Share

Confession

Author: Sky
last update Last Updated: 2021-11-04 12:35:54

"Jangan mengalihkan topik kita, Amm. Aku sedang serius!" Tegur Davee agak kesal.

"Bahkan kita sudah sepakat untuk menikah kan? Kapan kau bisa berhenti memikirkan dia? Kau juga tahu media sudah mencium rencana pernikahan kita. Apakah kau akan mengacaukan reputasiku, Nona Martin?" Suara Davee terasa menekan hati Ammy. Ia menatap Ammy dengan pandangan menuntut kali ini.

"Minggu- minggu ini kau menolak ku temui. Mengurung diri di kamarmu meski sekian kali aku mengetuk pintu kamarmu, Jean hanya mangatakan kau baik-baik saja dan butuh banyak istirahat. Kau tidak pernah menjawab teleponku, kenapa? Kenapa juga kau tidak membalas pesan pendek yang kukirimkan? Kau butuh istirahat? Istirahat dari apa Amm? " cecarnya.

"Aku memang butuh banyak istirahat," jawabnya cepat.

"Aku butuh istirahat sebab ..." Ammy memutus kata- katanya sambil mengelus perut datarnya. Davee menyelidiki setiap pergerakan Ammy dengan matanya. Menatap tangan Ammy yang berada di ata

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sorry, cause I Love You   Incident

    Ammy menatap dalam-dalam pada lelaki di hadapannya itu saat dokter telah pergi dan Jack telah sepenuhnya sadar. Selang oksigen yang terpasang pun telah dilepaskan. Hanya ada selang infus yang masih menempel di tangannya. Jack menggenggam tangan Ammy kuat-kuat seolah tak ingin melepaskannya. Matanya tak lepas barang sebentar pun dari Ammy, membuat Ammy ingin berlari dari keadaan itu."Kau menemaniku?" Jack mulai berbicara."Ya, tentu." Ammy beranjak, bangun dari tempat duduknya untuk memulai mengerjakan sesuatu. Mencoba melepaskan tangan Jack darinya. Berusaha menepis semua perasaan perasaan yang bergolak di dadanya."Di sini saja! Aku butuh kau untuk sembuh. Tolong sembuhkan aku." Suara Jack begitu tulus. Tampak begitu jelas ia benar- benar sedang memohon."Jack, aku ingin mengatakan sesuatu. Berjanjilah kau tidak akan melakukan hal bodoh seperti ini lagi." Ammy me

    Last Updated : 2021-11-04
  • Sorry, cause I Love You   Incident 2

    "Apa rasanya memacari adik kandungmu? menidurinya? Kau bahagia?" Suara Hans penuh penekanan. Tatapan tajam gila mengintimidasi dan terasa seperti menghunuskan pedang tajam di dada Jack."Ah, aku lelah bermain- main dengan kalian. Sepertinya kalian sudah merasa puas dengan penderitaan yang kuberikan.""Apa yang kau inginkan?" Mata Jack kini mengarah pada Hans. Penuh kebencian. Guratan penuh amarah yang tidak lagi terbendung."Apa yang ku inginkan? Tentu saja membunuhmu, juga adik kembarmu. Kau mau tahu kenapa?"Hans memutari Jack, menatapnya dari ujung rambut hingga kaki. Bergerak menjauh."Ayahmu. Salahkan saja Ayahmu. Bob Martin yang menciptakan penderitaan ini pada kalian, bukan aku. Dia telah membunuh istriku. Wanita yang paling berharga untukku. Dia adalah dokter keparat. Dia mencuri jantung yang seharusnya ditransplantasikan pada istriku, Meghan. Dan ia memberikannya pada ibumu hingga

