Share

Tujuh

Author: Mesir Kuno
last update Last Updated: 2021-06-04 15:29:01

Happy Reading and Enjoy~

Nathalie semakin beringsut di balik bahu Arthur. Menatap takut ke arah lelaki bermanik abu di hadapannya. Kedua tangannya meremas jas Arthur hingga kusut. 

Arthur menghela napas. ''Bisakah kau tidak memperhatikannya. Lihat, dia bahkan seperti kelinci yang ketakutan.''

''Kau yakin dia bukan mata-mata yang dikirim musuh padamu? Biasanya musuh mengirim wanita yang terlihat lugu dan polos untuk membuat orang-orang seperti kita merasa kasihan.'' Allard berdecih, menatap tidak suka ke arah Nathalie. 

''Aku membelinya langsung saat pelelangan, bagaimana bisa dia mata-mata. Lagipula klub David's terkenal dengan pelayanan dan transaksinya.''

Allard mengangkat kedua bahunya dengan gaya acuh tak acuh. 

''Mungkin aku yang terlalu khawatir. Aku akan menyuruh pelayan mengantar makan padanya di depan pintu. Aku bahkan belum pernah menunjukkan ruangan itu pada bawahanku selain Grey.''

Arthur berdecak. ''Jangan mempersulitnya. Jika kau tidak meminjamkan ruanganmu, maka aku juga tidak mau membantumu.''

Dengan bersungut-sungut Allard melangkahkan kakinya menuju perpustakaan dan Arthur mengikuti. Di sana, tepat di balik jejeran rak yang tersusun rapi, ada jalan menuju ruang bawah tanah miliknya. Tempat Allard menghabiskan waktunya untuk menenangkan diri. 

Tempat persembunyiannya dari dunia luar. Tempat Allard menjadi gila. Dan kini, hanya demi seorang budak Allard menyewakan tempat rahasianya. Arthur bahkan mengancam tidak mau membantunya demi mendapatkan tempat tinggal untuk budak kesayangannya. 

Benar-benar tidak masuk di akal. Diam-diam Allard berjanji tidak akan menjadi bodoh seperti Arthur. Yang diperbudak dengan budaknya sendiri. 

''Aku tahu kau sedang menyumpahiku,'' ucap Arthur ketika mereka baru saja sampai di depan pintu batu ruangan bawah tanah milik Allard. 

Lama berteman dengan Allard sudah cukup membuat Arthur paham sifat temannya itu. Jika di hadapan kolega bersikap manis, jika di depan pengkhianat bagai iblis. Di depan para wanita yang dikencaninya sendiri Allard cukup kejam, lelaki itu bahkan bisa membunuh tanpa menyentuh. 

''Aku memang menyumpahimu. Pintu ini tidak perlu dikunci, kau cukup menutupnya saja. Ini terlalu berat, aku yakin dia tidak bisa membukanya,'' kata Allard sebelum berbalik pergi. 

Tidak mau berbasa-basi menjelaskan lebih lanjut kelebihan dan kekurangan ruangan bawah tanah miliknya. Arthur mendengus, lalu tersenyum ke arah Nathalie yang diam-diam menghembuskan napas lega setelah Allard pergi. 

''Kau takut dengannya?'' tanya Arthur lembut. 

Nathalie langsung mengangguk, matanya bersinar seolah ia ingin bercerita lebih banyak tentang alasannya tidak menyukai Allard, tapi yang berhasil terucap hanya sepatah kalimat yang terputus-putus. 

''Se-seram! Di-dia seperti al-algojo.''

Arthur terbahak hingga tubuhnya berguncang pelan. Ia tau gadis itu bicara apa adanya. Andai saja Allard tahu apa yang dikatakan Nathalie tentang dirinya, akan jadi seperti apa reaksinya. 

Dengan gemas Arhur mencubit pipi Nathalie hingga membuat gadis itu mengaduh kesakitan. 

