Share

Pregnancy

Author: Sky
last update Last Updated: 2021-11-03 19:49:00

Wanita cantik dengan rambut lurus sebahu itu membelalakkan mata saat beberapa pria memasuki gedung tua kosong itu, satunya mengenakan jaket kulit tebal dengan tubuh tambun, dan yang satu lagi kurus dengan tatto hampir penuh di seluruh lengannya.

Pupil mata gadis itu melebar saat melihat seorang pria yang berada di tengah-tengah mereka, good looking, luar biasa. Pria itu memakai setelan warna soft grey motif kotak-kotak. Perawakannya tinggi, kulit putih pucat, badannya sebagus manekin. Satu kata yang terlintas di pikirannya, sempurna.

"Caroline Lenka D'lyncoln. Itu namamu?" ucap pria tampan berjas kotak-kotak itu.

"Namaku, Gabrilea Olathe Rosamaria,"  jawab wanita itu santai.

Davee merasa tertarik, wanita yang tangan dan kakinya terikat menatapnya sesantai itu? Ini gila.

"Putri semata wayang Miguel Keiv D'lyncoln?" Davee mengusap pelipisnya, mengulum senyu

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sorry, cause I Love You   Depression

    Pagi itu udara terasa begitu segar, seorang wanita dengan surai tebal lurus sebahu itu bangun dari tidurnya.Ia bergegas mandi, membersihkan diri seperti hari-hari biasanya. Tidak ada yang berubah sekalipun ia berada di tempat baru yang asing.merapikan kamar sebelum kemudian membuka gorden jendela dan menuruni undakan tangga menuju dapur.Ia tidak mendapati siapa-siapa di apartemen itu kecuali pria tampan yang menculiknya. Menculik? Pria itu bahkan memberi fasilitas kamar yang layak dan pakaian yang cukup baginya.Ia membuka kulkas, mencari bahan apa yang mungkin bisa diolah. Setelah mendapatkan beberapa bahan untuk di masak, dengan cekatan ia memasak pancake kesukaannya."Siapa Anda, Nona?" Seorang wanita paruh baya berambut ikal mengagetkannya."Oh ... aku ... aku ... temannya ..." wanita itu tidak melanjutkan kalimatnya karena tidak tahu nama pria yang membawanya ke rumah itu.

    Last Updated : 2021-11-03
  • Sorry, cause I Love You   Stay Awake

    Emely begitu panik saat menemukan Jack tergeletak di kamarnya dengan menggenggam botol kaca dan beberapa butir obat berceceran. Ia hanya sempat mendengar suara berdenting beberapa menit yang lalu, mungkin suara itu berasal dari botol obat yang jatuh. Ia mengetuk pintu, tidak ada jawaban. Namun pintu tidak di kunci sehingga memudahkannya masuk. Wajar ia merasa khawatir pada Jack, beberapa hari terakhir Jack tidak pernah menyentuh makanan yang ia antar ke kamarnya.Ia menggucang-guncangkan tubuh Jack, sesekali pria itu masih sanggup membuka mata, dengan gugup Emely menelpon dokter."Tunggu, Elly! aku akan segera tiba dalam lima menit. Bantu Jack, usahakan dia tetap terjaga. Lakukan apa pun asal dia tetap terjaga."Diam sejenak."Ada persediaan sirup ipecac yang kutinggalkan dalam kotak obat darurat, berikanobat itu dua sendok untuknya, itu akan merangsangnya agar dapat muntah

    Last Updated : 2021-11-03
  • Sorry, cause I Love You   Assassination Plan

    Davee mengantarkan Lenka memasuki kamarnya setelah ia pulang dari pemakaman."Jangan banyak melamun, ingat kau tidak sendiri di sini. Jika kau butuh sesuatu,i ngatlah, aku ada di samping kamarmu." Putus Davee sebelum Lenka menghilang ditelan pintu.Davee memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, mengambil ponselnya lalu mendekatkannya ke telinga."Dr. Miguel, kau pasti mengenal suaraku, kan?" ucapnya memulai."Kau sedang mencari putrimu?" Imbuhnya."Apa kau lelah menjadi pion, dr. Miguel? Jika kau lelah aku akan siap menjadikanmu sebuah benteng yang akan melindungi raja dalam permainan catur kita.""....""Kau tidak merasa curang? Berapa orang yang telah kau bunuh? Apa kau juga menginginkan putrimu berakhir dalam keadaan tragis seperti orang- orang yang kau curangi? Dr. Miguel, aku tahu kau. Aku punya kartu As untuk menumbangkanmu kapan pun aku menging