    Last Updated : 2021-11-04
  • Sorry, cause I Love You   Who are You

    Kalian membohongiku! Hal sepenting ini, seserius ini, kalian menyembunyikan dariku? Huh ... lelucon macam apa ini?" Jack menarik garis lengkung di wajahnya. Matanya dipenuhi kaca- kaca yang nyaris luruh ke pipinya.Ia tidak tahu kenapa takdir begitu tega menganiaya dengan cara keji seperti ini. Ia sudah tidak bisa lagi menggambarkan bagaimana dia terluka, bagaimana dia hancur.Ammy adalah satu- satunya wanita yang ia puja, sekaligus wanita yang membuat hidupnya hancur. Ammy adalah separuh nyawa baginya, sekaligus adik kembarnya.Tega sekali mereka membohongi Jack, dan apa yang harus dia katakan pada dirinya sendiri? Rasa bersalahnya atas sentuhan- sentuhan liar yang pernah dia berikan kepada Ammy. Ia tahu sekarang, kenapa Bob Martin menggenggam tangannya begitu erat seolah ingin menyampaikan sesuatu. Inikah yang ingin ia sampaikan?"Entah hari apa ini? Kenapa semua orang terlihat bajingan di mataku?"

    Last Updated : 2021-11-04
  • Sorry, cause I Love You   Dandelion is Us

    Lenka menggenggam tangan Davee erat saat ia mengunjungi Ayahnya di penjara."Ayah tidak akan menyeretnya ke penjara juga, kan? Ayah adalah alasan kematian Reinhart Howsman. Apa Ayah juga akan tega mengambil orang yang kucintai untuk kedua kalinya?"Lenka menelan ludahnya perlahan."Dia kekasihku, Ayah," klaimnya. Ia menatap manik mata Davee sejenak, kemudian mengalihkan pandangan pada kuku jari main-main.Miguel menautkan alis."Kau berpacaran dengan putra Hans?""Iya, Ayah. Aku mencintainya.""Kau mendatangi Ayah hanya untuk meminta itu? Bukankah dia yang menculikmu? Apakah dia menyakitimu selama ini? Apa kau ada dalam pengaruhnya maka kau bersikap seperti ini?" Miguel menatap putrinya tak percaya. Memberondongnya dengan seliweran pertanyaan yang menggantung di benaknya."Dia tidak menyakitiku atau mempengaruhiku. Davew pria yang baik, Ayah. Bahkan memperl

    Last Updated : 2021-11-05
  • Sorry, cause I Love You   Don't Go

    "Ammy, Without regret i meet you.Without regret i know you, Without regret i love you. No matter who you are, Without regrets i will live or die for you." Jack menghadapkan wajah Ammy padanya. Menggenggam tangan Ammy dengan seikat tulip terselip di sana. Ia ciumi bibir Ammy dalam- dalam penuh cinta. "Sorry, 'Cause i love you, Ammy." Airmata Ammy dan Jack tumpah. Ia peluk tubuh kekasihnya erat. Ia pejamkan matanya kuat- kuat. Saat suara kereta api terdengar mendekat, memasrahkan dirinya pada takdir. Mereka menyerah atas apa yang sudah tidak mungkin lagi diperjuangkan ....____________Brraaakkk....Jack mengerjap. Mengusap kepala bagian belakangnya yang mengalirkan kembali darah segar sisa luka kemarin yang kembali terbuka. Kepalanya membentur batu besar, baru kemarin ia mendapatkan pukulan keras

    Last Updated : 2021-11-05
  • Sorry, cause I Love You   Newly Wed

    Dingin angin malam masih menjadi teman terbaik sepasang pengantin baru itu. Bisa bersanding dan menikah dengan Ammy adalah impiannya. Meskipun ia harus menerima dengan lapang dada ketika media selalu mengecamnya dan memberitakan hal buruk tentangnya. Bahwa pernikahan Ammy dan Davee batal karena Jack lah yang menjadi orang ketiga.Jack tidak ambil pusing tentang itu. Kehidupan pribadi tidak akan mempengaruhi reputasinya di dunia bisnis. Dia akan membuktikan bahwa National Company mampu menggepakkan sayap tinggi-tinggi dengan kerja kerasnya, juga kerja keras kakaknya.Ia membentangkan tangannya dan Ammy telah tertidur di dadanya yang bidang. Napasnya teratur, mungkin wanita itu lelah dengan apa yang dikerjakan tadi bersamanya. Jack baru sadar bahwa Ammy tampak sangat cantik ketika dia tertidur.Tidak, wanita itu memang selalu tampak canti

