Home / Romansa / Sopirku Selingkuhanku / Pertengkaran Para Madu

Share

Pertengkaran Para Madu

Author: Nanaz Bear
last update Last Updated: 2022-07-27 00:17:14

Pov Alena

 

Mas Yudi sudah pergi bekerja, sekarang aku duduk santai di ruang keluarga sambil membaca-baca Majalah. Bunga menghampiriku dan duduk di sebelahku sambil menyalakan Tv.

 

"Mbak sudah lama nikah sama Mas Yudi?" tanya Bunga, mukanya masih sangat polos dan lugu tapi yang membuatku sangat heran ia cukup bermental baja, berani mengambil resiko untuk menjadi istri ketiga Mas Yudi.

 

"Sekitar setahunan." jawabku singkat.

 

"Owh, kalau Mbak Dewi?" tanyanya lagi.

 

"Belum genap sebulan." jawabku, dia terlihat begitu kaget mendengarnya.

 

"Sumpah Mbak? Jadi waktu mereka ke Bali itu masih dalam masa bulan madu?" tanyanya. Aku sekarang gantian yang kaget mendengar pertanyaannya.

 

"Kamu enggak tahu?" Aku balik bertanya padany. Ia menjawab dengan menggelengkan kepala.

 

"Mas Yudi tidak menceritakan banyak hal saat itu. Yang dia katakan cuma Mbak Dewi itu istrinya.”

 

"Owh." balasku singkat kembali fokus ke majalah.

 

Di tengah perbincangan kami tiba-tiba datang Dewi merebut remot tv dari tangan Bunga.

 

"Gosip terus yang dilihat. Nih, aku cariin chanel yang ceritanya bagus." ditekannya salah satu angka pada tombol remot, kemudian muncullah sebuah film yang berjudul 'Azab Sang Pelakor', ketika diakhir cerita ada adegan dimana pelakor menangis terkena karma, Dewi menyindir Bunga dengan kalimat Pedasnya.

 

"Mampus kau pelakor kena azab kan! Kamu simak baik-baik film tadi kan, Bunga? Jadi pelakor itu gak baik, nanti kamu bisa kena karmanya seperti di film tadi!" mendengar Dewi mengeluarkan bisa beracun lewat kata-katanya, fokus membacaku menjadi hilang. Kulirik Bunga karena aku penasaran apa yang akan ia katakan untuk membalas ucapan Dewi.

 

"Pelakor teriak Pelakor! Mbak enggak malu menyindirku dengan kata-kata itu apalagi nyindirnya di depan Mbak Lena?” balas Bunga, aku tersenyum tipis mendengarnya. Ternyata ia lawan yang sebanding buat Dewi jadi aku tak perlu repot-repot menghabiskan tenagaku untuk membelanya.

 

"Aku sama kamu tuh beda ya, Bunga. Mas Yudi yang ngejar aku, bukan aku yang ngejar dia. Sedangkan kamu pastinya kan yang mulai dulu gatal sama suamiku?" tuduhan Dewi membuat anak yang kukira lugu itu menunjukan taringnya. Aku yang makin merasa tertarik terus menyimak pertengakaran mereka. Dua wanita yang menurutku sama-sama mengerikan.

 

Bunga bangkit dari duduknya, dia berkacak pinggang sambil menatap nyalang ke arah Dewi. Wow!

 

"Yang namanya ngrebut tetep ngrebut, Mbak! Entah siapa duluan yang mulai itu tidak penting. Kita sama-sama menikah dengan suami Mbak Alena, jadi jangan sok merasa jadi korbanku karena menikah dengan Mas Yudi setelahmu. Mulai sekarang jaga mulut Mbak Dewi kalau ngomong sama aku, jangan lagi nuduh aku macem-macem gitu, kalau aku kasih tahu Mas Yudi, langsung ditalak kamu!" ancam Bunga. Dewi yang tak terima dengan ancamannya segera ikut bangkit lalu berusaha mencekik leher Bunga. Bunga pun tak tinggal diam, ia menahan sakit sambil menjambak rambut Dewi.

 

"Pelakor teriak pelakor!" ucap Bunga di tengah rintihan sakitnya karena cekikan Dewi.

 

Aku terkekeh melihat kedua wanita mengerikan itu saling menyerang. Rumahku mendadak seperti kebun binatang, berbagai jenis hewan ada di sini. Dulunya rumah ini penuh ketenangan dan sekarang penuh keributan. 

 

Meski sudah saling terluka mereka tetap melanjutkan perkelahiannya, sekarang mereka saling guling dan saling tindih. Tak mau melewatkan momen lucu di depanku segera ku rekam vidio perkelahian mereka lalu iseng ku kirimkan pada Harry. Harry yang ku kira ikut tertawa melihat adegan mereka berkelahi justru datang dan melerai mereka. Sial!