    Last Updated : 2021-11-04
  • Sorry, cause I Love You   Confession

    "Jangan mengalihkan topik kita, Amm. Aku sedang serius!" Tegur Davee agak kesal."Bahkan kita sudah sepakat untuk menikah kan? Kapan kau bisa berhenti memikirkan dia? Kau juga tahu media sudah mencium rencana pernikahan kita. Apakah kau akan mengacaukan reputasiku, Nona Martin?" Suara Davee terasa menekan hati Ammy. Ia menatap Ammy dengan pandangan menuntut kali ini."Minggu- minggu ini kau menolak ku temui. Mengurung diri di kamarmu meski sekian kali aku mengetuk pintu kamarmu, Jean hanya mangatakan kau baik-baik saja dan butuh banyak istirahat. Kau tidak pernah menjawab teleponku, kenapa? Kenapa juga kau tidak membalas pesan pendek yang kukirimkan? Kau butuh istirahat? Istirahat dari apa Amm? " cecarnya."Aku memang butuh banyak istirahat," jawabnya cepat."Aku butuh istirahat sebab ..." Ammy memutus kata- katanya sambil mengelus perut datarnya. Davee menyelidiki setiap pergerakan Ammy dengan matanya. Menatap tangan Ammy yang berada di ata

    Last Updated : 2021-11-04
  • Sorry, cause I Love You   Incident

    Ammy menatap dalam-dalam pada lelaki di hadapannya itu saat dokter telah pergi dan Jack telah sepenuhnya sadar. Selang oksigen yang terpasang pun telah dilepaskan. Hanya ada selang infus yang masih menempel di tangannya. Jack menggenggam tangan Ammy kuat-kuat seolah tak ingin melepaskannya. Matanya tak lepas barang sebentar pun dari Ammy, membuat Ammy ingin berlari dari keadaan itu."Kau menemaniku?" Jack mulai berbicara."Ya, tentu." Ammy beranjak, bangun dari tempat duduknya untuk memulai mengerjakan sesuatu. Mencoba melepaskan tangan Jack darinya. Berusaha menepis semua perasaan perasaan yang bergolak di dadanya."Di sini saja! Aku butuh kau untuk sembuh. Tolong sembuhkan aku." Suara Jack begitu tulus. Tampak begitu jelas ia benar- benar sedang memohon."Jack, aku ingin mengatakan sesuatu. Berjanjilah kau tidak akan melakukan hal bodoh seperti ini lagi." Ammy me

    Last Updated : 2021-11-04
  • Sorry, cause I Love You   Incident 2

    "Apa rasanya memacari adik kandungmu? menidurinya? Kau bahagia?" Suara Hans penuh penekanan. Tatapan tajam gila mengintimidasi dan terasa seperti menghunuskan pedang tajam di dada Jack."Ah, aku lelah bermain- main dengan kalian. Sepertinya kalian sudah merasa puas dengan penderitaan yang kuberikan.""Apa yang kau inginkan?" Mata Jack kini mengarah pada Hans. Penuh kebencian. Guratan penuh amarah yang tidak lagi terbendung."Apa yang ku inginkan? Tentu saja membunuhmu, juga adik kembarmu. Kau mau tahu kenapa?"Hans memutari Jack, menatapnya dari ujung rambut hingga kaki. Bergerak menjauh."Ayahmu. Salahkan saja Ayahmu. Bob Martin yang menciptakan penderitaan ini pada kalian, bukan aku. Dia telah membunuh istriku. Wanita yang paling berharga untukku. Dia adalah dokter keparat. Dia mencuri jantung yang seharusnya ditransplantasikan pada istriku, Meghan. Dan ia memberikannya pada ibumu hingga

