Home / Romansa / Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA) / Past 3 | Akhir dari Kebahagiaan Semu

Share

Past 3 | Akhir dari Kebahagiaan Semu

Author: refimariskaa_
last update Last Updated: 2021-04-10 17:04:35

***

Susah payah Caitlin menguatkan lahir dan batinnya atas rencana yang diusulkan Zara. Meski enggan, ia juga tahu sudah sebaiknya expressing gratitude dimanfaatkan. Setengah yakin Caitlin mengitari lantai jurusan IPS yang berisik oleh kehebohan di kelas masing-masing, sangat berbanding terbalik dengan wilayah IPA.

“Cait, what are you doing here?” tanya salah satu anak yang cukup mengenal Caitlin sebab satu ekstrakurikuler.

“Enggak apa-apa.” Untuk sedikit memasangkan sifat tidak sombong, Caitlin tersimpul sebentar dan terus melanjutkan langkahnya.

“Lagi mencari Efrain bukan, nih?”

Caitlin kenal orang itu. Anak buah Efrain yang selalu mengekorinya di lingkungan sekolah maupun luar. Sekarang Caitlin yang bingung, apa ia harus meminta bantuan Stefan atau berjalan sendiri ke kandang singa?

“Efrain di kelasnya, lagi kumpul sama anak-anak lain.” Tidak dikode apa-apa, dan Stefan kembali terkekeh sebab kepekaannya benar.

“Hem—” Caitlin menggigit bibir bawahnya, dilanda ragu. “A-apa berbahaya?”

Are you seriously asking that?”

Umh, yeah.”

Stefan geleng-geleng kepala, di otaknya masih tidak terpikir bagaimana gadis—walau manis—di hadapannya itu begitu menarik perhatian seorang Efrain Reagan. “Mengingat kamu gebetan terbaru Efrain, sepertinya aman-aman aja.”

“Serius?” tanya Caitlin meragu.

“Apa perlu aku yang menghubungi biar Efrain tahu kamu di sini?” Belum sempat Caitlin menolak, Stefan lanjut berujar ke khalayak, “Apa benefit kalian memperhatikan kami? Aku dan Caitlin bukan artis dadakan!”

“Sori, Stef!”

Detik berikutnya, Caitlin bernapas lega dan menggumamkan terima kasih sepelan mungkin pada Stefan berbarengan sekitar mulai berdecak kecewa meninggalkan tempat. Caitlin tidak pernah suka dijadikan center akan benih-benih gosip, jauh berbeda dengan Efrain yang hilir mudik di televisi.

“Bos, keluar kelas, nih. Ada yang cari!”

Caitlin menggeleng, lehernya yang jenjang ke kanan dan kiri. Bahu terangkat bersamaan serta lirikan mata mengode ke arah jam sembilan ala Stefan berkali-kali lipat membiarkan aliran darah Caitlin terhenti. Tidak lama kemudian, tepukan khas Efrain di belakang menopang kerapuhannya kembali.

“Mencari aku, hem?”

“A-aku ... aku ... i-iya.”

Efrain menahan gemas untuk tidak menggigit pipi merona Caitlin, berganti dengan mencubitnya saja. “I’m here, Honey. What’s happened?”

Thank you,” cicit Caitlin, nyaris dikatakan berbisik. “Semalam ... hem, semalam kamu menjagaku dengan sangat baik, Ef. Aku ... terima kasih banyak.”

“Sama-sama setelah kamu menerima tawaranku.”

“Ya?”

“Makan malam bersamaku nanti, besok, dan seterusnya.” Efrain menyeringai. “Bagaimana?”

Respons terkejut Caitlin terbukti oleh gigitan di bibir bawahnya. “Apa itu wajib?”

Efrain menganggut semangat, merasa mulai berhasil mengambil perhatian Caitlin. “Ya. Aku tidak butuh terima kasih, cukup kamu menyetujui ajakanku. Bagaimana?”

