Share

Don't Go

Author: Sky
last update Last Updated: 2021-11-05 15:22:44

"Ammy, Without regret i meet you.

Without regret i know you, Without regret i love you. No matter who you are, Without regrets i will live or die for you."

Jack menghadapkan wajah Ammy padanya. Menggenggam tangan Ammy dengan seikat tulip terselip di sana. Ia ciumi bibir Ammy dalam- dalam penuh cinta.

"Sorry, 'Cause i love you, Ammy." Airmata Ammy dan Jack tumpah. Ia peluk tubuh kekasihnya erat. Ia pejamkan matanya kuat- kuat. Saat suara kereta api terdengar

mendekat,  memasrahkan dirinya pada takdir. Mereka menyerah atas apa yang sudah tidak mungkin lagi diperjuangkan ....

____________

Brraaakkk....

Jack mengerjap. Mengusap  kepala bagian belakangnya yang mengalirkan kembali darah segar sisa luka kemarin yang kembali terbuka. Kepalanya membentur batu besar, baru kemarin ia mendapatkan pukulan keras

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sorry, cause I Love You   Newly Wed

    Dingin angin malam masih menjadi teman terbaik sepasang pengantin baru itu. Bisa bersanding dan menikah dengan Ammy adalah impiannya. Meskipun ia harus menerima dengan lapang dada ketika media selalu mengecamnya dan memberitakan hal buruk tentangnya. Bahwa pernikahan Ammy dan Davee batal karena Jack lah yang menjadi orang ketiga.Jack tidak ambil pusing tentang itu. Kehidupan pribadi tidak akan mempengaruhi reputasinya di dunia bisnis. Dia akan membuktikan bahwa National Company mampu menggepakkan sayap tinggi-tinggi dengan kerja kerasnya, juga kerja keras kakaknya.Ia membentangkan tangannya dan Ammy telah tertidur di dadanya yang bidang. Napasnya teratur, mungkin wanita itu lelah dengan apa yang dikerjakan tadi bersamanya. Jack baru sadar bahwa Ammy tampak sangat cantik ketika dia tertidur.Tidak, wanita itu memang selalu tampak canti

    Last Updated : 2021-11-05
  • Sorry, cause I Love You   Prognosis

    Berada di rumah sakit selama dua hari dua malam menjadi pelajaran bagi Jack, supaya dia tidak lagi macam- macam pada Ammy. Ia ingat kata dokter bahwa Ammy tidak boleh sering "bermain" dengannya. Dan ia harus belajar untuk menahan diri.Ia bangun lebih dulu, merapikan anak rambut Ammy di wajahnya, mencium dahinya dan buru- buru mandi. Menikah membuatnya menjadi sangat rajin dalam semua hal."Jack." Ammy meraba- raba sisi tempat tidurnya, kosong. Ia mengusap- usap matanya, bangkit menyibak selimutnya. Rupanya sang suami masih di kamar mandi. Terdengar suara gemericik air di sana.Ammy bangun, mencuci wajahnya dan menggosok gigi di wastafel ujung ruangan. Pagi ini kepalanya terasa sangat pusing. Entah kenapa hamil terasa sesulit ini, pusong yang sering menyiksanya, apakah semua wanita mengalaminya?"Sayang, kau sudah bangun?" Jack mengusap- usap rambutnya yang basah. Tubuhnya yang terbalu

    Last Updated : 2021-11-05
  • Sorry, cause I Love You   Neoplasm

    Davee berada di dalam ruangan Jack saat jam makan siang tiba."Sebentar lagi jam makan siang, sebaiknya kau ajak Ammy makan siang bersama. Bukankah rumahmu tidak terlalu jauh dari sini? Kupikir Ammy akan bosan di rumah tanpa melakukan apa- apa. Jemput saja dia dan ajak makan bersamamu," katanya sambil duduk di sofa dengan santai."Ada Emely yang menemaninya.""Kau suami yang payah, seharusnya kau lebih perhatian pada istrimu karena dia sedang hamil. Kau bahkan terlalu posesif dan mengekangnya. Kupikir mengawasi restorannya tidak akan membuat dia terlalu lelah, ada Mr. Duckan yang membantunya. Apa kau pikir dia tidak stres hanya diam di rumah?"Jack mendengkus. "Siapa yang suaminya? Kenapa kau seperti lebih mengerti dia dibanding aku? Membiarkannya mengurus restoran dan bertemu koki sialan itu tiap hari? Itu tidak lucu, Davee!""Masih belum selesai pikiran bodohmu tentang