 

Saat mereka berhasil di lerai, ku lihat Bunga terus memperhatikan Harry. Aku melihatnya dengan sangat geram. Mungkin benar kata Dewi, kalau Bunga itu jenis wanita gatal. Saat Harry sedang menasehati kedua maduku, aku tinggalkan begitu saja mereka. Entah kenapa aku marah sekali melihatnya mencampuri urusan kedua wanita iblis itu.

 

Ku baringkan tubuhku diatas kasur empukku, kuraih ponselku dan segera ku blockir nomor Harry. Mampus kamu Harry, pasti kamu akan kebingungan nanti!

 

Jam menunjukan pukul lima sore, aku sudah selesai berhias untuk menyambut kepulangan Mas Yudi, ia sudah mulai menerapkan peraturan-peraturan konyolnya. Salah satu diantara peraturan itu yaitu para istrinya wajib berkumpul menyambutnya di halaman depan saat ia pulang kerja, sedikit berlebihan tapi ya sudahlah aku ikuti saja keinginannya.

 

Kini aku dan para maduku sudah duduk berkumpul di halaman rumah menunggu sang suami yang sebentar lagi tiba. Ketika aku sibuk memainkan ponsel, ku lihat Harry mondar-mandir lewat beberapa kali di depan kami. Aku tahu ia mulai gelisah karena tak bisa menghubungiku. Siapa suruh dia ramah-ramah pada maduku, rasain sekarang kamu, Harry!

 

Lima belas menit kami menunggu di halaman rumah, akhirnya pulang juga Mas Yudi. Dewi dan Bunga kompak berdiri dan saling berebut untuk menyalami Mas Yudi lebih dulu, sedangkan aku memilih terlambat bangkit. Jujur kecerianku hari ini hilang sejak aku memutuskan memblokir nomor Harry.

 

"Kenapa kamu terlihat lesu, Len? Apa kamu sakit?" Mas Yudi menyentuh keningku.

 

"Iya. Aku memang lagi gak enak badan, Mas. Aku pamit ke kamar istirahat awal ya!" pintaku pada Mas Yudi.

 

"Ya udah kamu istirahat sana, tapi makan malam nanti kamu turun ya!" Akhirnya aku lega diizinkan naik ke kamarku lebih awal.

 

Tring...

 

Sebuah pesan whatsap masuk dari nomor yang tak ku kenal.

 

[Sayang, kenapa kamu memblokir nomerku, apa salahku?]

 

Pasti Harry yang mengirim pesan itu, sejak kapan ia punya nomor lain. Setahuku ia punya satu ponsel saja itupun hanya untuk satu sim card. Mungkinkah ia menyimpan nomor lain untuk menghubungi wanita lain di belakangku? Kepalaku terasa mau pecah memikirkan hal itu. Aku pun kembali memblokir nomor baru itu. Aku mulai meragukan kesetiaan Harry.

 

Tok...tok..tok...

 

"Mbak Lena, disuruh Mas Yudi turun untuk makan malam bareng!" panggil Bunga. Aku bangkit merapikan kembali rambutku dan segera turun ke bawah.

 

"Kamu sudah baikan?" tanya Mas Yudi.

 

"Lumayan." jawabku jutek, kemarahanku pada Harry mempengaruhi mood ku pada semua orang.

 

"Ini, Pak!" tiba-tiba terdengar suara Harry diantara kami. Ia menyodorkan satu bungkus rokok pada Mas Yudi. Dan tiba-tiba jantungku berdegup sangat cepat mendapati kehadirannya. Baru sebentar saja aku mendiamkannya aku merasa tak tahan. Namun meskipun begitu, kutahan egoku untuk berdamai dengannya, berkali-kali ia melirikku tapi aku abaikan.

 

"Mas, aku ambilin nasinya ya?" Bunga mengambil centong nasi dan bersiap mengambilkan nasi untuk Mas Yudi.

 

"Biar aku saja!" Tiba-tiba tangan Dewi dengan cepat merebut centong nasi dari tangan Bunga. Bunga tak terima lalu berniat merebutnya kembali, akhirnya mereka terlihat seperti anak SD yang sedang memperebutkan mainan. Aku memalingkan mukaku dan memijit dahiku, pusing sekali melihat kelakuan kekanak-kanakan mereka berdua.

 

"Sudah...sudah...! Biar Mas ambil nasi sendiri!" suara cetar Mas Yudi mampu mendiamkan keributan kedua istrinya yang sedang memperebutkan centong nasi.

 

Suasana normal kembali. Tubuhku memang berada di ruang makan, tapi pikiranku melayang memikirkan Harry. Haruskah aku membuang egoku agar aku bisa kembali hidup normal? Sekarang aku merasa kosong, pikiranku sepenuhnya tertuju pada Harry.

 

"Mas!" panggil Bunga.

 

"Apa?" jawab Mas Yudi.

 

"Aku mau mobil kaya Mbak Lena dong!" mendengar permintaan Bunga kami bertiga kaget dan kompak menatapnya.