    Last Updated : 2021-11-04
  • Sorry, cause I Love You   Who are You

    Kalian membohongiku! Hal sepenting ini, seserius ini, kalian menyembunyikan dariku? Huh ... lelucon macam apa ini?" Jack menarik garis lengkung di wajahnya. Matanya dipenuhi kaca- kaca yang nyaris luruh ke pipinya.Ia tidak tahu kenapa takdir begitu tega menganiaya dengan cara keji seperti ini. Ia sudah tidak bisa lagi menggambarkan bagaimana dia terluka, bagaimana dia hancur.Ammy adalah satu- satunya wanita yang ia puja, sekaligus wanita yang membuat hidupnya hancur. Ammy adalah separuh nyawa baginya, sekaligus adik kembarnya.Tega sekali mereka membohongi Jack, dan apa yang harus dia katakan pada dirinya sendiri? Rasa bersalahnya atas sentuhan- sentuhan liar yang pernah dia berikan kepada Ammy. Ia tahu sekarang, kenapa Bob Martin menggenggam tangannya begitu erat seolah ingin menyampaikan sesuatu. Inikah yang ingin ia sampaikan?"Entah hari apa ini? Kenapa semua orang terlihat bajingan di mataku?"

    Last Updated : 2021-11-04
  • Sorry, cause I Love You   Dandelion is Us

    Lenka menggenggam tangan Davee erat saat ia mengunjungi Ayahnya di penjara."Ayah tidak akan menyeretnya ke penjara juga, kan? Ayah adalah alasan kematian Reinhart Howsman. Apa Ayah juga akan tega mengambil orang yang kucintai untuk kedua kalinya?"Lenka menelan ludahnya perlahan."Dia kekasihku, Ayah," klaimnya. Ia menatap manik mata Davee sejenak, kemudian mengalihkan pandangan pada kuku jari main-main.Miguel menautkan alis."Kau berpacaran dengan putra Hans?""Iya, Ayah. Aku mencintainya.""Kau mendatangi Ayah hanya untuk meminta itu? Bukankah dia yang menculikmu? Apakah dia menyakitimu selama ini? Apa kau ada dalam pengaruhnya maka kau bersikap seperti ini?" Miguel menatap putrinya tak percaya. Memberondongnya dengan seliweran pertanyaan yang menggantung di benaknya."Dia tidak menyakitiku atau mempengaruhiku. Davew pria yang baik, Ayah. Bahkan memperl

    Last Updated : 2021-11-05

Latest chapter

  • Sorry, cause I Love You   Love and Eternity

    ****Gadis itu menatap lurus ke depan dengan wajah datar tak berekspresi. Memilih untuk tidak membuka suara untuk bercakap-cakap dengan pria asing di sampingnya, sampai tibalah pada sebuah apotek di tepi jalan."Sebenarnya kau mau ke mana, Nona?" Pertanyaan itu yang mengiringi Lenka keluar dari taxi disusul pria itu dengan membawa koper si gadis."Berikan koperku, kau bukan sopirku!" Kata Lenka dingin."Bahkan kakimu sedang sakit. Aku hanya membantunya." Pria itu meletakkan koper itu di pinggir tempat duduk yang berjajar di tepi jalan."Tunggulah sebentar, aku akan membeli obat." Lenka mengangguk, sesaat kemudian pria itu menjauh menuju apotek.Kecamuk di hati Lenka tak juga surut. Ammy kritis, bukankah seharusnya sebagai seorang teman dia juga memiliki rasa peduli? jika hari ini hal buruk terjadi, tidakkah ia menyesal telah mem

  • Sorry, cause I Love You   Give and Gone

    Perasaan Jack campur aduk, ruang ICU? Ammy kritis? Semua ini terjadi pada hari ulang tahun Ammy? Demi apa?!Ia turut melangkahkan kaki saat brankar dorong itu membawa tubuh Ammy menuju ruangan lain. Ia tidak diperbolehkan masuk hingga beberapa saat, masuk pun dibatasi. Ia hanya boleh melihat Ammy di ruang tunggu yang tersekat kaca tebal di sana. Memandangi istrinya yang sedang tergeletak tidak berdaya. Hatinya terasa sangat sakit.Ammy, kenapa bukan aku saja yang di sana? Bolehkah aku mengantikanmu?Masih sibuk dengan kecamuk dalam hatinya, dering telepon membuyarkan pikirannya yang begitu jauh berkelana."Apa? Jatuh dari tangga? Kritis? Fuck! Apalagi ini!""Kemarilah, selamatkan Peter ... persediaan darah di sini sedang kosong sementara dia kehabisan banyak darah. Golongan darah Peter sama denganmu. Kumohon, Jack. Sekali ini saja, selamatkan putramu dan setelah ini aku j