    Last Updated : 2021-11-06
  • Sorry, cause I Love You   Ex-lover's threat

    Kedatangan Evelyn siang itu ke National Company membawa beban yang terasa menghimpit bagi Jack. Tak seharusnya wanita itu datang kembali setelah dia menata hidupnya dengan sangat sempurna bersama Ammy.Tidak seharusnya wanita itu mengungkit kembali dosa lama yang telah ia kubur dalam-dalam, dan semua sentuhan liar yang pernah ia berikan. Evelyn tahu semua sudah berubah, harusnya dia sadar semua tak lagi sama. Mereka telah usai dan dialah yang mengakhiri semuanya.Ia tidak bisa membayangkan bagaimana mungkin Ammy akan menerima hidup kotornya dulu, di mana Eve adalah salah satu wanita yang pernah memberikan kehangatan padanya.Bagaimana mungkin Ammy bisa terima semua hal menjijikkan yang dulu pernah ia miliki. Ammy wanita biasa, yang pasti juga akan terluka dengan masalalu buruk yang ia lewati bersama wanita-wanitanya. Terlebih Evelyn, wanita yang pernah menjadi candu baginya. Dan juga jejak-jejak kelam yang kini muncu

    Last Updated : 2021-11-06
  • Sorry, cause I Love You   Marriage Exam

    Lenka telah tidur pada posisi memunggunginya, Davee membenarkan selimut di tubuh polosnya, sesekali ia mencium punggung polos kekasihnya. Ia merasa bersalah, ia merasa memperlakukan gadis itu secara tidak adil. Wanita itu yang menjadi teman tidurnya setiap malam, yang membagi tubuhnya untuk ia miliki dan ia nikmati, tetapi wanita lain yang sedang dia pikirkan. Ke mana sisi kemanusiaan yang ia miliki. Davee telah memberikan setiap sentuhannya pada Lenka, tanpa Lenka sadari bahwa ia tak pernah benar-benar memberikan seluruh hatinya pada gadis malang itu. Ada Ammy yang masih mengisi separuh hatinya entah sampai kapan. Dan ketika Lenka menuntut sebuah pernikahan, hanya keraguan yang terbersit di benaknya, mana mungkin ia akan menikahi Lenka jika ia masih tidak yakin ia mencintainya, bagaimana bisa mengubah status Lenka menjadi istrinya saat ia ragu sebesar apa cinta yang ia miliki untuknya.

    Last Updated : 2021-11-06
  • Sorry, cause I Love You   Scuffle

    Pemandangan pertama yang Jack temukan ketika memasuki ruang rawat Ammy adalah, Ammy yang tertidur dengan napas yang teratur dan si berengsek Davee yang menungguinya dengan baik di sisi tempat tidur istrinya.Dengan baik? Jack tertawa getir dalam hati, apakah dia pikir Lenka memang hanya manekin hidup yang menemaninya dan menjadi tempat pelepasan hasrat biologisnya saja? Pria ini bersikap seolah dia adalah malaikat untuk Ammy?Cih! Munafik sekali."Pergilah! Aku sudah datang. Jadi kau tidak lagi dibutuhkan di sini," hardiknya datar dan kaku.Davee tersenyum miring."Setelah kau meninggalkannya begitu saja, aku harus pergi? Apa yang mampu membuatku percaya bahwa kau akan menjaganya?" Jawaban Davee membuat urat kemarahan Jack semakin menegang.Tunarungu pun tahu, pertanyaan itu tidak butuh jawaban.Jack mendekat, menarik tubuh Davee sampai kursi yang diduduki