    Last Updated : 2021-11-05
  • Sorry, cause I Love You   Prognosis

    Berada di rumah sakit selama dua hari dua malam menjadi pelajaran bagi Jack, supaya dia tidak lagi macam- macam pada Ammy. Ia ingat kata dokter bahwa Ammy tidak boleh sering "bermain" dengannya. Dan ia harus belajar untuk menahan diri.Ia bangun lebih dulu, merapikan anak rambut Ammy di wajahnya, mencium dahinya dan buru- buru mandi. Menikah membuatnya menjadi sangat rajin dalam semua hal."Jack." Ammy meraba- raba sisi tempat tidurnya, kosong. Ia mengusap- usap matanya, bangkit menyibak selimutnya. Rupanya sang suami masih di kamar mandi. Terdengar suara gemericik air di sana.Ammy bangun, mencuci wajahnya dan menggosok gigi di wastafel ujung ruangan. Pagi ini kepalanya terasa sangat pusing. Entah kenapa hamil terasa sesulit ini, pusong yang sering menyiksanya, apakah semua wanita mengalaminya?"Sayang, kau sudah bangun?" Jack mengusap- usap rambutnya yang basah. Tubuhnya yang terbalu

    Last Updated : 2021-11-05
  • Sorry, cause I Love You   Neoplasm

    Davee berada di dalam ruangan Jack saat jam makan siang tiba."Sebentar lagi jam makan siang, sebaiknya kau ajak Ammy makan siang bersama. Bukankah rumahmu tidak terlalu jauh dari sini? Kupikir Ammy akan bosan di rumah tanpa melakukan apa- apa. Jemput saja dia dan ajak makan bersamamu," katanya sambil duduk di sofa dengan santai."Ada Emely yang menemaninya.""Kau suami yang payah, seharusnya kau lebih perhatian pada istrimu karena dia sedang hamil. Kau bahkan terlalu posesif dan mengekangnya. Kupikir mengawasi restorannya tidak akan membuat dia terlalu lelah, ada Mr. Duckan yang membantunya. Apa kau pikir dia tidak stres hanya diam di rumah?"Jack mendengkus. "Siapa yang suaminya? Kenapa kau seperti lebih mengerti dia dibanding aku? Membiarkannya mengurus restoran dan bertemu koki sialan itu tiap hari? Itu tidak lucu, Davee!""Masih belum selesai pikiran bodohmu tentang

    Last Updated : 2021-11-06

Latest chapter

  • Sorry, cause I Love You   Love and Eternity

    ****Gadis itu menatap lurus ke depan dengan wajah datar tak berekspresi. Memilih untuk tidak membuka suara untuk bercakap-cakap dengan pria asing di sampingnya, sampai tibalah pada sebuah apotek di tepi jalan."Sebenarnya kau mau ke mana, Nona?" Pertanyaan itu yang mengiringi Lenka keluar dari taxi disusul pria itu dengan membawa koper si gadis."Berikan koperku, kau bukan sopirku!" Kata Lenka dingin."Bahkan kakimu sedang sakit. Aku hanya membantunya." Pria itu meletakkan koper itu di pinggir tempat duduk yang berjajar di tepi jalan."Tunggulah sebentar, aku akan membeli obat." Lenka mengangguk, sesaat kemudian pria itu menjauh menuju apotek.Kecamuk di hati Lenka tak juga surut. Ammy kritis, bukankah seharusnya sebagai seorang teman dia juga memiliki rasa peduli? jika hari ini hal buruk terjadi, tidakkah ia menyesal telah mem

  • Sorry, cause I Love You   Give and Gone

    Perasaan Jack campur aduk, ruang ICU? Ammy kritis? Semua ini terjadi pada hari ulang tahun Ammy? Demi apa?!Ia turut melangkahkan kaki saat brankar dorong itu membawa tubuh Ammy menuju ruangan lain. Ia tidak diperbolehkan masuk hingga beberapa saat, masuk pun dibatasi. Ia hanya boleh melihat Ammy di ruang tunggu yang tersekat kaca tebal di sana. Memandangi istrinya yang sedang tergeletak tidak berdaya. Hatinya terasa sangat sakit.Ammy, kenapa bukan aku saja yang di sana? Bolehkah aku mengantikanmu?Masih sibuk dengan kecamuk dalam hatinya, dering telepon membuyarkan pikirannya yang begitu jauh berkelana."Apa? Jatuh dari tangga? Kritis? Fuck! Apalagi ini!""Kemarilah, selamatkan Peter ... persediaan darah di sini sedang kosong sementara dia kehabisan banyak darah. Golongan darah Peter sama denganmu. Kumohon, Jack. Sekali ini saja, selamatkan putramu dan setelah ini aku j