  • Sorry, cause I Love You   Dangerous

    Kebersamaan dengan suaminya membuat wanita itu begitu bahagia, begitu bersemangat untuk melanjutkan hidup meskipun matanya sering kali tak lagi mampu mengabur. Dokter bilang itu hanya karena Setidaknya tanpa mata ia masih bisa melihat orang yang ia cintai tersenyum dalam khayal.Menikmati sore hari di Dandelion park, meniup bulir seringan kapas bunga dandelion yang mekar dalam pangkuan Jack, membuatnya seperti tak lagi berpijak pada bumi. Dunianya terasa lebih indah dari yang ia bayangkan. Membuatnya semakin ingin tinggal lebih lama di samping belahan hatinya.Sesekali Jack mencium pundak wanitanya, memejamkan mata untuk menyimpannya dalam memory agar terus ia miliki sampai kapanpun."Ceritakan bagaimana indahnya sunset, Jack. Aku tidak bisa melihatnya, maka jadilah mataku."Jack menghela napas panjang. Mencoba menetralkan perasaan yang berkecamuk di hatinya."Indah sekali, sep

  • Sorry, cause I Love You   Dont Leave me 2

    Jack melangkah menuju toilet, menyeka air matanya, ia cuci wajahnya sejenak di wastafel. Matanya masih meninggalkan warna merah. Menuju ruang rawat Ammy kaki jenjang itu nampak skeptis mengeja langkah.Derap sepatu kets nya terdengar samar - samar. Ia menatap dalam - dalam wajah istrinya saat tangannya membuka daun pintu. Merebahkan tubuhnya pada sisi Ammy. Bed pasien yang sempit itu membuat jarak nyaris tak ada di antara keduanya. Ia peluk tubuh istrinya, ia nikmati aroma tubuh yang terhidu jelas menyentuh inderanya. Setitik air mata kembali lolos menjatuhkan diri.Tetaplah seperti ini, Ammy. Kumohon! Hiduplah lebih lama di sisiku."Jack." Suara lirih Ammy terdengar lemah, ia meraba - raba wajah suaminya."Aku takut, Jack. Ini gelap sekali. Aku tidak bisa melihatmu, bagaimana kalau aku lupa wajahmu? Bagaimana aku bisa mati dengan tenang saat aku tidak bisa melihatmu lebih lama untuk bekalku pergi

  • Sorry, cause I Love You   Dont Leave me, Ammy

    Mengembuskan napas putus asa, hanya rasa nyeri yang bisa ia rasakan di sekujur raganya, saat ia tahu Ammy kesulitan berjalan dan menabrak meja makan malam itu."Apa yang terjadi?""Tidak tahu, tiba-tiba gelap." Jawabnya."Kita ke rumah sakit." Tanpa banyak basa-basi, pria itu membopong istrinya menuju mobil, mendudukkannya di jok depan dan dia mengambil tempat di kursi kemudi. Wanita itu mengusap-usap matanya sejenak. Mengerjapkan mata lalu pandangannya kembali untuk sekejap kemudian memburam lagi."Apa yang terjadi, Noah?" Tanyanya setelah dr. Noah memeriksa keadaan Ammy. Jack sengaja berbicara empat mata dengan Noah agar Ammy tidak mendengar tentang apa yang ia alami. Apalagi jika mungkin yang akan disampaikan Noah adalah hal yang kurang mengenakkan."Pengobatan harus segera dilakukan. Bayi Ammy harus segera dilahirkan. Usianya sudah genap tujuh bulan artinya bayi itu akan bisa bertahan