Kemudian, tampak Caitlin berpikir panjang dan Efrain yang setia menunggu. Keduanya berhadapan, sementara pikiran masing-masing melayang tak tentu arah. Ada rahasia tersendiri yang sama-sama disimpan, enggan saling berbagi oleh fakta kedekatan semu di antara mereka tidaklah jelas.

“A-aku akan mengabarimu nanti,” putus Caitlin akhirnya, lalu menghela napas canggung. “Kalau begitu, aku permisi ke kelas.”

“Tunggu, Honey.” Seringai Efrain kembali bermain saat menangkap Caitlin yang kaku begitu dirinya menyentuh lengan gadis itu. “Apa kamu sudah sarapan?”

“Hem, iya.”

“Jangan ke perpustakaan hari ini, kamu temani aku ke kantin, oke?”

Kening Caitlin mengerut sengaja, sedangkan kakinya gatal hendak berlalu. “Kenapa?”

“Aku enggak mau lihat kamu menangis lagi di sana.” Tangan Efrain telah mencapai puncak kepala Caitlin sebelum mengelusnya lembut.

“Bagaimana kamu tahu?”

“Karena aku memperhatikanmu,” kata Efrain lugas. “Belajarlah menerima kehadiran dan mulai percaya padaku, Honey, maka kamu tidak akan sendirian.”

Lantas Caitlin menimbang-nimbang. Apakah Efrain Reagan yang tidak manusiawi dari segi fisik dan kepribadian ... patut diberi kesempatan besar berupa kepercayaan?

***

“Enggak apa-apa, Om. Saya rasa, Caitlin lebih senang pulang dijemput Om dan Tante.”

“Terima kasih, Efrain. Kamu anak yang baik.”

Efrain tersenyum hormat, tetapi tidak menghilangkan kewibawaannya yang terpatri sejak lahir, sehingga siapa pun akan segan. “Terima kasih juga, Tante. Saya berusaha menjadi anak baik agar pantas bersama Caitlin,” ujarnya bernada candaan.

“Cait, Ayah dan Ibu menunggu di dalam mobil. Silakan pamit dulu pada Efrain.”

Melihat kedua orang tuanya telah bertengger nyaman di bangku depan kendaraan, Caitlin mengerkah sudut bibirnya sebelum Efrain menyentuh hati-hati aset kenyal itu.

“Enggak apa-apa, jangan memikirkan aku. Aku tahu kamu bahagia sekali dijemput mereka, kan?” Sunggingan Efrain bertahan cukup lama sambil mengelus ujung dagu Caitlin. “Aku hanya berpesan, kamu jangan menangis kalau enggak ada aku.”

Tidak kuat atas segala ucapan manis Efrain yang sukses menggetarkan jiwanya, Caitlin mengangguk kecil, pun senyumannya turut terbit. “Thank you, Efrain,” katanya tulus.

Your welcome. I feel your feelings. Good luck, Honey!”

Kini, di sini Caitlin berada, termenung syok di dalam Mercedes Benz yang juga dikendarai ayahnya. Sesekali Caitlin memilin jari-jarinya karena canggung. Sebuah keajaiban dunia bila Andra dan Yena tidak terlibat perselisihan, melainkan senyampang menjemputnya di sekolah.

Kalau semua ini dilakukan Efrain, maka bertambah perasaan bersalah Caitlin. Ia anti membagi kehidupan mengenaskannya pada orang lain, dan memang tidak pernah. Namun, Efrain yang nahasnya baru memperkenalkan diri, sudah mampu menggorok segenap tentang Caitlin sedemikian rupa.

“Cait, saran Ayah ... jangan menonton televisi untuk ke depannya.” Andra membuka suara setelah menoleh sebentar ke belakang—di mana anaknya mengangguk kecil. “Akhir-akhir ini tontonan sedang tidak layak.”

“Begitu pun membaca berita abal-abal. Itu enggak baik bagi konsentrasi belajarmu, Sayang,” lanjut Yena menasihati.