''Akan kusampaikan padanya bahwa kau menghinanya.'' Arthur berbisik menakuti. 

''Dia akan mendatangimu dan memukulmu,'' tambahnya lagi. 

Seketika Nathalie langsung mengerucutkan bibirnya, gadis itu merapatkan tubuhnya ke arah Arthur. Memeluk Arthur erat-erat lalu menangis terisak sembari menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

Arthur terdiam, tidak menyangka reaksi Nathalie akan seperti ini. Mungkin gadis itu membayangkan beberapa algojo yang pernah memukulinya. Apakah Nathalie membayangkan Allard sebagai algojo yang akan memukulinya? 

Bukannya merasa kasihan, Arthur malah semakin terbahak. Semenyeramkan itukah sosok Allard di mata Nathalie?

Tetapi seakan tersadar Arthur langsung terdiam. Kondisi Nathalie belum sembuh sepenuhnya, tidak seharusnya ia menakuti gadis itu. 

Ia langung mengusap punggung Nathalie. ''Aku hanya bercanda. Dia tidak akan memukulmu, berhenti menangis, hm?''

Nathalie menyerahkan jari kelingkingnya, meminta agar Arthur menyambutnya. 

''Kau ingin aku berjanji? Untuk apa?''

Gadis itu menunjuk dirinya sendiri lalu kemudian menunjuk Arthur, sebelum akhirnya menunjuk jalan pulang. 

Arthur mengerut dahinya, mencoba mencerna maksud Nathalie. 

''Kau ingin aku berjanji untuk menjemputmu?'' 

Nathalie mengangguk kuat-kuat dengan wajag murung. 

''Ka-kau tidak mem-membu-angku, kan?''

''Tentu saja tidak, dari mana kau dapat pikiran seperti itu.''

Arthur mendaratkan kecupan di ubun-ubun Nathalie, layaknya seorang ayah yang ingin meninggalkan putrinya. 

''Aku pergi cukup lama, tapi aku tidak membuangmu. Aku akan menjumputmu lagi. Kau harus mandi dan makan, kau ingat apa-apa saja yang harus dilakukan ketika mandi, kan?''

Gadis itu mengangguk antusias. 

''Kau harus belajar menggunakan sendok dan garpu. Aku ingin setelah menjemputmu nanti kau sudah bisa makan dengan rapi. Kalau kau tetap tidak bisa, mungkin aku akan berpikir ulang untuk membawamu.''

Biasanya anak kecil akan cenderung melakukan apa yang dikatakan jika diberi ancaman. Hal ini diterapkan oleh Arthur.

''Kalau begitu, aku pergi dulu.''

Arthur mendekat, memberi kecupan hangat di pipi Nathalie. Gadis itu hanya menatapnya dengan pandangan khawatir dan gelisah. 

Nathalie tidak benar-benar masuk ke dalam ruangan Allard sebelum melihat sosok Arthur lenyap di kegelapan. Meninggalkannya sendiri di ruangan asing. 

Seharusnya ini yang diinginkannya. Berada dalam kegelapan karena dirinya memang sudah terbiasa akan hal itu, tapi mengapa saat berada di ruangan ini dadanya terasa sesak. Nathalie ingin berada di tempat Arthur, tidur dengan aroma lelaki itu. 

Setidaknya mencium aroma lelaki itu bisa membuatnya nyaman. Ruangan ini mempunyai aroma yang berbeda, dan Nathalie tidak menyukainya. Tapi Arthur sudah pergi jauh, ia tidak bisa mengejar lelaki itu. Yang bisa dilakukannya hanya menunggu diam di dalam sini. 

Nathalie benci hal ini, tapi dia ingin menangis sekuat-kuatnya. Padahal sejak memasuki neraka itu ia sudah berjanji tidak akan mempercayai siapapun. Nyatanya kini dirinya menggantungkan kembali nasib hidupnya di tangan lelaki yang tidak dikenalnya. 