 

"Baru berapa hari kamu disini masa minta mobil, tak tahu malu!" ejek Dewi.

 

"Aku kan istri Mas Yudi juga. Hakku dong di perlakukan sama seperti kalian dan meminta apa saja dari suamiku!" jawab Bunga. Keberaniannya melawan Dewi memang perlu di acungi jempol, tapi kenapa aku tiba-tiba tak menyukainya. Benarkah perasaan tak sukaku ini padanya karena kecemburuanku padanya? Aku sangat takut gadis kecil dan imut ini mencuri perhatian Harry.

 

"Kamu yakin mau mobil?" tanya Mas Yudi. Uangnya banyak jadi dengan mudahnya dia bisa mengabulkan permintaan Bunga.

 

"Yakin dong, Mas. Sekarang istri mas kan tiga. Kalau satu punya mobil yang lain harus punya juga!"

 

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku melihat kelakuan madu baruku. Dia ternyata jenis wanita yang ingin memiliki semua yang wanita lain miliki. Misalnya soal mobil ini. Sifatnya 11:12 dengan Dewi.

 

"Ya besok Mas belikan!" jawab enteng Mas Yudi, aku diam saja tak tertarik lagi mendengar obrolan mereka bertiga. Pikiranku masih tertuju pada Harry. Aku merasa tak keberatan jika wanita itu meminta harta benda mas Yudi selama itu tak mengusik ketenanganku.

 

"Kalau sudah beli mobilnya, aku minta ajarin sama Harry ya, Mas? Aku belum pernah belajar menyetir sebelumnya. Boleh ya?” rengek lagi Bunga. Kali ini anak ingusan ini membuatku benar-benar marah. Aku merasa dia mulai mengusikku. Jadi aku tak boleh tinggal diam dengan sikap serakahnya.

 

"Gak boleh, Harry itu sopirku. Sudah cukup aku rela berbagi suami denganmu. Aku enggak rela berbagi hal lain lagi. Termasuk berbagi sopir!" emosiku naik ke ubun-ubun lalu kubanting sendok ke meja dan segera ku tinggalkan mereka semua.

 

Aku berjalan cepat menuju kamarku. Tak ku pedulikan lagi teriakan suamiku memanggil-manggil namaku. Sesampainya di kamar, segera kukunci pintu kamar dan aku menangis sejadi-jadinya. Entah kenapa pikiranku hari ini benar-benar kacau, aku benci Bunga yang membuatku merasa cemburu karena aku yakin dia juga menginginkan Harry.

 

"Len...Lena...!" suara panggilan Harry terdengar, kupikir aku hanya berhalusinasi saat mendengarnya, tapi suaranya makin lama makin terdengar jelas. Segera kuedarkan pandangan, ternyata ia berada di balik jendela kamarku, ia rela memanjat diam-diam demi menemuiku.

 

"Kau gila? Apa yang sedang kau lakukan disini? Cepat turun sebelum ketahuan!" segera aku menghampirinya lalu mengusirnya.

 

"Aku takan turun sebelum kamu jelaskan apa salahku. Tolong beritahu aku alasan kenapa tiba-tiba kau marah padaku?" 

 

"Tak ada waktu buat menjelaskan, aku takut kamu ketahuan. Cepat pergi dari sini!" Aku sangat gugup, baru kali ini Harry berbuat nekad seperti ini, aku sangat ketakutan sekarang.

 

"Aku enggak akan turun, biar kita ketahuan sekalian. Aku merasa bingung dan enggak konsentrasi kerja kalau kamu marah seperti ini terus!" ucap Harry.

 

"Jangan ngeyel Harry, turunlah!" ucapku dengan nada memohon. Kalau dulu Harry yang ketakutakan dengan sikap nekadku, sekarang keadaan sebaliknya.

 

"Sudah ku bilang aku tidak akan turun sebelum kamu menjelaskan apa salahku." Harry terus keras kepala. Tanganku dingin, wajahku sangat panik. Aku benar-benar takut ketahuan.

 

Tok..tok..tok...!

 

"Sayang buka pintunya!" suara Mas Yudi mengagetkanku. Aku makin pucat karena ku lihat Harry masih bandel tak bergerak di tempatnya.

 

"Cepat pergi sekarang, kumohon!" pintaku pada Harry. Aku hampir menangis ketakutan tapi Harry justru terlihat sangat santai. Dasar!

 

"Gak! pokoknya aku gak mau turun sebelum kamu jelaskan kenapa kamu marah." Harry terus mengulang kalimat yang sama.

 

"Len, buka sayang. Jangan marah lagi. Maafkan Bunga, Mas janji tidak akan membelikan mobil Bunga kalau kamu enggak setuju." ketukan Mas Yudi membuatku terpaksa ingin jujur pada Harry agar dia segera pergi.