“Aku nyaris enggak pernah melakukan keduanya. Menonton ataupun membaca berita” tutur Caitlin jujur. “Not my style.”

Yeah. Kamu anak Ayah dan Ibu yang terbaik.”

Secara menakjubkan, senyum tertahan Caitlin terpatri indah. Hanya sejenak, sebab berikutnya ia melihat ke luar dan mendapati suasana asing yang tampak glamor. “Kita sedang di mana, Yah, Bu?”

“Merayakan ulang tahunmu, Anakku Sayang.”

Tanpa sadar Caitlin meneguk saliva susah payah saat menerima uluran tangan Andra yang membuka pintu dan lanjut menggandengnya di sebelah kiri, sementara sisi kanannya telah ada Yena sedang tersenyum lembut. Penggambaran keluarga bahagia yang sesungguhnya, tetapi terasa tidak nyata.

“Reservasi atas nama Andra Roland.”

Caitlin kembali mengernyit, tidak menyangka Andra—selaku kepala keluarga—membawanya ke salah satu restoran fine dining terkenal di tengah kota. “Yah, apa enggak berlebihan?”

Everything for you, Baby,” kata Andra menenangkan.

Ketika sang suami berjalan mendahului mengikuti arahan pelayan, Yena berganti menghela Caitlin penuh khidmat seakan menunjukkan ke dunia bahwa gadis kebanggaannya sudah beranjak dewasa dengan baik.

Let’s light the candles and sing a birthday song!” ujar Yena semangat dalih bertepuk tangan.

Lagi-lagi Caitlin terpana dihadapkan tatanan kue ulang tahun bertema kastil di atas meja, tidak terlalu tinggi, terkesan sederhana, serta tertanam kesucian dari warna putih gading yang mendeskripsikan bagaimana gadis menginjak delapan belas tahun sebenarnya.

Belum hilang keterkejutannya, Andra dan Yena benar-benar menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dengan intonasi merdu serta nada manis yang membuat Caitlin berkaca-kaca. Ia berusaha keras menahan air matanya agar tidak meleleh, lalu memejam yang disambung tiupan dari bibirnya sampai api di dua lilin angka tersebut mati.

Happy birthday to you

Happy birthday to you

Happy birthday, happy birthday

Happy birthday to you

One more candle to light

On your birthday cake

Hope your wishes all come true

Now let’s celebrate

Selesai.

Come, let’s cut the cake!”

Caitlin mengangguk, tahu apa yang mesti dilaksanakannya lagi. Hatinya yang melambung mengikuti perintah lembut Andra untuk memotong kue ulang tahun. Agar adil, Caitlin menyuap orang tuanya bersamaan menggunakan dua tangan sekaligus. Sunggingan haru Caitlin diiringi ciuman ganda di setiap sisi pipinya.

“Terima kasih, Yah, Bu.”

Terima kasih, Ef. Di dalam hati, Caitlin menyebut orang berjasa yang banyak membantunya beberapa hari terakhir.

“Sama-sama, Sayang. Mari kita nikmati malam ini.” Andra mengecup kening Caitlin sebelum menempatkan diri di tengah-tengah anak dan istrinya. “Oh, ya, Cait. Hem ... hem, besok atau lupa kamu temui pengacara Ayah dan Ibu untuk menunjang kebutuhanmu ke depan, oke?”

“Untuk apa?”

Little gift for you, Sayang.” Silih Yena terkekeh pelan menangkap raut curiga Caitlin. “Kamu harus tahu kalau Ayah dan Ibu mencintaimu melebihi apa pun.”

“Oke.”

***

Related chapters

  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Past 4 | Lift Up Your Chin!