Mungkin suatu saat nanti Arthur juga bisa berubah menjadi orang yang menyeramkan, sama seperti para algojo yang menyiksanya. Tetapi saat ini Nathalie memilih untuk menikmati apapun yang diberikan lelaki itu. 

Lalu untuk sekarang, sebaiknya ia belajar bagaimana caranya menjadi gadis yang baik agar Arthur tetap menjadi dirinya yang sekarang. Memperlakukan Nathalie dengan baik. 

Nathalie mengepalkan tangannya lalu mengarahkannya ke udara. 

Ia akan berusaha sebaik mungkin, hingga nanti ketika Arthur menjemputnya ia bisa menunjukkan kemampuannya pada lelaki itu. 

Ia harus bisa makan menggunakan sendok dan garpu! 

Lalu ia juga harus rajin mandi!

Dan yang terakhir ...

Nathalie harus belajar bagaimana caranya berbicara. Arthur pasti tidak suka melihat dirinya yang hanya diam jika lelaki itu mengajaknya berbicara. 

Pertama-tama, Nathalie harus belajar mengucapkan nama lelaki itu tanpa tergagap.

''Aa-art ...''

Ya Tuhan! Bahkan ketika dirinya sendiri di dalam kegelapan seperti inipun bisa merasa gugup. 

Selama ini omongannya tidak pernah di dengar, ketika ia mencoba berbicara maka para algojo itu langsung menghukumnya. Memberinya minuman pahit yang langsung membuat kepalanya sakit luar biasa, lalu setelah itu ia lebih sering diam tanpa memikirkan apapun. 

Yang harus dilakukannya bukan berbicara, tapi menghilangkan kegugupan dan rasa takutnya. Arthur pasti suka mendengarnya berbicara, Arthur juga pasti mau mendengarkan pendapat dan keluhannya. Arthur berbeda, lelaki itu tidak sama dengan para algojo. Seharusnya Nathalie mencantumkan hal itu, tapi tetap saja nyatanya tidak seindah keinginannya.

Nathalie terududuk di lantai, memeluk kedua lututnya erat-erat. 

''A-r ... Art-hur.''

Ia kembali berlatih mengucapkan nama lelaki itu dengan lancar. 

''Je-mput.''

Nathalie tersenyum. 

''A-arthur ... je-jem-put a-a ... aku.''

Bersambung....

Related chapters

  • Slave Bird   Delapan

    Happy Reading and Enjoy~Nathalie meringkuk di sudut kamar, punggungnya menyentuh ranjang. Ia sudah melakukan semuanya, sudah belajar lebih baik lagi.Bahkan dirinya sudah bisa makan tanpa berserakan, ia juga sering mandi. Semua sudah dilakukannya, tapi kenapa Arthur masih belum menjemputnya?Nathalie menyentuh lantai marmer ruangannya dengan jari telunjuk, membentuk lingkaran secara berulang-ulang. Ia mengerutkan dahi mendengar langkah kaki yang mendekat.Gelap dan sendiri membuatnya peka terhadap bunyi. Ini bukan jadwal makan, tapi mengapa ada orang yang datang? Apa mungkin itu Arthur?Ketika memikirkannya ia tersenyum lalu berdiri, berlari ke arah pintu dan mengintip dengan antusias. Lalu seketika senyumnya padam, Nathalie tidak mengenal orang itu. Bahkan pakaiannya tidak seperti pakaian yang biasa mengantarkan makanan padanya.Lalu siapa

