabatan kami retak dan mungkin minggu depan aku sudah pindah s

    Last Updated : 2021-02-26
  • Steviana (Indonesia)   Pertemuan

    Jovian turun dari lantai dua menuju ke arah dapur. Ia ingin mengambil cemilan untuk menemaninya membaca buku. Saat hendak sampai ke tujuan, ia mendengar ibu tirinya sedang mengobrol dengan seseorang, tapi ia yakin itu bukan Mbak Evi. Ternyata tebakan benar. Namun, ia tak menyangka yang sedang ada di sana adalah Stevia.Ia langsung mengubah haluan menuju ruang tengah, tapi ada yang sadar dengan tingkahnya. Tante Clara yang sejak beberapa hari yang lalu dipanggilnya mama itu, memintanya untuk bergabung bersama mereka.Stevia memamerkan senyumannya tampak bahagia dan seolah tidak sedang ada masalah dengan dirinya."Boleh minta waktumu sebentar, Jo? Ada yang mau aku bicarakan," ucap Stevia."Boleh.""Kamu mau Tante Clara dengar apa yang kita bicarakan?"Jovian melirik ke arah Stevia yang sedang serius, sedangkan mamanya hanya tersenyum.***Mereka kini sudah ada di balkon lantai dua kediaman Jovian. Keputusan Jovian

    Last Updated : 2021-02-26
  • Steviana (Indonesia)   Siaran Langsung

    Stevia terlihat duduk santai di kursi kayu dengan Leonard di sebuah ruangan kecil yang terpisah dengan cafe. Di depan bangunan kecil ini ada sebuah kolam ikan berukuran kecil yang bisa dilihat dari dalam karena ruangan ini tidak sepenuhnya tertutup. Stevia tampak sangat senang dengan kehadiran Nacita dan Jovian."Kamu nggak diculik, Stev?" tanya Jovian sambil memastikan kalau tangan Stevia tidak terikat."Seperti yang kamu lihat aku baik-baik saja. Lucu banget ngeliat ekspresi Nacita yang khawatir banget aku diculik. Keliatan banget dia sayang sama aku," jawab Stevia sambil tertawa."Jadi kami ditipu? Ojon, ayo kita pulang!" kata Navita sambil menarik lengan Jovian."Eh tunggu dulu! Kalian udah baikan ya?" tanya Stevia.Nacita langsung melepaskan genggaman tangannya dan tampak malu karena ia sadar dia dan Jovian sudah lama tidak akrab."Aduh... Kamu nggemesin banget dengan raut muka kayak gitu, Na," tambah Stevia.Muka Nacita berubah cemberu

    Last Updated : 2021-02-26
  • Steviana (Indonesia)   Sandal Jepit

    "Apalah arti sebuah nama, namaku tidak penting buatmu."Hah? Stevia melongo mendengar kalimat yang baru saja diucapkan gadis dengan gaya rambut ponytail di depannya ini. Jawaban yang tidak sesuai dengan harapan. Mungkin lebih tepatnya jawaban gadis itu sungguh anti mainstream, diluar dugaan.Stevia maklum, bisa saja gadis ini kesal setelah kejadian yang baru saja mereka alami. Itu seperti adegan klise dalam film. Biasanya yang bertabrakan adalah seorang cewek dan cowok. Lalu mereka saling berargumen tentang siapa yang salah. Atau buku-buku yang diapait oleh sebelah tangan sang wanita berhamburan akibat peristiwa itu.Kini situasinya berbeda. Yang bertabrakan adalah dua orang cewek di gang sempit. Sebagai akibatnya sandal jepit gadis yang tak mau menyebutkan namanya tadi, putus. Stevia langsung minta maaf, tapi tidak digubris. Stevia akhirnya bertanya siapa nama gadis itu. Namun reaksinya malah bikin kesal.

