"Tenang saja... Aku tidak akan membebani mu, anggap saja ini bayaran atas sumber daya yang kuberikan padamu dan sekarang minggir." Kai terkekeh sambil melambaikan tangannya.Ayam Putih terlihat sangat marah, ia tidak bisa melakukan apa-apa, namun ia mencoba untuk menenangkan dirinya. "Baiklah... Bocah ini tidak buruk, ia terlihat licik yang berarti ia bisa mendapatkan sumber daya yang banyak dan pastinya ia tidak akan membiarkanku kelaparan, sesuai dengan Kontrak Budak yang mengharuskan tuan untuk memberi makan. saat ini aku hanya harus mengikutinya, ia hanya seorang Holy Soul saat menciptakan kontrak, jadi aku hanya perlu tumbuh sebelum menghancurkan kontrak ini dan membunuhnya, lalu menghajar Ah Roc!" Ayam Putih dengan enggan bergerak ke samping.Kai menganggukkan kepalanya sebelum melihat ke arah Iblis Mata Delapan. "Baiklah... Ini kondisiku." Kai melemparkan Jade Slip ke arah Iblis Mata Delapan.Iblis Mata Delapan mengedarkan Akal Spritualnya pada Jade Slip, seketika ia merasa tid
"Baiklah... Seperti yang kau lihat dalam Jade Slip itu... Aku membutuhkanmu darah Esensi Divine Soul untuk menaikkan tingkatan mu." Kai kemudian menceritakan rencananya selama satu tahun ke depan.Mendengar rencana Kai, Iblis Mata Delapan mengangguk sebelum berubah menjadi seorang wanita cantik. "Lebih baik kau menepatinya..." Iblis Mata Delapan meninggalkan area itu setelah sebelumnya memberikan perasaan spritual pada Kai, jadi Kai bisa memanggilnya kapan pun."Rencana mu sangat indah Kai! Ke depannya akan lebih mudah berurusan dengan Organisasi Lembah Hitam." Wigen terdengar bersemangat.Kai menganggukkan kepalanya sebelum melihat ke arah Ayam Putih yang tengah meringkuk di tanah sambil menutup matanya. Ia juga merasa senang mendapatkan sebuah umpan meriam seperti Ayam Putih di hadapannya, bisa digunakan untuk mengecoh lawan."Mari kita pergi, aku tahu kau pasti lapar, adakah yang kau inginkan?" Kai mencoba membuat Ayam Putih tenang, ia tahu, dengan sifat ayam putih yang sombong, te
"Seberapa jauh kau akan tumbuh dalam satu tahun ini?" Wigen bertanya."Aku tidak tahu pasti... Satu hal yang aku khawatirkan, jika aku menahan tingkat kultivasi Esensi Qi ku pada tingkat Holy Soul First-Stage, apakah akan berpengaruh pada Kultivasi Tempering Tubuh ku nantinya... Saat ini aku hanya bisa mencobanya, namun yang pasti dalam satu tahun, aku akan naik ke ketinggian yang baru..." Kai dipenuhi dengan tekad.Sama seperti sebelumnya, Kai membuat ruangan meditasinya, tetapi kali ini, ia tidak membuat lubang pada tanah, melainkan membuat lubang pada dinding jurang yang mengarah pada Lembah Misterius. Lembah Lima Gunung dan Lembah Misterius dipisahkan oleh celah jurang.Kai meletakkan empat Array Formasi Pertahanan di depan mulut goa yang ia ciptakan sebelum kembali membentuk ruangan persegi dengan ukuran 12x12 lalu membentuk kolam darah 3x3 seperti sebelumnya. Kai meletakkan Formasi Pengumpul Esensi dan melemparkan 12 Soul Stone Mid-Grade, lalu membagi tiga di setiap sudut.Kali
Momok Yin yang tewas segera berubah menjadi Nafsu Membunuh yang kemudian diserap oleh Pagoda Hitam serta yang sudah ditundukkan dan tidak mati berjumlah tujuh arwah, lalu Tubuh Roh Suci dengan otomatis memenjarakan mereka. Hong Mogui beserta tentaranya kembali memasuki tubuh Kai.Kai menghentikan Nafas Naga nya sebelum membuka matanya dan tersenyum ke arah Xuan. "Kerja Bagus..." Ia kemudian mengeluarkan segumpal darah dari Kolam Darah yang terbang menuju Xuan.Xuan dengan gembira mengepakkan sayapnya sebelum menelan seluruh Gumpalan Darah itu. Ia kemudian mendengus dingin menanggapi senyuman Kai dan berbalik arah, lalu mematuk makanannya.Kai terkekeh melihat tingkah Xuan. "Jika kau terus membawa lebih banyak Momok Yin untukku, aku akan memberikanmu beberapa tetes darah dari Kolam Darah ini dan memberikan lebih banyak Buah Roh."Mendengar hal ini, kegembiraan bergejolak di hati Xuan, namun ia tetap mempertahankan sifat dinginnya di hadapan Kai. Ia hanya diam sambil terus memakan makan