  • Sorry, cause I Love You   Dangerous

    Kebersamaan dengan suaminya membuat wanita itu begitu bahagia, begitu bersemangat untuk melanjutkan hidup meskipun matanya sering kali tak lagi mampu mengabur. Dokter bilang itu hanya karena Setidaknya tanpa mata ia masih bisa melihat orang yang ia cintai tersenyum dalam khayal.Menikmati sore hari di Dandelion park, meniup bulir seringan kapas bunga dandelion yang mekar dalam pangkuan Jack, membuatnya seperti tak lagi berpijak pada bumi. Dunianya terasa lebih indah dari yang ia bayangkan. Membuatnya semakin ingin tinggal lebih lama di samping belahan hatinya.Sesekali Jack mencium pundak wanitanya, memejamkan mata untuk menyimpannya dalam memory agar terus ia miliki sampai kapanpun."Ceritakan bagaimana indahnya sunset, Jack. Aku tidak bisa melihatnya, maka jadilah mataku."Jack menghela napas panjang. Mencoba menetralkan perasaan yang berkecamuk di hatinya."Indah sekali, sep

  • Sorry, cause I Love You   Dont Leave me 2

    Jack melangkah menuju toilet, menyeka air matanya, ia cuci wajahnya sejenak di wastafel. Matanya masih meninggalkan warna merah. Menuju ruang rawat Ammy kaki jenjang itu nampak skeptis mengeja langkah.Derap sepatu kets nya terdengar samar - samar. Ia menatap dalam - dalam wajah istrinya saat tangannya membuka daun pintu. Merebahkan tubuhnya pada sisi Ammy. Bed pasien yang sempit itu membuat jarak nyaris tak ada di antara keduanya. Ia peluk tubuh istrinya, ia nikmati aroma tubuh yang terhidu jelas menyentuh inderanya. Setitik air mata kembali lolos menjatuhkan diri.Tetaplah seperti ini, Ammy. Kumohon! Hiduplah lebih lama di sisiku."Jack." Suara lirih Ammy terdengar lemah, ia meraba - raba wajah suaminya."Aku takut, Jack. Ini gelap sekali. Aku tidak bisa melihatmu, bagaimana kalau aku lupa wajahmu? Bagaimana aku bisa mati dengan tenang saat aku tidak bisa melihatmu lebih lama untuk bekalku pergi

  • Sorry, cause I Love You   Dont Leave me, Ammy

    Mengembuskan napas putus asa, hanya rasa nyeri yang bisa ia rasakan di sekujur raganya, saat ia tahu Ammy kesulitan berjalan dan menabrak meja makan malam itu."Apa yang terjadi?""Tidak tahu, tiba-tiba gelap." Jawabnya."Kita ke rumah sakit." Tanpa banyak basa-basi, pria itu membopong istrinya menuju mobil, mendudukkannya di jok depan dan dia mengambil tempat di kursi kemudi. Wanita itu mengusap-usap matanya sejenak. Mengerjapkan mata lalu pandangannya kembali untuk sekejap kemudian memburam lagi."Apa yang terjadi, Noah?" Tanyanya setelah dr. Noah memeriksa keadaan Ammy. Jack sengaja berbicara empat mata dengan Noah agar Ammy tidak mendengar tentang apa yang ia alami. Apalagi jika mungkin yang akan disampaikan Noah adalah hal yang kurang mengenakkan."Pengobatan harus segera dilakukan. Bayi Ammy harus segera dilahirkan. Usianya sudah genap tujuh bulan artinya bayi itu akan bisa bertahan