 

" Baiklah aku kasih tau, tapi janji kamu jangan ngledek aku ya!" Takut-takut aku mulai berbicara jujur pada Harry.

 

"Ngledek? Ya enggaklah sayang!" balas Harry sembari melipat keningnya. Mungkin dia sangat penasaran kenapa aku tiba-tiba menghindarinya.

 

"Sebenarnya tadi siang aku cemburu saat kamu memperlakukan kedua maduku dengan sangat baik. Aku benci saat melihatmu tengah berbincang dengan mereka terutama Bunga." 

 

Cup...!

 

Tiba-tiba bibir Harry mendarat di bibirku, raut wajahnya terlihat sangat senang mendengar alasan kenapa aku marah.

 

"Buka blokirnya dan kita selesaikan malam ini juga masalah ini!" ucapnya, kemudian ia pergi. Setelah kepergian Harry aku membatu beberapa saat. Harry benar-benar sangat romantis. Dia memang sempat membuatku ketakutan tapi perbuatannya kali ini sungguh membuatku bertambah mencintainya. Dia yang dulunya penakut bisa berubah seberani ini. Kalau dia tidak benar-benar mencintaiku dia tak mungkin senekad ini.

 

Comments (3)
goodnovel comment avatar
🌹isqia🌹
ni yudi kuat gak si otongnya
goodnovel comment avatar
Anggra
benar GK sihh Harry nih serius cinta ma Alena..atau jngan² msih ada dendam..kasian jg Alena kalo si Harry hnya UTK blasa dendam ke Yudi dan Alena dn dia mnfaatin alena
goodnovel comment avatar
Haruki Matsuda
ceritamu bikin aq yg nggak tenang thor.....deg deg an...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Sopirku Selingkuhanku   Pamer Istri Lagi

    Pov Author"Len buka pintunya!"Yudi terus mengetuk pintu. Alena lebih dulu memastikan Harry sudah sampai ke bawah baru kemudian dia membukakan pintu untuk suaminya."Kalau kamu enggak suka Mas belikan mobil untuk Bunga kamu tinggal ngomong secara baik-baik. Enggak usah main kabur seperti ini. Kayak anak kecil saja kamu!" bebel Yudi.Alena berpura-pura manyun meski hatinya sedang merasa berbunga-bunga karena hubungannya dengan Harry sudah membaik."Istri baru Mas tak punya etika. Baru datang sudah membuat masalah. Masa semua yang ku miliki dia ingin milikku juga!""Jadi mas harus berbuat apa? Kalian sama-sama istri Mas!" tanya frustasi Yudi."Jangan belikan dia mobil seperti yang Mas janjikan padaku tadi. Dan tolong kasih tahu dia mulai sekarang jangan lagi berpikir memiliki semua barang seperti kepunyaanku. Mengerti?"Yudi menjambak rambutnya sendiri, kepalanya sudah sangat sakit menghadapi sikap egois semua istrinya."Baiklah. Sudah jangan ngambek lagi, Mas akan turuti keinginanmu k

    Last Updated : 2022-07-27
  • Sopirku Selingkuhanku   Alena Kabur

    "Len, apa kamu sudah tidur?" tanya Harry setelah mematikan panggilan telepon."Belum." jawab Alena parau."Kamu belum mengantuk?" tanya Harry terus berusaha mengajak Alena bicara. Harry tahu persis di dalam gudang kotor itu pasti Alena sangat ketakutan sendirian."Belum." jawab singkat Alena."Kamu butuh selimut? Tunggu sebentar, aku akan mengambilkannya untukmu!""Tidak perlu, Har. Kamu Pergi saja dari sini, aku tak mau kamu terkena masalah jika terus berada di sini!" ucap Alena menghawatirkan keselamatan Harry."Bukankah dari awal kita sudah saling berjanji untuk siap menghadapi resiko buruk yang akan terjadi? Kamu enggak perlu menghawatirkanku, Len. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Kita akan selalu bersama-sama menghadapi masalah apa pun yang tengah terjadi."Jujur dari dalam hati Alena yang paling dalam, dia sungguh sangat tersentuh dengan ucapan Harry barusan."Maafkan aku Harry. Maafkan aku yang egois telah ikut menyeretmu dalam kehidupan menyedihkanku."Alena yang awalnya sudah