    Last Updated : 2021-11-06
  • Sorry, cause I Love You   Forgive me

    Pagi itu Davee tiba di apartemennya. Menelpon Mr. Pascal Guterez dan mengabarkan bahwa dia tidak masuk kantor hari itu.Ia memasuki pintu, Lenka tampak sedang membantu Alexa membereskan rumah. Ia memeluk Lenka dari belakang."Kau rajin sekali, Sayang."Lenka membalik tubuhnya."Kau dari mana semalam? Kenapa tidak mengangkat teleponku? Kenapa wajahmu?""Aku baru pulang dan kau mencecarku dengan banyak pertanyaan. Aku bahkan belum mandi.""Mandilah, aku akn menyiapkan sarapan untukmu."Davee melenggang, menatap layar ponselnya, menelpon dr. Noah agar dia tidak bicara apa pun tentang penyakit Ammy kepada Jack, setidaknya itu yang Ammy minta dan dia hanya mencoba mengabulkannya. Dari kejauhan Lenka menatap punggung Davee yang mulai terkikis jarak."Kau berhutang penjelasan padaku, Davee," kata Lenka saat ia menemani pria itu sarapan pagi.

    Last Updated : 2021-11-06
  • Sorry, cause I Love You   Scuffle 2

    Jack hendak meletakkan tas kerjanya di kamarnya malam itu, Ammy terlihat tengah menyiapkan meja makan bersama Emely,"Hey, sayang. Kau sedang apa? bukankah seharusnya kau istirahat? Kau belum benar-benar pulih, jangan melakukan apa-apa dulu, kau baru saja menjalani ikat serviks beberapa hari lalu, ingat!" tegurnya sambil melepaskan jasnya memberikannya pada Emely,"Taruh di ruang cuci Elly." Ia menggulung lengan kemeja linennya, menyugar rambutnya sesaat lalu mendekat pada Ammy,"Kau tidak boleh capek, Ammy. Bukankah untuk naik turun tangga saja aku sudah menyiapkan elevator untukmu? Supaya kau tidak merasa lelah, aku tidak suka kau banyak mengerjakan pekerjaan rumah.""Aku hanya menyiapkan meja makan, Jack. Apa aku harus diam saja seperti boneka beruang? Ayolah, aku bosan."Jack mendekat pada istrinya, mengecup keningnya dan melingkarkan tangannya pada pinggang Ammy. Ammy pun meletakkan k

    Last Updated : 2021-11-06

Latest chapter

  • Sorry, cause I Love You   Love and Eternity

    ****Gadis itu menatap lurus ke depan dengan wajah datar tak berekspresi. Memilih untuk tidak membuka suara untuk bercakap-cakap dengan pria asing di sampingnya, sampai tibalah pada sebuah apotek di tepi jalan."Sebenarnya kau mau ke mana, Nona?" Pertanyaan itu yang mengiringi Lenka keluar dari taxi disusul pria itu dengan membawa koper si gadis."Berikan koperku, kau bukan sopirku!" Kata Lenka dingin."Bahkan kakimu sedang sakit. Aku hanya membantunya." Pria itu meletakkan koper itu di pinggir tempat duduk yang berjajar di tepi jalan."Tunggulah sebentar, aku akan membeli obat." Lenka mengangguk, sesaat kemudian pria itu menjauh menuju apotek.Kecamuk di hati Lenka tak juga surut. Ammy kritis, bukankah seharusnya sebagai seorang teman dia juga memiliki rasa peduli? jika hari ini hal buruk terjadi, tidakkah ia menyesal telah mem

  • Sorry, cause I Love You   Give and Gone

    Perasaan Jack campur aduk, ruang ICU? Ammy kritis? Semua ini terjadi pada hari ulang tahun Ammy? Demi apa?!Ia turut melangkahkan kaki saat brankar dorong itu membawa tubuh Ammy menuju ruangan lain. Ia tidak diperbolehkan masuk hingga beberapa saat, masuk pun dibatasi. Ia hanya boleh melihat Ammy di ruang tunggu yang tersekat kaca tebal di sana. Memandangi istrinya yang sedang tergeletak tidak berdaya. Hatinya terasa sangat sakit.Ammy, kenapa bukan aku saja yang di sana? Bolehkah aku mengantikanmu?Masih sibuk dengan kecamuk dalam hatinya, dering telepon membuyarkan pikirannya yang begitu jauh berkelana."Apa? Jatuh dari tangga? Kritis? Fuck! Apalagi ini!""Kemarilah, selamatkan Peter ... persediaan darah di sini sedang kosong sementara dia kehabisan banyak darah. Golongan darah Peter sama denganmu. Kumohon, Jack. Sekali ini saja, selamatkan putramu dan setelah ini aku j