    Last Updated : 2021-02-13
  • Steviana (Indonesia)   Ojon

    Pemuda itu meliriknya lagi tapi ketika ia melihat kepadanya, pemuda itu pura-pura melihat ke arah lain. Ia putuskan untuk fokus memandang ke depan berupaya memperhatikan Miss Bianca, guru pelajaran bahasa Inggris mereka yang sedang menjelaskan pelajaran.Stevia tidak pernah mengerti mengapa Leonard, pemuda yang selalu meliriknya itu bersikap aneh. Di media sosial ia selalu ramah pada Stevia. Bahkan hampir setiap hari, Leon mengechatnya, membicarakan apa saja. Tapi jika mereka bertemu langsung, pemuda itu tidak pernah bercakap-cakap padanya. Ia malah terlihat acuh tak acuh seolah tidak mengenal Stevia.Bel istirahat pertama akhirnya berbunyi, Stevia langsung ke luar kelas. Ia berbelok ke arah kantin, bukan karena ia lapar, tapi ingin membeli teh dingin dalam kemasan. Ia jarang beli minuman kemasan khususnya soda. Mamanya selalu bilang bahwa minuman itu mengandung banyak gula yang membuat berat badannya bisa cepat naik. Salah satu hal yang tid

    Last Updated : 2021-02-13

Latest chapter

  • Steviana (Indonesia)   Siaran Langsung

    Stevia terlihat duduk santai di kursi kayu dengan Leonard di sebuah ruangan kecil yang terpisah dengan cafe. Di depan bangunan kecil ini ada sebuah kolam ikan berukuran kecil yang bisa dilihat dari dalam karena ruangan ini tidak sepenuhnya tertutup. Stevia tampak sangat senang dengan kehadiran Nacita dan Jovian."Kamu nggak diculik, Stev?" tanya Jovian sambil memastikan kalau tangan Stevia tidak terikat."Seperti yang kamu lihat aku baik-baik saja. Lucu banget ngeliat ekspresi Nacita yang khawatir banget aku diculik. Keliatan banget dia sayang sama aku," jawab Stevia sambil tertawa."Jadi kami ditipu? Ojon, ayo kita pulang!" kata Navita sambil menarik lengan Jovian."Eh tunggu dulu! Kalian udah baikan ya?" tanya Stevia.Nacita langsung melepaskan genggaman tangannya dan tampak malu karena ia sadar dia dan Jovian sudah lama tidak akrab."Aduh... Kamu nggemesin banget dengan raut muka kayak gitu, Na," tambah Stevia.Muka Nacita berubah cemberu

  • Steviana (Indonesia)   Pertemuan

    Jovian turun dari lantai dua menuju ke arah dapur. Ia ingin mengambil cemilan untuk menemaninya membaca buku. Saat hendak sampai ke tujuan, ia mendengar ibu tirinya sedang mengobrol dengan seseorang, tapi ia yakin itu bukan Mbak Evi. Ternyata tebakan benar. Namun, ia tak menyangka yang sedang ada di sana adalah Stevia.Ia langsung mengubah haluan menuju ruang tengah, tapi ada yang sadar dengan tingkahnya. Tante Clara yang sejak beberapa hari yang lalu dipanggilnya mama itu, memintanya untuk bergabung bersama mereka.Stevia memamerkan senyumannya tampak bahagia dan seolah tidak sedang ada masalah dengan dirinya."Boleh minta waktumu sebentar, Jo? Ada yang mau aku bicarakan," ucap Stevia."Boleh.""Kamu mau Tante Clara dengar apa yang kita bicarakan?"Jovian melirik ke arah Stevia yang sedang serius, sedangkan mamanya hanya tersenyum.***Mereka kini sudah ada di balkon lantai dua kediaman Jovian. Keputusan Jovian

