Sama halnya yang terjadi seperti sebelumnya, sebuah tangan tiba-tiba muncul dari kehampaan. Itu segera terulur dan mencengkram Roh Macan, tetapi kali ini tangan itu bersisik dan memiliki cakar yang panjang di setiap jarinya, lalu kemudian menghilang secepat ia datang."Itukah Ah Roc?" tanya Kai setelah melihat cakar yang mengerikan itu."Tidak, itu hanya inkarnasinya saja, sama seperti terakhir kali, jika Ah Roc di sini, kau tidak akan bisa bernafas sama sekali, bahkan jika diri sejati di kehidupan lamamu juga tidak akan sanggup menahan tekanan, hanya dari Ah Roc bernafas." Wigen berkata dengan serius.Mendengar hal itu, Kai menelan salivanya, ia tidak bisa membayangkan betapa kuatnya Ah Roc ini, ia memilih untuk bertanya sebaliknya, "Seberapa kuat Ah Roc ini?""Aku tidak tahu pasti seberapa kuat dia, ia adalah Dewa dari para Binatang Buas dan sekaligus penjaga Sungai Reinkarnasi dari para Binatang Buas, dikatakan bahwa bahkan Dewa Perang memberikan hormat padanya dan bahkan jika Ah Ro
Kai tidak lagi berbicara pada Wigen,ia mengambil posisi duduk bersila untuk memulihkan kondisi Spritualnya, Kai terlihat sangat pucat dan lemah, sebab sebelumnya ia mengeluarkan seluruh Energi Spritual yang ia miliki dan itu sangat membebani dirinya. Kelelahan mental yang dialami Kai, membuat dirinya tertidur dalam posisi semedi.Sepanjang malam, Kai tidak menghadapi bahaya apapun, beruntung tidak ada binatang buas yang memasuki goa itu, jika tidak, Kai yang sedang dalam kondisi kelelahan mental sudah pasti berada dalam situasi yang mengancam nyawanya. Pagi harinya, matahari mulai menyinari bibir goa, Kai perlahan membuka matanya, rona wajahnya sudah kembali memerah, namun Energi Spritualnya masih belum sepenuhnya pulih hingga ia memutuskan untuk tetap beristirahat selama beberapa jam lagi."Kai, kau mendapatkan Misteri Box, apakah kau tidak ingin membukanya? Terakhir kali kau mendapatkan Muramasa Sword yang merupakan barang yang langka, siapa tahu kali ini kau mendapatkan yang lebih
Di sebuah ruangan aula yang dipenuhi dengan cahaya keemasan ada sebuah singgasana yang terbuat dari Batu Roh Dewa. Jika para Kultivator melihat singgasana ini, mereka akan terkejut setengah mati dan jiwa mereka akan dipenuhi dengan keserakahan. Batu Roh Dewa merupakan Batu Roh tertinggi yang diisi dengan Energi Alam Dewa yang sangat kental, jika para Kultivator bisa mendapatkan satu saja dari Batu Roh Dewa ini, tingkat kultivasinya akan mengalami lonjakan drastis.Di atas singgasana duduk seorang pria setengah baya, ia menggunakan jubah merah dan dengan rambut hitam panjang yang menjulur hingga punggung. Wajahnya terlihat sangat teduh, aura raja yang keluar dari tubuhnya akan membuat siapa saja yang melihatnya memiliki keinginan untuk bersujud. Ia adalah Raja Yeomra, sang Dewa Agung. Raja di atas para Dewa."Aku sudah memberikan yang terbaik untuk membantumu, aku memberikan keberuntungan yang terbaik di atas langit ke dalam Sistem itu untuk membantumu dalam menyelesaikan misi yang ku b
"Menaikkan tingkat Kultivasi tanpa mencoba untuk menerobos? Hanya dengan menaikkan level aku bisa naik ke tingkat selanjutnya? Tanpa memikirkan metode, penyerapan energi, harta karun, teknik kultivasi, sumber daya, maupun mengkonsumsi pil dan buah roh? Bukankah ini menakjubkan? Sistem ini memang Harta Karun kelas Dewa Agung!" Kai teringat saat ia merasakan sendiri bagaimana susahnya dalam menerobos tingkat kultivasi ke ranah selanjutnya, apalagi di saat ia mengalami kemacetan dalam kultivasinya."Jadi saat ini aku harus fokus untuk meningkatkan Kultivasi Tempering Tubuhku dan untuk Kultivasi Spritual, itu akan tumbuh dengan sendirinya berkat Sistem ini, sebab Kultivasi Esensi dan Kultivasi Spritual sejalan, aku hanya perlu meningkatkan kekuatan spritual dengan teknik spritual tertinggi yang ku miliki." Kai percaya ia tidak akan mengalami kemacetan untuk Kultivasi Esensi berkat sistem ini, ia hanya perlu menaikkan levelnya."Untuk itu kau harus bekerja dua kali lebih keras, sebab Kultiv