  • Sorry, cause I Love You   Lovely Day

    Membaringkan tubuh Lenka, melepaskan pakaiannya satu per satu. Ia menyadari betapa gadis itu tampak semakin kurus saja.Menggantikan pakaiannya, ia seka tubuh polos itu dengan hati - hati seolah tubuh itu hiasan kaca yang mudah pecah. Ia menelpon dokter, setelah dokter memeriksanya memberikan obat, selesai. Dokter hanya bilang bahwa Lenka sedang stres berat dan butuh istirahat. Ia menungguinya dengan sabar. Berharap wanita itu akan bangun setelahnya. Lalu biarlah gadis itu memakinya, menamparnya atau meludahinya asal dia tidak pergi. Asal kata maaf tak lagi menjadi hal mustahil baginya.Stres berat? Seharusnya dia mengabaikan gadis itu, kenapa ia tidak pernah berpikir tentang seberapa rapuh gadis itu, ke mana saja dia selama ini?Yang ia tahu Lenka gadis kuat, yang tidak dengan mudah tumbang hanya dengan cinta seperti ini. Ia baru sadar seberapa berarti hadirnya untuk wanita itu.

  • Sorry, cause I Love You   Make Peace

    Surai lurus sebahu itu tertiup angin sepoi senja. Bersamaan dengan bulir air mata yang menetes membasahi pipinya, tak membawa apa pun kecuali baju yang menempel di tubuh dan boneka pinguin kecil di tangannya. Boneka pemberian kekasih yang katanya mengambarkan sebuah kesetian. Ia tersenyum miris, seperti inikah kesetiaan yang pria itu janjikan? Menuju sebuah rumah yang tak lagi asing baginya, ia tahu dulu tempat itu adalah rumahnya. Rumah yang saat ini hanya menjadi luka baginya.Memasukinya, derai air matanya semakin membajir tatkala menapakkan kakinya di lantai marmer meskipun baru sejengkal saja ia memijak.Rumah itu meninggalkan begitu banyak kenangan, di mana dulu sumber kehangatan dan kasih sayang berada di dalamnya. Dia tidak memiliki siapa - siapa sekarang.Ia menuju ruang tengah rumah itu, mendapati sebuah foto keluarga yang masih tersisa dan terpajang di dinding pucat. Menutup rapat mulutnya deng

  • Sorry, cause I Love You   Meet the Son

    Wanita itu menatap sengit kepada Jack. Menuntut sebuah pengakuan."Kau minta bukti bahwa dia putramu, kan? Aku sudah membuktikannya, apakah kau masih menyangkalnya?"Pria itu terduduk lemas, pandangannya nanar. Apa yang harus ia katakan pada istrinya? Menghirup napas dalam, tangannya meremas selembar kertas hasil tes DNA yang diberikan Evelyn beberapa menit lalu."Temui dia, Jack.""Kumohon, jangan sekarang, Eve."Ia memejamkan mata, menyugar rambut dan menjambaknya hingga terasa panas tarikan di kulit kepalanya."Ini bukan tentang kita, Jack. Ini tentang anak kita." Suara Evelyn terdengar tulus. Tapi pun sangat tak ingin ia dengar seandainya ia boleh memilih."Kenapa kau lakukan ini padaku, Eve? Saat kau memilih pergi, seharusnya kau tidak lagi kembali.""Kenyataan memaksaku kembali, Jack. Peter membutuhkanmu.""Lalu kau pikir

  • Sorry, cause I Love You   Worried

    Rasa gusar bertahta paling tinggi melingkupi pikiran Jack. Evelyn benar-benar merusak segalanya. Ia menarik tangan Evelyn kuat-kuat, menyeretnya masuk ke mobil kemudian membawanya ke sebuah tempat. Tempat itu sangat sepi, tempat yang tak familiar bagi Evelyn karena pemandangan yang terlihat hanya tampak seperti hutan di sisi kiri kanan jalan.Iya menepikan mobilnya, menyeret tangan Evelyn kembali lalu mengentaknya kasar saat telah tiba di depan mobilnya sampai wanita itu telungkup di kap mobil tersebut, ia mendekat, manik mata mereka saling bertabrakan sarat permusuhan. Seandainya saja dia bukan wanita, pasti ia sudah menghajarnya. Tapi ini Evelyn Agraciana Forbes, wanita yang pernah mengukir sejarah indah bersamanya meski berujung pahit."Apa maumu, Eve?""Aku sudah bilang, ini semua demi Peter.""Buktikan siapa Peter, jika benar dia lahir dari benihku maka aku akan bertanggung jawab atas semu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status