Beranda / Romansa / Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku! / Chapter 93 Terlarut Dalam Emosi

Share

Chapter 93 Terlarut Dalam Emosi

Penulis: Tya Prajana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-10 09:14:03
Ponselnya berulang kali berdering yang membuat wanita yang melewati sepanjang malam dan pagi tanpa bisa tidur itu dengan malas mengambil ponselnya. Jarinya menggeser panggilan tanpa melihat siapa penelepon itu.

"Hallo, Maya Lin. Apa kau akan datang untuk kelasku?"

Maya langsung membuka mata lebar-lebar. "Ya. Aku akan segera ke sana."

"Baiklah, aku menunggumu. Mike juga sudah datang ke sini. Lebih baik kau segera datang karena jika lebih siang lagi waktumu untuk berlatih adegan akan lebih terbatas."

"Aku mengerti." Maya mengakhiri panggilan, dia dengan segera bangun, tetapi rasa sakit di tubuhnya sungguh menyiksanya.

"Samuel sialan!" Ini adalah makian untuk kesekian kalinya sejak Samuel selalu saja menggunakan hukuman tempat tidur untuk semua keselahannya dan pria itu hanya akan menuruti keinginannya tanpa peduli dengan perasaan Maya.

Maya hanya memiliki waktu singkat untuk berendam dan mengatasi masalah tanda yang ditinggalkan oleh Samuel. "Bahkan jika aku menutupi dengan make up
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 94 Kau Urus ini Sendiri

    "Maya Lin, darimana saja kau? Apa kau tahu jam berapa sekarang ini?" Samuel menatap tajam wanita yang pulang dengan pakaian berantakan itu. Maya tidak terlalu peduli, dia melewati Samuel begitu saja. Namun, Samuel menahan tangannya. "Kau minum sampai pagi? Dengan siapa kau minum?" "Samuel, apa urusannya denganmu? Apa aku pernah menanyakan ini padamu? Kau ingat dulu aku sering bertanya dan kau bilang untuk tidak saling ikut campur. Urus saja urusan kita masing-masing!" "Maya, kau adalah urusanku. Selama kau adalah artis dari agensiku, aku harus tahu apa yang kau lakukan agar tidak membawa masalah pada perusahaan." "Oh, apa kau akan memantau semua artis-artis dari Jinyue? Betapa perhatiannya CEO Ren kami," cibir Maya. "Maya Lin, kaulah yang berada dalam tanggung secara langsung. Sebagai istriku, hal buruk yang kau lakukan akan mempengaruhiku. Apa kau masih menganggap remeh sikap cerobohmu itu?" Maya mengangkat tangannya. "Kau tenang saja, tidak ada yang akan terjadi. Bisakah kau d

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 95 Membawa Seorang Pria ke Kamar

    "Tuan Muda, seorang pria ingin bertemu dengan Nyonya Muda." seorang pelayan menyampaikannya saat Samuel sedang sarapan. "Apa saya perlu memanggil Nyonya Muda sekarang?""Tidak. Biarkan aku yang menemui pria itu terlebih dahulu. " Samuel mendorong kursinya. "Papa, bolehkah aku ikut menemui tamu itu? Aku ingin tahu seperti apa teman mama yang membuatnya sering keluar," ucap Stelio yang merasa iri Samuel hanya memberitahu tentang sikap Maya yang sering mengunjungi seorang teman tanpa menyebutkan skandal yang terjadi. "Tidak. Lebih baik kau di sini saja. Selesaikan makananmu lalu kita akan berangkat." Samuel melangkah meninggalkan Stelio. *** Ketika dia tiba di ruang tamu, dia mengarahkan pandangan pada seorang pria yang duduk dengan resah. Pria yang menggunakan kaos casual, tetapi masih terlihat fashionable itu berdiri. "Tuan Ren, kenapa kau yang datang? Bisakah kau meminta Maya keluar? Ada hal penting yang harus aku katakan padanya," ucap pria itu. "Tuan Allen, apakah sopan bagimu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 96 Tidak Perlu Menggunakan Kekerasan