    Last Updated : 2021-06-05
  • Slave Bird   Sembilan

    Happy Reading and Enjoy~ ''Selamat ulang tahun, Nathalie.'' Nathalie tersenyum lembut, gadis itu menoleh ke arah kekasihnya. ''Kau menyiapkan semua hadiah ini untukku?'' tanyanya dengan suara pelan. Tom mengangguk lalu mengecup dahi Nathalie dengan sayang. ''Aku akan melakukan apapun untuk membuatmu senang.'' Waktu itu ulang tahunnya yang ke-25. Tepat saat Tom ingin melamarnya. Suasanya cukup meriah hingga tidak ada yang sadar semabuk apa Nathalie pada malam itu. Para tamu juga mabuk dan tidak terlalu menyadari apa yang terjadi. Nathalie sendiri sudah berdiri dengan kepala berdenyut, langkahnya menjadi tidak stabil. Gadis itu datang ke kamar yang sudah dipesan Tom untuk merayakan ulang tahun kedewasaannya. Seperti janjinya pada lelaki itu, ia akan tidur dengan Tom tepat pa

    Last Updated : 2021-06-08
  • Slave Bird   Sepuluh

    Happy Reading and Enjoy~Kedua mata gadis itu berbinar saat mereka memasuki toko boneka. Arthur sudah memesannya, toko itu harus kosong sebelum mereka sampai. Nathalie pasti tidak bisa berada di tempat ramai.Tanpa mempedulikan Arthur, gadis itu berlari menuju boneka beruang yang besar. Boneka yang bahkan lebih besar dari tubuhnya sendiri. Nathalie menoleh ke arah Arthur dengan senyum lebar.''A-aku m-mau ini,'' katanya semangat.Arthur tersenyum. ''Hanya itu? Kau bisa membeli boneka lain jika kau mau.''Nathalie buru-buru menggeleng. ''A-aku hanya m-mau yang ini.''Gadis itu terdiam, men

    Last Updated : 2021-06-12
  • Slave Bird   Sebelas

    Happy Reading and Enjoy~Arthur terdiam menatap wanita cantik yang berdiri di dalam apartemennya, di gendongannya ada Nathalie yang terlelap.''Mom,'' sapanya pelan. Tidak percaya bahwa ibunya akan mengunjunginya tanpa memberitahu terlebih dahulu.Sementara Clara menatap anaknya dengan senyuman, tetapi dahi wanita itu berkerut. Menatap bingung ke arah wanita yang berada dalam gendongan Arthur—atau lebih tepatnya mencoba mengenali siapakah wanita itu.Kepalanya bergerak untuk memerintahkan Arthur membawa Nathalie ke dalam kamar terlebih dahulu.Arthur menelusuri ruangan apartemen dengan matanya, memeriksa apakah ayahnya ikut atau tidak. Rasanya mustahil jika ayahnya membiarkan ibunya pergi mengunjunginya tanpa dikawal. Dengan sikap posessif yang mengerikan itu, Lucas pasti datang juga ke kediamannya.Setelah membaringkan Nat

    Last Updated : 2022-01-19
  • Slave Bird   Dua belas

    Happy Reading and Enjoy~''Clara, apa kau tidak lihat wajah Arthur? Anak kita itu tidak senang jika kita menginap di sini. Kita akan mengganggu kegiatannya dengan budak itu.''''Nathalie, Lucas. Wanita itu punya nama, jangan memanggilnya dengan sebutan budak.''Clara menatap Lucas tajam, memperingati. ''Aku masih ingin berada di sini. Arthur katakan, apa kau tidak mau mommy tinggal denganmu?''Tatapan Clara tertuju pada Arthur sepenuhnya. Ini memang selalu menjadi yang terumit. Sementara ayahnya sendiri memberi kode agar Arthur mengangguk. Ia tahu Ayahnya ingin berduaan dengan ibunya, tapi jika dirinya menuruti perkataan ayahnya, ibunya akan berkecil hati. Mau tidak mau sasaran yang paling empuk menimpakannya pada Nathalie. Arthur menoleh pada Nathalie yang bersembunyi di belakang tubuhnya. Gadis itu mencengkram erat kemeja yang dikenakannya, tangannya sendiri bergetar. Nathalie tidak terlalu takut dengan Clara, gadis itu bahkan mudah akrab dengan ibunya. Lain halnya dengan Lucas