    Last Updated : 2022-07-27
  • Sopirku Selingkuhanku   Dipaksa Pulang

    "Jadi kamu siap menikah denganku Harry? aku sudah malas bertahan dengan lelaki gila itu. Aku ingin segera mengakhirinya meskipun uangku belum terlalu banyak terkumpul." tanya Alena pada Harry. Dia sangat berharap lelaki yang sangat di cintainya itu mengiyakan pertanyaannya.Harry terdiam, dia bingung harus menjawab apa. Balas dendamnya baru saja di mulai, haruskah ia mengakhirinya demi Alena?Alena menatap Harry lekat, tak sabar menunggu lelaki itu menjawab pertanyaannya. "Kenapa kamu diam saja Harry? Apa keingananku memilikimu terlalu berlebihan?""Bukan begitu, Len. Aku cuma takut, kamu tidak terbiasa dengan kehidupanku yang sangat sederhana. Aku takut kamu akan kecewa dan menyesal setelah pernikahan kita." ucap Harry berbohong. Tentu saja Harry sangat percaya cinta Alena padanya sangat besar tanpa mempedulikan status Harry yang hanya seorang sopir. Tapi dia punya alasan sendiri kenapa belum buru-buru membawa Alena ke jenjang pernikahan.Raut wajah Alena seketika berubah, dia terlih

    Last Updated : 2022-07-28
  • Sopirku Selingkuhanku   Ulang Tahun Alena

    "Harry, menantu kur*ngaj*rku telah membawa paksa Alena dari rumah ini. Chika sampai terluka karena berusaha mencegah lelaki br*ngsek itu membawa Alena."Harry melihat kening Chika memar. Ujung bibir Chika juga berdarah. Tangan Harry mengepal melihat keluarga Alena di perlakukan seperti ini oleh Yudi.Harry mencoba menenangkan Rumi, "Ibu mau Alena cepat bisa bebas dari majikan lelaki saya?"Rumi mengangguk sedangkan Chika yang sedari tadi masih diam karena syok ikut menatap ke arah Harry."Saya mempunyai kerabat yang cukup berada. Tapi dia ada di luar kota. Dia juga ada dua butik di sana. Maukah ibu sementara menempati rumah kosongnya?"Ide Harry cukup membuat terkejut Chika dan Rumi."Chika juga bisa tetap kuliah di sana. Bahkan dia juga bisa bekerja di butik milik kerabat saya." sambung Harry kemudian."Tapi, Harry. Bagaimana jika Alena mencari ibu ke sini." tanya Rumi.Harry tersenyum sambil terus mencoba membujuk Rumi dan Chika."Ibu sendiri yang bilang kalau Bu Alena tidak pernah

    Last Updated : 2022-07-28
  • Sopirku Selingkuhanku   Obrolan Bodoh Harry & Yudi

    Hidup bukanlah masalah memegang kartu yang bagus, tetapi terkadang, memainkan kartu yang buruk dengan baik." - Jack London.Harry sudah bersiap memakai seragam kerjanya. Yudi yang merasa masih sakit kepala karena effect obat tidur yang Harry berikan semalam meminta Harry mengantarnya pergi ke kantor."Berhenti di coffee shop terdekat, Har. Aku rasa aku butuh secangkir kopi untuk mengembalikan energiku.""Baik, Pak." balas Harry.Setelah menemukan coffe shop terdekat, Harry memarkirkan mobilnya tepat di depan tempat tersebut.Ikutlah ke dalam." perintah Yudi dan Harry mengikuti bosnya dari belakang."Tolong pesankan satu latte untukku. Kamu terserah mau pesan apa, pasanlah!" perintah Yudi sambil menyodorkan uang pada Harry. Harry mengambil uang pemberian dari bosnya kemudian masuk dalam antrian. Beberapa saat kemudian, Harry telah selesai mengorder lalu menghampiri meja tempat bosnya berada."Terimakasih." ucap Yudi. Harry tersenyum lalu duduk persis di depan bosnya."Semalam aku meras

    Last Updated : 2022-07-28
  • Sopirku Selingkuhanku   Fitnah Bunga

    Tring!Sebuah notifikasi pesan masuk, Alena terperanjat kaget melihat nominal uang yang masuk dalam rekeningnya."Wow!" ucap Alena reflek hingga membuat dua madunya menoleh penasaran kearahnya. Tiga istri Yudi sedang berkumpul di ruang keluarga. Meski tidak akur terkadang mereka berkumpul juga melepas rasa bosan sebelum suami mereka pulang ke rumah.Belum hilang rasa terkejutnya, sebuah panggilan masuk datang dari Yudi. Alena tak mengangkat panggilan tersebut, egonya lebih tinggi dari kebahagiaannya mendapat uang banyak dari suaminya.Yudi geram, ia sudah mengikuti saran Harry, namun Alena masih saja belum mau memaafkannya.DreeetttPonsel Dewi bergetar, melihat sang suami menelponnya membuat Dewi merasa kegirangan.[Hallo, sayang. Pasti kangen ya, sama aku. Baru dua jam ninggalin aku, masa sudah kangen sih!] ucap Dewi sengaja memanas-manasi Alena dan Bunga. Alena cuek sambil sibuk dengan ponselnya sedangkan Bunga ingin muntah mendengar ucapan berlebihan Dewi.[Kamu ini ada-ada saja.