    *** Caitlin teramat muak berada di situasi ini. Ditatap seolah anak paling berdosa di muka, padahal sekadar menanggung setumpuk maksiat sepasang yang disebutnya Ayah dan Ibu. Malu ... tidak. Justru Caitlin tak peduli apa pun. Hanya saja, ia putus asa oleh pandangan cemooh orang-orang sekitar yang menyebabkannya ingin mengumpat setiap saat. Besok atau lusa kamu temui pengacara Ayah dan Ibu untuk menunjang kebutuhan kamu ke depan. Little gift for you, Sayang. Kamu harus tahu Ayah dan Ibu mencintaimu melebihi apa pun. Para pembohong! Bullshit! Penyesatan anak! Nyatanya, saban kekecewaan Caitlin cukup tertuang di lubuk hati terdalam tanpa pengungkapan lisan. Kebahagiannya malam itu terlalu singkat dan menyakitkan untuk diingat, tetapi kenangan terindah Caitlin selama delapan belas tahun terakhir walau ... walaupun ditutup dengan penangkapan paksa tersebut. “Aku sama sekali enggak menyangka orang

    Last Updated : 2021-04-16
  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Past 5 | Kamu Milikku!

    *** Sialan! Waktu terlalu cepat berlalu, di sisi lain kata ‘perubahan’ adalah momok ketakutan bagi Efrain. Nyaris dua minggu belakangan kedekatannya dan Caitlin terjalin, pun banyak hal mereka kerjakan bersama-sama. Caitlin yang berusaha membuka diri, serta Efrain menunjukkan bagaimana gadis itu begitu berharga. Setidaknya, Caitlin tahu jelas perasaan Efrain tidak sekadar permainan belaka. Tindakannya bahkan bernilai menggelikan jika dilakukan pada insan lain. Hanya pada Caitlin, maka lembutnya seorang Efrain Reagan akan muncul ke permukaan. Namun, saat ini pemandangan tak mengenakkan terpampang nyata. Efrain yang tidak satu kelas teramat berang ketika melongok keakraban pujaannya sedang tertawa puas dengan pria selain dirinya di sudut ruangan. Entah sejak kapan sifat posesif muncul, pastinya Efrain tahu tawa tersebut mengandung berjuta makna—khusus ditunjukkan laki-laki yang memiliki perasaan lebih pada lawan jenis. Sial, saingan Efr

    Last Updated : 2021-05-01
  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Past 6 | Tragedi Prom Night

    *** Ini tepat dua minggu setelah kejadian di gudang, dan prom night masa putih abu-abu sebagai pergelaran menyimpan kenangan akhirnya tiba. Sebuah ajang memamerkan segala hal untuk sebagian siswa-siswi, tetapi tidak bagi beberapa yang menghindari malam mewah nan glamor ini, termasuk Caitlin. Efrain tahu, membawa Caitlin ke sini bukanlah ide bagus, bahkan dirinya terkadang jijik. Walaupun berasal dari keluarga yang cukup, tetapi Efrain yakin Caitlin tidak terbiasa akan dunia malam meski sekadar acara sekolah. Martabat Caitlin Deborah Roland tinggi laksana perempuan, dan ia amat beruntung bisa memilikinya. Caitlin milik Efrain, it’s his nice obsession. Satu jam lalu, Efrain terpaksa meninggalkan Caitlin di balkon saat didapuk pemenang king of the year. Di sudut hatinya terdalam, Efrain benar-benar bahagia, dan beberapa rencana tersimpan baik di kepala. Sebentar lagi memasuki perkuliahan, ia berniat membawa Caitlin ke mana pun

    Last Updated : 2021-05-17
  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Present 7 | Meet Again

    *** Sepuluh tahun kemudian .... Namanya Caitlin Deborah Roland, wanita dewasa dengan kulit eksotis, lesung pipi di sebelah kiri, dan tubuh semampai hingga dianggap idaman di ruangan sakral itu. Visual yang bisa menghapus jejak berita bahwa kedua orang tua Caitlin adalah politikus terkenal—setidaknya sepuluh tahun lalu, sebelum masalah korupsi yang mencuat. Berbagai masalah di lampu membuat kepribadian Caitlin lebih keras daripada perempuan lain, kata ‘berjuang sendiri’ adalah kunci kehidupannya. Di umur yang menginjak dua puluh delapan tahun, Caitlin masih belum—tidak ingin—dekat pria sembarang, tetapi bukan berarti enggan berumah tangga suatu hari. Menghadirkan senyuman di bibir seksinya dikatakan gampang-gampang susah. Berbahagia di depan Caitlin, maka wanita tersebut akan menyoraki kegembiraan yang menopang dari bawah. Sesimpleks itu mengerti seorang Caitlin. “Thank you, Cait. Kamu benar, pernikahan tidak seburuk bayanganku. Aku se