"Bukankah aku dulu pernah melawan seorang kultivator tingkat Half Heavenly Soul? Apakah kau ingat Wigen?" tanya Kai."Benar, namun Pria Berjanggut itu adalah sampah yang normal, ia memaksakan tingkat kultivasinya untuk sampai pada Half Heavenly Soul, namun fondasinya sangat lemah, hal yg membuat ia menang dari Hua Yun hanya karena tubuhnya lebih kuat dan Hua Yun juga harus melindungi Hua Jing." Wigen menjelaskan."Ah, begitu, tingkat kekuatanku sekarang bisa melawan Half Heavenly Soul, apakah ini termasuk metode Teknik Pedang ku?" tanya Kai memastikan."Tidak... Hal yang kita hitung di sini adalah ketiga metode Kultivasi mu dan Niat Pedang yang digabungkan, tidak dengan metode berpedangmu, metode berpedangmu terlalu tinggi untuk tubuhmu saat ini, aku sarankan jangan menggunakannya terlalu sering, aku takut itu mempengaruhi fondasimu." Wigen kembali memberi masukan.Memang benar bahwa Teknik Berpedang Kai sangat tinggi dan tidak cocok untuk kekuatannya saat ini dan jika sering digunakan
Kai terus berlari tanpa sedikitpun melihat ke belakang, ia berlari melewati pepohonan dan terkadang melompat menghindari rintangan, namun perlahan-lahan, jarak antara kedunya menipis hingga Cacing Buas itu hanya beberapa meter di belakang Kai.Masalah lainnya muncul saat Cacing itu mulai menyemburkan cairan ungu dari mulutnya, Kai mengedarkan Akal Spritualnya ke tingkat tertinggi agar bisa melihat serangan yang akan datang, alhasil serangan racun Cacing itu berhasil dihindari oleh Kai meskipun beberapa kali ia hampir terlambat menghindar.Pepohonan dan bebatuan yang terkena racun dari Cacing ini seketika meleleh menjadi cairan. Kai yang menyaksikan hal itu merasakan geli di kepalanya, ia tidak akan tahu apa jadinya jika dirinya terkena langsung oleh cairan racun itu.Beberapa menit kemudian, Cacing Monster itu sudah sangat dekat dengan Kai, Kai bahkan bisa merasakan nafasnya. "Sial! Kita harus bisa mengecoh cacing ini! Ia sangat cepat ketika tubuhnya berada di dalam tanah.""Kai lihat!
Kai jatuh bebas dengan kecepatan tinggi, seluruh pakaiannya mengepak dengan kerasnya. Hanya suara siulan angin yang terdengar di telinga Kai, lubang yang gelap tanpa ada sedikitpun cahaya itu tampak tidak berujung. Kai masih terus turun ke bawah, namun ia bisa mengendalikan tubuhnya agar tidak menabrak dinding lubang. Kai tampak tenang, ia sudah pernah mengalami kematian dan juga mengetahui hal yang terjadi setelah kematian, tidak ada yang ia takuti, ia hanya takut jika tidak bisa membalaskan dendamnya dan membuat jiwanya tenang melewati Sungai Reinkarnasi.Kai hanya bisa bertaruh dengan kehidupannya, ia merasa hidupnya kali ini adalah lelucon jika dia mati dengan cara ini, bagaimana tidak, ia sudah diberikan kesempatan dan juga Sistem yang menantang dunia, namun jika ia harus mati di sini hanya karna bertaruh setelah dikejar mahluk yang kuat, hal itu tentu akan menjadi lelucon saat ia kembali naik ke Alam Baka.Wigen hanya diam, ia juga sedang melamunkan nasibnya, jika ia berhasil dal
Tubuh Kai melemah, ia hampir tidak lagi sanggup untuk menahan rasa sakit yang teramat. Esensi Qi nya terkuras habis saat itu terus diputar untuk melindungi tubuhnya dari panas. "Panas ini mengandung Racun Panas yang menggerogoti tubuhku, a-aku tidak sanggup lagi."Kai terus jatuh bebas ke bawah, meskipun jatuhnya sudah melambat, tubuhnya tetap terombang-ambing. Kedua mata Kai hampir tertutup, samar-samar ia melihat sebuah cahaya berwarna kuning kemerahan dari arah bawah. Ia sadar bahwa tubuhnya sudah mendekati dasar dan dengan kondisi tubuhnya saat ini, mustahil dia selamat.Kedua mata Kai perlahan menutup, ia sudah tidak sanggup menahan rasa sakit akibat luka di sekujur tubuhnya ditambah rasa panas yang menyengat serta Racun Panas yang terus menggerogoti tubuhnya. Tubuh Kai hampir mencapai batasnya, ia samar-samar mendengar perkataan Wigen. "Kai, jangan pingsan! Bertahanlah sedikit lagi!"Kai terlalu lemah untuk menjawab, kedua matanya kini telah tertutup dan berada di ambang tidak sa