    Last Updated : 2022-05-24
  • Slave Bird   Tiga Belas

    Happy Reading and Enjoy~''Annie, pergilah sejauh mungkin. Aku yang akan mengatasi semuanya.'' Wajah lelaki itu tidak terlihat jelas, tapi Nathalie masih bisa mengenalinya. Dia adalah Tom, kekasihnya. ''Aku tidak bisa meninggalkanmu! Aku juga tidak mau membunuhmu, kita akan mati bersama.''Tom mengacak rambut frustrasi. ''Ayolah, Annie, jangan keras kepala. Aku bisa menangani mereka, pergilah sejauh yang kau bisa.''''Aku tidak mau!'' Nathalie berteriak, air matanya mengalir. Hari ulang tahunnya yang ke-17 adalah mimpi buruk. Setidaknya, bagi Nathalie yang memiliki hati selembut kapas. Di hari ulang tahun ke-17 keluarganya akan mengadakan adat yang sudah turun temurun. Membunuh minimal satu orang sebagai percobaan bahwa dirinya beranjak dewasa. Mirisnya, orang yang pertama dibunuh harus kekasihnya. Karena mereka dididik untuk berhati dingin. Mereka mendekat. Tom dan juga dirinya terlahir dalam keluarga yang memiliki adat gelap, mau tidak mau dibesarkan dengan cara yang keras. Te

    Last Updated : 2022-05-24
  • Slave Bird   Empat Belas

    Happy Reading and Enjoy~Setelah mendapat ceramah panjang seputar didikannya pada Nathalie, akhirnya kembarannya pulang juga. Gadis yang menjadi penyebab kupingnya panas malah sibuk bersembunyi di balik tubuhnya. Takut, karena Ara berbicara dengan nada tinggi sembari menyebut-nyebut namanya. Arthur menghadap Nathalie yang masih tertunduk. Mungkin gadis itu tidak tau apa salahnya. Ia pulang karena ingin mengambil berkas yang tertinggal, bisa saja ia menyuruh bawahannya untuk mengambil, tapi hasrat ingin melihat Nathalie sulit dihindari. Alhasil ia pulang dan mendapat pertunjukan yang cukup istimewa. ''Kau sudah makan?'' Arthur berjalan ke dapur sembari menggenggam tangan Nathalie. Ia berjalan selangkah lebih cepat dari gadis itu, dan Arthur juga tidak tau apakah Nathalie menggeleng atau mengangguk. Maka dari itu ia kembali bertanya, ''Kau sudah makan?''''Be-belum.'' Dengan cekatan Arthur menyiapkan piring beserta sarapan untuk Nathalie. Ia juga menyediakan susu dan sereal. ''Aku

    Last Updated : 2022-06-08
  • Slave Bird   Lima Belas

    Happy Reading and Enjoy~Seseorang memberitahunya tentang keberadaan Nathalie. Antara percaya dan tidak percaya, wanita yang selama ini dicintai dan ditunggunya. Bagaimana bisa hidup nyaman dengan seorang pria di sebuah apatermen mewah. Tom tertawa sinis, miris sekali. Sementara dirinya menjadi buronan keluarganya sendiri demi menyelamatkan gadis itu. Denyutan mematikan merambat hatinya, ia menghela napas banyak-banyak untuk menghirup udara. Dadamya terasa sesak.Ia berhenti di depan toko, mematut dirinya di kaca. Seorang pria dengan rambut acak-acakkan sebahu menatapnya dari pantulan. Itu dirinya sendiri. Bajunya kusam dan tubuhnya bahkan bau busuk. Sebagian mengira ia orang gila, sebagian yang lain mengira dirinya hanya orang jalanan biasa. Ah, Tom tidak peduli. Ia tersenyum sinis, untuk apa ia hidup dengan kesengsaraan seperti ini. Seharusnya ia terima saja tawaran keluarganya agar membunuh Nathalie. Toh, gadis itu juga tidak memikirkan perasaannya. Dari pada ia jadi buronan kel