    "Apa kau yakin dia mau membantu? Bukankah dia selalu berada di sisi Robin? Walau dia ada di sana saat itu, tetapi apa benar dia akan memilih untuk bicara yang mungkin akan mempengaruhi temannya?" Maya meragukan ide dari Allen itu. "Aku yakin, saat ini bukan hanya skandal yang melibatkanmu saja, tapi juga akan berpengaruh padanya. Kau bilang dia juga ada di sana, kan? Jika dia buka suara maka semuanya akan beres," ucap Allen mencoba meyakinkan Maya tentang rencananya ini. "Apa kau sudah menghubunginya?" Allen menggelengkan kepala. "Aku belum menghubunginya karena aku ingin berdiskusi dulu padamu dan mencari tahu apa pria ini akan berguna dan bisa benar-benar menjadi kunci. Sekarang, aku akan menghubunginya." "Biarkan aku saya yang--" "Permisi, Mama. Apa aku boleh masuk?" Stelio tiba-tiba muncul di balik pintu. "Ah, paman . Ternyata kau tamu mama ya?" "Hallo, pria kecil!" Allen mendekat ke arah Stelio. "Apa yang kau bawa ini? Berikan padaku." Stellio memberikan nampan itu. "Ini m

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 97 Kau Melarikan Diri Hanya Untuk Kekasih Barumu

    "Samuel, kau benar-benar sudah gila ya?! Menjauhlah dariku! Orang mungkin akan melihatnya," ucap Maya mendorong tubuh pria yang mengambil keuntungan darinya. "Siapa yang akan melihat? Bukankah kita berada di ruang tertutup sekarang?" Samuel mengulurkan tangan dan mengusap lembut pipi Maya. "Atau kau takut teman specialmu itu akan menemukan kita? Dia seharusnya terbiasa dengan itu karema kita adalah pasangan.""Tidak, tetap saja kita tidak bisa um...." Samuel menutup bibirnya itu. Ciumannya begitu dalam. "Jangan menolak, kau harus menerima hukuman karena membela pria lain," ucap Samuel disela-sela ciuman mereka. Samuel melanjutkan ciumannya. Prak "Kalian berdua!" Suara pintu yang terbuka dan seseorang itu membuat Maya dengan cepat mendorongnya. Allen menatap mereka berdua tanpa berkedip. Samuel memberikan teguran padanya. "Apa yang kau lihat? Apa kau tidak pernah melihat pasangan bermesraan?" sindir Samuel. "Tentu saja aku sering melihatnya, tetepi aku baru pertama kali menemukan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 98 Rela Mengeluarkan Banyak Uang Demi Dirimu

    "Maya, akhirnya kita dapat bertemu lagi. Kau pasti merasa kesulitan dengan skandal yang terjadi hari ini," ucap seorang wanita yang mengobrol dengan begitu dekat pada Maya. "Ya, tapi semua telah menjadi lebih baik," ucap Maya menenangkan. "Aku tahu, syukurlah kau memiliki suami seperti CEO Ren yang dapat membantumu mengatasi semuanya.".Maya melirik ke arah Samuel yang menunjukkan ekspresi datar. Dia bertanya-tanya, apa yang dilakukan Samuel pada manager Chen sehingga seseorang yang awal menentang Samuel justru berada di pihak pria ini? "Manager Chen, suamiku bahkan tidak melakukan apapun. Aku dan Allen yang--" Samuel memotong apa yang dikatakan Maya, "Kita sudah cukup menunda waktu. Sekarang saatnya untuk membahas kontrak. Silahkan lihat isi kontraknya, jika ada hal yang tidak berkenan bagimu, katakan saja padaku." Manager Chen membaca isi kontrak dengan teliti. "Aku sudah cukup puas dengan isi kontrak ini." Dia dengan cepat mengambil pena. Tangan Maya langsung bergerak menahan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 99 Benar-benar Ayah dan Anak yang Keras Kepala

    "Stelio, bisakah kau membuka pintu? Papa membawakan cemilan yang kau sukai," ucap Samuel dibalik pintu mencobanya untuk membuat putranya keluar. "Tidak mau. Aku tidak bisa disogok kali ini. Papa seharusnya mengajakku pergi jika bersama dengan mama. Kenapa papa dan mama meninggalkanku saat sedang bermain," protes Stelio dengan nada anak-anak yang merajuk. Samuel menghela nafas. Stelio sering bertingkah lebih dewasa, tetapi anak itu tetaplah anak-anak, ketika dirinya sedang merajuk, itu hal yang sulit untuk dikendalikan. "Stelio, papa sungguh minta maaf, tapi aku dan Maya harus pergi berdua untuk urusan pekerjaan." "Papa, kau juga mengajakku saat pertemuan penandatanganan kontrak mama, bukankah itu juga untuk pekerjaan, tetapi kenapa sekarang tidak?" "Stelio, aku akan mengajakmu lain kali, ok!"Papa selalu saja mengatakan itu. Namun, tetap saja papa sering meninggalkanku. Belakangan ini papa dan mama juga selalu sibuk dan tidak memiliki waktu untuk bermain denganku, justru Paman All

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    chapter 100 Apa Permintaanku Terlalu Egois?