  • Sorry, cause I Love You   Dangerous

    Kebersamaan dengan suaminya membuat wanita itu begitu bahagia, begitu bersemangat untuk melanjutkan hidup meskipun matanya sering kali tak lagi mampu mengabur. Dokter bilang itu hanya karena Setidaknya tanpa mata ia masih bisa melihat orang yang ia cintai tersenyum dalam khayal.Menikmati sore hari di Dandelion park, meniup bulir seringan kapas bunga dandelion yang mekar dalam pangkuan Jack, membuatnya seperti tak lagi berpijak pada bumi. Dunianya terasa lebih indah dari yang ia bayangkan. Membuatnya semakin ingin tinggal lebih lama di samping belahan hatinya.Sesekali Jack mencium pundak wanitanya, memejamkan mata untuk menyimpannya dalam memory agar terus ia miliki sampai kapanpun."Ceritakan bagaimana indahnya sunset, Jack. Aku tidak bisa melihatnya, maka jadilah mataku."Jack menghela napas panjang. Mencoba menetralkan perasaan yang berkecamuk di hatinya."Indah sekali, sep

  • Sorry, cause I Love You   Dont Leave me 2

    Jack melangkah menuju toilet, menyeka air matanya, ia cuci wajahnya sejenak di wastafel. Matanya masih meninggalkan warna merah. Menuju ruang rawat Ammy kaki jenjang itu nampak skeptis mengeja langkah.Derap sepatu kets nya terdengar samar - samar. Ia menatap dalam - dalam wajah istrinya saat tangannya membuka daun pintu. Merebahkan tubuhnya pada sisi Ammy. Bed pasien yang sempit itu membuat jarak nyaris tak ada di antara keduanya. Ia peluk tubuh istrinya, ia nikmati aroma tubuh yang terhidu jelas menyentuh inderanya. Setitik air mata kembali lolos menjatuhkan diri.Tetaplah seperti ini, Ammy. Kumohon! Hiduplah lebih lama di sisiku."Jack." Suara lirih Ammy terdengar lemah, ia meraba - raba wajah suaminya."Aku takut, Jack. Ini gelap sekali. Aku tidak bisa melihatmu, bagaimana kalau aku lupa wajahmu? Bagaimana aku bisa mati dengan tenang saat aku tidak bisa melihatmu lebih lama untuk bekalku pergi

  • Sorry, cause I Love You   Dont Leave me, Ammy

    Mengembuskan napas putus asa, hanya rasa nyeri yang bisa ia rasakan di sekujur raganya, saat ia tahu Ammy kesulitan berjalan dan menabrak meja makan malam itu."Apa yang terjadi?""Tidak tahu, tiba-tiba gelap." Jawabnya."Kita ke rumah sakit." Tanpa banyak basa-basi, pria itu membopong istrinya menuju mobil, mendudukkannya di jok depan dan dia mengambil tempat di kursi kemudi. Wanita itu mengusap-usap matanya sejenak. Mengerjapkan mata lalu pandangannya kembali untuk sekejap kemudian memburam lagi."Apa yang terjadi, Noah?" Tanyanya setelah dr. Noah memeriksa keadaan Ammy. Jack sengaja berbicara empat mata dengan Noah agar Ammy tidak mendengar tentang apa yang ia alami. Apalagi jika mungkin yang akan disampaikan Noah adalah hal yang kurang mengenakkan."Pengobatan harus segera dilakukan. Bayi Ammy harus segera dilahirkan. Usianya sudah genap tujuh bulan artinya bayi itu akan bisa bertahan