    Last Updated : 2022-06-08

Latest chapter

  • Slave Bird   Enam puluh

    Happy reading and enjoy~ Hari yang dinanti-nanti. Arthur mengundang orang-orang yang berada di desa. Acaranya diadakan di dua tempat, rumah sakit dan juga rumahnya Nathalie. Karena tidak mau mengganggu pasien yang lain, sehingga mereka akan mengadakan janji pernikahan di rumah sakit, lalu setelah itu sebagian tamu yang datang diarahkan ke rumah Nathalie. Yang melihat janji mereka hanya orang-orang terdekat, seperti kelurga Arthur dan juga tetangga Nathalie. Sementara mereka yang tidak terlalu dekat dengan pengantin berada di rumah Nathalie untuk mencicipi makanan yang sudah terhidang. Mereka sudah bersiap, tinggal menunggu pastor datang. Sampai detik ini pun Nathalie belum juga bertanya. Padahal sewaktu ia didandani bibi Margaret sudah bertanya dan sedikit mendesaknya. Nathalie tidak ingin menyesal jika mendengar jawaban Arthur. Bagaimanapun ia ingin pernikahan ini berjalan lancar. Jantungnya berdebar hingga rasanya ingin keluar dari tubuhnya. Arthur berdiri di sebelahnya sembari

  • Slave Bird   Lima puluh sembilan

    Happy reading and enjoy~ Arthur sudah bertekad ingin membunuh Feronica, tetapi entah mengapa hati kecilnya tidak sanggup untuk melakukan hal itu. Ia tidak mau di dekat-dekat hari pernikahannya yang suci, ia malah mengotori tangannya untuk membunuh jiwa yang berdosa. Setelah Feronica berhasil ditemukan dan ditangkap. Ia hanya memotong lidah, kedua tangan dan kedua kaki wanita itu. Setelah itu ia mengurung Feronica di rumah bawahannya yang ia tempatkan di sekitar Nathalie. Ia tidak mau meletakkan Feronica di rumah Nathalie. Arthur berniat menempatkan Feronica di penjara bawah tanah miliknya saat mereka kembali nanti. Setelah menyelesaikan masalah Feronica dan memastikan bahwa Neve mendapat hukuman yang wajar. Arthur merasakan perasaan yang luar biasa damai. Ia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Ia juga mengunjungi penjara tempat ayah Nathalie berada. Meski ia yang mengurung ayah Nathalie dan sedikit membenci lelaki yang gagal menjadi orang tua itu, tetapi orang tua tetaplah oran

  • Slave Bird   Lima puluh delapan

    Happy reading and enjoy~ Hampir sebulan Clara menjaga Nathalie dan Arthur mengurus masalah Feronica dan juga Neve. Keadaan Nathalie pun membaik, gadis itu bisa sadar seutuhnya bahkan sudah bisa diajak berbicara. Tidurnya juga teratur, kesembuhannya lebih cepat karena diiringi dengan suasana hati yang baik dan lingkungan yang nyaman. Setelah itu Clara kembali pulang, tapi ia kembali lagi ke desa itu karena Arthur menyampaikan kabar gembira mengenai pernikahannya. Lucas sudah pasti melarang jika alasannya mengurus Nathalie, tapi saat mendengar Arthur ingin menikah, lelaki itu mengizinkan dan ikut datang ke desa. Ara dan juga Alex turut mempersiapkan acaranya. Warga desa yang dekat dengan Nathalie juga membantu. Sebenarnya tanpa bantuan warga dan keluarganya, pernikahannya juga bisa siap dalam seminggu, hanya saja akan lebih cepat jika para warga juga turut membantu. Setelah membujuk Arthur perihal Willy, akhirnya lelaki itu diizinkan untuk masuk. Nathalie sudah berbicara berdua d