    Last Updated : 2021-05-17
  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Present 8 | Pemimpin Baru

    *** Di detik pertama terbangun dari tidur, Caitlin langsung terduduk sampai pening. Dilanda gelisah sebelum terlelap, dan akhirnya terpejam menjelang subuh. Untung sekali datang bulan membuat Caitlin memiliki waktu beristirahat beberapa jam untuk memulihkan fisik serta perasaannya yang berada di tahap lelah. Omong-omong, syukur tak ada kejadian menyeramkan semalam. Memang Caitlin sempat memberontak ke sekian kali ketika Efrain menyuruh supirnya membelah gemerlap kota Jakarta. Namun, Efrain balik membentaknya dan berjanji tak akan menyakiti, alih-alih membawa Caitlin selamat ke apartemennya. Tepat pukul delapan pagi dan belum sempat sarapan, Caitlin sudah nangkring di kantin perusahaan memesan nasi goreng seafood. Tak terasa seminggu berlalu ditugaskan di CloudSky Indonesia. Hampir segenap pegawai mengenal Caitlin Deborah sebab satu-satunya perempuan di tim programmer dari divisi development web. “Cait, pulang bersamaku?” “

    Last Updated : 2021-05-17
  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Present 9 | Bos Gila

    *** “Kami dari tim Roderick mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan CloudSky. Semoga agenda kerja sama ini bisa terlaksana sesuai keinginan kami di lubuk hati terdalam. Selamat siang, Pak Efrain beserta tim!” Efrain berdeham, mengakhiri sesi tepuk tangan selepas presentasi virtual calon kolaborator menjelaskan secara garis besar rincian jika aliansi antar perusahan di bidang berbeda ini dapat menguntungkan kedua belah pihak. Sejujurnya, Efrain tak meragukan Roderick, tetapi argumen tetap diperlukan. “Silakan bagi para divisi atau setiap tim mengajukan pendapatnya sebagai pertimbangan apakah CloudSky pantas menjalin kerja sama dengan Roderick?” Rey, asisten pribadi Efrain yang juga merangkap sekretaris, menjalankan tugasnya sebagai juru bicara. “Divisi pemasaran sepenuhnya amat mensyukuri kerja sama ini, Pak Efrain. Game kedua Roderick benar-benar menjanjikan, prediksi target pasarnya pun tidak hanya terbatas pada gene

    Last Updated : 2021-05-19
  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Present 10 | Bos Gila (2)

    *** “Kamu membunuhku!” Caitlin tidak berusaha lebih dulu mengatur napas yang memburu, dan jari telunjuknya khusus terarah pada Efrain. Di pikiran Caitlin, pria dewasa di sebelahnya itu tidak ubah lintah darat dengan seringai panas yang mampu membakarnya bila diam saja. “Apa kamu enggak mengenal penolakan?” “Enggak.” “Argh!” Caitlin berteriak frustrasi, sementara Efrain masih setia tersenyum jemawa sambil melipat tangannya di depan dada. “Kamu … gila!” “Mengumpatlah sepuasmu, dan tanggung sendiri akibatnya. Aku menunggunya, Cait. Selalu,” “Me—” Oh my .... Efrain menarik tengkuk Caitlin dan memajukan tubuhnya sendiri. Tidak butuh satu detik kemudian, lidah Efrain langsung menerobos mulut Caitlin. Begitu dalam, intens, dan bergairah. Sejak dulu, rasanya tetap candu seperti pertama kali. Inilah yang dimaksud Efrain setoran per hari, sesuai harapannya. “Kamu memang menantikan ini, right?” gumam Efr

