"Apa rasanya memacari adik kandungmu? menidurinya? Kau bahagia?" Suara Hans penuh penekanan. Tatapan tajam gila mengintimidasi dan terasa seperti menghunuskan pedang tajam di dada Jack.
"Ah, aku lelah bermain- main dengan kalian. Sepertinya kalian sudah merasa puas dengan penderitaan yang kuberikan."
"Apa yang kau inginkan?" Mata Jack kini mengarah pada Hans. Penuh kebencian. Guratan penuh amarah yang tidak lagi terbendung.
"Apa yang ku inginkan? Tentu saja membunuhmu, juga adik kembarmu. Kau mau tahu kenapa?"
Hans memutari Jack, menatapnya dari ujung rambut hingga kaki. Bergerak menjauh."Ayahmu. Salahkan saja Ayahmu. Bob Martin yang menciptakan penderitaan ini pada kalian, bukan aku. Dia telah membunuh istriku. Wanita yang paling berharga untukku. Dia adalah dokter keparat. Dia mencuri jantung yang seharusnya ditransplantasikan pada istriku, Meghan. Dan ia memberikannya pada ibumu hingga
Kalian membohongiku! Hal sepenting ini, seserius ini, kalian menyembunyikan dariku? Huh ... lelucon macam apa ini?" Jack menarik garis lengkung di wajahnya. Matanya dipenuhi kaca- kaca yang nyaris luruh ke pipinya.Ia tidak tahu kenapa takdir begitu tega menganiaya dengan cara keji seperti ini. Ia sudah tidak bisa lagi menggambarkan bagaimana dia terluka, bagaimana dia hancur.Ammy adalah satu- satunya wanita yang ia puja, sekaligus wanita yang membuat hidupnya hancur. Ammy adalah separuh nyawa baginya, sekaligus adik kembarnya.Tega sekali mereka membohongi Jack, dan apa yang harus dia katakan pada dirinya sendiri? Rasa bersalahnya atas sentuhan- sentuhan liar yang pernah dia berikan kepada Ammy. Ia tahu sekarang, kenapa Bob Martin menggenggam tangannya begitu erat seolah ingin menyampaikan sesuatu. Inikah yang ingin ia sampaikan?"Entah hari apa ini? Kenapa semua orang terlihat bajingan di mataku?"
Lenka menggenggam tangan Davee erat saat ia mengunjungi Ayahnya di penjara."Ayah tidak akan menyeretnya ke penjara juga, kan? Ayah adalah alasan kematian Reinhart Howsman. Apa Ayah juga akan tega mengambil orang yang kucintai untuk kedua kalinya?"Lenka menelan ludahnya perlahan."Dia kekasihku, Ayah," klaimnya. Ia menatap manik mata Davee sejenak, kemudian mengalihkan pandangan pada kuku jari main-main.Miguel menautkan alis."Kau berpacaran dengan putra Hans?""Iya, Ayah. Aku mencintainya.""Kau mendatangi Ayah hanya untuk meminta itu? Bukankah dia yang menculikmu? Apakah dia menyakitimu selama ini? Apa kau ada dalam pengaruhnya maka kau bersikap seperti ini?" Miguel menatap putrinya tak percaya. Memberondongnya dengan seliweran pertanyaan yang menggantung di benaknya."Dia tidak menyakitiku atau mempengaruhiku. Davew pria yang baik, Ayah. Bahkan memperl
"Ammy, Without regret i meet you.Without regret i know you, Without regret i love you. No matter who you are, Without regrets i will live or die for you." Jack menghadapkan wajah Ammy padanya. Menggenggam tangan Ammy dengan seikat tulip terselip di sana. Ia ciumi bibir Ammy dalam- dalam penuh cinta. "Sorry, 'Cause i love you, Ammy." Airmata Ammy dan Jack tumpah. Ia peluk tubuh kekasihnya erat. Ia pejamkan matanya kuat- kuat. Saat suara kereta api terdengar mendekat, memasrahkan dirinya pada takdir. Mereka menyerah atas apa yang sudah tidak mungkin lagi diperjuangkan ....____________Brraaakkk....Jack mengerjap. Mengusap kepala bagian belakangnya yang mengalirkan kembali darah segar sisa luka kemarin yang kembali terbuka. Kepalanya membentur batu besar, baru kemarin ia mendapatkan pukulan keras
Dingin angin malam masih menjadi teman terbaik sepasang pengantin baru itu. Bisa bersanding dan menikah dengan Ammy adalah impiannya. Meskipun ia harus menerima dengan lapang dada ketika media selalu mengecamnya dan memberitakan hal buruk tentangnya. Bahwa pernikahan Ammy dan Davee batal karena Jack lah yang menjadi orang ketiga.Jack tidak ambil pusing tentang itu. Kehidupan pribadi tidak akan mempengaruhi reputasinya di dunia bisnis. Dia akan membuktikan bahwa National Company mampu menggepakkan sayap tinggi-tinggi dengan kerja kerasnya, juga kerja keras kakaknya.Ia membentangkan tangannya dan Ammy telah tertidur di dadanya yang bidang. Napasnya teratur, mungkin wanita itu lelah dengan apa yang dikerjakan tadi bersamanya. Jack baru sadar bahwa Ammy tampak sangat cantik ketika dia tertidur.Tidak, wanita itu memang selalu tampak canti
