BAM!Kaki depan Iblis Mata Delapan menghantam tepat ke arah Ayam Putih yang sama sekali tidak bisa menghindar akibat kaki kecilnya. Ayam Putih terhempas ke dalam tanah hingga mengebor sejauh lima meter.Iblis Mata Delapan mendengus kesal. "Serangga menjijikkan."Tepat saat Iblis Mata Delapan mengira bahwa Ayam Putih telah tewas, ia berteriak kecil dan tersentak saat merasakan sakit di kaki depannya dan segera menarik kakinya. Ia melihat ada lubang kecil di ujung kakinya. "Ini hanya lubang kecil, namun mengapa aku merasakan sakit?" Iblis Mata Delapan semakin terkejut saat melihat Ayam Putih memanjat keluar lubang dengan kaki-kaki kecilnya sebelum kembali mengumpat keras. "Itu sakit! Bajingan!"Ke delapan mata laba-laba itu terbuka lebar melihat Ayam Putih itu tidak mati, bahkan tidak sedikitpun tubuhnya terluka." I-ini... Bagaimana mungkin... Mahluk apa ia sebenarnya? Aku bahkan tidak bisa melihat tingkatannya, terlebih lagi, ia tidak terluka dengan serangan ku!""Kau mencari kematian!
"Sebenarnya apa perdagangan yang kau sebutkan sebelumnya Kai?" Wigen bertanya penasaran. Ia heran, mengapa Kai memilih melawan seekor Divine Soul dibandingkan menyelamatkan hidupnya."Kau akan tahu nanti... Ayam Putih ini membantu banyak, awalnya aku ingin melihat aliran kekuatan Iblis Mata Delapan, namun sangat kesulitan akibat Racun Ungu, tetapi kini dengan Ayam Putih itu, Iblis Mata Delapan beberapa kali menggunakan serangan terkuatnya, sehingga aku bisa melihat melalui aliran kekuatannya." Kai mengangguk puas, kini ia bisa memulai rencananya.Kai berjalan menengahi keduanya. Ia menarik Ayam Putih dan mengangkatnya. "Jika kau terus mengeluarkan tenagamu... Tubuhmu akan dimakan oleh Momok Yin.""Apa?! Momok Yin? Ternyata mereka!" Ayam Putih akhirnya kembali mengingat mengenai mahluk tak kasat mata yang menyerangnya, ia melihat Kai dan seketika merasa geram. "Bajingan! Lepaskan aku! Beraninya kau mengangkat ku dengan kedua tangan kotor mu itu!"Kai melemparkan Ayam Putih ke tanah. "K
"Tenang saja... Aku tidak akan membebani mu, anggap saja ini bayaran atas sumber daya yang kuberikan padamu dan sekarang minggir." Kai terkekeh sambil melambaikan tangannya.Ayam Putih terlihat sangat marah, ia tidak bisa melakukan apa-apa, namun ia mencoba untuk menenangkan dirinya. "Baiklah... Bocah ini tidak buruk, ia terlihat licik yang berarti ia bisa mendapatkan sumber daya yang banyak dan pastinya ia tidak akan membiarkanku kelaparan, sesuai dengan Kontrak Budak yang mengharuskan tuan untuk memberi makan. saat ini aku hanya harus mengikutinya, ia hanya seorang Holy Soul saat menciptakan kontrak, jadi aku hanya perlu tumbuh sebelum menghancurkan kontrak ini dan membunuhnya, lalu menghajar Ah Roc!" Ayam Putih dengan enggan bergerak ke samping.Kai menganggukkan kepalanya sebelum melihat ke arah Iblis Mata Delapan. "Baiklah... Ini kondisiku." Kai melemparkan Jade Slip ke arah Iblis Mata Delapan.Iblis Mata Delapan mengedarkan Akal Spritualnya pada Jade Slip, seketika ia merasa tid
"Baiklah... Seperti yang kau lihat dalam Jade Slip itu... Aku membutuhkanmu darah Esensi Divine Soul untuk menaikkan tingkatan mu." Kai kemudian menceritakan rencananya selama satu tahun ke depan.Mendengar rencana Kai, Iblis Mata Delapan mengangguk sebelum berubah menjadi seorang wanita cantik. "Lebih baik kau menepatinya..." Iblis Mata Delapan meninggalkan area itu setelah sebelumnya memberikan perasaan spritual pada Kai, jadi Kai bisa memanggilnya kapan pun."Rencana mu sangat indah Kai! Ke depannya akan lebih mudah berurusan dengan Organisasi Lembah Hitam." Wigen terdengar bersemangat.Kai menganggukkan kepalanya sebelum melihat ke arah Ayam Putih yang tengah meringkuk di tanah sambil menutup matanya. Ia juga merasa senang mendapatkan sebuah umpan meriam seperti Ayam Putih di hadapannya, bisa digunakan untuk mengecoh lawan."Mari kita pergi, aku tahu kau pasti lapar, adakah yang kau inginkan?" Kai mencoba membuat Ayam Putih tenang, ia tahu, dengan sifat ayam putih yang sombong, te