    Last Updated : 2022-07-29
  • Sopirku Selingkuhanku   Alena Masuk Penjara

    Pov Harry"Aku tidak pernah menganggapmu sekedar pelampiasan saja. Aku hanya memintamu sedikit bersabar, setelah semua masalahku beres, kita akan segera menikah. Aku janji." ucap pelan Alena. Aku tersenyum mendengarnya. Kecemburuan telah menyadarkanku bahwa begitu besarnya rasa cintaku pada Alena. Meski aku belum menjanjikan apapun tentang masa depan hubungan kami, dia terus membuatku yakin bahwa cintanya layak ku perjuangkan. Pelan-pelan aku mulai sadar, kalau aku tak bisa lepas meski hanya sesaat dari hidupnya.Prang!Bik Marni menjatuhkan gelas yang ada di tangannya, "Apa yang sedang kalian bicarakan?"Aku dan Alena terkejut, kami tak tahu sejak kapan Bik Marni menguping pembicaraan kami berdua. Yang jelas ini firasat yang tak bagus untuk hubungan kami ke depannya. Sudah ada orang lain yang tahu tentang hubungan rahasiaku dengan Alena, pelan-pelan semua ini pasti akan terbongkar.Aku dan Alena mendekat ke arah Marni."Kita bisa jelaskan, Bi." Aku memegang bahu Bik Marni namun dia s

    Last Updated : 2022-07-30
  • Sopirku Selingkuhanku   Jatuh Cinta Lagi

    Pov Author"Sinta, kamu di sini?" tanya Harry terkejut. Bram dan Yudi menatap Harry dan Sinta bergantian, "Kamu mengenal sopir temanku?" tanya Bram pada Sinta, Harry panik dan berharap Sinta tak jujur pada semua orang tentang hubungan mereka di masalalu. Apalagi sampai membongkar identitas Harry di depan mereka."Ya, Om. Kami saling kenal. Aku izin sama teman Om untuk bawa Harry sebentar."Sinta kemudian menatap ke arah Yudi, "Boleh, ya Om? plisss!" mohon Sinta. Yudi yang mengagumi kecantikan Sinta hanya bisa mengangguk, "Tentu saja boleh.""Terimakasih, Om." balas Sinta."Kok, Om sih! Aku masih muda loh! paling cuma selisih berapa tahun sama kamu!" protes Yudi."Terus mau di panggil apa?" tanya Sinta menggoda Yudi."Panggil Mas saja. Lebih terlihat akrab."Sinta terkekeh, "Ada-ada aja Om ini."Sinta langsung menarik tangan Harry mendekat ke arah mobilnya."Tunggu!" teriak Yudi dengan wajah kesalnya karena di acuhkan Sinta."Ya, Om?""Saya cuma mau minta kunci mobil sama Harry!" ucap

    Last Updated : 2022-07-30

Latest chapter

  • Sopirku Selingkuhanku   Akhir Yang Bahagia (Tamat)

    Pov AlexWuekkk...wueeekk..!Kami sedang sarapan, tapi Mamah berkali-kali berlari ke toilet karena mual. Papah yang khawatir dengan keadaan Mamah tak jadi sarapan."Kenapa kamu, Mah?" tanya Papah."Kayaknya Mamah masuk angin, deh Pah!""Ya udah enggak usah ke kafe hari ini. Mamah istirahat saja di rumah." ucap Papah. Aku dan Mbak Calista ikut khawatir melihat keadaan Mamah."Udah, enggak usah khawatir soal Mamah. Aku akan jagain Mamah di rumah." ucap Mbak Calista."Ya, kalau ada apa-apa cepat kabari aku atau Papah ya, Mbak." "Iya, Pasti!"Akupun pergi ke sekolah masih dengan perasaan khawatir.Di jam pelajaran ponselku bergetar, curi-curi aku membuka pesan dari istriku. Mulutku terbuka lebar saat melihat gambar yang istriku berikan. Sebuah garis dua dalam tes pack milik Mamah.[Selamat ya, Lex. Sebentar lagi kamu punya adik!]Aku tak menyangka di usai Mamah yang sudah menginjak 40 tahun dia hamil. Memang selama ini dia selalu bilang ingin anak perempuan semoga kali ini terwujud.Sete

  • Sopirku Selingkuhanku   Siska Malu

    "Aldo, tolong selidiki gadis ini." Bram memberikan secarik kertas berisi nama dan alamat Siska pada Aldo."Memangnya kenapa dengan gadis ini, Pak?" tanya Aldo sembari meraih kertas tersebut."Dia memfitnah menantu saya. Sekarang menantu saya di penjara karena ulahnya. Dia harus di beri pelajaran!""Ok, Pak!" ucap Aldo sembari membaca nama dan alamat gadis yang ingin dia selidiki."Siska? alamat rumah ini juga--""Kamu kenal gadis itu? tanya Bram penasaran."Dia...dia anak saya!" jawab Aldo menahan malu."Apa? anakmu?" Bram menggebrak meja marah."Maaf, Pak. Saya akan membereskan masalah ini." ucap Aldo."Ya. Kamu harus segera membereskannya kalau tidak, siap kamu nanti!" ancam Bram."Dia memang anak nakal, bahkan dia tak berani mengenalkan saya pada teman-temannya. Dia selalu mengarang cerita saya ada di luar negeri mengurus bisnis saya!" cerita Aldo frustasi. Kemarahan di wajah Bram hilang sudah mendengar cerita sedih Aldo."Kamu pandai membereskan urusanku tapi sayangnya kamu sama s