    Last Updated : 2021-05-21
  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Present 11 | Aku Pemilik Dirimu

    *** Setiap minggu sesuai aturan perusahaan, CloudSky memang melakukan pertemuan antar divisi agar terciptanya kerja sama yang harmonis dan saling mengerti. Namun, hal tersebut justru dibenci Caitlin yang selalu diperintahkan ketua divisinya untuk hadir, padahal menghindari Efrain adalah tujuannya. Seperti saat ini, pria arogan itu duduk dengan berwibawa di kursi kebesaran di ruang rapat, tampak memindai para pegawai satu per satu sebelum memulai. Dia memerintahkan Rey lewat lirikan mata. “Baik, sudah semua. Tanpa berlama-lama, saya mengajak kalian berkumpul setelah divisi web development melakukan pengujian akhir. Bagaimana presentasinya … siapa yang bersedia—atau Pak Yoga?” “Saya membawa perwakilan tim programmer, Pak Efrain. Caitlin akan menjelaskan hasil pengujian yang kami lakukan dua hari belakangan.” Efrain menyeringai lebar di posisi, tidak sabar mendengarkan penerangan Caitlin yang selalu indah dan dan sayang dilewatk

    Last Updated : 2021-05-23

Latest chapter

  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Present 14 | Peringatan

    ***Efrain tengah fokus dengan setumpuk file yang harus ditandanganinya ketika perasaan tidak enak mendadak menyerang. Ia melirik jam di dinding, dan mendesah saat menyadari masih banyak menit-menit yang mesti dilaluinya. Setidaknya, profesionalitas Efrain tinggi, dan tidak memaksa kehendak.Lima menit berlalu tanpa kemajuan berarti, Efrain mengacak-acak rambutnya frustrasi. Nama Caitlin terus terbayang di kepala, membuat Efrain tidak dapat menahan umpatan dari mulutnya. Ketimbang penasaran, ia dengan cepat mengambil ponselnya di meja, lalu menghubungi seseorang.“Caitlin-nya ada, Pak Yoga?”Kemudian, terdengar manager divisi tersebut berteriak menanyai para bawahannya yang kemungkinan besar di satu ruangan karena sekarang belum memasuki jam makan siang. Efrain menunggu sabar dalih harap-harap cemas. Tidak terelakkan jika yang kini dibayangkannya hanya Caitlin.“

  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Present 13 | CloudSky

    *** “Apa kita benar-benar harus masuk ke sana barengan?” Efrain menoleh, mendapati Caitlin menggigit bibir bawah dan menatapnya sendu. Rasanya, ia ingin menggantikan gigi-gigi itu dan melumatnya. Efrain sampai mengerang hanya karena memikirkannya. “Don’t do it, Honey. Atau kamu ingin aku yang menciummu, hem?” “Jangan coba-coba!” Efrain terkekeh, lalu tangannya terulur mengelus lembut puncak kepala Caitlin. “Ayo, kita kerja, Honey.” “Kamu duluan aja.” “Hem?” “Aku enggak mau orang-orang melihat kita, Ef,” gumam Caitlin hati-hati, yang diyakini akan membuat Efrain kesal.Di luar, terlihat sejumlah pegawai CloudSky berpakaian formal memasuki gedung delapan tingkat tersebut. Para perempuan tampak cantik dengan rambut panjang yang terurai, diikat, ataupun berjilbab, sementara kaum Adam begitu gagah di balutan kemeja serta dasi, ada ju