Berada di rumah sakit selama dua hari dua malam menjadi pelajaran bagi Jack, supaya dia tidak lagi macam- macam pada Ammy. Ia ingat kata dokter bahwa Ammy tidak boleh sering "bermain" dengannya. Dan ia harus belajar untuk menahan diri.Ia bangun lebih dulu, merapikan anak rambut Ammy di wajahnya, mencium dahinya dan buru- buru mandi. Menikah membuatnya menjadi sangat rajin dalam semua hal."Jack." Ammy meraba- raba sisi tempat tidurnya, kosong. Ia mengusap- usap matanya, bangkit menyibak selimutnya. Rupanya sang suami masih di kamar mandi. Terdengar suara gemericik air di sana.Ammy bangun, mencuci wajahnya dan menggosok gigi di wastafel ujung ruangan. Pagi ini kepalanya terasa sangat pusing. Entah kenapa hamil terasa sesulit ini, pusong yang sering menyiksanya, apakah semua wanita mengalaminya?"Sayang, kau sudah bangun?" Jack mengusap- usap rambutnya yang basah. Tubuhnya yang terbalu
Davee berada di dalam ruangan Jack saat jam makan siang tiba."Sebentar lagi jam makan siang, sebaiknya kau ajak Ammy makan siang bersama. Bukankah rumahmu tidak terlalu jauh dari sini? Kupikir Ammy akan bosan di rumah tanpa melakukan apa- apa. Jemput saja dia dan ajak makan bersamamu," katanya sambil duduk di sofa dengan santai."Ada Emely yang menemaninya.""Kau suami yang payah, seharusnya kau lebih perhatian pada istrimu karena dia sedang hamil. Kau bahkan terlalu posesif dan mengekangnya. Kupikir mengawasi restorannya tidak akan membuat dia terlalu lelah, ada Mr. Duckan yang membantunya. Apa kau pikir dia tidak stres hanya diam di rumah?"Jack mendengkus. "Siapa yang suaminya? Kenapa kau seperti lebih mengerti dia dibanding aku? Membiarkannya mengurus restoran dan bertemu koki sialan itu tiap hari? Itu tidak lucu, Davee!""Masih belum selesai pikiran bodohmu tentang
Kedatangan Evelyn siang itu ke National Company membawa beban yang terasa menghimpit bagi Jack. Tak seharusnya wanita itu datang kembali setelah dia menata hidupnya dengan sangat sempurna bersama Ammy.Tidak seharusnya wanita itu mengungkit kembali dosa lama yang telah ia kubur dalam-dalam, dan semua sentuhan liar yang pernah ia berikan. Evelyn tahu semua sudah berubah, harusnya dia sadar semua tak lagi sama. Mereka telah usai dan dialah yang mengakhiri semuanya.Ia tidak bisa membayangkan bagaimana mungkin Ammy akan menerima hidup kotornya dulu, di mana Eve adalah salah satu wanita yang pernah memberikan kehangatan padanya.Bagaimana mungkin Ammy bisa terima semua hal menjijikkan yang dulu pernah ia miliki. Ammy wanita biasa, yang pasti juga akan terluka dengan masalalu buruk yang ia lewati bersama wanita-wanitanya. Terlebih Evelyn, wanita yang pernah menjadi candu baginya. Dan juga jejak-jejak kelam yang kini muncu
Lenka telah tidur pada posisi memunggunginya, Davee membenarkan selimut di tubuh polosnya, sesekali ia mencium punggung polos kekasihnya. Ia merasa bersalah, ia merasa memperlakukan gadis itu secara tidak adil. Wanita itu yang menjadi teman tidurnya setiap malam, yang membagi tubuhnya untuk ia miliki dan ia nikmati, tetapi wanita lain yang sedang dia pikirkan. Ke mana sisi kemanusiaan yang ia miliki. Davee telah memberikan setiap sentuhannya pada Lenka, tanpa Lenka sadari bahwa ia tak pernah benar-benar memberikan seluruh hatinya pada gadis malang itu. Ada Ammy yang masih mengisi separuh hatinya entah sampai kapan. Dan ketika Lenka menuntut sebuah pernikahan, hanya keraguan yang terbersit di benaknya, mana mungkin ia akan menikahi Lenka jika ia masih tidak yakin ia mencintainya, bagaimana bisa mengubah status Lenka menjadi istrinya saat ia ragu sebesar apa cinta yang ia miliki untuknya.