  • Slave Bird   Lima puluh tujuh

    Happy reading and enjoy~Pencaharian Feronica sedikit lebih lama, karena wanita itu bersembunyi di atas genteng rumah orang, bisa dikatakan Feronica tinggal di atas asbes. Selama pencaharian Feronica, berita Willy yang bekerja sama dengan pelaku penabrakan Nathalie tersebar. Banyak orang yang menjauhinya, tapi juga ada yang mendekatinya. Willy dan Nathalie sebagai sosok yang disukai banyak orang. Willy yang suka membantu dan Nathalie yang gemar berbagi. Jika mereka berdua menjadi pasangan suami isitri, seluruh warga merasa puas. Willy sendiri tidak mencari pembenaran atas perbuatannya. Dia merasa bersalah karena secara tidak langsung turut andil dalam kecelakaan yang menimpa Nathalie. Berulang kali dia mencoba untuk bertemu sembari membawa bunga yang segar dan harum, tapi Arthur menolaknya mentah-mentah. Permintaan maaf Willy hanya bisa di dengar dan di sampaikan dari warga yang menjenguknya saja. Nathalie tidak pernah menyalahkan siapapun atas kecelakaan ini, ia hanya berpikir mun

  • Slave Bird   Lima puluh enam

    Happy reading and enjoy~Taman itu selalu ramai dengan pengunjung, para tetangga yang duduk bergosip juga banyak. Karena Willy memiliki wajah yang tampan, kebanyakan dari pembelinya berjenis kelamin wanita. Lelaki itu tampak asyik berbincang dengan beberapa wanita yang sudah berumur. Arthur tidak bisa menahan emosinya, ia jarang kehilangan kendali seperti ini. Tanpa memedulikan orang-orang yang berada di sekitar, ia menarik kerah kemeja Willy dan melayangkan satu pukulan di pipi lelaki itu. Beberapa orang yang berada di sana langsung berteriak. Mereka sibuk berlari untuk memanggil lelaki lain agar bisa menengahi perkelahian antara Arthur dan Willy. "Bangsat! Seharusnya aku sadar bahwa kau mata-mata yang dikirim Neve."Melihat wajah Willy yang seolah-olah mengatakan dari mana ia tahu, membuat Arthurlah semakin marah. Ia melayangkan tinjunya berulang kali. Darah segar mengalir dari hidup dan bibir Willy yang terkoyak. Orang-orang mulai berkerumun dan para lelaki menarik tubuh Arthur m

  • Slave Bird   Lima puluh lima

    Happy reading and enjoy~Saat ingin menangkap semua anak anjing, maka tangkap ibunya terlebih dahulu. Kini ia berhadapan dengan Neve, wanita itu menatapnya tajam. Bersikap sombong setelah semua yang telah dilakukannya. Senyum Arthur mengembang dengan sinis. Apa karena di sebelah ada ayahnya yang hebat itu. "Arthur, sudah lama aku tidak melihatmu." Ayah Neve tidak bersalah, anaknyalah yang memulai untuk berperang. Jika ayahnya setuju pada kesepakatan ini, maka Arthur akan memaafkan, tapi jika ayahnya mendukung, itu artinya perang akan dimulai. "Begitulah, paman. Keadaan ku buruk karena anak Anda."Aduardo mengerutkan dahinya. "Neve maksudmu?"Ternyata Aduardo juga tidak tahu kelakuan anaknya seperti apa. "Aku meminta pertemuan resmi seperti ini bukan tanpa alasan. Neve menggelar pesta pernikahan dan mengatasnamakan aku sebagai mempelai prianya. Paman, aku tidak pernah menjalin hubungan yang spesial dengan Neve. Aku mempunyai wanita yang saat ini terbaring di rumah sakit karena anak