  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Present 12 | Listen to Me

    *** Caitlin beristigfar di detik pertama kali matanya mengerjap oleh sinar mentari yang mengintip malu-malu di sekat tanpa tirai kamar. Sekali lagi wanita muda itu menguap, mengakhiri sesi tidur panjangnya. Ah, tidak terlalu puas karena bayangan lembur pada hari ini, dipastikan waktu beristirahat hanya angan. Menyadari belum beribadah, padahal waktu sudah menunjukkan lebih dari setengah jam keterlambatan … Caitlin bergegas melaksanakan. Sebelum itu, ia terlebih dulu membasuh wajah, menyikat gigi, dilanjut wudu dan salat. Caitlin berniat mandi total setelah memasak sarapan serta bekal. Namun, tiba-tiba ponselnya berdering keras. Caitlin yang baru beranjak dari ranjang, seketika melihat gerangan dan lantas mendengus. Memang menyebalkan, pikirnya dramatis. Sejak Efrain berhasil mencuri data nomor teleponnya, hidup Caitlin pun tak tenang walau di apartemen. “Ya, halo,” seru Caitlin malas-malasan. “Apa begitu caramu mengangkat telepon atasan

  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Present 11 | Aku Pemilik Dirimu

    *** Setiap minggu sesuai aturan perusahaan, CloudSky memang melakukan pertemuan antar divisi agar terciptanya kerja sama yang harmonis dan saling mengerti. Namun, hal tersebut justru dibenci Caitlin yang selalu diperintahkan ketua divisinya untuk hadir, padahal menghindari Efrain adalah tujuannya. Seperti saat ini, pria arogan itu duduk dengan berwibawa di kursi kebesaran di ruang rapat, tampak memindai para pegawai satu per satu sebelum memulai. Dia memerintahkan Rey lewat lirikan mata. “Baik, sudah semua. Tanpa berlama-lama, saya mengajak kalian berkumpul setelah divisi web development melakukan pengujian akhir. Bagaimana presentasinya … siapa yang bersedia—atau Pak Yoga?” “Saya membawa perwakilan tim programmer, Pak Efrain. Caitlin akan menjelaskan hasil pengujian yang kami lakukan dua hari belakangan.” Efrain menyeringai lebar di posisi, tidak sabar mendengarkan penerangan Caitlin yang selalu indah dan dan sayang dilewatk

  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Present 10 | Bos Gila (2)

    *** “Kamu membunuhku!” Caitlin tidak berusaha lebih dulu mengatur napas yang memburu, dan jari telunjuknya khusus terarah pada Efrain. Di pikiran Caitlin, pria dewasa di sebelahnya itu tidak ubah lintah darat dengan seringai panas yang mampu membakarnya bila diam saja. “Apa kamu enggak mengenal penolakan?” “Enggak.” “Argh!” Caitlin berteriak frustrasi, sementara Efrain masih setia tersenyum jemawa sambil melipat tangannya di depan dada. “Kamu … gila!” “Mengumpatlah sepuasmu, dan tanggung sendiri akibatnya. Aku menunggunya, Cait. Selalu,” “Me—” Oh my .... Efrain menarik tengkuk Caitlin dan memajukan tubuhnya sendiri. Tidak butuh satu detik kemudian, lidah Efrain langsung menerobos mulut Caitlin. Begitu dalam, intens, dan bergairah. Sejak dulu, rasanya tetap candu seperti pertama kali. Inilah yang dimaksud Efrain setoran per hari, sesuai harapannya. “Kamu memang menantikan ini, right?” gumam Efr

  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Present 9 | Bos Gila

    *** “Kami dari tim Roderick mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan CloudSky. Semoga agenda kerja sama ini bisa terlaksana sesuai keinginan kami di lubuk hati terdalam. Selamat siang, Pak Efrain beserta tim!” Efrain berdeham, mengakhiri sesi tepuk tangan selepas presentasi virtual calon kolaborator menjelaskan secara garis besar rincian jika aliansi antar perusahan di bidang berbeda ini dapat menguntungkan kedua belah pihak. Sejujurnya, Efrain tak meragukan Roderick, tetapi argumen tetap diperlukan. “Silakan bagi para divisi atau setiap tim mengajukan pendapatnya sebagai pertimbangan apakah CloudSky pantas menjalin kerja sama dengan Roderick?” Rey, asisten pribadi Efrain yang juga merangkap sekretaris, menjalankan tugasnya sebagai juru bicara. “Divisi pemasaran sepenuhnya amat mensyukuri kerja sama ini, Pak Efrain. Game kedua Roderick benar-benar menjanjikan, prediksi target pasarnya pun tidak hanya terbatas pada gene

