Share

Air Mata

Candy menguatkan hati, tidak mau dilihat lemah. Gadis itu menggelap air mata yang membasahi pipi sebelum bangkit. “Akh!” Candy kembali terjatuh karena kaki yang berdenyut.

“Kau baik-baik saja?” tanya Bianca dengan ekpresi yang dibuat cemas. Perempuan itu mencoba membantu, tapi tangannya ditepis kasar oleh Candy.

“Auch!” rintih Bianca, terdengar jelas seperti dibuat-buat. “Kasar sekali,” sunggutnya.

Menahan rasa sakit di pergelangan kaki kanan, Candy memaksa diri untuk bangkit. Candy bahkan tidak mau menatap Bianca, matanya berfokus hanya pada sang suami yang masih duduk dengan tenang. Dua menit ruangan itu seolah-olah hening, Candy memutuskan kontak mata dan berlari pergi begitu saja dengan tertatih-tatih, meninggalkan Robert dan Bianca.

Robert menyaksikan seperti apa Candy berhenti untuk melepas heel dan membuangnya sembarang, gadis itu lenyap dari jangkuaan saat melewati pintu kaca. Robert tidak tahu apa y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status