  • Sopirku Selingkuhanku   Fitnah Siska

    "Kalian berdua jaga rumah baik-baik. Kami berdua cuma pergi seminggu." ucap Harry. Dia dan Alena memutuskan untuk pergi berlibur bersama."Kenapa cuma seminggu Pah, enggak setahun saja?"Harry hampir melempar kopernya kearah anaknya kalau bukankarena di cegah istrinya."Dimana-mana anak, kalau mau di tinggal orangtuanya sedih bukan seneng kaya kamu!" ucap Harry, ini membuat Alena dan Calista tertawa."Kalian mau seneng-seneng kenapa aku harus sedih. Papah ini aneh!" omel balik Alex."Ya udahlah Pah, paham juga keadaan Alex yang mau bebas juga enggak ada yang ganggu!" sela Alena."Ya udah, pergi sekarang yuk, Mah. Papah enggak sabar pingin cepat-cepat pergi dari rumah ini.""Ayo, Pah!"Calista dan Alex melambaikan tangannya melepas kepergian Alena dan Harry."Coba kamu libur, Lex. Aku mau kita ikut liburan mereka juga." ucap Calista."Aku liburpun enggak bakal mau ikut mereka, malas!" ucap Alex. Kemudian ia pun pamit pergi ke sekolah pada Calista.Alex sebenaranya sudah kurang nyaman b

  • Sopirku Selingkuhanku   Bertemu Mantan Pacar

    "Mah, kita ke restoran mana?" tanya ketus Alex pada ibunya."Restoran yang deket dengan butik Papah saja, biar dia bisa ikut makan siang bareng." jawab Alena."Lex jangan ngebut!" ucap Calista. Dia tahu suaminya masih geram karena di ganggu ibunya."Ini enggak ngebut, kok!"Alex malah menambah kecepatan mobilnya."Mau bunuh kami berdua kamu ya, Lex!"Ibunya menjewer Alex dari belakang."Ampun, Mah. Iya Alex pelanin!"Calista tertawa melihat Alex di jewer Alena."Mah, kenapa enggak besok-besok saja makan di luarnya, sih!" geram Alex."Kamu tahu kan, masakan yang Calista panasin gosong. Mau makan apa kita di rumah. Bik Layli hari ini lagi cuti, siapa yang mau masak kalau enggak ada Bik Layli?""Kan bisa pesen makanan online!" Alex masih saja membebel tak terima."Kamu ngebet banget pingin di rumah. Mamah juga pernah muda tapi enggak ngebetan kaya kamu!""Udah, Lex. Kita udah lagi jalan keluar. Enggak usah di bahas lagi kenapa!" ucap Calista menenangkan suaminya.Alex masih diam dengan w

  • Sopirku Selingkuhanku   Calista Pingsan

    "Mana Calista sayang, kenapa kalian enggak langsung nemuin Mamah. Kalian tahu betapa khawatirnya Mamah nungguin kalian!"Alex tak jadi marah setelah tahu ibunya yang datang.Mendengar suara Alena, Calista bangkit dan menemui wanita itu. Hati Calista menangis melihat wanita yang dia pikir tidak akan pernah memaafkannya bermata sembab. Dia sekarang sadar betapa wanita itu sangat menyayanginya. Alena tak berhenti menangis setelah kepergiannya sampai keadaan wanita itu sekacau itu dan itu baru secuil bukti ketulusan cinta Alena pada menantunya."Tante, maafin Calista."Alena langsung memeluk menantunya."Kamu enggak apa-apa kan sayang. Si brengs*k itu enggak sampai ngapa-ngapain kamu kan?" tanya Alena khawatir."Om Harry dan Alex datang tepat waktu, Tante. Saya bersyukur sekali.""Tapi, kenapa dengan lehermu. Apa lelaki breng*ek itu yang melukaimu?" Alena menyentuh bekas goresan pisau di leher Calista."Saya menggertak lelaki itu dengan melukai leher saya Tante. Saya tidak tahu lagi bagai