  • Sorry, cause I Love You   Lovely Day

    Membaringkan tubuh Lenka, melepaskan pakaiannya satu per satu. Ia menyadari betapa gadis itu tampak semakin kurus saja.Menggantikan pakaiannya, ia seka tubuh polos itu dengan hati - hati seolah tubuh itu hiasan kaca yang mudah pecah. Ia menelpon dokter, setelah dokter memeriksanya memberikan obat, selesai. Dokter hanya bilang bahwa Lenka sedang stres berat dan butuh istirahat. Ia menungguinya dengan sabar. Berharap wanita itu akan bangun setelahnya. Lalu biarlah gadis itu memakinya, menamparnya atau meludahinya asal dia tidak pergi. Asal kata maaf tak lagi menjadi hal mustahil baginya.Stres berat? Seharusnya dia mengabaikan gadis itu, kenapa ia tidak pernah berpikir tentang seberapa rapuh gadis itu, ke mana saja dia selama ini?Yang ia tahu Lenka gadis kuat, yang tidak dengan mudah tumbang hanya dengan cinta seperti ini. Ia baru sadar seberapa berarti hadirnya untuk wanita itu.

  • Sorry, cause I Love You   Make Peace

    Surai lurus sebahu itu tertiup angin sepoi senja. Bersamaan dengan bulir air mata yang menetes membasahi pipinya, tak membawa apa pun kecuali baju yang menempel di tubuh dan boneka pinguin kecil di tangannya. Boneka pemberian kekasih yang katanya mengambarkan sebuah kesetian. Ia tersenyum miris, seperti inikah kesetiaan yang pria itu janjikan? Menuju sebuah rumah yang tak lagi asing baginya, ia tahu dulu tempat itu adalah rumahnya. Rumah yang saat ini hanya menjadi luka baginya.Memasukinya, derai air matanya semakin membajir tatkala menapakkan kakinya di lantai marmer meskipun baru sejengkal saja ia memijak.Rumah itu meninggalkan begitu banyak kenangan, di mana dulu sumber kehangatan dan kasih sayang berada di dalamnya. Dia tidak memiliki siapa - siapa sekarang.Ia menuju ruang tengah rumah itu, mendapati sebuah foto keluarga yang masih tersisa dan terpajang di dinding pucat. Menutup rapat mulutnya deng

  • Sorry, cause I Love You   Meet the Son

    Wanita itu menatap sengit kepada Jack. Menuntut sebuah pengakuan."Kau minta bukti bahwa dia putramu, kan? Aku sudah membuktikannya, apakah kau masih menyangkalnya?"Pria itu terduduk lemas, pandangannya nanar. Apa yang harus ia katakan pada istrinya? Menghirup napas dalam, tangannya meremas selembar kertas hasil tes DNA yang diberikan Evelyn beberapa menit lalu."Temui dia, Jack.""Kumohon, jangan sekarang, Eve."Ia memejamkan mata, menyugar rambut dan menjambaknya hingga terasa panas tarikan di kulit kepalanya."Ini bukan tentang kita, Jack. Ini tentang anak kita." Suara Evelyn terdengar tulus. Tapi pun sangat tak ingin ia dengar seandainya ia boleh memilih."Kenapa kau lakukan ini padaku, Eve? Saat kau memilih pergi, seharusnya kau tidak lagi kembali.""Kenyataan memaksaku kembali, Jack. Peter membutuhkanmu.""Lalu kau pikir

  • Sorry, cause I Love You   Worried

    Rasa gusar bertahta paling tinggi melingkupi pikiran Jack. Evelyn benar-benar merusak segalanya. Ia menarik tangan Evelyn kuat-kuat, menyeretnya masuk ke mobil kemudian membawanya ke sebuah tempat. Tempat itu sangat sepi, tempat yang tak familiar bagi Evelyn karena pemandangan yang terlihat hanya tampak seperti hutan di sisi kiri kanan jalan.Iya menepikan mobilnya, menyeret tangan Evelyn kembali lalu mengentaknya kasar saat telah tiba di depan mobilnya sampai wanita itu telungkup di kap mobil tersebut, ia mendekat, manik mata mereka saling bertabrakan sarat permusuhan. Seandainya saja dia bukan wanita, pasti ia sudah menghajarnya. Tapi ini Evelyn Agraciana Forbes, wanita yang pernah mengukir sejarah indah bersamanya meski berujung pahit."Apa maumu, Eve?""Aku sudah bilang, ini semua demi Peter.""Buktikan siapa Peter, jika benar dia lahir dari benihku maka aku akan bertanggung jawab atas semu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status