Kai mengganti Formasi Array Pengumpul Esensi dengan Formasi Array Pembatas, agar setiap energi yang keluar dari tubuhnya tidak membebani goa tempat ia berlatih.Kai kemudian menatap Xuan dengan tersenyum. "Xuan... Aku ingin memperkuat pondasi ku dengan mengeluarkan Energi yang melimpah di dalam tubuhku. Apakah kau mau membantuku?"Xuan menyipitkan matanya saat menatap Kai. "Apa maksudmu? Kau ingin aku dipukuli dengan senang hati?""Aku akan memberikan makanan yang cukup, hanya sebulan." Kai memberikan tawarannya, sebenarnya ia bisa saja memaksa Xuan untuk melakukannya dengan segel kontrak budak, namun ia tidak melakukannya sebab ia bukan seseorang yang begitu kejam."Kau pikir aku serendah itu? Hanya karena makanan dan kau bisa memukuliku?" Xuan terdengar kesal.Kai mendesah pelan. "Tidak ada cara lain..." Kai tersenyum licik sebelum kembali berbicara, "Bilang saja kau takut..."Mendengar cibiran Kai, sifat angkuh Xuan bergejolak. "Apa?! Aku?! Takut?! Kau sudah gila! Tidak ada yang ku
Setelah selesai memulihkan kembali tenaganya dalam satu harian penuh bermeditasi, Kai kembali berlatih dengan Xuan. Kali ini Xuan tidak banyak menolak, ia juga sadar dirinya mendapatkan manfaat dari latihan ini, sehingga ia dengan senang hati menerimanya.Kai kembali mengayunkan Tinju Pembunuh Dewa nya dan di sisi lain, Xuan terus menahan pukulan Kai, namun kali ini ia tidak merasa sakit, hanya sedikit pusing akibat terus-terusan dihempaskan ke belakang.Tepat seminggu lagi akan berakhir, Kai mengayunkan tangan kanannya ke depan. "Tinju Pembunuh Dewa Langkah Pertama!"BAM!Xuan terpental dan menabrak dinding, ia dengan cepat berdiri dan bersiap untuk maju ke depan, namun belum sempat ia berjalan, jantungnya tiba-tiba berdetak kencang.Setelah Kai mengayunkan tinju kanannya, ia ternyata tidak berhenti sampai di situ, ia kembali mengayunkan tinju kirinya dan menyetakkan ke depan. "Tinju Pembunuh Dewa! Langkah Kedua!"BOOM!Ledakan besar tercipta saat Tinju Pembunuh Dewa Langkah Kedua di
Kai melihat ke arah Xuan. "Aku akan kembali berlatih, namun kali ini, aku tidak melakukan latihan tertutup melainkan membuat pil. Kau bisa bebas pergi kemanapun kau mau dan aku akan memberikanmu beberapa pil saat sudah siap."Di sisi lain, Kai tidak pelit terhadap Xuan, ia tahu, Xuan adalah tipe Binatang Buas yang memerlukan sumber Energi Darah, sama seperti dirinya, sehingga jika Xuan menjadi lebih kuat, dirinya akan benar-benar bisa menjadi umpan meriam yang baik.Mendengar tawaran Kai, Xuan tampak bahagia. "Mengikuti Bajingan ini ternyata ada gunanya." Xuan terkekeh sebelum pergi meninggalkan Kai, ia adalah jenis mahluk yang tidak bisa diam di satu tempat dan lebih menyukai petualangan.Kai menggelengkan kepalanya sebelum kembali membuat lubang di celah tebing. Ia kali ini membuat ruangan yang cocok untuk meramu pil, dengan meja batu di tengah-tengah serta tempat meletakkan tungku. Tidak lupa Kai juga membuat Formasi Array untuk menahan Api Inti Bumi agar tidak keluar dan dirasakan
Setelah menghabiskan seluruh Pil Penambah Vitalitas Darah, Kai melanjutkan langkah selanjutnya, ia meramu Pil dengan mencampurkanya bersama Darah Hong Mogui yang tersisa. Darah Hong Mogui ini memiliki jumlah Vitalitas Darah yang sangat tinggi."Pil Esensi Darah... Langkah terakhir..." Kai menyempurnakan Pil Esensi Darah yang jumlahnya juga sama. Kai sudah kehabisan bahan pil, untungnya, tidak ada satu pun bahan yang terbuang sia-sia. Kemampuan Alkemis Kai dan pengendalian Akal Spritualnya membuat ia dengan mudah meramu pil, apalagi sebelumnya ia sudah memikirkan matang-matang setiap resep pil kala ia berada di Gunung Serangga.Kai membagi Pil itu bersama Xuan. Kai mendapatkan tujuh puluh persen dan Xuan mendapatkan sisanya. Duo Pemuda dan Ayam ini kembali mengkonsumsi pil dan bermeditasi. Xuan kini memandang Kai secara berbeda, awalnya ia mengira Kai hanya akan meramu pil yang tidak berguna, namun ia salah besar, Kai justru membuat pil yang berkhasiat tinggi dan yang paling penting, p