  • Slave Bird   Lima puluh empat

    Happy reading and enjoy~Tiga hari setelah kedatangannya ke Desa ini. Tiga hari kehidupannya tanpa Arthur. Tiga hari masa mandirinya bertahan, hari keempat Nathalie jatuh sakit. Ia demam, pandangannya menguning. Seluruh tubuhnya sakit dan lemas. Tidak ada siapapun yang merawatnya. Sebenarnya ia sudah terbiasa, sedari dulu tidak pernah ada orang yang benar-benar peduli. Setelah bertemu dengan Arthur ia malah bersikap manja. Itu karena lelaki itu yang memanjakannya. Air matanya menetes, selain karena matanya yang panas. Saat sakit perasaannya berubah menjadi sensitif. Nathalie menggenggam handphonenya. Apakah sebaiknya ia menelpon Arthur? Ini baru hari keempat dan ia menyusahkan lelaki itu. Tidak boleh, Arthur tidak boleh khawatir dan menganggapnya manja. Jika sakit segini saja ia sudah mengadu, bagaimana dengan kedepannya. Dengan susah payah Nathalie mencoba untuk duduk. Kepalanya berdenyut. Ia belum makan apa-apa sejak pagi. Dan sekarang langit sudah berubah menjadi gelap. Sembari

  • Slave Bird   Lima puluh tiga

    Happy reading and enjoy~Arthur memijat dahinya pelan. "Jadi bagaimana penjelasannya?"Nathalie memang ditempatkan di rumah sakit yang ada di desa ini, dengan perawatan dan kamar yang terbilang sangat sederhana. Dia tidak bisa dipindahkan ke kota, butuh waktu satu atau dua bulan untuk pemulihan.Saat pemeriksaan pertama dilakukan oleh dokter yang bekerja di rumah sakit ini. Sialnya Arthur kurang memercayainya, sehingga ia memanggil Irene untuk mengecek keadaan Nathalie. Syukurlah pihak rumah sakit atau lebih tepatnya direktur di rumah sakit ini mengenali Irene. Irene pun diberi izin untuk memeriksa keadaan Nathalie."Aku hanya butuh penjelasan yang bisa memuaskanku. Apakah dia bisa disembuhkan?"Irene mengangguk. "Untuk pulih secara total memerlukan waktu yang cukup lama. mungkin setahun, dua tahum, atau yang paling lama bisa tiga tahun. Ini bukan spinal cord injury, seperti yang diberitahu sebelumnya. Setelah ku periksa, ini cedera saraf tulang belakang. Dan Nathalie mengalami kelump

  • Slave Bird   Lima puluh dua

    Happy reading and enjoy~Ia mencium bau obat-obatan, seluruh tubuhnya letih dan kaku. Nathalie membuka matanya perlahan. Pertama kali yang dilihatnya langit-langit kamar yang bewarna putih, alat bantu pernapasan dan beberapa selang-selang lain yang mengarah padanya."Nathalie! Apa kau bisa mendengarku?"Nathalie memejamkan kembali matanya, ia merasa sangat lelah. Padahal hanya membuka mata beberapa menit saja. Sayup-sayup ia mendengar suara Arthur yang memanggil dokter. Gadis itu tidak tahu betapa paniknya Arthur saat melihat keadaannya. Lelaki itu merasa dunianya hancur saat itu juga. Menurut diagnosa dokter, Nathalie mengalami spinal cord injury atau cedera pada sumsum tulang belakang. Gadis itu akan mengalami kelumpuhan. Arthur jarang menangis, ia tidak tahu kapan terakhir kalinya. Tapi untuk pertama kali dalam hidupnya, ia ingin menggantikan posisinya dengan Nathalie. Biar dirinya yang merasakan sakit, biar ia yang lumpuh. Malam itu di ruang tunggu, Arthur berdoa dan memohon pad

DMCA.com Protection Status