  • Sopirku Selingkuhanku   Menyelamatkan Calista

    Pov AuthorSeseorang mendobrak pintu kamar yang di tempati Calista. Dalam keadaan gelap Arman hanya diam menunggu orang itu berhasil mendobrak pintu. Arman penasaran siapa yang sedang berani mencoba bermain-main dengannya."Brak!"Pintu berhasil di dobrak, dengan hanya pencahayaan dari senter, orang-orang yang berhasil masuk dalam kamar yang di tempati Arman mengepung lelaki itu."Om Harry? Om Yudi?" ucap Calista saat lampu kembali hidup, Calista tersenyum dan menyeka airmatanya saat melihat ada Harry dan Yudi di depannya."Kamu baik-baik saja, sayang?" tanya Harry. Hatinya teriris saat melihat goresan luka di leher menantunya.Brugh!Bram tiba-tiba datang dan menyeret Rendi lalu mendorongnya sampai lelaki itu terjatuh tepat di depan kaki Arman. Arman masih terlihat begitu tenang melihat keadaan itu."Anjingmu sudah ku buat babak belur, setelah ini giliranmu!"Calista menatap salut kearah lelaki yang tak pernah di lihatnya itu. Selagi ada kesempatan diapun berdiri dan memakai kembali

  • Sopirku Selingkuhanku   Dimana Calista?

    Pov CalistaMasih pagi sekali, aku diam-diam keluar dari rumah Alex dengan perasaan hancur. Aku menyayangi keluarganya melebihi keluargaku sendiri, namun karena aku merasa tak pantas terus berada di rumah ini, aku putuskan untuk keluar saat ini juga.Aku sudah tak mempedulikan apapun, memang terlalu nekad pergi tanpa tujuan dan uang sepeserpun. Tapi demi kebaikan Alex dan keluarganya aku siap menanggung resiko apapun.Sinar matahari terasa mulai menyengat, di sebuah jalanan sepi dua mobil berwarna hitam tiba-tiba berhenti di depanku.Aku gemetar, tapi aku tak punya pilihan lain selain ikut bersama mereka karena Ayah tiriku bilang akan menyakiti ibuku jika aku melakukan perlawanan. Apa yang akan terjadi biarlah terjadi, aku tak mau ibuku kenapa-kenapa meski selama ini dia memperlakukanku tidak lebih baik dari Ayah tiriku.Mereka membawaku ke salah satu rumah Om Arman, sudah ada Ayah tiriku di sana. Tapi aku tak melihat dimana ibuku saat ini. Saat aku menanyakan pada Ayah tiriku dia bil

  • Sopirku Selingkuhanku   Bersatunya Harry, Yudi dan Bram

    Pov Harry"Lex, sepertinya kita tak perlu melanjutkan pencarian kita." ucapku pada anakku."Pah, kenapa Papah yang jadi plin-plan gini!" geram Alex."Papah enggak bisa jelaskan apapun tentang Ayahnya sama kamu. Tapi Papah, Om Yudi dan Ayah Calista tidak berhubungan baik saat dulu.""Pah yang enggak berhubungan baik kan kalian, aku dan Mbak Calista saling mencintai Pah. Aku tidak mau kehilangan dia!""Papah bilang hentikan ya hentikan! kamu sekarang masuk ke kamarmu dan lupakan perasaanmu pada wanita penipu itu!"Alex terlihat sangat kecewa dengan keputusanku. Aku harap pelan-pelan dia paham alasanku melarangnya menghentikan pencarian ini. Aku tak mau dia nantinya sakit hati, keluarga Bram pasti akan melarang hubungan ini. Aku tak mau nantinya harga diri anakku di injak-injak oleh keluarga Bram."Papah jahat!"Alex pergi menuju kamarnya."Apa kamu enggak terlalu berlebihan gitu, Har? Alex dan Calista saling mencintai. Harusnya kamu enggak jadi penghalang mereka seperti ini!" ucap Yudi.

  • Sopirku Selingkuhanku   Terbongkarnya Identitas Calista

    Pov AlexCeklek!Aku masuk dalam rumah. Suasana rumah sangat sunyi, untunglah kalau begitu. Orangtuaku pasti sudah tidur jadi kali ini aku aman dari bebelan mereka.Dengan langkah yang sangat pelan-pelan aku naik ke kamar. Setelah sampai di depan pintu kamar aku baru bisa bernafas lega. Hari ini aku benar-benar selamat. Orangtuaku tidak akan tahu kalau kami pulang terpisah."Ku buka pintu kamar pelan, lampu terlihat padam. Bukankah Mbak Calista selalu bilang takut kegelapan, tapi kenapa malam ini dia mematikan lampu kamar?"Mbak!" panggilku sembari duduk di sofa sebelah Mbak Calista berbaring. Tak ada sahutan. Ku pikir Mbak Calista mungkin sedang menangis."Mbak, kenapa Mbak pulang duluan?" sambungku karena tak mendapatkan responnya. Mbak Calista masih saja diam."Mbak, pasti kamu semarah ini karena memergokiku ciuman bersama Siska kan?"Mbak Calista terus saja diam tak mempedulikan rasa bersalahku."Sumpah Mbak ciuman ini tak di rencanakan. Ini terjadi begitu saja."Karena masih saja

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status