"Mantis! Kau maju lebih dulu!" Dong Li turun dari punggung Mantis Hijau dan membuat mantra tangan."Baik!" Mantis Hijau bereaksi, ia melompat tinggi dan dalam sekali lompatan ia sudah tiba tepat di hadapan Setan Raksasa, lalu dengan tegas mencangkul ke depan menggunakan dua capit raksasanya.Slash!Setan Raksasa yang masih tidak stabil dengan paksa mengangkat cakar kirinya dan menahan kedua capit hingga terjadi gesekan yang menghasilkan suara mendengung. Belum sempat Setan Raksasa beraksi, ratusan kumbang berukuran bola basket menempel di tubuhnya sebelum meledak, Mantis Hijau dengan cekatan melompat mundur ke belakang.Ratusan ledakan beruntun terdengar saat kumbang-kumbang itu meledakkan diri tepat di tubuh Setan Raksasa. Setan Raksasa tampak terdistorsi, ukurannya mengecil dan terdapat banyak lubang di berbagai sisi tubuhnya. Hal ini tentu memberikan dampak serangan balik pada tubuh penggunanya, yaitu Hong Mogui. Hong Mogui memuntahkan seteguk darah dan terhuyung mundur beberapa la
"Badai Angin Timur!" Lin Fan melompat tinggi, lalu menyapu dengan kipasnya ke depan.Udara di area sekitar mengamuk menciptakan gelombang badai angin yang dahsyat, itu lalu bergerak ke arah Bola Api Merah dan berbentrokan, kedua energi saling melahap sebelum menghilang secara bersamaan."Tidak bisa... Ia terlalu kuat, jika kita tidak keluar semua, kita tidak akan mampu menahannya!" Meng Feixue mengingatkan, Hati Pedang meledak keluar dari tubuhnya membuat pedang raksasanya terangkat ke udara dan mengeluarkan sinar keemasan yang menyilaukan."Baik! Mari kita serang secara bersamaan!" Lin Fan menganggukkan kepalanya, tubuhnya seketika terangkat ke udara, dua tornado angin kecil muncul di bawah kakinya, rambut dan jubahnya terangkat, aura angin di dalam tubuhnya mengamuk, ia bersiap untuk mengeluarkan kemampuan terkuatnya.Mantis Hijau menjadi lebih besar, aura berwarna hijau menyelimuti kedua capitnya, sedangkan Dong Li mengeluarkan puluhan ribu serangga pertempurannya dan berkumpul tep
"Selesai!" Kai menepuk debu dari kedua tangannya dan menunggu di tempat aman sambil terus menyamarkan auranya dan melihat pertarungan dahsyat antara para Divine Soul di hadapannya.Kedua belah pihak tampak saling menyerang, kelima Divine Soul mengerahkan kemampuan terbaik mereka untuk menyudutkan lawan. Itu tampaknya berjalan seimbang, baik Hong Mogui yang tidak bisa mengalahkan keempat Divine Soul itu, juga dengan keempat Divine Soul yang tidak bisa mengalahkan Hong Mogui.Dampak dari peperangan sangat dahsyat, lubang besar menganga terbentuk di sana sini, retakan memanjang tergambar di tanah dan kehidupan sejauh seribu kilometer musnah akibat ledakan energi liar dari pertarungan lima Divine Soul.Merasakan bahwa waktu peminjaman kekuatan dari Teknik Transformasi, Hong Mogui mulai kehilangan kesabaran, ia tahu jika Transformasinya berakhir, hidupnya juga mungkin berada dalam jurang kematian, ia memutuskan untuk mengeluarkan kemampuan terkuatnya agar ikut melukai keempat Divine Soul s
"Hah... Hah... Hah..." Hong Mogui bernapas dengan berat, kedua sudut bibir dan bahkan hidungnya mengeluarkan darah, itu adalah serangan pamungkas terbaiknya, namun dengan bayaran energi yang sangat banyak.Hong Mogui melihat ke arah empat Divine Soul yang masih berusaha untuk berdiri dan menahan rasa sakit. Ia tersenyum di sudut bibirnya. "Setelah ini... Aku pribadi akan memburu kalian satu per satu, lalu aku akan mencari bocah ini hingga ke lubang tikus sekalipun!" Ia kemudian melihat ke arah Ning Tiekun yang masih terbaring lemah dengan dilindungi oleh ratusan serangga pertempuran. "Kau Ning Tiekun! Aku pastikan Patriark yang akan datang sendiri mencarimu dan menyiksamu hingga kau berharap untuk mati!"Hong Mogui sangat ingin membunuh kelima Divine Soul itu, namun ia sangat tahu bahwa ia tidak akan sanggup melakukannya dengan kondisinya saat ini, ia juga bukan orang yang bodoh bertindak hanya berdasarkan situasi yang ada di depan mata, karena setiap Patriark Sekte di hadapannya past