  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Present 8 | Pemimpin Baru

    *** Di detik pertama terbangun dari tidur, Caitlin langsung terduduk sampai pening. Dilanda gelisah sebelum terlelap, dan akhirnya terpejam menjelang subuh. Untung sekali datang bulan membuat Caitlin memiliki waktu beristirahat beberapa jam untuk memulihkan fisik serta perasaannya yang berada di tahap lelah. Omong-omong, syukur tak ada kejadian menyeramkan semalam. Memang Caitlin sempat memberontak ke sekian kali ketika Efrain menyuruh supirnya membelah gemerlap kota Jakarta. Namun, Efrain balik membentaknya dan berjanji tak akan menyakiti, alih-alih membawa Caitlin selamat ke apartemennya. Tepat pukul delapan pagi dan belum sempat sarapan, Caitlin sudah nangkring di kantin perusahaan memesan nasi goreng seafood. Tak terasa seminggu berlalu ditugaskan di CloudSky Indonesia. Hampir segenap pegawai mengenal Caitlin Deborah sebab satu-satunya perempuan di tim programmer dari divisi development web. “Cait, pulang bersamaku?” “

  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Present 7 | Meet Again

    *** Sepuluh tahun kemudian .... Namanya Caitlin Deborah Roland, wanita dewasa dengan kulit eksotis, lesung pipi di sebelah kiri, dan tubuh semampai hingga dianggap idaman di ruangan sakral itu. Visual yang bisa menghapus jejak berita bahwa kedua orang tua Caitlin adalah politikus terkenal—setidaknya sepuluh tahun lalu, sebelum masalah korupsi yang mencuat. Berbagai masalah di lampu membuat kepribadian Caitlin lebih keras daripada perempuan lain, kata ‘berjuang sendiri’ adalah kunci kehidupannya. Di umur yang menginjak dua puluh delapan tahun, Caitlin masih belum—tidak ingin—dekat pria sembarang, tetapi bukan berarti enggan berumah tangga suatu hari. Menghadirkan senyuman di bibir seksinya dikatakan gampang-gampang susah. Berbahagia di depan Caitlin, maka wanita tersebut akan menyoraki kegembiraan yang menopang dari bawah. Sesimpleks itu mengerti seorang Caitlin. “Thank you, Cait. Kamu benar, pernikahan tidak seburuk bayanganku. Aku se

  • Stay Away From Me (BAHASA INDONESIA)   Past 6 | Tragedi Prom Night

    *** Ini tepat dua minggu setelah kejadian di gudang, dan prom night masa putih abu-abu sebagai pergelaran menyimpan kenangan akhirnya tiba. Sebuah ajang memamerkan segala hal untuk sebagian siswa-siswi, tetapi tidak bagi beberapa yang menghindari malam mewah nan glamor ini, termasuk Caitlin. Efrain tahu, membawa Caitlin ke sini bukanlah ide bagus, bahkan dirinya terkadang jijik. Walaupun berasal dari keluarga yang cukup, tetapi Efrain yakin Caitlin tidak terbiasa akan dunia malam meski sekadar acara sekolah. Martabat Caitlin Deborah Roland tinggi laksana perempuan, dan ia amat beruntung bisa memilikinya. Caitlin milik Efrain, it’s his nice obsession. Satu jam lalu, Efrain terpaksa meninggalkan Caitlin di balkon saat didapuk pemenang king of the year. Di sudut hatinya terdalam, Efrain benar-benar bahagia, dan beberapa rencana tersimpan baik di kepala. Sebentar lagi memasuki perkuliahan, ia berniat membawa Caitlin ke mana pun

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status