    "Kau tidak perlu memberitahuku apapun. Setidaknya , Maya Lin tidak seburuk wanita yang membuatmu melakukan hal seperti ini. Robin, sebagai sahabatmu, aku hanya ingin mengatakan, lebih baik jauhi wanita itu dan jangan pernah menyentuh Maya Lin," ucap Mike menanggapi apa yang dikatakan oleh temannya itu. "Kau sebegitunya membela Maya Lin? Selain itu, kau tidak seharusnya berbicara buruk tentang wanitaku. Jika bukan karena Maya Lin, dia pasti...hallo...Mike!" Robin berteriak dengan keras. Namun, sambungan telepon itu telah terputus."Sialan!" Robin menjadi semakin bertambah marah. "Aku harus memikirkan rencana lain untuk membantu kesayanganku dan membuatnya senang." Robin tidak memikirkan konsekuensi dari hal yang terjadi. *** Samuel di dalam ruangannya. Dia yang awalnya memeriksa dokumen, kini beralih ke arah ponselnya. Tangannya menekan tombol untuk menjawab palinggilan. "Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan hasil dari apa yang aku perintahkan padamu?" "Ya. Seperti dugaan anda itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 101 Jangan Menjawab Telepon darinya Lagi

    "Maya, kenapa kau keluar tiba-tiba?" tanya Samuel saat hendak masuk, di belakangnya ada Stelio yang mengikutinya. "Tidak apa-apa, tiba-tiba aku tidak nafsu makan. Menyingkirlah! Aku ingin kembali ke kamarku!" ucapnya pada Samuel. Stelio menahan tangan Maya. "Mama, aku minta maaf. Aku telah bersikap kasar pada mama. Aku janji tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi. Tolong, mama tetap di sini dan makan bersama denganku.” “Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Maya Lin, ini masih pagi dan kau sudah bertengkar? Kembali ke meja makan, tidak ada yang boleh pergi sebelum selesai makan!” perintah Samuel. “Samuel, kenapa kau membuat perintah sesuai dengan keinginanmu?” Maya merasa kesal. Suasana hatinya sedang tidak baik saat ini.“Itu adalah aturan yang sejak lama berlaku. Jangan banyak bicara, apa kau ingin menunda waktu sarapan hanya untuk perdebatan yang tidak penting ini?” Maya dengan terpaksa harus menuruti Samuel. Dia kembali ke tempat duduknya. Mereka berdua mulai menikmati makan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18

Bab terbaru

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 133 Penebusan Kesalahan (END)

    "Maya, jika ada hal penting yang terjadi, aku akan meminta izin agar ada yang bisa menggantikan mu," ucap Manager Chen yang melihat kecemasan di wajah Maya. Maya menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa, ini bukan urusan yang penting."Maya yakin tanpa dirinya ikut campur, Samuel pasti akan menemukan Stelio. Maya mengulurkan ponselnya pada Manager Chen, seperti biasa Managernya yang akan menyimpan ponselnya selama dia syuting. Selama syuting, Maya berusaha untuk tetep ceria dan bergaul dengan anggota reality show yang lain, tapi suasana hatinya sedang tidak baik. Banyak pemikiran di kepalanya. "Apa Samuel sudah menemukannya? Bagaimana keadaan anak itu? Apa alasan dia pergi tiba-tiba? "Kita akan break sebentar, bersiaplah untuk sesi selanjutnya." Maya langsung pergi menemui Managernya. Dia langsung diberitahu, "Maya, ada telepon dari nomer yang tidak di kenal. Dia menelepon berulang kali." "Biarkan aku mengeceknya!" Saat ponsel itu berada di tangannya, Maya langsung mendapatkan telepo

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 132 Apa Papa Memiliki Anak Lain?

    Mulut Stelio terbuka lebar melihat nama yang tertera di batu nisan itu. Marion Lin Ren. "Orang ini memiliki nama tengah yang menjadi surname Mama dan juga Ren. Apa dia ada hubungannya dengan keluarga Ren?" Stelio merasa semua semakin jelas, apalagi pernyataan Maya tadi. Namun, hati kecilnya masih sulit untuk percaya. Ada banyak pertanyaan di pikiran Stelio. Pria kecil itu melihat ke sebuah foto bayi kecil. Foto yang disentuh oleh Maya berulang kali. Tanpa sadar, dirinya merasa iri dengan hal itu. Stelio berbalik lalu pulang ke rumah dengan dipenuhi kerumitan di pikirannya.Seseorang tiba-tiba menepuk bahunya. Tubuh Stellio tersentak kaget. Dia berbalik dengan ragu karena takut jika itu adalah Mamaya. "Tuan Kecil Stelio, saatnya untuk pulang." Stelio merasa lega karena supir yang mendatanginya. ***"Papa, apa papa memilliki anak yang lain?" Stellio tidak tahan ingin tahu tentang ini. Samuel yang sedang fokus mengetik sesuatu, langsing mengalihkan pandangan pada Stelio. "Tidak ada.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 131 Kenapa Semua Jadi Begini?