  • Sorry, cause I Love You   Lovely Day

    Membaringkan tubuh Lenka, melepaskan pakaiannya satu per satu. Ia menyadari betapa gadis itu tampak semakin kurus saja.Menggantikan pakaiannya, ia seka tubuh polos itu dengan hati - hati seolah tubuh itu hiasan kaca yang mudah pecah. Ia menelpon dokter, setelah dokter memeriksanya memberikan obat, selesai. Dokter hanya bilang bahwa Lenka sedang stres berat dan butuh istirahat. Ia menungguinya dengan sabar. Berharap wanita itu akan bangun setelahnya. Lalu biarlah gadis itu memakinya, menamparnya atau meludahinya asal dia tidak pergi. Asal kata maaf tak lagi menjadi hal mustahil baginya.Stres berat? Seharusnya dia mengabaikan gadis itu, kenapa ia tidak pernah berpikir tentang seberapa rapuh gadis itu, ke mana saja dia selama ini?Yang ia tahu Lenka gadis kuat, yang tidak dengan mudah tumbang hanya dengan cinta seperti ini. Ia baru sadar seberapa berarti hadirnya untuk wanita itu.

  • Sorry, cause I Love You   Make Peace

    Surai lurus sebahu itu tertiup angin sepoi senja. Bersamaan dengan bulir air mata yang menetes membasahi pipinya, tak membawa apa pun kecuali baju yang menempel di tubuh dan boneka pinguin kecil di tangannya. Boneka pemberian kekasih yang katanya mengambarkan sebuah kesetian. Ia tersenyum miris, seperti inikah kesetiaan yang pria itu janjikan? Menuju sebuah rumah yang tak lagi asing baginya, ia tahu dulu tempat itu adalah rumahnya. Rumah yang saat ini hanya menjadi luka baginya.Memasukinya, derai air matanya semakin membajir tatkala menapakkan kakinya di lantai marmer meskipun baru sejengkal saja ia memijak.Rumah itu meninggalkan begitu banyak kenangan, di mana dulu sumber kehangatan dan kasih sayang berada di dalamnya. Dia tidak memiliki siapa - siapa sekarang.Ia menuju ruang tengah rumah itu, mendapati sebuah foto keluarga yang masih tersisa dan terpajang di dinding pucat. Menutup rapat mulutnya deng

  • Sorry, cause I Love You   Meet the Son

    Wanita itu menatap sengit kepada Jack. Menuntut sebuah pengakuan."Kau minta bukti bahwa dia putramu, kan? Aku sudah membuktikannya, apakah kau masih menyangkalnya?"Pria itu terduduk lemas, pandangannya nanar. Apa yang harus ia katakan pada istrinya? Menghirup napas dalam, tangannya meremas selembar kertas hasil tes DNA yang diberikan Evelyn beberapa menit lalu."Temui dia, Jack.""Kumohon, jangan sekarang, Eve."Ia memejamkan mata, menyugar rambut dan menjambaknya hingga terasa panas tarikan di kulit kepalanya."Ini bukan tentang kita, Jack. Ini tentang anak kita." Suara Evelyn terdengar tulus. Tapi pun sangat tak ingin ia dengar seandainya ia boleh memilih."Kenapa kau lakukan ini padaku, Eve? Saat kau memilih pergi, seharusnya kau tidak lagi kembali.""Kenyataan memaksaku kembali, Jack. Peter membutuhkanmu.""Lalu kau pikir

  • Sorry, cause I Love You   Worried

    Rasa gusar bertahta paling tinggi melingkupi pikiran Jack. Evelyn benar-benar merusak segalanya. Ia menarik tangan Evelyn kuat-kuat, menyeretnya masuk ke mobil kemudian membawanya ke sebuah tempat. Tempat itu sangat sepi, tempat yang tak familiar bagi Evelyn karena pemandangan yang terlihat hanya tampak seperti hutan di sisi kiri kanan jalan.Iya menepikan mobilnya, menyeret tangan Evelyn kembali lalu mengentaknya kasar saat telah tiba di depan mobilnya sampai wanita itu telungkup di kap mobil tersebut, ia mendekat, manik mata mereka saling bertabrakan sarat permusuhan. Seandainya saja dia bukan wanita, pasti ia sudah menghajarnya. Tapi ini Evelyn Agraciana Forbes, wanita yang pernah mengukir sejarah indah bersamanya meski berujung pahit."Apa maumu, Eve?""Aku sudah bilang, ini semua demi Peter.""Buktikan siapa Peter, jika benar dia lahir dari benihku maka aku akan bertanggung jawab atas semu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status