"Masih bisa bersikap sombong di depan kematianmu?" Hong Mogui tertawa sambil terus mencari posisi Bendera Array, kedua matanya terbuka lebar saat berhasil menemukan salah satu Bendera Array. "Di sana! Kali ini aku pasti membunuhmu!"Hong Mogui hendak berlari ke arah posisi Bendera Array yang ia temukan, namun ia tiba-tiba merasakan gugup dan perasaan mencekam menghantui hatinya saat merasakan Energi yang sangat ia kenali. Hong Mogui tanpa sadar menolehkan kepalanya ke arah Kai dan tiba-tiba ia merasa nyawanya berada di atas tenggorokan. "Bajingan... Ba-bagaimana bisa...."Kai tampak tersenyum saat ia berdiri tegak di inti Formasi Array, ia terlihat mengeluarkan sesuatu dari udara hampa ke atas Inti Formasi yang membangun Formasi Arraynya. Benda itu terlihat seperti sebuah kumpulan Akar berwarna ungu."Akar Roh Yin! Bajingan! Jadi ternyata kau! Kau yang mencuri Akar Roh Yin dari Sekte Setan Yin! Sialan! Ternyata kau selama ini!" Melihat Akar Roh Yin di hadapannya, Hong Mogui merasakan
"Kalian! Tidak... Akan... Bisa... Membunuhku!" Aura di dalam tubuh Hong Mogui meningkat sesaat setelah ia membakar Esensi Kehidupannya, ia meminjam kekuatan tambahan dari pembakaran esensi kehidupan dan mulai berteriak keras. Tubuhnya menggeliat mencoba melepaskan diri dari ikatan Akar Roh Yin, ia berjuang mati-matian untuk bisa melepaskan diri. Di sisi lain, Kai menggertakkan giginya saat ia mengendalikan Formasi Array untuk terus menjerat Hong Mogui agar tidak melarikan diri, jika Hong Mogui berhasil terbebas, tentu itu akan menjadi krisis baru untuk Kai.Meskipun Kai berusaha keras untuk tetap fokus mengendalikan Akal Spritualnya dalam menahan Formasi Array, nyatanya itu tidak cukup, kekuatan energi dari pembakaran Esensi Kehidupan Hong Mogui jauh lebih kuat sehingga membuat ikatan pada Akar Roh Yin mulai merenggang.Merasakan ikatan pada Akar Roh Yin yang merenggang, Hong Mogui dengan gila-gilaan mengalirkan seluruh Energi yang ia pinjam dari pembakaran Esensi Kehidupan ke salah
Kai berjalan perlahan menuju Hong Mogui dengan menyunggingkan sudut bibirnya, ia terlihat sangat mengerikan dengan senyum jahatnya. Melihat Kai berjalan ke arahnya Hong Mogui merasakan perasaan takut yang sudah sangat lama tidak ia rasakan. Ia berusaha untuk mundur dengan mendorong kedua kakinya di tanah. "Ma-mau apakau?!"Kai tidak menjawab pertanyaan Hong Mogui, ia mengepalkan tangan kanannya hingga terdengar bunyi dentuman sebelum melesat maju dan mengarahkan tinjunya ke wajah Hong Mogui.BAM!Hong Mogui terdangak sebelum kepalanya tertunduk dengan darah yang keluar dari hidungnya. Ia terlihat sangat marah di samping rasa takutnya, ia adalah orang terkuat nomor 2 di Provinsi Jiang, bagaimana bisa ia masuk ke dalam keadaan seperti ini membuat dirinya menggila mendidih dengan amarah. "Kau! Kau pikir setelah membunuhku kau akan hidup dengan tenang? Patriarkku pasti akan memburumu dan menghancurkan semua yang kau miliki sebelum menyiksamu hingga mati! Pegang kata-kataku!"Kai mendengus
Meskipun merasakan kesakitan dan terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh Kai, Ning Tiekun tidak bertanya, ia hanya meringis sambil melihat Kai, ingin tahu apa yang akan dilakukan Kai untuk menyelamatkannya."Kau telah menolongku dengan mempertaruhkan nyawamu, kini giliran aku yang menolong mu untuk tetap hidup Senior Ning." Kai mengambil lengan Ning Tiekun yang sudah terputus dan meletakkannya ke samping. Ia lalu memberikan tiga butir Pil Regenerasi Vitalitas padanya. "Minumlah Senior dan segera kendalikan Energi Darah yang mengamuk setelahnya."Ning Tiekun tertawa sebelum memasukkan ketiga pil ke dalam mulutnya. "Baiklah... Aku akan menghargai usahamu walau aku akan tetap mati, tetapi untuk bisa hidup beberapa hari saja itu sudah cukup bagiku untuk memberi salam perpisahan pada anggota Sekteku."Kai hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Saat efek pil itu mulai mengamuk di dalam tubuh Ning Tiekun, Kai langsung bergerak, ia berdiri tepat di hadapan Ning Tiekun yang tubuhnya