    Stelio mendapatkan banyak komentar negatif, bahkan para haters juga mulai berani untuk melakukan tindakan kejam seperti melemparkan telur busuk ke arah Stelio saat anak itu keluar untuk menemui para penggemar yang datang. Maya tidak sempat menghentikan itu. Dia dapat melihat ekspresi tidak menyenangkan yang di miliki oleh Stelio. Namun, senyum profesional masih terukir di bibirnya saat para penggemar mengkhawatirkannya. "Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Aku hanya perlu membersihkannya." Namun, semua itu tidak sesederhana itu karena kulit Stelio menjadi memerah. Sepertinya telur itu juga diberikan obat lain yang membuat kulit iritasi. Beruntung bahwa Stelio sudah menyelesaikan semua bagiannya. Maya tidak tahan lagi melihat hal ini. "Stelio, lebih baik kau berhenti saja setelah ini!" ucap Maya dengan keras ketika mereka berada di kamar. "Tidak mama, aku--" "Aku tidak tahan lagi. Kau selalu saja terlibat dalam masalah dan sekarang citramu sudah buruk di mata publik. Selain itu ka

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 130 Tidak Perlu Berpura-pura

    Maya awalnya menjalankan syuting dengan aman, tetapi dalam beberapa hari semua berubah. Saat anak itu tiba-tiba saja datang. "Sutradara, apa ini? Kenapa plot di naskah berubah begitu drastis? Bahkan, kau memasukkan karakter seorang anak?" Maya memprotes apa yang terjadi. Dia sengaja berbicara berdua dengan Sutradara. "Maya, ini bukan perubahan drastis. Penulis hanya menambahkan. Beberapa adegan menunjang. Lagipula, kita juga bisa memanfaatkan kepopuleran kalian berdua untuk drama ini saat tayang." Maya masih mencurigai sesuatu. "Sutradara, apa suamiku menemuimu dan memberikan investasi besar dengan syarat cerita diubah agar ada adegan seorang anak?" "Tidak ada yang seperti itu. Aku sendiri yang memilih untuk memasukkannya. Maya Lin, kau tidak perlu memikirkan tentang ini. Hanya fokuslah untuk berakting. Ini seharusnya mudah bagimu untuk berinteraksi karena dia adalah putramu, kan? Jangan banyak protes dan lakukan saja apa yang telah ditentukan."Maya Pergi dengan perasaan kecewa.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 129 Apa Kau Baru Saja Membunuh Seseorang?

    Samuel memberikan bunga pada Maya dan Stelio. "Selamat telah menyelesaikan syuting drama ini!" "Terima kasih, papa." Stelio tersenyum senang. Para kru dan para artis yang terlibat mulai melakukan perayaan dengan foto besama. "Sebagai perayaan, aku akan mentraktir kalian semua di restoran." Samuel mengucapkan hal yang sangat diidamkan oleh pemain dan juga para kru lainnya. "Ayo, kita langsung ke restoran yang aku pesan sekarang juga."Semua orang mulai bersiap. Samuel mencegah Stelio yang akan mengikuti Maya dan Manager Chen. "Stelio, kau akan berada di mobilku. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu."Stelio menatap Samuel dengan bingung, tetepi dia tetep saja naik ke mobil. Selama perjalan, Samuel langsung memberikan pertanyaan padanya. "Apa kau dekat dengan Mike? Hubungan apa yang kalian berdua miliki?" tanya Samuel. "Papa, bukankah papa ingin aku untuk memisahkan mereka berdua? Aku tidak memiliki hubungan lain dengan orang itu selain hal ini," jawab Stelio dengan tenang. "Ap

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 128 Tuan Kecil Stelio Mengintimidasi Seseorang