  • Steviana (Indonesia)   Permintaan Maaf

    Gadis itu kelihatannya akan menuju ke mejanya. Leonard merasa senang sekaligus heran. Mungkin saja gadis itu akan marah kepadanya. Dan sejak kejadian video youtube berisi masa lalu Jovian itu, Leonard bisa melihat kalau Stevia memang menyimpan rasa marah kepadanya. Whatsappnya diblokir sehingga tidak bisa mengirim chat kepada gadis itu, begitu pula dengan instagramnya.Leonard merasa bersalah karena tahu akibatnya akan seperti ini. Ia pikir hanya Jovian yang akan berhenti berteman dengan Stevia tapi ternyata ia ikut kena akibatnya. Belum lagi ia sangat sedih sekaligus kecewa karena minggu lalu Stevia membagikan hasil masakannya yaitu matcha cookies ke teman-teman sekelas tapi hanya ia yang tidak kebagian. Kelihatan sekali kalau Stevia memang sudah menganggapnya tidak ada. Dan Leonard hari ini siap menerima apa pun yang akan Stevia katakan."Selamat ya Leonard tujuanmu sukses bahkan memberikan efek ganda. Persahabatan kami retak dan mungkin minggu depan aku sudah pindah s

  • Steviana (Indonesia)   Aku Tanpamu

    Waktu ibarat kuda liar, ia berlari begitu cepat tanpa kita sadari. Dan hari ini sudah lebih sebulan berlalu sejak insiden video memasak Steviana yang disabotase oleh Leonard. Suatu hal yang tidak pernah disangka, tapi beginilah akhirnya, hubungan Jovian, Nacita, dan Stevia tampaknya tidak bisa diperbaiki lagi.Nacita memutuskan sibuk belajar bersama Kak Kayla yang juga menang olimpiade matematika. Terkadang sepulang sekolah ia membantu ibunya berjualan di kedai makan sederhana miliknya. Hari-harinya berjalan hanya rutinitas saja tidak ada kejutan dan keceriaan sewaktu ia bersama Jovian dan juga Stevia.Semua bisa dilewati tapi tidak begitu ia nikmati. Yang paling ia sesali sering kali rasa rindu itu muncul sendiri. Ketika memasak di dapur, saat memandang pohon pepaya di belakang rumah, saat membuat kue, atau bahkan menonton adegan sekelompok sahabat di televisi.Nacita pikir ini akan dilewati dengan mudah, tapi pada kenyataannya ia hanya mencoba mengobati hat

  • Steviana (Indonesia)   Kecewa

    CARAMU KEREN SEKALI! Sekarang semua yang kita sembunyikan sejak lama sudah diketahui orang. Bedanya bukan aku yang menyebarkan video aibmu itu, tapi di video pembalasanmu wajah dan suaramu sendiri yang terpampang nyata. Terang-terangan kamu bilang sebegitu menyedihkannya keluargaku. Dan betapa durhakanya aku karena belum memaafkan orang tuaku. Kamu bilang kecewa dan menyesal kenal denganku, tapi asal kamu tahu, aku lebih MALU punya teman kayak kamu. Kamu lebih parah ketimbang ibu-ibu komplek tukang gosip. Memang sudah sebaiknya pertemanan kita diakhiri. Semoga kamu bahagia selalu, Jovian Tarendra!Jovian tidak percaya dengan apa yang dibacanya. Sewaktu itu meletakkan ranselnya di laci ia menemukan selembar kertas berwarna putih yang dilipat. Awalnya ia berpikir untuk mengabaikannya karena mungkin saja itu surat dari siswi-siswi yang sering mengirimkan surat untuknya. Tapi biasanya surat mereka dimasukkan ke loker miliknya.Tidak ada nama pengirimannya, mes

  • Steviana (Indonesia)   Serangan Balik

    Ia pikir dirinya tidak akan bisa keluar hidup-hidup dari toilet tadi. Siswa-siswa yang mengobrol dengan Stevia tadi,ternyata sudah pergi. Jovian tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika mereka masih ada di sana siang tadi. Sejauh ini tidak ada yang menghinanya akibat video youtube kemarin. Siswi-siswi masih ada yang tersenyum kepadanya entah karena belum sempat melihat video itu atau karena isi video itu tidak berpengaruh apa-apa terhadap penilaian mereka padanya.Hanya saja beberapa siswa-siswa tampak tersenyum mengejek kepadanya. Sejauh ini, hal itu tidak membuatnya merasa terintimidasi. Dan sepertinya murid-murid di sekolah ini tidak akan melakukan tindakan perundungan alias bully. Karena sepengetahuan Jovian, sekolah ini akan menindak tegas orang-orang yang ketahuan membully orang lain seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu.Sesampainya di rumah Jovian segera menghubungi Salmira dengan panggilan video. Tidak lama kemudian mereka sudah tersamb