"Seberapa jauh kau akan tumbuh dalam satu tahun ini?" Wigen bertanya."Aku tidak tahu pasti... Satu hal yang aku khawatirkan, jika aku menahan tingkat kultivasi Esensi Qi ku pada tingkat Holy Soul First-Stage, apakah akan berpengaruh pada Kultivasi Tempering Tubuh ku nantinya... Saat ini aku hanya bisa mencobanya, namun yang pasti dalam satu tahun, aku akan naik ke ketinggian yang baru..." Kai dipenuhi dengan tekad.Sama seperti sebelumnya, Kai membuat ruangan meditasinya, tetapi kali ini, ia tidak membuat lubang pada tanah, melainkan membuat lubang pada dinding jurang yang mengarah pada Lembah Misterius. Lembah Lima Gunung dan Lembah Misterius dipisahkan oleh celah jurang.Kai meletakkan empat Array Formasi Pertahanan di depan mulut goa yang ia ciptakan sebelum kembali membentuk ruangan persegi dengan ukuran 12x12 lalu membentuk kolam darah 3x3 seperti sebelumnya. Kai meletakkan Formasi Pengumpul Esensi dan melemparkan 12 Soul Stone Mid-Grade, lalu membagi tiga di setiap sudut.Kali
Momok Yin yang tewas segera berubah menjadi Nafsu Membunuh yang kemudian diserap oleh Pagoda Hitam serta yang sudah ditundukkan dan tidak mati berjumlah tujuh arwah, lalu Tubuh Roh Suci dengan otomatis memenjarakan mereka. Hong Mogui beserta tentaranya kembali memasuki tubuh Kai.Kai menghentikan Nafas Naga nya sebelum membuka matanya dan tersenyum ke arah Xuan. "Kerja Bagus..." Ia kemudian mengeluarkan segumpal darah dari Kolam Darah yang terbang menuju Xuan.Xuan dengan gembira mengepakkan sayapnya sebelum menelan seluruh Gumpalan Darah itu. Ia kemudian mendengus dingin menanggapi senyuman Kai dan berbalik arah, lalu mematuk makanannya.Kai terkekeh melihat tingkah Xuan. "Jika kau terus membawa lebih banyak Momok Yin untukku, aku akan memberikanmu beberapa tetes darah dari Kolam Darah ini dan memberikan lebih banyak Buah Roh."Mendengar hal ini, kegembiraan bergejolak di hati Xuan, namun ia tetap mempertahankan sifat dinginnya di hadapan Kai. Ia hanya diam sambil terus memakan makan
Kai mengganti Formasi Array Pengumpul Esensi dengan Formasi Array Pembatas, agar setiap energi yang keluar dari tubuhnya tidak membebani goa tempat ia berlatih.Kai kemudian menatap Xuan dengan tersenyum. "Xuan... Aku ingin memperkuat pondasi ku dengan mengeluarkan Energi yang melimpah di dalam tubuhku. Apakah kau mau membantuku?"Xuan menyipitkan matanya saat menatap Kai. "Apa maksudmu? Kau ingin aku dipukuli dengan senang hati?""Aku akan memberikan makanan yang cukup, hanya sebulan." Kai memberikan tawarannya, sebenarnya ia bisa saja memaksa Xuan untuk melakukannya dengan segel kontrak budak, namun ia tidak melakukannya sebab ia bukan seseorang yang begitu kejam."Kau pikir aku serendah itu? Hanya karena makanan dan kau bisa memukuliku?" Xuan terdengar kesal.Kai mendesah pelan. "Tidak ada cara lain..." Kai tersenyum licik sebelum kembali berbicara, "Bilang saja kau takut..."Mendengar cibiran Kai, sifat angkuh Xuan bergejolak. "Apa?! Aku?! Takut?! Kau sudah gila! Tidak ada yang ku
Setelah selesai memulihkan kembali tenaganya dalam satu harian penuh bermeditasi, Kai kembali berlatih dengan Xuan. Kali ini Xuan tidak banyak menolak, ia juga sadar dirinya mendapatkan manfaat dari latihan ini, sehingga ia dengan senang hati menerimanya.Kai kembali mengayunkan Tinju Pembunuh Dewa nya dan di sisi lain, Xuan terus menahan pukulan Kai, namun kali ini ia tidak merasa sakit, hanya sedikit pusing akibat terus-terusan dihempaskan ke belakang.Tepat seminggu lagi akan berakhir, Kai mengayunkan tangan kanannya ke depan. "Tinju Pembunuh Dewa Langkah Pertama!"BAM!Xuan terpental dan menabrak dinding, ia dengan cepat berdiri dan bersiap untuk maju ke depan, namun belum sempat ia berjalan, jantungnya tiba-tiba berdetak kencang.Setelah Kai mengayunkan tinju kanannya, ia ternyata tidak berhenti sampai di situ, ia kembali mengayunkan tinju kirinya dan menyetakkan ke depan. "Tinju Pembunuh Dewa! Langkah Kedua!"BOOM!Ledakan besar tercipta saat Tinju Pembunuh Dewa Langkah Kedua di