    "Jangan mencari alasan. Aku tahu bahwa kau hanya mengatakan omong kosong untuk bisa meninggalkan tempat ini," ucap Samuel tidak berniat untuk melepas Maya. "Samuel, apa kau tidak menggunakan mata dengan baik? Itu sangat jelas, tetepi kau tidak melihatnya. Ayo, kita perlu untuk pergi ke dokter mata!" ucap Maya dengan kesal. Stelio mengamati kedua orang tuanya yang sedang berdebat ini. Dia lalu mengalihkan pandangan ke arah pintu. Keningnya berkerut begitu dalam, seolah sedang memikirkan sesuatu. *** Hari berlalu, tubuh Stelio secara perlahan sudah mulai pulih. Dia dengan mendesak untuk diizinkan syuting. Samuel masih khawatir dengan keadaannya. "Kau yakin sudah merasa lebih baik?""Ya." "Baiklah. Jika itu keinginanmu. Stelio, mulai besok, kau akan memiliki pengawal yang akan menjagamu," ucap Samuel memberitahu kepada putranya. Stelio tidak menyetujui keputusan Samuel, "Kenapa aku membutuhkan pengawal. Bukankah akan lebih aman jika aku bersama dengan Mama? Papa, bisa saja para Pen

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 127 Siapa Di sana?

    "Apa Bos memintamu untuk melakukan ini? Jika sampai sesuatu terjadi padanya, kau akan tahu apa yang dapat kami lakukan. Kau harus tahu jangan pernah menyentuh anak itu sembarangan. " ucap orang di telepon itu. Panggilan telepon berakhir. Mike mulai merasa cemas. Sekarang, dia harus memastikan bahwa anak itu baik-baik saja demi kesehatan hidupnya juga. Mike langsung menghubungi seseorang kenalan yang dia percayai untuk mengatasi hal ini. *** "Apa yang anak itu makan, aku juga memakan menu yang sama. Jika ada sesuatu yang salah, aku pasti juga mengalaminya," ucap Maya. "Tidak. Itu belum tentu. Maya, kau memang selalu tidak cermat untuk hal seperti ini. Pasti ada seseorang yang menyentuh makanan Stelio dan melakukan ini padanya. Siapa orang yang tidak waras itu sehingga berani melukai seorang anak?" Samuel merasa kesal. "Lalu, bagaimana dengan keadaannya sekarang?" "Beruntung bahwa dokter bisa mengatasi ini, tapi Stelio masih belum bangun.""Samuel, lebih baik kau mengubah keputus

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 126 Aku Sudah Menyingkirkan Pengganggu Kecil

    Stelio tidak mengakui bahwa dia sedang demam dan bertindak normal. Manager Chen juga tidak bisa berbuat banyak, tetepi siapa yang mengira sesuatu yang buruk terjadi. "Maya Lin, bagaimana ini bisa terjadi? Kau tidak menjaganya dengan benar!" Samuel marah besar. Hari ini, Stelio dikabarkan pingsan di lokasi syuting. Maya menjadi pihak yang terdalam karena tidak menyadari kesehatan Stelio. Bagaimana Maya bisa tahu hal ini saat jadwal syuting menghasilkan semakin padat?"Kenapa kau menyalahkanku? Apa aku yang membuat anak ini sakit? Samuel, anakmu itu punya tubuh yang lemah dan tidak cocok untuk tetap berada di Industri hiburan. Lebih baik jangan memaksa untuk tetap membuatnya syuting denganku!" "Kau mengatakan ini untuk menyingkirkan, Stelio, kan? Itu tidak mungkin. Termasuk jika tubuhnya lemah, selama dia masih ingin bertahan di Industri hiburan maka tidak ada yang bisa menghentikannya, termasuk itu dirimu!" tegas Samuel. "Aku juga akan mengatur agar proses syuting tidak akan terlalu

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 125 Kau Tidak Perlu Pergi

    Samuel melangkah lalu mencium Maya dengan cara yang sama seperti yang Mike lakukanlah padanya. Kali ini Maya membiarkannya dan membalas ciumannya. "Lalu yang kedua kau harus...." Samuel mengucapkan setelah melepaskan ciumannya. "Kedua? Kau bilang hanya satu, kan?" protes Maya. "Aku yang membuat aturan jadi terserah padaku. Kau juga harus memenuhi ini! Aku ingin kau harus melibatkan Stelio pada setiap drama yang kau mainkan.' "Samuel, apa kau pikir setiap drama membutuhkan pemeran anak-anak? Aku tahu kau melakukan ini agar anakmu itu dapat mengangguku, kan?" Maya sudah berhasil terbebas setelah negosiasi panjang. Sekarang, dia harus terjebak lagi? Tentu saja, dia tidak mau. "Kenapa kau begitu terganggu? Apa karena kau masih ingin bermain banyak drama dengan adegan romantis bersama para aktor muda, dan melupakan statusmu sebagai seorang ibu?""Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Kau saja yang terlalu berlebihan.""Jadi, kau tidak ingin melakukannya walaupun ini Syarat yang aku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status