  • Steviana (Indonesia)   Pengecut

    Nacita seperti malam-malam sebelum sedang serius mengerjakan soal-soal untuk olimpiade matematika beberapa hari lagi saat ponselnya berdering. Ia tersenyum karena yang meneleponnya adalah Jovian."Halo, Ojon! Tumben malam-malam nelpon. Padahal tadi di sekolah ketemu, udah kangen aja."Seandainya yang menelponnya bukan Jovian, ia tidak akan mungkin berkata seperti itu. Mendengarnya saja sudah bikin jijik."Maaf ya, Nat bercandaanmu nggak lucu sama sekali."Nacita kaget mendengar ucapan sinis Jovian. Jangan-jangan handphonenya sedang dibajak orang lain walaupun ia tahu itu adalah suara Jovian."Kamu kenapa sih?""Kalian yang kenapa? Kamu jangan pura-pura nggak tahu ya, Nat. Apa yang kalian unggah di video youtube terbaru sungguh keterlaluan. Aku nggak ngerti kenapa kalian sejahat itu. Kalian lebih jahat daripada yang membully aku waktu SMP."Belum pernah Nacita mendengar ucapan sedih Jovian sepanjang itu. Ia benar-benar tidak paham apa yang sa

  • Steviana (Indonesia)   Masa Lalu

    Ia menatap Stevia dengan ekspresi tidak terima saat mengetahui Leonard yang menjadi kameramen untuk syuting mereka kali ini. Gadis yang dimaksud malah asyik merapikan meja dan bahan-bahan memasak mereka kali ini. Ketika Leonard beranjak ke toilet, Nacita langsung bertanya pada Stevia dengan nada suara rendah."Kenapa harus dia sih, Stev?""Kemarin aku posting kiriman di instagram, yang respons lumayan banyak sih. Tapi rumahnya jauh dan mereka masih sekolah. Pasti repot kalau disuruh ke mari. Kebetulan dia komen dan aku liat di feed ig-nya, hasil editannya bagus-bagus.""Siswa di sekolah kita nggak ada yang komen selain dia?""Ada sih, tapi bisa aja Jovian nggak kasih izin karena nggak kenal.""Kalau Leonard memangnya Jovian izinkan?""Nggak tahu ya. Tapi aku sudah izin ke Tante Clara. Jadi aman.""Semoga nggak terjadi apa-apa deh."Stevia mengangkat jempolnya tanda setuju. Meski begitu, Nacita merasa tidak tenang dalam hatinya. Mudah-m

  • Steviana (Indonesia)   Kesibukan Lain

    Salmira sempat ragu menerima ajakan Jovian untuk berkunjung ke rumahnya. Namun, setelah menyakinkan diri, ia pun setuju ikut. Apalagi Jovian baru saja mendapat adik baru. Tak lupa ia membawa hadiah kecil sebagai ucapan selamat sekaligus tanda perkenalan.Salmira diberi tahu kalau hari ini Jovian ada syuting dengan kedua temannya. Itu menjadi alasan tambahan ia menyetujui ajakan Jovian. Ia sekalian ingin berkenalan dengan Stevia dan Nacita. Gadis yang sejauh ini hanya dilihatnya lewat youtube.Jovian senang belajar memainkan gitar dengan Salmira karena gadis itu penyabar dan termasuk jago mengajar. Itu yang membuat Jovian akrab dengan Salmira. Jadi ia ingin juga kedua sahabatnya mengenal Salmira. Gadis itu juga sepertinya berminat pada Stevia dan Nacita karena gadis itu sering bertanya tentang mereka berdua. Kini mereka berdua sudah sampai di rumahnya.Salmira terlebih dahulu berkenalan dengan Tante Clara sedangkan Jovian sibuk menyiapkan peralatan untuk syuting. Se

DMCA.com Protection Status